Abstract
Lemna minor is a water plant that is easily obtained and has a good nutrient content that is high in protein. High protein for livestock can be used for production purposes. The study aims ...to determine the effect of administration of lemna minor on fat content, specific gravity, and dry matter without fat milk of friesien holstein dairy cows. The object of the study was 20 second-to-four-month FH lactating cows in the Dairy Farmer Group of Kp Tanggung Renteng Village, Pamegatan Village, Cikajang District, Garut Regency, West Java Province, then kept for 60 days and given feed according to treatment, namely R0 = Grass 60% + Concentrate 40%, R1 = 50% Grass + 40% Concentrate + 10% wet Lemna, R2 = 60% Grass + 37% Concentrate + 3% Dry Lemna, R3 = 50% Grass + 37% Concentrate + 10% Wet Lemna + 3% Dry Lemna, R4 = Grass 45% + Concentrate 38% + Wet Lemna 15% + Dry Lemna 2%. The results showed that the effect of administering lemna minor did not affect on fat content, specific gravity, and dry matter without milk fat. The conclusion that administration of lemna minor in dairy cattle feed cannot increase fat content, specific gravity, and dry ingredients without fat Holstein friesien milk.
Keywords : lemna minor, fat content, density, solid non fat
Abstrak
Lemna minor merupakan tanaman air yang mudah diperoleh dan memiliki kandungan nutrient yang baik yaitu protein tinggi. Protein yang tinggi bagi ternak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian lemna minor terhadap kadar lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu sapi perah friesien holstein. Objek penelitian yang digunakan adalah 20 ekor sapi FH laktasi kedua sampai empat bulan di Kelompok Peternak Sapi Perah Kp Tanggung Renteng Desa Pamegatan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat kemudian dipelihara selama 60 hari dan diberikan pakan sesuai dengan perlakuan yaitu R0= Rumput 60% + Konsentrat 40%, R1= Rumput 50% + Konsentrat 40% + Lemna basah 10%, R2= Rumput 60% + Konsentrat 37% + Lemna Kering 3%, R3= Rumput 50% + Konsentrat 37% + Lemna Basah 10% + 3% Lemna Kering, R4= Rumput 45% + Konsentrat 38% + lemna basah 15% + Lemna Kering 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian lemna minor tidak berpengaruh terhadap (P>0,05) kadar lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu. Kesimpulan bahwa pemberian lemna minor dalam pakan sapi perah tidak dapat meningkatkan kandungan lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu friesien Holstein.
Kata kunci : lemna minor, kadar lemak, berat jenis, bahan kering tanpa lemak
Sapi perah merupakan salah satu penghasil protein hewani, yang dalam pemeliharaannya selalu diarahkan pada peningkatan produksi susu. Tujuan Penelitian mengetahui pengaruh pemberian lemna minor ...terhadap produksi susu harian dan 4% FCM susu sapi perah friesien holstein. Ternak yang digunakan pada penelitian adalah Sapi FH laktasi kedua sampai empat bulan sebanyak 20 ekor ternak dengan bobot 400-500 kg, yang berada di Kelompok Peternak Sapi Perah Kp Tanggung Renteng Desa Pamegatan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat kemudian dipelihara selama 60 hari dan diberikan pakan sesuai dengan perlakuan yaitu R0= Rumput 60% + Konsentrat 40%, R1= Rumput 50% + Konsentrat 40% + Lemna basah 10%, R2= Rumput 60% + Konsentrat 37% + Lemna Kering 3%, R3= Rumput 50% + Konsentrat 37% + Lemna Basah 10% + 3% Lemna Kering, R4= Rumput 45% + Konsentrat 38% + lemna basah 15% + Lemna Kering 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian lemna minor berpengaruh terhadap produksi dengan perlakuan R3 memberikan hasil yang paling baik.
