Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah ...satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.
Rampant sexual harassments affect the victims and need to be followed up. Victims who are majority women are likely to feel aggrieved by pregnancy, receive negative stigma from society, drop out of ...school, and feel unable to achieve well-being in the future. This phenomenon is the basis for research conducted with the aim of knowing the psychological dynamics and aspects that affect the psychological conditions in female adolescent victims of sexual harassment. The phenomenological approach and interview method were used in this research. Three teenage girls aged 13-18 years became informants in this study. The results showed that the psychological condition of victims of sexual harassment was influenced by who the perpetrator is or the close relationship between the victim and the perpetrator. It was also influenced by support from the social environment, especially family as the closest environment. The psychological dynamics of victims of sexual harassment are influenced by four things: 1) the attitude of the environment; 2) self-understanding ability; 3) motivation to achieve self-actualization; and 4) the attitude of comparing oneself with others who are not in a better condition. From the results of this study, it was concluded that the supporting external or environmental factors and internal process in victims of sexual harassment combined really encourage the process recovery to achieve a better future.
Clouds play a critical role in the Earth's climate, general atmospheric circulation, and global water balance. Clouds are essential elements in mesoscale meteorology, atmospheric chemistry, air ...pollution, atmosphericradiation, and weather forecasting, and thus must be understood by any student or researcher in the atmospheric sciences. Cloud Dynamics provides a skillful and comprehensive examination of the nature of clouds--what they look like and why, how scientists observe them, and the basic dynamics and physics that underlie them. The book describes the mechanics governing each type of cloud that occurs in Earth's atmosphere, and the organization of various types of clouds in larger weather systems such as fronts, thunderstorms, and hurricanes.This book is aimed specifically at graduate students, advanced undergraduates, practicing researchers either already in atmospheric science or moving in from a related scientific field, and operational meteorologists. Some prior knowledge of atmospheric dynamics and physics is helpful, but a thorough overview of the necessary prerequisites is supplied. Key Highlights of This Text Provides a complete treatment of clouds integrating the analysis of air motions with cloud structure, microphysics, and precipitation mechanics Describes and explains the basic types of clouds and cloud systems that occur in the atmosphere-fog, stratus, stratocumulus, altocumulus, altostratus, cirrus, thunderstorms, tornadoes, waterspouts, orographically induced clouds, mesoscale convection complexes, hurricanes, fronts, and extratropical cyclones Presents a photographic guide, presented in the first chapter, linking the examination of each type of cloud with an image to enhance visual retention and understanding Summarizes the fundamentals, both observational and theoretical, of atmospheric dynamics, thermodynamics, cloud
microphysics, and radar meteorology, allowing each type of cloud to be examined in depth Integrates the latest field observations, numerical model simulations, and theory Supplies a theoretical treatment suitable for the advanced undergraduate or graduate level.
Artikel ini membahas dinamika agama dan potensi konflik dengan memanfaatkan perspektif Clifford Geertz sebagai kerangka teoretis utama. Penelitian ini melibatkan analisis mendalam terhadap interaksi ...agama-agama dan potensi konflik yang muncul dalam masyarakat, dengan fokus khusus pada urgensi penerapan konsep moderasi beragama. Dalam konteks ini, studi ini menjelajahi relevansi konsep tersebut dengan teologi Kristen sebagai satu kerangka referensi. Pendekatan ini tidak hanya menggali aspek sosial dan budaya, tetapi juga mendorong pemahaman lebih mendalam terhadap dinamika agama, secara khusus teologi Kristen dalam konteks relevansi dan kontribusinya dalam konsep moderasi beragama.
Penyuluh pertanian merupakan ujung tombak suksesnya pembangunan pertanian. Sejauh mana peran penyuluh pertanian terhadap produksi padi sawah petani adalah tujuan dilakukannya penelitian ini. Lokasi ...penelitian di Tasikmalaya. Penelitian menggunakan metode sampling sederhana, Data primer diperoleh dengan wawancara dan observasi terhadap 68 responden petani padi sawah,,kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh berperan terhadap dinamika petani dalam memproduksi padi sawah. Penyuluh pertanian menunjukkan kinerja yang baik sebagai pembimbing maupun konsultan. Namun dalam hal penerapan teknologi belum mampu menggerakkan petani oleh karena kepemilikan lahan yang sempit. Demikian juga penyuluh sebagai organisator belum begitu berperan karena petani lebih mempercayakan ketua kelompok sebagai organisator. Dengan demikian dibutuhkan peningkatan peran penyuluh pertanian agar mencapai kategori baik atau sangat baik.
