Pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembelajaran dari rumah (BDR) selama pandemi Covid-19 yang dapat mengakibatkan stres pada orang tua meningkat sehingga ...berdampak negatif terhadap pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pada pengasuhan serta manajemen stres yang terdiri dari sumber stres individu, sumber stres pengasuhan, strategi koping, dan stres berdasarkan pekerjaan ibu dan melakukan analisis pengaruh dari karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan manajemen stres terhadap pengasuhan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Jumlah contoh pada penelitian ini sebanyak 47 ibu bekerja dan 53 ibu rumah tangga dengan status keluarga utuh serta memiliki anak yang masih belajar di tingkat sekolah dasar negeri. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada manajemen stres dan pengasuhan berdasarkan status pekerjaan ibu. Karakteristik keluarga berpengaruh positif signifikan terhadap pengasuhan. Semakin tinggi pendidikan orang tua serta penghasilan keluarga menyebabkan semakin baik kualitas pengasuhan. Sumber stres pengasuhan dan gejala stres berpengaruh langsung negatif signifikan terhadap pengasuhan. Sumber stres individu berpengaruh tidak langsung negatif signifikan terhadap pengasuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya orang tua mengelola sumber stres agar tidak melakukan pengasuhan yang negatif pada anak.
Remaja merupakan populasi yang memiliki beragam motif untuk menggunakan internet. Salah satu dampak negatif dari penggunaan internet pada remaja adalah munculnya stres digital. Salah satu cara yang ...dapat digunakan untuk menurunkan stres digital pada remaja adalah melalui intervensi kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intervensi kelompok berupa pelatihan efektif untuk menurunkan stres digital pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode mixed-method dengan desain penelitian one-group pre-test post-test design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berusia rata-rata 14 tahun di Depok. Subjek yang mengikuti rangkaian intervensi secara penuh berjumlah 18 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Subjek diberikan pre-test berupa skala digital stres. Kemudian, subjek diberikan perlakuan berupa pelatihan berdurasi 6 jam sebanyak 6 sesi. Setelah itu, subjek diberi post-test berupa skala stres digital kembali. Hasil uji hipotesis dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai signifikansi selisih pre-test dan post-test pada kelompok laki-laki sebesar 0.023 yang kurang dari 0.05 (p0.05). Namun, tidak ditemukan hasil signifikan pada kelompok perempuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang digunakan mampu menurunkan tingkat digital stres pada remaja laki-laki namun tidak pada remaja perempuan.
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan kontrol regulasi pertumbuhan sel normal. Selama proses penyakit dan penyembuhan pada pasien kanker, penderita akan mengalami perubahan fisik ...maupun psikis. Seseorang yang terdiagnosis kanker secara umum akan mengalami stres, dan kondisi psikologisnya terganggu. Terapi SEFT mampu menurunkan tingkat stres pasien kanker. Terapi SEFT adalah teknik penggabungan dari energi psikologis, kekuatan spiritual, dan doa untuk mengatasi emosi negatif. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat stres pasien kanker setelah dilakukan terapi SEFT. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif yaitu pendekatan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi dengan melakukan terapi SEFT dalam waktu 15 menit selama 3 hari. Pengukuran tingkat stres pasien pre-post menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10). Subyek studi kasus ini berjumlah 2 orang dengan kriteria inklusi adalah pasien kanker dengan stres yang bersedia menjadi responden, dan kriteria ekslusi adalah pasien yang tidak bersedia untuk diterapi. Subyek studi kasus telah menandatangani informed consent sebelum dilakukan pengambilan data. Hasil studi kasus menunjukkan rata-rata skor sebelum dilakukan terapi adalah 13, dan rata-rata skor setelah dilakukan terapi adalah 8,5. Didapatkan hasil penurunan yang signifikan yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 4,5. Intervensi terapi SEFT ini mampu menurunkan tingkat stres pada pasien kanker.