Abstract Lemna minor is a water plant that is easily obtained and has a good nutrient content that is high in protein. High protein for livestock can be used for production purposes. The study aims ...to determine the effect of administration of lemna minor on fat content, specific gravity, and dry matter without fat milk of friesien holstein dairy cows. The object of the study was 20 second-to-four-month FH lactating cows in the Dairy Farmer Group of Kp Tanggung Renteng Village, Pamegatan Village, Cikajang District, Garut Regency, West Java Province, then kept for 60 days and given feed according to treatment, namely R0 = Grass 60% + Concentrate 40%, R1 = 50% Grass + 40% Concentrate + 10% wet Lemna, R2 = 60% Grass + 37% Concentrate + 3% Dry Lemna, R3 = 50% Grass + 37% Concentrate + 10% Wet Lemna + 3% Dry Lemna, R4 = Grass 45% + Concentrate 38% + Wet Lemna 15% + Dry Lemna 2%. The results showed that the effect of administering lemna minor did not affect on fat content, specific gravity, and dry matter without milk fat. The conclusion that administration of lemna minor in dairy cattle feed cannot increase fat content, specific gravity, and dry ingredients without fat Holstein friesien milk. Keywords : lemna minor, fat content, density, solid non fat Abstrak Lemna minor merupakan tanaman air yang mudah diperoleh dan memiliki kandungan nutrient yang baik yaitu protein tinggi. Protein yang tinggi bagi ternak dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian lemna minor terhadap kadar lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu sapi perah friesien holstein. Objek penelitian yang digunakan adalah 20 ekor sapi FH laktasi kedua sampai empat bulan di Kelompok Peternak Sapi Perah Kp Tanggung Renteng Desa Pamegatan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat kemudian dipelihara selama 60 hari dan diberikan pakan sesuai dengan perlakuan yaitu R0= Rumput 60% + Konsentrat 40%, R1= Rumput 50% + Konsentrat 40% + Lemna basah 10%, R2= Rumput 60% + Konsentrat 37% + Lemna Kering 3%, R3= Rumput 50% + Konsentrat 37% + Lemna Basah 10% + 3% Lemna Kering, R4= Rumput 45% + Konsentrat 38% + lemna basah 15% + Lemna Kering 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian lemna minor tidak berpengaruh terhadap (P>0,05) kadar lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu. Kesimpulan bahwa pemberian lemna minor dalam pakan sapi perah tidak dapat meningkatkan kandungan lemak, berat jenis, dan bahan kering tanpa lemak susu friesien Holstein. Kata kunci : lemna minor, kadar lemak, berat jenis, bahan kering tanpa lemak
Sapi perah merupakan salah satu penghasil protein hewani, yang dalam pemeliharaannya selalu diarahkan pada peningkatan produksi susu. Tujuan Penelitian mengetahui pengaruh pemberian lemna minor ...terhadap produksi susu harian dan 4% FCM susu sapi perah friesien holstein. Ternak yang digunakan pada penelitian adalah Sapi FH laktasi kedua sampai empat bulan sebanyak 20 ekor ternak dengan bobot 400-500 kg, yang berada di Kelompok Peternak Sapi Perah Kp Tanggung Renteng Desa Pamegatan Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat kemudian dipelihara selama 60 hari dan diberikan pakan sesuai dengan perlakuan yaitu R0= Rumput 60% + Konsentrat 40%, R1= Rumput 50% + Konsentrat 40% + Lemna basah 10%, R2= Rumput 60% + Konsentrat 37% + Lemna Kering 3%, R3= Rumput 50% + Konsentrat 37% + Lemna Basah 10% + 3% Lemna Kering, R4= Rumput 45% + Konsentrat 38% + lemna basah 15% + Lemna Kering 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian lemna minor berpengaruh terhadap produksi dengan perlakuan R3 memberikan hasil yang paling baik.
