RANCANG BANGUN MESIN ROLL BENDING PORTABLE Nurcahyo, Yusuf Eko; Dwi Ellianto, Mario Sariski
Teknika : engineering and sains journal (Online),
12/2018, Volume:
2, Issue:
2
Journal Article
Peer reviewed
Open access
Revolusi Industri 4.0 menuntut Industri kecil bidang perbengkelan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan teknologinya dengan penggunaan mesin–mesin canggih pada proses produksi yang ...bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi. Pada kenyataannya, sebagian besar IMKM perbengkelan saat ini masih menggunakan teknologi konvensional dan sederhana dalam menghadapi perkembangan Revolusi Industri 4.0. Maka perlu dilakukan upgrading teknologi agar IMKM bisa bersaing. Salah satu contoh proses produksinya yaitu proses bending yang dilakukan secara manual, sehingga hasil produk kurang memenuhi standar yang diinginkan baik secara kualitas dan waktu proses yang relatif cukup lama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan inovasi pada proses bending tersebut dengan menggunakan mesin roll bending portable yang memakai penggerak mesin bubut atau jenis mesin motor penggerak lainnya. Dengan penggunaan mesin roll bending portable tersebut, diharapkan IMKM perbengkelan mampu bertahan dan menghadapi Revolusi Industri 4.0 melalui proses produksi semi otomatis. Dari hasil penelitian didapatkan mesin roll bending portable dengan spesifikasi dimensi; 350 x 250 x 560 mm; penggerak utama yaitu mesin bubut dengan bantuan cross joint; mekanisme penekan : tuas ulir linier; sistem transmisi : gear box reducer 1:60, 2 buah gear sprocket rs 40 (36:36), rantai rs 40. Berdasarkan hasil uji coba mesin didapatkan proses pengerolan pipa galvanis diameter 1 inch dengan panjang mula-mula 580mm dengan hasil radius 195mm dengan waktu 20 menit dan pipa galvanis diameter 1 inch dengan panjang mula-mula 1200 mm dengan hasil radius 980mm dengan waktu 30 menit.
PT. XYZ adalah industri manufaktur yang bergerak di bidang produksi kemasan dari bahan bijih plastik. Permasalahan yang saat ini dihadapi dalam proses produksi adalah tingginya tingkat waste produk ...pada khususnya waste defect. Oleh karena itu dibutuhkan identifikasi prioritas resiko dan tindakan perbaikan segera yang harus dilakukan oleh perusahaan. Penggunaan metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan waste defect produk dengan cara mendapatkan prioritas resiko tertinggi yang akan dijadikan acuan untuk rekomendasi tindakan perbaikan. Dengan penggunaan metode MAFMA maka diketahui bahwa bobot tertinggi pada defect galon air minum berasal dari penyebab cacat desain ujung Alat Peniup udara (Blow Pin) dengan desain kurang sempurna, diperoleh bobot nilai sebesar 0,234. Dari hasil penyebab cacat tertinggi kemudian diberikan rekomendasi tindakan perbaikan sehingga penyebab cacat produk dapat diperbaiki dengan segera.
PT. XYZ adalah industri manufaktur yang bergerak di bidang produksi kemasan dari bahan bijih plastik. Permasalahan yang saat ini dihadapi dalam proses produksi adalah tingginya tingkat waste produk ...pada khususnya waste defect. Oleh karena itu dibutuhkan identifikasi prioritas resiko dan tindakan perbaikan segera yang harus dilakukan oleh perusahaan. Penggunaan metode Multi Attribute Failure Mode Analysis (MAFMA) diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan waste defect produk dengan cara mendapatkan prioritas resiko tertinggi yang akan dijadikan acuan untuk rekomendasi tindakan perbaikan. Dengan penggunaan metode MAFMA maka diketahui bahwa bobot tertinggi pada defect galon air minum berasal dari penyebab cacat desain ujung Alat Peniup udara (Blow Pin) dengan desain kurang sempurna, diperoleh bobot nilai sebesar 0,234. Dari hasil penyebab cacat tertinggi kemudian diberikan rekomendasi tindakan perbaikan sehingga penyebab cacat produk dapat diperbaiki dengan segera.
