Penelitian ini membahas tentang alih code dan campur kode yang terdapat dalam youtube chanel Lia Ka to seorang perempuan Warga Negara Indonesia yang menikah dengan laki laki berkebangsaan Jepang yang ...bernama Hiro a ki Kato. Dalam kehidupan sehari hari kita sering menemukan percakapan yang mengandunag alih kode campur kode. Alih kode itu sendiri merupakan peralihan dari bahasa (kode 1 ) ke bahasa lain (kode 2), seda ngkan campur kode merupakan peralihan dari bahasa 1 ke bahasa lain dan kembali lagi ke bahasa 1, atau kadang berali h ke baasa ke 3. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana alih kode yang terjadi dalam video youtube “Lia Kato ”? (2) bagaimana campur kode yang terjadi dalam video youtube “ Lia Kato ”? 3 ) Faktor faktor apakah yang menyebabkan terjadinya alih kode pada video youtube Lia Kato:? Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data data yang dianalisis diambil dari 1 judul tayangan youtube yang terdapat alih kode dan campur kodenya. Kemudian dianalis dari setiap pembicaraan yang mengandung alih kode dan campur kode.
Jabatan Notaris adalah jabatan publik karena notaris diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Notaris menjalankan tugas negara dan akta yang merupakan dokumen negara. Jabatan Notaris sangat rawan ...untuk terkena jeratan hukum, bukan hanya karena faktor internal yang berasal dari dalam diri Notaris, seperti kecerobohan, tidak mematuhi prosedur, tidak menjalankan etika profesi, melainkan juga faktor eksternal seperti moral masyarakat dimana Notaris dihadapkan dengan dokumen palsu, sedangkan dokumen tersebut mengandung konsekuensi hukum bagi pemiliknya. rumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimanakah pertanggungjawaban Notaris yang telah melakukan tindak pidana pemalsuan tanda tangan pada pembuatan akta kuasa menjual? Dan Bagaimanakah pemberian sanksi kode etik bagi notaris yang telah dijatuhi hukuman pidana? Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa perbuatan Notaris tersebut terbukti dan bertanggung jawab atas perbuatannya melakukan pemalsuan tanda tangan dalam Akta Kuasa Menjual, dan sudah sepatutnya Notaris tersebut dikenakan sanksi kode etik Notaris mengenai pemberhentian dengan tidak hormat dikarenakan telah memenuhi unsur yang terkandung pada pasal 13 UUJN sebagaimana jika Notaris dihukum dengan ancaman pidana 5 (lima) tahun dapat langsung dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat oleh Menteri.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana bentuk alih kode dan campur kode penjual dan pembeli di pasar Pasar Tradisional Pabbaeng Baeng. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ...fenomena kebahasaan yaitu alih kode dan campur kode penjual dan pembeli di pasar Pasar Tradisional Pabbaeng Baeng. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode teori dan deskriptif. Penelitian ini meliputi perencanaan, dan pelaksanaan penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah penjual dan pembeli di pasar Pasar Pabbaeng Baeng. Data dalam penelitian ini berwujud pemakaian bahasa oleh penjual dan pembeli di pasar Pasar Pabbaeng Baeng, pada saat kegiatan transaksi jual-beli. Untuk itu, digunakan teknik simak bebas dalam percakapan, teknik rekam, dan teknik mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi antara penjual dan pembeli di Pasar Tradisional Pabbaeng Baeng, disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, faktor usia, jenis kelamin, dan etnis. Pertama, hampir semua penjual dan pembeli yang berniaga di pasar Pasar Tradisional Pabbaeng Baeng merupakan penduduk asli suku Bugis dan Makassar, otomatis mereka menggunakan bahasa Bugis dan Makassar. Kedua, hampir semua penjual dan pembeli di pasar Pasar Pabbaeng Baeng menguasai dua atau tiga bahasa, sehingga penguasaan bahasa tersebut ikut mempengaruhi alih kode dan campur kode.
Ketika melakukan komunikasi, terkadang seseorang mencampurkan beberapa kata dari bahasa untuk memudahkan penyampaian maksud dan tujuan. Masalah penelitian ini adalah bagaianakah campur kode dan alih ...kode tuturan guru dalam proses belajar mengajar pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 MI NU Umbul Sari?. Sedangkan tujuanya mendeskripsikan fungsi campur kode dan alih kode bagi guru dan siswa kelas MI NU Umbul Sari Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu guru dan siswa. Teknik pengupulan data yakni teknik simak. Hasil penelitian ini menunjukkan Wujud alih kode terjadi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I MI NU Umbul Sari Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja berupa alih kode intern. Campur kode digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar siswa tidak merasa bosan dan lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, untuk menambah keakraban antara guru dan siswa sehingga proses belajar mengajar menjadi menarik dan lancar.
