Sistem desalinasi air laut menggunakan metode capacitive deionization (CDI) dibuat berbahan dasar karbon aktif sebagai eletroda. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mempercepat proses ...desalinasi air laut sehingga air tersebut layak untuk dikuonsumsi. Karbon aktif dibuat dari tempurung kemiri menggunakan H3PO4 2,5 % sebagai aktivator dengan suhu aktivasi 300 oC, dan 700oC. Berdasarkan data scanning electron microscope (SEM), diperoleh bahwa karbon aktif dengan suhu aktivasi 700 oC mempunyai jumlah pori yang lebih banyak dibanding karbon aktif dengan suhu aktivasi 300 oC. Karbon aktif dengan suhu aktivasi 700oC digunakan sebagai bahan dasar pembuatan elektroda untuk sistem desalinasi. Elektroda tersebut dibuat dengan tahapan berikut, pembuatan karbon aktif dari tempurung kemiri, pembuatan sel CDI, dan perakitan multisel elektroda CDI. Sistem desalinasi disusun dengan teknik multi sel elektroda menggunakan 5 pasang sel CDI. Sel CDI dikarakterisasi dengan cyclic voltammetry (CV) untuk menentukan kapsitansi spesifik elektroda. Sedangakan hasil dari proses desalinasi dikarakterisasi menggunakan conductivitymeter untuk menentukan konduktivitas dan atomic absorpsion spectroscopy (AAS) untuk menentukan kadar natrium. Kapasitansi spesifik dari elektroda yang dihasilkan adalah 160,476 mF/g. Pengurangan kadar garam pada air laut ditunjukan oleh penurunan konduktivitas dari 3850 µS menjadi 3450 µS. Kadar natrium menurun dari 9884,34 mg/L menjadi 2347,64 mg/L, atau pengurangan kadar natrium pada proses desalinasi terjadi sebanyak 76,25 %. Setelah proses desalinasi berlangsung selama 5 menit, kadar natrium terus menurun menjadi 2310,43 atau proses desalinasi terjadi sebanyak 76,7%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, CDI dengan multisel dapat meningkatkan proses desalinasi dan mempercepat proses desalinasi tersebut.
Biomedical technology has now been widely adopted as a means of monitoring the human body in real-time. For example, to detect eye movement. In the medical world, eye movement can be used to ...determine the type of disease. With the application of human-machine interface (HMI) technology, eyeball movement can be developed in the robotics industry as robot navigation. For example, by moving the eyeball left and right, the robot can interpret the eye signal to move left and right. The interaction between the eyeball movement and the robot is of particular concern in this study. This study aimed to design a measuring instrument for eye movement detection using Electrooculography (EOG) techniques to move a wheeled robot. The EOG measuring instrument consisting of an instrument differential amplifier, a low pass filter, and a high pass filter has been applied in this research. The signal generator technique on EOG is carried out by placing electrodes on three sides of the face, namely forehead (G), left horizontal (H-), right horizontal (H +). The experimental results showed a significant difference between the left and right eye movement amplitude signals. This amplitude is used to classify the movement of the robot wheel towards the left and right. The process of sending robot signals and EOG measuring instruments uses Bluetooth HC-05 serial communication. Based on the research results, it is proven that the robot manages to move left and right according to the eyeball movement.
Hidrogen merupakan salah satu energi terbarukan yang mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan energi terbarukan lainnya. Salah satu metode yang menjanjikan untuk menghasilkan gas hidrogen adalah ...dengan metode elektrolisis air laut yang sumbernya tidak terbatas. Metode elektrolisis pada penelitian ini menggunakan arus listrik Photovoltaic dan air laut dengan volume elektrolit 3500 ml, waktu elektrolisis 15, 30, 45 dan 60 menit dengan menggunakan elektroda karbon pemilihan jenis reaktor berbentuk persegi volume 4500 ml, kondisi operasi 32°C dan 1 atm. Adapun yang menjadi variabel bebas yaitu tegangan 5, 10, 15 dan 20 volt. Dengan variasi waktu hasil kajian menunjukkan bahwa tegangan sangat berpengaruh terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen. Hasil flow rate gas hidrogen yang paling tinggi didapat pada tegangan 20 volt dengan waktu 60 menit sebesar 11,5 ml/menit. Hasil kajian waktu elektrolisis terhadap penguraian air laut menjadi gas hidrogen tidak berpengaruh signifikan. Tegangan 20 volt menunjukkan hasil gas hidrogen yang tinggi.
