Latar belakang : Elektrolit memiliki peranan krusial pada tubuh manusia yang bisa memberi pengaruh pada metabolisme sehingga perlu dijaga keseimbangannya. Ketidakseimbangan kadar ...elektrolit-elektrolit di dalam tubuh perlu diantisipasi dengan mengukur atau memeriksa kadar elektrolit tersebut sehingga dapat mendeteksi penyakit, menetapkan diagnosis, menentukan prognosis, menjadi pedoman di dalam penatalaksanaan penderita, dan pemantauan pengobatan. Kesalahan pada pemeriksaan dapat memberikan konsekuensi serius yang dapat menyebabkan kekeliruan dalam pengobatan karena didasarkan oleh hasil yang tidak akurat. Penanganan sampel merupakan salah satu penyebab ketidakakuratannya hasil dari pemeriksaan. Sampel darah pada pemeriksaan kadar elektrolit tidak diperkenanankan dibiarkan terlalu lama. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai pengaruh penundaan pemeriksaan elektrolit darah terutama Kalium terhadap hasil pemeriksaan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh lama penundaan pemeriksaan terhadap kadar elektrolit Kalium pada sampel pemeriksaan segera, penundaan 12 jam, dan penundaan 24 jam. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan 30 sampel darah dari pasien rumah sakit AR Bunda Prabumulih pada bulan Januari. Hasil: Rata-rata nilai kadar elektrolit pada pemeriksaan segera, yaitu 4,11. Sedangkan, pada pemerisaan dengan penundaan 12 jam, kadar elektrolit Kalium rata-rata sebesar 4,10, dan untuk hasil pemeriksaan dari penundaan 24 jam, kadar elektrolit Kalium sebesar 4,12. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh dari penundaan pemeriksaan Kalium terhadap hasil pemeriksaan maka dilakukan uji statistik dengan aplikasi SPSS. Kesimpulan : Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh pernyataan bahwa tidak ada pengaruh lama penundaan terhadap pemeriksaan elektrolit Kalium dan sampel darah dengan penundaan pemeriksaan sampai 24 jam masih bisa digunakan untuk pemeriksaan kadar elektrolit darah.
Pemahaman siswa mengenai larutan elektrolit dan non-elektrolit penting dalam kimia. Representasi makroskopis, sub-mikroskopik, dan simbolik diperlukan untuk memahami konsep ini. Namun, di MAN 2 ...Jombang belum ada analisis kemampuan multipel representasi siswa pada materi tersebut. Analisis tersebut diperlukan sebagai evaluasi untuk perbaikan pembelajaran ke depan. Tujuan dari penelitian ini meliputi: 1) mendeskripsikan perbedaan kemampuan multipel representasi siswa laki-laki dan perempuan. 2) mengetahui adanya signifikansi pada perbedaan kemampuan multipel representasi antara siswa laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ex-post facto dengan jenis penelitian kausal komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 10 soal berupa pilihan ganda beralasan yang telah divalidasi ahli dan uji empiris serta terintegrasi pada kerangka kerja Definition, Algorithmic, Conceptual (DAC). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Terdapat perbedaan nilai rata-rata siswa laki-laki dan perempuan pada setiap indikator. 2) hasil analisis uji T Independet didapatkan nilai sig = 0,868 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan multipel representasi siswa laki-laki dan perempuan. Dengan demikian, perlu adanya peningkatan kemampuan multipel representasi siswa dan guru perlu memberikan perlakuan yang berbeda pada siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa.
