This research is one form of utilization of food plants, namely Moringa (Moringa oleifera). M. oleifera can grow well in Bengkulu Province. The leaves of M. oleifera contain protein compounds that ...behave like lectins. This compound can be used as an antimicrobial material. The stages in this study include the extraction of M. oleifera leaf protein using salting in and salting out methods. This study aims to determine the effect of the immersion time and the amount of solvent in the homogenation stage extraction process on the percentage of protein extract. The results showed that the immersion time had a significant effect compared to the amount of solvent in the homogenation stage of Moringa oleifera leaf protein extraction. The longer the time needed, the greater the percentage of M. oleifera leaf protein extract. This research is useful for researchers, the public, the health sector, and the development of science and education.
Keywords: Moringa oleifera, Extraction, Protein
Es krim merupakan makanan dengan gizi tinggi. Salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah susu skim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung terhadap ...sifat fisik, organoleptik, kadar substiusi yang yang paling disukai panelis dan sifat kimia es krim. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat kesukaan terhadap es krim yang paling disukai konsumen dengan substitusi jagung sebanyak 0%, 25%, 50% dan 75%. Data sifat fisik yang diperoleh dianalisa dengn menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA) pada taraf signifikan 5%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata maka akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. Hasil analisa keragaman menunjukkan bahwa perlakuan berbeda nyata terhadap overrun dan kecepatan meleleh, dan perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap warna, aroma dan rasa es krim, tetapi sangat berbeda nyata (P<0,01) terhadap mouthfeel dan penampilan secara umum. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa es krim yang paling disukai konsumen adalah perlakuan substitusi jagung terhadap susu skim sebanyak 50% : 50% dengan kandungan kadar lemak sebesar 10,19% dan kandungan kadar protein sebesar 4,73%.
Kue perut punai adalah salah satu olahan lokal yang dibuat oleh masyarakat Kota Bengkulu yang berbahan tepung beras. Tingginya tingkat penggunaan tepung beras, membuat banyak alternatif diupayakan ...untuk mengurangi pemakaian tepung beras. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan ialah subtitusi terhadap tepung beras. Tepung sukun tinggi akan karbohidrat, mineral, vitamin, dan serat sehingga dapat meningkatkan kualitas nilai buah sukun pada kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh subtitusi tepung sukun terhadap sifat karbohidrat dan kadar air dari kue perut punai, dan untuk menganalisis pengaruh perlakuan tepung sukun terhadap sifat organoleptik (rasa, warna, aroma) kue perut punai.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 variasi subtitusi yaitu tepung sukun tanpa modifikasi (0% tepung sukun, 25% tepung sukun, 50% tepung sukun), dan sukun modifikasi (0% tepung sukun, 25% tepung sukun, 50% tepung sukun), serta menggunakan 6 variasi perlakuan komposisi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kue perut punai dengan subtitusi tepung sukun tanpa modifikasi menghasilkan nilai kadar air antara 1,94 % - 5,53%, kadar karbohidrat antar 37,29% - 39,51% sedangkan untuk tepung sukun yang modifikasi menasilkan kadar air antara 1,75% - 7,23%, kadar karbohidrat antara 37,40 - 39,18%. Kue perut punai dengan subtitusi tepung sukun tanpa modifikasi dan tepung sukun modifikasi 50% : 50% tepung beras memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia yaitu : kadar air, kadar karbohidrat, serta dari sifat fisik orangoleptik yaitu : warna, rasa aroma.