Telah dilakukan penelitian tentang elektrodekolorisasi limbah cair pabrik tekstil dengan elektroda Pb/PbO2. Tujuan penelitian ini adalah megkaji efektifitas metode dekolorisasi untuk mendegradasi zat ...warna pada limbah cair pabrik tekstil, memperoleh informasi tentang efesiensi dan efektifitas penggunaan metode tersebut, serta melihat perubahan parameter kualitas limbah seperti BOD, COD, TSS, TOC. Elektrolisis dipilih sebagai salah satu alternatif penanganan limbah zat warna, karena mempunyai keuntungan dibandingkan metode lain adalah efektivitas dan sederhana. Salah satu faktor pendukung metode ini adalah elektroda. Pada penelitian ini elektroda yang digunakan adalah PbO2/Pb yang diperoleh dari limbah elektroda aki. Metode tersebut dilakukan dengan mengelektrolisis sampel zat warna pada potensial 4 volt dengan elektroda PbO2/Pb aki bekas dan pengaturan waktu elektrolisis selama 120 menit. Hasil akhir elektrolisis di analisis secara kualitatif dan kuantitatif dengan Spektrofotometer UV-VIS dan analisis COD, serta TSS, TOC, BOD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektrolisis selama 2 jam dengan pH 1 terhadap 50 mL sampel limbah dan penambahan Na2SO4, elektroda PbO2/Pbdari aki bekas dapat mengurangi intensitas warna, dengan persentase dekolorisasi sebesar 95,7 % dan penurunan nilai parameter BOD, COD, TSS, TOC berturut- turut sebesar 44,6%, 70,2%, 83,2%, dan 48,3%.
Elektrokoagulasi adalah teknologi pengolahan air dengan menggunakan proses elektrokimia dimana anoda akan melepaskan koagulan aktif berupa ion Al atau Fe ke dalam larutan. Tujuan penelitian ini ...adalah mengetahui laju penurunan konsentrasi deterjen, COD dari air limbah yang diolah pada reaktor elektrokoagulasi dan mengetahui parameter desain elektrokoagulasi yang sesuai untuk pengolahan air bekas cucian dalam skala rumah tangga. Reaktor elektrokoagulasi dioperasikan secara batch dengan menggunakan limbah dari jasa laundry. Elektroda yang digunakan adalah aluminium dengan kemurnian 99.7%. Variasi kerapatan arus yang digunakan adalah 50, 75 dan 100 A/m2. Parameter yang diukur adalah surfaktan, COD, kekeruhan, konduktivitas, pH dan suhu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk konfigurasi monopolar dan bipolar dengan waktu detensi 30 menit tingkat penyisihan surfaktan mencapai 70%, sedangkan COD mencapai 80%. Berdasarkan tingkat penyisihan, reaktor elektrokoagulasi dengan konfigurasi monopolar dan bipolar tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pengolahan air limbah laundry.
Plant Microbial Fuel Cell (PMFC) merupakan salah satu penghasil bioenergi berkelanjutan yang tidak mengganggu produksi pangan serta mereduksi energi input selama produksi energinya. Tanaman padi ...(Oryza sativa) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai penghasil tegangan listrik dalam PMFC. Penelitian ini membahas tentang pengaruh variasi pemupukan dengan pupuk urea (1, 5, dan 10 g) dan jarak elektroda (4, 6, dan 8 cm) dalam sistem PMFC. Variabel yang diukur yaitu tegangan listrik maksimal yang dihasilkan tanaman padi, arus listrik maksimal dan daya listrik maksimal yang dihasilkan. Perekaman data keluaran tegangan listrik dilakukan pada semua sampel sistem PMFC selama 5 hari, mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tegangan listrik maksimum diperoleh perlakuan pemberian pupuk urea 10 g dan jarak elektroda 6 cm dengan nilai tegangan listrik maksimal sebesar 196 mV, arus listrik maksimal 0.78 mA dan daya listrik maksimal sebesar 153.66 mW/cm2
Sistem pembumian yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Resiko yang ditimbulkan adalah arus lebih tidak dapat disalurkan secara maksimal kembali ke bumi. Semakin kecil ...nilai tahanan pembumian maka semakin baik sistem pembumiannya. Pada kondisi tanah tertentu, nilai tahanan pembumian juga dipengaruhi oleh kedalaman penanaman elektroda. Hasil pengukuran nilai tahanan pembumian elektroda pasak tunggal dengan panjang masing-masing 1,5 m dan 2 m, diameter 0,045 m, masing-masing kedalaman 3 m dan 3,25 m pada Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Tarakan berturut-turut diperoleh nilai R(pembumian) sebesar 12,76 Ω dan 12 Ω sedangkan hasil perhitungan diperoleh nilai R(pembumian) sebesar 12,85 Ω dan 12,10 Ω dengan nilai rata-rata tahanan jenis tanah liat berlumpur (𝜌) sebesar 38,58 Ω-m dan 38,84 Ω-m. Pemasangan elektroda pasak 1,5 m minimal 3 buah secara paralel mempunyai nilai R(pembumian) sebesar 4,28 Ω memenuhi Persyaratan Umum Instalasi Listrik ≤ 5 Ω dan jarak minimum pemasangan antar elektroda sebesar 2 (dua) kali panjangnya.