Klien merupakan orang perorangan, korporasi/badan hukum atau institusi lain yang menerima jasa/bantuan hukum dari Advokat. Sebagai pihak yang membutuhkan bantuan hukum, kadangkala klien hadir dari ...masyarakat yang awan hukum, sehingga tidak mengerti bagaimana mengakses dan memilih Advokat. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui etika profesi advokat dalam menarik klien dan menegakkan kode etik advokat terhadap mereka yang menarik atau merebut klien dari rekan-rekannya. Penelitian ini menjadi dasar untuk meningkatkan literasi advokat. Penelitian hukum normatif mengkaji norma-norma hukum positif berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penegakan Kode Etik Advokat Indonesia. Penelitian ini mengkaji perilaku advokat yang melanggar kode etik dan pelaksanaan upaya penegakannya. Pasal 5 Kode Etik Advokat Indonesia melarang advokat menarik atau merebut klien dari teman sejawat. Apabila seorang Advokat menarik atau merebut klien, maka hal tersebut dapat dilaporkan kepada Dewan Kehormatan Advokat untuk diperiksa dan disidangkan. Pelanggaran terhadap Pasal 5 dapat berakibat pada sanksi peringatan, sanksi peringatan keras, sanksi skorsing sementara, dan sanksi pemecatan dari keanggotaan organisasi profesi.
Kode warna merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya misfile (salah letak) Rekam Medis. Adanya 3-digit Kode Wilayah dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan pemberian Kode ...Warna pada Map Rekam Medis. Tujuan pengabdian yaitu untuk mengoptimalkan Kode Warna pada Map Rekam Medis di Puskesmas. Metode Difusi Ipteks dengan merancang sticker kode warna. Tahapan kegiatan yang dilakukan wawancara permasalahan mitra, Observasi, pengukuran, mendesain, sosialisasi dan simulasi Simulasi pemasangan Sticker Kode Warna. Hasil perancangan Sticker Kode Warna dengan ukuran 3 x 6 cm, warna terbagi menjadi 13 sesuai pembagian kode wilayah dengan memanfaatkan 1-digit pada digit ke-3 meliputi ungu, kuning, hijau tua, orange, biru muda, coklat tua, magenta, hijau muda, merah, biru tua, hitam, pink, abu-abu dan bahan sticker mirror. Evaluasi yang dilaksanakan 1 minggu setelah kegiatan, Petugas merasa terbantu dengan adanya kode warna ada yang salah langsung bisa dipindahkan ke rak yang benar. Rencana ke depan akan dilaksanakan bimbingan tehnis penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang penerapan kode warna.
Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan wujud campur kode di dalam videonya. Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitataif. Penelitian ini menggunakan metode simak bebas libat ...cakap. Hasil dalam penelitian ini ialah (1) terdapat data yang merupakan bentuk campur kode yang terdapat penyisipan unsur yang berwujud kata adalah 8 data, masing-masing merupakan penyisipan unsur yang berwujud kata dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. (2) dalam video youtube Agung terdapat data yang merupakan bentuk campur kode yang terdapat penyisipan unsur yang berwujud frasa sebanyak 8 data. Masing-masing data tersebut merupakan penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris. (3) terdapat data yang merupakan bentuk campur kode yang terdapat penyisipan unsur yang berwujud idiom atau ungkapan adalah 1 data. Data tersebut merupakan penyisipan unsur yang berwujud ungkapan dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. (4) dalam video tersbeut terdapat data yang merupakan bentuk campur kode yang terdapat penyisipan unsur yang berwujud klausa adalah 2 data. Masing-masing merupakan penyisipan unsur yang berwujud kata dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris.