Legumes as a source of protein is one of the most important nutrients for the ruminants. The experiment was carried out in the field of Forage Crop Laboratory of Padjadjaran University from october ...2016 until January 2017, to study the effect of molybdenum fertilization on quality and in vitro digestibility on legumes. The design used was randomized block design with six treatment combinations consisting two levels of molybdenum (0 and 1.5 kg Mo ha-1) with foliar spray methods and three species of legumes (Pueraria phaseoloides, Calopogonium mucunoides and Centrosema pubescens) replicated four times. The results showed that the type of legume and molybdenum fertilizer had significant effect on crude protein content, ash content and in vitro digestibility but no significant effect on crude fiber content of forage legume.
Full text
Available for:
IZUM, KILJ, NUK, PILJ, PNG, SAZU, UL, UM, UPUK
Mikroenkapsulasi dibuat untuk melindungi minyak ikan dari biohidrogenasi oleh mikroba rumen. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dampak penggunaan mikroenkapsulasi minyak ikan terhadap ...fermentabilitas dalam rumen dan kecernaan ransum (in vitro). Empat jenis ransum percobaan mengandung mikroenkapsulasi minyak ikan sebanyak 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% dievaluasi fermentabilitas dan kecernaan secara in vitro. Penelitian menggunaan rancangan acak lengkap terdiri atas 4 perlakuan dengan 5 ulangan, lalu data yang dihasilkan diuji dengan analisis Duncan. Hasil menunjukan bahwa perlakuan mempengaruhi (P<0,05) konsentrasi asam lemak terbang, ammonia (N-NH3), produksi gas dan kecernaan bahan kering. Penggunaan mikroenkapsulasi minyak ikan menurunkan N-NH3, sedangkan asam lemak terbang meningkat (P<0,05) pada penggunaan 2,5% namun setelah itu menurun nyata (P<0,05) meskipun demikian N-NH3 dan asam lemak terbang masih dalam kisaran yang dapat menumbuhkan mikroba rumen. Produksi gas dan kecernaan bahan kering memiliki pola yang sama yang mengalami peningkatan sampai perlakuan penggunaan 5% dan setelah itu menurun nyata (P<0,05). Penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan mikroenkapsulasi minyak ikan 5% memberikan hasil terbaik terhadap fermentabilitas dalam rumen dan kecernaan bahan kering ransum in vitro
This study aims to determine the digestibility and fermentability of mineral-fungal combinations. The benefit of this study was to obtain data from the digestibility and fermentability of ...mineral-fungi combinations. The study was carried out in vitro with a completely randomized factorial 2 × 4 design with 3 replications. The variables observed were dry matter digestibility, organic matter digestibility, total VFA production (total volatile fatty acid), and NH3. The data obtained were then analyzed using variance test (ANOVA), if there was an influence on the variables measured, it will be followed by the Tukey’s Studentized Range test. The results showed that the combination of minerals gave a significant effect (P <0.05) and there was an interaction between mineral-fungi (P <0.05) in the digestibility of organic matter and VFA. The highest result was combination mineral with S. cerevisiae and as individual was combination Cu-Sc and Se-Sc. Keywords: Digestibility, Fermentability, Fungi, Mineral, Rumen.
Sembilan puluh ekor ternak sapi perah dengan umur laktasi ke-3, 4 dan ke-5 masing-masing 30 ekor, telah digunakan dalam penelitian ini, yang dipelihara pada tiga level ketinggian tempat, yaitu ...350-500 m dpl, 550-750 m dpl dan >800 m dpl, untuk mengetahui pengaruh ketinggian tempat dan umur laktasi terhadap respon gamma glutamil transpeptidase dan kadar glukosa plasma darah sapi perah. Sampel darah telah dilakukan sebanyak dua kali, pada vena pangkal ekor, menggunakan tabung EDTA dan syringe 5 mL. Gamma glutamil transpeptidase dan glukosa telah dianalisis menggunakan petunjuk dan protocol berdasarakan KIT BIOLABO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon gamma glutamil transpeptidase menurun (P<0,05) dengan meningkatnya ketinggian tempat, sedangkan kadar glukosa meningkat dengan meningkatnya umur laktasi, tetapu tidak terhadap ketinggian tempat.