The problem faced by the Slap Strap Making Business Group is that the process of making slap ropes is still manual using a hand drill. This business group experienced many problems when using manual ...methods, such as the results of the twisting of the slapping rope were not uniform and many were loose. The second obstacle faced is that manual labor requires a lot of manpower for the slap rope spinning process. The last obstacle faced is when using a spinning machine there is a concern that the electricity supply will not be able to meet because the electricity supply in the area around the coast still uses 450 watts of electricity. So that if you use a spinning machine, it is hoped that the machine can be energy efficient and easy to use. The right solution is offered to solve the problem of the need for a spinning machine that is energy efficient and easy to use, namely the manufacture of a slap rope spinning machine with a chain shaft system. The machine includes various components, among others; frames, shafts, bearings, gears, dimmers, belts and pulleys. The propulsion system uses an electric motor. By using the slap rope spinning machine, it is be able to increase the efficiency and effectiveness of the slap rope spinning process.
UD. Sumber Agung merupakan salah satu industri keramik yang mengolah keramik lantai atau dinding cacat atau pecah sebagian menjadi produk keramik utuh. Selama ini pemotongan menggunakan Tile Cutter ...Manual sehingga menghasilkan pemotongan yang tidak rata atau lurus, proses pengukuran juga dilakukan secara manual serta pengoperasiannya yang membutuhkan tenaga tambahan karena proses menekan dan mendorong cutting tools dilakukan secara bersamaan. Karena itu perlu dilakukan penelitian untuk merancang mesin pemotong keramik yang mengutamakan kualitas produk serta keselamatan operator. Cara kerja sederhana mesin ini yaitu dengan mendorong meja slider menghampiri pisau potong untuk proses pemotongan. Dari hasil perancangan mesin pemotong keramik dengan system sliding maka pada sistem transmisi menggunakan perbandingan puli dengan ukuran D1= 65 mm dan D2= 260 mm yang mampu merubah putaran dari 2800 rpm menjadi 11200 rpm, jenis belt yang digunakan yaitu jenis v-belt tipe A dengan panjang belt sebesar 1397 mm, poros yang digunakan berdiameter 25 mm dan bantalan yang digunakan yaitu jenis bantalan ucp dengan nomor P204 serta umur bantalan adalah 40.428,96 jam.
Rancang bangun alat bantu mesin penyemprot pestisida Ellianto, Mario Sariski Dwi; Nurcahyo, Yusuf Eko; Romadhon, Muhammad Zoni Ilham
Journal Mechanical and Manufacture Technology (JMMT),
03/2022, Volume:
3, Issue:
1
Journal Article
Pupuk dan pestisida merupakan kebutuhan utama petani untuk kelangsungan kesehatan tanaman agar tetap subur dan terhindar dari penyakit tanaman. Petani pada umumnya menggunakan mesin sprayer dalam ...pengunaan pupuk dan pestisida. Pengembangan mesin penyemprot diharapkan dapat membantu petani dalam merawat tanaman mereka. Mesin penyemprot dikembangkan dengan penambahan sistem pendorong dan memperbesar kapasitas tangki. Dengan pengembangan ini mempermudah dalam perpindahan dan menampung pupuk dan pestisida lebih banyak serta petani tidak terlalu sering mengisi ulang. Proses perancangan ini meliputi perhitungan kecepatan semprot, daya baterai yang dibutuhkan, dan juga kekuatan rangka mesin penyemprot melalui simulasi software dengan metode stress analysis. Dari hasil perancangan, perhitungan dan simulasi rangka didapatkan model rangka utama berukuran 40x20x2 mm, berat rangka sebesar 25,04 kg dan hasil nilai von mises stress maksimum sebesar 58,8846 MPa, nilai displacement sebesar 0,426931 mm serta nilai safety factor sebesar 3,5. Adapun spesifikasi mesin penyemprot memiliki curah flow rate nozzle sebesar 1,75 liter/menit, lebar gawang nozzle 3 meter, kecepatan penyemprotan 30 liter/menit, dan volume yang dibutuhkan untuk penyemprotan lahan yaitu 194 liter/m2.