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pola pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial dengan wisatawan di Kabupaten Bangkalan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. ...Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena penelitian ini menjelaskan sesuai dengan tujuan penelitian. Data penelitian ini berupa tuturan yang mengandung pilihan kode pelaku industri pariwisata dengan wisatawan dalam interaksi sosial. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, catat dan interview. Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan kontekstual. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat pola pilihan kode pelaku pariwisata dalam interaksi sosial dalam layanan wisata yaitu BI (bahasa Indonesia), campuran BI dengan bahasa asing (bahasa Inggris), campuran BI dengan BM (bahasa Madura), campuran BI dengan BAr (bahasa Arab), dan campuran BI dengan BJ (bahasa Jawa), BM (bahasa Madura). Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan kode pelaku industri pariwisata dalam interaksi sosial meliputi partisipan, siapa yang berbicara dan yang diajak berbicara, latar belakang sosial, tema pembicaraan, fungsi pembicaraan, pengaruh teknologi, penyampaian maksud tertentu dan tujuan tertentu, dan kompetensi bahasa. KATA KUNCI: Pilihan Kode, Pelaku Industri Pariwisata, Sosiolinguistik, Madura CODE CHOICE OF TOURISM INDUSTRY ACTOR IN SOCIAL INTERACTION WITH TOURISTS IN BANGKALAN REGENCY, MADURA ABSTRACT: This research aims to determine the code choice patterns of tourism industry actors in social interactions with tourists in Bangkalan Regency and the factors that influence them. This research is considered qualitative research because of this research explains in accordance with the research objectives. This research data is in the form of speech containing code choices from tourism industry actors and tourists in social interactions. Data collection in this research was observation, notes and interviews. This research analysis uses a contextual approach. The results of this research explain that there is a code choice pattern for tourism actors in social interactions in tourism services, namely BI (Indonesian), a mixture of BI and a foreign language (English), a mixture of BI and BM (Madurese), a mixture of BI and BAr (Arabic). ), and a mixture of BI with BJ (Javanese), BM (Madurese). Meanwhile, the factors that influence the choice of code for tourism industry actors in social interactions covers participants, who is speaking and who is being spoken to, social background, theme of conversation, function of conversation, influence of technology, conveying certain aims and objectives, and language competence. KEYWORDS: Code Choice, Tourism Industry Actors, Sociolinguistics, Madura
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui bentuk dan fungsi penggunaan campur kode dan alih kode antara pewawancara dan peserta wawancara beasiswa “PIB Berbagi” Tahun Akademik 2018-2019. Adapun ...manfaat yang didapatkan dalam penelitian ini ialah civitas academica PIB memahami tentang bentuk dan fungsi variasi bahasa sebagai sebuah sarana komunikasi yang positif. Selain itu, penelitian ini juga dapat memeperkaya pengetahuan berbahasa civitas akademica PIB. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di kampus Politeknik internasional Bali yang berlokasi di Jalan Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Braban, Tabanan. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode simak melalui teknik sadap dan teknik dokumentasi. Prosedur analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian yang ditemukan ialah campur kode dan alih kode yang digunakan oleh tim pewawancara dan peserta wawancara berwujud kata, frasa, klausa, dan kalimat. Wujud campur kode dan alih kode tersebut digolongkan ke dalam campur kode ekstern yaitu campur kode bahasa Indonesia dan bahasa asing (Inggris). Fungsi campur kode dan alih kode antara peserta wawancara dan pewawancara dalam kegiatan tes “PIB Berbagi” ialah 1) untuk menegaskan maksud, 2) untuk memberikan informasi, dan 3) untuk mengakrabkan diri. Kajian campur kode dan alih kode ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan civitas academika PIB dan menjadikannya sebagai sarana komunikasi yang positif dalam dunia pariwisata.
Abstrak - Menggagas Penerapan Kode Etik Akuntan Publik dalam Budaya Bugis Tujuan Utama - Penelitian ini bertujuan menggagas penerapan kode etik akuntan publik dengan berlandaskan nilai kehidupan ...manusia Bugis. Metode - Penelitian ini menggunakan metode analisis nilai budaya Bugis. Wawancara terhadap auditor dan pengamat budaya dilakukan untuk memperkuat analisis budaya. Temuan Utama - Penelitian ini menjelaskan bahwa perpaduan nilai kehidupan lempu, getteng, warani dan acca dapat memperkukuh auditor dalam memegang prinsip kode etik. Selain itu, nilai siri’ membuat auditor bersikap professional. Terdapat pula nilai reso’ yang berfungsi meningkatkan motivasi auditor dalam bekerja. Implikasi Teori dan Kebijakan – Nilai kehidupan manusia bugis akan menjunjung tinggi penerapan kode etik akuntan publik. Implikasinya kode etik akan dipandang sebagai tanggung jawab moral pribadi yang melekat sebagai jiwa dalam diri seorang akuntan publik. Kebaruan Penelitian - Penelitian ini mengkaji penerapan kode etik melalui persepsi kebudayaan bugis. Abstract - Public Accountant Code of Ethics Implementation in Bugis Culture Main Purpose - This study aims to implement a code of ethics for public accountants based on Bugis culture. Methods - This study uses the method of analyzing Bugis cultural values. Interviews with auditors and cultural observers were conducted to strengthen the cultural analysis. Main Findings - This study explains that the combination of the values of “lempu,” “getting,” “warani,” and “acca” can strengthen auditors in adhering to the principles of the code of ethics. In addition, the “siri'” value makes the auditor behave professionally. There is also a “'reso'” value that increases the auditor's motivation at work. Theory and Practical Implications - The value of Bugis human life will uphold the code of ethics for public accountants. The implication is that the code of ethics will be seen as a personal moral responsibility inherent as the soul of a public accountant. Novelty - This study examines the application of the code of ethics through the perception of Bugis culture.