Proses pemulihan individu untuk tidak melakukan suatu kesalahan yang sama disebut dengan proses tobat. Proses ini terjadi karena setelah seseorang mengevaluasi dampak dari perbuatan yang dilakukan ...oleh diri sendiri serta reaksi dari orang lain, sehingga membuatnya sadar akibat perilaku yang dilakukan. Tujuan studi ini adalah untuk menyelidiki dinamika psikologi yang terjadi dalam proses pertobatan. Tinjauan literatur sistematis dengan mengikuti pedoman PRISMA dilakukan terhadap tujuh artikel yang memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa dinamika psikologis saat memulai proses pertobatan secara garis besar berupa pembentukan niat dan munculnya perilaku bertobat. Proses ini melibatkan faktor internal berupa evaluasi dan regulasi diri, serta faktor eksternal berupa dukungan sosial. Individu yang berhasil melewati proses pertobatan akan mengaku menyesal akibat perilaku yang telah dilakukannya, yang diikuti dengan beberapa dampak positif yang diterima oleh individu tersebut. Pertobatan dapat menjadi mekanisme untuk meninggalkan perilaku yang buruk di masa lalu dan berproses menuju orientasi masa depan yang lebih baik.
The study of islamic movement in Indonesia during the Dutch colonization left some problematic issues for the development of the after-independent islamic educational system inIndonesia. The first ...Al-Islam congress in Cirebon, which was held by Sarekat Islam (SI), was intended to underline several problems faced by the Indonesian Muslims at that time, to flourish Indonesian unity, and to recommend the Colonial government to abolish the Teachers' Act in 1905.On the contrary, since 1932 the Ducth Co lonial government issued Act on unauthorized schools (De Wilde Scholen Ordonantie) that legalize the government to eliminate schools run by Nationalist or Muslim Movements which were considered anti- government policy and unwilling to corporate withthe government.
Penelitian ini mengkaji “Dinamika Manhâj Tarjih Muhammadiyah dalam Merespons Masalah Hukum”. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan menggunakan dua pendekatan yaitu historis ...dan sosiologis. Berdasarkan data yang ada, disimpulkan bahwa manhâj Tarjih Muhammadiyah mengalami evolusi. Perkembangan dan perubahan sosial membuat Majelis Tarjih dituntut untuk terus menerus melakukan rekonstruksi manhâj untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang muncul. Pada awal pembentukannya (1928-1954), manhâj tarjih bersifat monodisiplin yaitu mengembalikan persoalan kepada ajaran wahyu (ketentuan Alqur’an dan al-Sunnah al-Shahihah). Lalu, pada 1954-1986, manhâj tarjih bersifat monodisiplin-paratekstual dengan menggunakan sejumlah metode, seperti: ijmâ`, qiyâs, maslahat mursalah, sadd al-zaî`ah, dan `urf. Kemudian, pada 2000- 2018, manhâj tarjih bercorak multidisiplin, baik dari aspek metode, pendekatan dan juga teknik. Bahkan dikembangkan dengan dua asumsi yakni integralistik dan hierarkhis yang terdiri dari qiyam al-asâsiyah, al-ussl al-kulliyah dan al-ahkâm al-furs’iyyah. Rumusan manhâj tarjih dalam setiap episode dengan parameter tantangan, berbagai konteks dan juga keragaman latar belakang aktor yang duduk di dalamnya, telah melahirkan ciri-ciri manhâj tertentu. Hal ini tidak lepas dari semangat tajdid agar ajaran Islam tetap relevan, dan adaptif dalam konteks kekinian.
Model alam semesta ini dibangun dengan sumber dinamika berupa densitas medan skalar, densitas radiasi dan densitas energi gelap yang dalam hal ini dikaitkan dengan gas Chaplygin. Aksi dibangun dengan ...mengintegrasikan teori BSBM dengan model gas Chaplygin. Model matematika yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan sistem dinamika. Trajektori dari model yang dibangun menggambarkan bentuk kestabilan dari model. Nilai eigen yang negatif berkaitan dengan kestabilan dari sistem dan sebaliknya harga eigen positif berkaitan dengan ketidakstabilan. Nilai medan skalar bervariasi sesuai dengan perubahan waktu. Waktu dalam model ini bukan merupakan waktu nyata (waktu kosmik), hanya sebagai parameter yang mengaitkan bahwa nilai medan skalar bervariasi terhadap waktu. Hal ini mengindikasikan bahwa konstanta struktur halus memiliki nilai yang tidak konstan atau dengan kata lain nilainya bervariasi. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan bahwa konstanta struktur halus memiliki nilai yang tidak sepenuhnya konstan.