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan morbiditas pasien kritis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran status elektrolit pasien yang dirawat di ICU. ...Desain penelitian adalah studi restrospektif dengan jumlah responden 105 orang dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berusia dewasa akhir (45-59 tahun) berjumlah 40 orang (38,1%), jenis kelamin responden laki-laki sebanyak 55 orang (52,4%), diagnosis medis mayoritas bedah umum sebanyak 55 orang (52,4%), tidak menggunakan ventilator sebanyak 82 orang (78,1%), rata-rata lama dirawat di ICU berkisar 3,5 hari (median= 3,00). Hasil penelitian menjelaskan bahwa kadar natrium pasien 48 jam yang mengalami hiponatremia sebanyak 20 orang (19,0%), yang mengalami hipernatremia sebanyak 6 orang (5,7%). Kadar kalium pasien 48 jam yang mengalami hipokalemia sebanyak 53 orang (50,5%) dan mengalami hiperkalemia sebanyak 3 orang (2,9%). Kadar kalsium pasien 48 jam yang mengalami hipokalsemia sebanyak 105 responden (100%). Kadar bikarbonat pasien 48 jam yang mengalami hipobikarbonat sebanyak 55 orang (52,4%), dan mengalami hiperbikarbonat sebanyak 7 orang (6,7%). Pasien masih ditemukan mengalami gangguan elektrolit sehingga perlu dilakukan pemantauan yang ketat dan memperhatikan faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan elektrolit.
Biobaterai merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan dan mudah didapat. Tujuan penelitian ini mengkaji potensi ampas tahu sebagai biobaterai yang ramah lingkungan dari berbagai literatur. ...Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan berbagai litelatur untuk memperoleh data penelitian serta menggunakan pendekatan kualitatif untuk analisis data. Biobaterai dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah buah dan sayuran ataupun elektrolit dari buah dan sayuran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat. Salah satu indikator elektolit adalah pH, sehingga ampas tahu berpotensi sebagai elektrolit karena memiliki pH rendah. Selain itu, ampas tahu mengandung protein kasar 27,55% lemak 4,39% dan serat kasar 23,58% yang dapat dimanfaatkan sebagai biobaterai dengan metode microbial fuel cell.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan respon peserta didik terhadap media interactive book pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini menggunakan ...metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model Borg and Gall. Instrumen pengumpul data berupa angket validasi media dan angket respon peserta didik. Data yang diperoleh dari validasi media dihitung menggunakan rumus indeks Aiken V dan data yang diperoleh dari peserta didik dihitung dengan cara mengalikan skor yang diperoleh dengan angka 4, kemudian dibagi dengan skor maksimumnya. Subyek dalam penelitian ini adalah 9 peserta didik kelas X MA Raudhatusysyubban, 2 dosen program studi pendidikan kimia UNISKA dan 1 guru kimia MA Raudhatusysyubban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat validitas media interactive book berada pada kategori valid dan mendapat respon yang sangat baik dari peserta didik sebagai pengguna. Dengan demikian, media interactive book ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan peserta didik kelas X MAN 2 Semarang dalam pemahaman materi dengan menggunakan metode praktikum berbasis kontekstual sehingga peserta didik dapat ...menghubungkan materi dengan kehidupan nyata peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Model pengembangan yang direncanakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D tahap-tahapnya yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Hasil penelitian di MAN 2 Kota Semarang (1) Pada aspek kognitif tingkat kelulusan klasikal peserta didik mencapai 93 % terhadap materi sehingga dapat dikatakan efektif. (2) Pada aspek afektif diperoleh hasil sebanyak 94,36 % nilai afektif peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dikatakan dengan tingkat pencapaian Sangat Tinggi. (3) Pada aspek psikomotorik hasil pencapaian diperoleh sebanyak 96,09 % dengan kriteria pencapaian Sangat Tinggi. (4) Pada uji kelayakan buku petunjuk praktikum melalui angket tanggapan peserta didik dengan tingkat pencapaiannya ialah 91,2 % berada pada kriteria efektif. Buku petunjuk praktikum kimia berbasis kontekstual materi elektrolit dan non-elektrolit yang dikembangkan ini terbukti efektif dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku pengayaan kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Buku pengayaan ini berfungsi sebagai penunjang belajar mandiri bagi siswa. ...Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan model Borg and Gaal tahap 1-5. Adapun sumber data berasal dari guru, siswa dan juga umum. Data akan dianalisis menggunakan metode kuantitatif deskriftif. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan bahwa kualitas buku pengayaan termasuk dalam kategori baik, dengan presentase keidealan mencapai 85,4%. Buku ini juga dapat digunakan sebagai penunjang belajar mandiri juga ilmu pengetahuan bagi masyarakat umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan handout berbasis literasi sains pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, menguji kelayakan bahan ajar handout berbasis literasi sains dan ...mengetahui tanggapan guru dan peserta didik terhadap handout yang telah dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan pendekatan kualitatif dan model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA 1 MAN 1 Banda Aceh yang terdiri dari 25 orang laki-laki dan 1 orang guru kimia. Teknik pengumpulan data diperoleh dari angket validasi kelayakan handout berbasis literasi sains dan angket tanggapan guru dan peserta didik terhadap handout berbasis literasi sains. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket penilaian kelayakan handout dan lembar angket tanggapan guru dan peserta didik. Teknik analisis data dihitung dengan menggunakan rumus persentase yang diperoleh dari lembar angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata kelayakan handout berbasis literasi si sebesar 92% dengan kriteria sangat layak. Hasil persentase tanggapan guru terhadap handout berbasis literasi sains sebesar 80% dengan kriteria baik dan hasil persentase rata-rata tanggapan peserta didik sebesar 80% dengan kirteria baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah handout berbasis literasi sains pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit layak untuk digunakan sebagai bahan ajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan implementasi blended learning berbasis inkuiri pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit, aktivitas peserta didik ketika pembelajaran, ...ketuntasan klasikal, peningkatan berpikir kritis, dan respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek penelitian merupakan 34 peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 14 Surabaya tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental dengan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil penelitian yaitu (1) Keterlaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama 95,37% sedangkan pertemuan kedua 94,73%, keterlaksanaan kedua pertemuan berada pada kriteria sangat baik. (2) Aktivitas relevan peserta didik pada pertemuan pertama 90,12% sedangkan pertemuan kedua 93,83%, keduanya berada pada kriteria sangat baik. (3) Ketuntasan klasikal sebesar 94,12%. (4) Keterampilan berpikir kritis peserta didik indikator analysis, inference, dan explanation mengalami peningkatan dilihat dari nilai N-Gain berturut-turut 0,92, 0,87, dan 0,84, ketiganya berada pada kategori tinggi. (5) Respon peserta didik terhadap blended learning berbasis inkuiri sangat memuaskan dengan persentase jawaban positif sebanyak 90,12%. Sehingga, dapat dikatakan implementasi blended learning berbasis inkuiri efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Latar belakang. Hingga saat ini, diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia, terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Salah satu komplikasi lanjutan dari dehidrasi pada diare ...adalah gangguan elektrolit serum. Tujuan. Untuk mengetahui prevalensi gangguan elektrolit serum pada pasien diare dengan dehidrasi serta karakteristik klinis pasien dan hubungan antara derajat dehidrasi terhadap gangguan elektrolit serum.Metode. Penelitian retrospektif dengan rancangan cross sectional menggunakan data rekam medis. Perbedaan dianalisis menggunakan uji Chi-square.Hasil. Jumlah pasien yang memenuhi kriteria adalah 173 pasien, 115 pasien yang memiliki data rekam medis lengkap. Tujuh puluh di antaranya mengalami gangguan elektrolit serum. Jenis gangguan elektrolit serum terbanyak dialami adalah hipokalsemia (17,34%). Dari 173 pasien diare dengan dehidrasi, 64,74% berjenis kelamin laki-laki, 43,35% berusia 12-35 bulan, 83,24% mengalami muntah, 52,6% mengalami demam, 4,62% mengalami dehidrasi berat. Penelitian ini tidak membuktikan adanya hubungan signifikan antara derajat dehidrasi terhadap gangguan elektrolit (p=0,243).Kesimpulan. Prevalensi gangguan elektrolit serum pada pasien diare dengan dehidrasi pada anak adalah 40,46%.