Kata kunci : tepung sukun, tepung beras, kue perut punai, tepung modifikasi
Susu tempe merupakan produk hasil ekstraksi tempe dengan air sehingga diperoleh larutan dengan komponen padatan terlarut. Masalah yang sering muncul dalam proses pembuatan susu nabati ialah rendahnya ...mutu susu yang dihasilkan baik dari sifat fisik, kimia maupun organoleptik. Penelitian ini ini bertujuan untuk menganalisis mutu susu tempe dengan variasi jenis kacang dan zat penstabil.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua faktor beda, yaitu jenis kacang (kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau) serta zat penstabil (Carboxymethyl cellulose dan gum Arab konsentrasi 0,25 %) sehingga didapat 9 unit perlakuan. Masing – masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
Hasil analisis viskositas dan protein susu tempe menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada taraf signifikan 5%. Nilai viskositas perlakuan jenis kacang ( kacang kedelai, kacang dan kacang hijau) dan penstabil (CMC dan gum arab) berkisar antara 6,30 x 10-3 hingga 54,27 x 10-3 dan nilai protein berkisar antara 6,46 % hingga 15,45 %. Hasil analisis organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap warna dan rasa pada tingkat signifikan 5%, yaitu rata – rata penilaian terhadap warna 3,15 (agak suka) hingga 3,95 (suka) dan rasa 2,55 (agak suka) hingga 3,55 (suka) sedangkan pada variabel organoleptik terhadap aroma dan tekstur tidak berbeda nyata pada tingkat signifikan 5 %. Penilaian terhadap aroma 2,75 (agak suka) hingga 3,6 (suka) dan tekstur 3 (agak suka) hingga 3,6 (suka).
Kata kunci : susu tempe, jenis kacang, zat penstabil
Nata is a gel-like substances, insoluble in water and is formed on the surface of the fermentation medium coconut water or some sour juice. Making nata involving microorganisms (microbes) are known ...as Acetobacter xylinum. Nata is one type of food gel (agar-agar) with slightly chewy texture, dense, white and slightly transparent. The purpose of this study was to determine the effect of sucrose on the quality characteristics of the physical, chemical, and organoleptic nata cucumber and determining the most appropriate sucrose concentrations in processing cucumber nata. The experimental design used in this study is completely randomized design ( CRD ) with a single factor. Factors used as treatment is the addition of sucrose concentration are : 4% sucrose concentration = 40 g, 6% sucrose concentration = 60 g, 8% sucrose concentration = 80 g, 10% sucrose concentration = 100 g, and 12% sucrose concentration = 120 g. The research covers : analysis of thickness measurement, texture, fiber content, and organoleptic tests natacucumber . The best results were obtained in 10% sucrose with a thickness of 1,1 cm, 2,57 kgf/cm2 texture and fiber content 1,11%. The results of organoleptic acceptance rate panelist to panelist color parameters like sucrose over 12% with a value of 3,85, while the parameters of taste and texture panelists preferred the addition of 10% sucrose with a value of 4,1 and 3,95. The best sucrose concentration in the processing of nata cucumber is 10%.Keywords : Nata de Cucumber Suri, Suri Cucumber, Sucrose.
Kacang Sacha Inchi (Plukenetia volubilis) adalah tanaman kacang-kacangan yang kaya akan lemak omega-3, omega-6, dan omega-9, yang mendukung perkembangan anak dan memiliki nilai ekonomi tinggi. ...Meskipun belum banyak dibudidayakan di Indonesia, negara-negara seperti China, Vietnam, Malaysia, dan Thailand telah mengembangkan budidaya kacang ini karena manfaat gizinya yang tinggi. Artikel ini membahas potensi budidaya Sacha Inchi di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dengan fokus pada Desa Sukasari. Desa ini memiliki kondisi tanah dan iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman ini. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilakukan bersama kelompok petani wanita untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang budidaya dan manfaat Sacha Inchi. Proses budidaya Sacha Inchi melibatkan persiapan benih, penanaman, pemupukan, perawatan, pemanenan, dan pengolahan biji. Biji Sacha Inchi mengandung asam lemak tak jenuh tinggi, dan minyak yang diekstrak dari bijinya memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk pelembab kulit, penurun kolesterol, dan peningkatan kecerdasan. Selain bijinya, daun Sacha Inchi juga memiliki nilai nutrisi dan dapat diolah menjadi sayuran dan teh. Pengolahan teh Sacha Inchi melibatkan pengeringan, pengovenan, dan pencampuran dengan daun mint dan stevia. Kegiatan penyuluhan ini berhasil mendapatkan antusiasme dari petani wanita, yang aktif bertanya dan berpartisipasi dalam praktik penanaman. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui pengembangan budidaya Sacha Inchi di wilayah tersebut.