Kegagalan isolasi adalah masalah yang sering terjadi dalam penyaluran energi listrik. Isolasi diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan agar tidak terjadi ...lompatan listrik. Apabila pada bahan dielektrik diberikan medan listrik yang melebihi kemampuannya maka isolasi akan mengalami tegangan tembus dan kerusakan peralan listrik sehingga kontinuitas kerja sistem terganggu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tegangan tembus pada isolasi cair dan isolasi udara serta mengetahui pengaruh suhu dan diameter elektroda terhadap karakteristik tegangan tembus pada isolasi cair dan isolasi udara. Metode pengujian yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian yaitu menggunakan tegangan tinggi AC frekuensi 50 Hz dengan elektroda bola-bola dan elektroda bidang-bidang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil tegangan tembus minyak transformator dan isolasi udara sebelum diatur suhunya diperoleh nilai tegangan tembus minyak transformator pada elektroda bola-bola berdiameter 1,8 cm sebesar 33,79 kV, diameter 4,9 cm sebesar 36,58 kV, dan diameter 9,7 cm sebesar 39,07 kV, pada elektroda bidang-bidang berdiameter 1,4 cm sebesar 39,91 kV, diameter 4,8 cm sebesar 34,31 kV, dan diameter 16 cm sebesar 39,91 kV. Sedangkan tegangan tembus isolasi udara pada elektroda bola-bola berdiameter 1,8 cm sebesar 7,95 kV, diameter 4,9 cm sebesar 8,27 kV, dan diameter 9,7 cm sebesar 9,13 kV, pada elektroda bidang-bidang berdiameter 1,4 cm sebesar 7,93 kV, diameter 4,8 cm sebesar 8,25 kV, dan diameter 16 cm sebesar 9,25 kV. Setiap terjadi kenaikan suhu pada minyak transformator dan isolasi udara maka nilai tegangan tembus akan semakin menurun dan setiap bertambahnya ukuran diameter elektroda maka nilai tegangan tembus minyak transformator dan isolasi udara akan semakin meningkat.
Penelitian ini mengkaji pengaruh waktu terhadap effisiensi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Jarak elektroda divariasi sebesar 76 µm dan 114 µm. Karakterisasi sifat listrik menggunakan Keithley I-V ...meter yang dilakukan selama 21 hari dengan selang 7 hari untuk mengetahui kestabilannya. Karakterisasi I-V dengan selang waktu pengukuran menunjukkan bahwa DSSC dengan jarak elektroda 76 µm stabil hingga hari ke-7 dengan efisiensi 0,0347%. Pada jarak 114 µm stabil hingga hari ke-14 dengan efisiensi 0,0117%.
Puferi su važni za mjerenje i održavanje vrijednosti pH koje je ključno u mnogobrojnim svakodnevnim znanstvenim i industrijskim djelatnostima. Stoga, cilj ovoga teksta je razjasniti ...fizikalno-kemijske parametre na kojima počivaju puferi. Obrađeno je kako se i zašto provodi umjeravanje članka za mjerenje pH. Navedeno je koji se problemi mogu pojaviti tijekom mjerenja pH i kako te probleme riješiti. Rad se bavi primjenom stečenog znanja u nastavi, kao i njihovom provjerom kroz primjere i računske zadatke. Navedenim praktičnim primjerima olakšano je usvajanje temeljnih pojmova vezanih uz pH i pufere. Tako je obrađeno kako pravilno definirati pH, što je Henderson-Hasselbalchova jednadžba i koja su joj ograničenja, kako vizualno provjeriti djelovanje pufera, koja je povezanost Le Chatelirova načela i pufera, o čemu treba voditi računa prilikom mjerenja pH. Među ostalim, navedena je i važnost utjecaja temperature kod umjeravanja pH-članka, mjerenja pH uzorka, ali i iskazivanja vrijednosti pH. Na kraju, navedeno je kako unaprijediti stečena znanja i vještine kroz pitanja povezana s vrijednostima pH i puferima.
Buffers are of high importance for pH measurement and control, which is crucial in many everyday scientific and industrial activities. The aim of this article was to elucidate the physicochemical parameters of buffers. Explained are the process and background of pH electrode calibration, as are described the problems that may arise in pH measurement, and their solutions. The focus of this article is the application and assessment of this knowledge in education through examples and numerical problems. The practical examples facilitate the learning of basic concepts related to pH and buffers. We clarify the correct definition of pH value, the Henderson-Hasselbalch equation and its limitations, the use of visual indicators with buffers, the connection between Le Chatelier’s principle and buffers, and what is important in pH measurement. A special mention is given to the influence of temperature in pH electrode calibration, pH measurement, and expressing the pH value. Finally, we suggest how to further improve the students’ knowledge and skills through questions on problems related to pH value and buffers.
Full text
Available for:
IZUM, KILJ, NUK, PILJ, PNG, SAZU, UL, UM, UPUK