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui stres kerja personil Kepolisian Republik Indonesia di Satuan Intelijen Polisi Resort Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, ...penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun sampel dalam penelitian ini personil Kepolisian Republik Indonesia di Satuan Intelijen Polisi Resort Bireuen yang berjumlah 35 orang dimana seluruh jumlah populasi dijadikan sampel penelitian yang disebut dengan penelitian populasi. Hasil penelitian tentang stres kerja pada Personil Kepolisian Republik Indonesia di Satuan Intelijen Polisi Resort Bireuen menunjukkan bahwa 66% Personil Kepolisian Republik Indonesia di Satuan Intelijen Polisi Resort Bireuen memiliki stres kerja pada kategori rata-rata atau sedang. Hasil penelitian berdasarkan reaksi stres bahwa nilai mean tertinggi didominasi oleh reaksi fisiologis dengan jumlah nilai mean sebesar 48,00. Hal ini berarti Stres Kerja Personil Kepolisian Republik Indonesia di Intelijen Polisi Resort Bireuen cenderung mengarah ke reaksi fisiologis, dimana reaksi fisiologis, biasanya muncul dalam bentuk keluhan fisik seperti tekanan darah naik, nyeri lambung, sakit kepala, sakit lambung, darah tinggi, sakit jantung (jantung berdebar-debar), mudah lelah, kurang selera makan, sering buang air kecil, keluar keringat dingin, sulit tidur (insomnia).
Banyaknya kasus skizofrenia dirawat di rumah menuntut keluarga menjadi caregiver untuk memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang menderita skizofrenia. Beban caregiver yang ditimbulkan ...akibat merawat keluarganya yang menderita skizofrenia dapat menjadi stres caregiver. Stres adalah keadaan yang terjadi akibat dari kumpulan beberapa faktor penyebab yang memiliki dampak terhadap caregiver keluarga, sehingga dapat mempengaruhi sikap, perilaku dan hubungan interpersonal caregiver. Fungsi keluarga juga terganggu akibat dari tekanan yang menimbulkan stress pada keluarga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel penelitian 115 caregiver keluarga yang merawat anggota keluarga penderita skizofrenia di rumah. Pengumpulan data menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner tingkat stres terdiri dari 14 pertanyaan dan merupakan bagian dari The Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS). Hasil penelitian menunjukkan tigkat stres responden normal sebesar 50,4%, stres ringan sebesar 41,8% dan stres sedang 7,8%. Kesimpulan tingkat stres responden paling banyak adalah normal, jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan, usia responden terbanyak berusia 56-65 tahun, tingkat pendidikan terbanyak responden adalah SD, hubungan responden dengan penderita terbanyak adalah orangtua, dan lama waktu merawat responden mayoritas lebih dari 3 tahun.
Istraživanja stresa u laboratorijskim uvjetima zahtijevaju metode kojima se kod sudionika može pouzdano izazvati stresna reakcija, a da se pritom ne ugrožava njihovo psihičko ili tjelesno zdravlje. ...Stoga je cilj ovog istraživanja bio provjeriti valjanost postupka konstruiranog u tu svrhu – STOMP-a (Stress Test of Oral Mathematical Performance) koji kombinira metode izazivanja akutnog stresa vremenski ograničenim zadacima i socijalnom evaluacijom. Provedena su dva istraživanja (N1=105; N2=64) u kojima su ispitani sljedeći istraživački problemi: 1) provjeriti izaziva li STOMP povećanje objektivnih i subjektivnih mjera stresa te 2) utvrditi povezanost ovih dviju mjera. Objektivne mjere stresa bile su puls (1. istraživanje) te puls i EDR (2. istraživanje), a subjektivna mjera je bila samoprocjena doživljenog stresa. Rezultati oba eksperimenta pokazuju značajno povišenje i objektivnih i subjektivnih mjera nakon provedbe STOMP-a u odnosu na stanje neposredno prije provedbe. Subjektivne procjene stresa pokazuju povezanost s objektivnima u gotovo svim točkama mjerenja. Na osnovi ovoga može se zaključiti da je STOMP uspješan u izazivanju stresa u laboratorijskim uvjetima, a usto ekonomičan i jednostavan za primjenu.
Full text
Available for:
IZUM, KILJ, NUK, PILJ, PNG, SAZU, UL, UM, UPUK
Istraživanja stresa u laboratorijskim uvjetima zahtijevaju metode kojima se kod sudionika može pouzdano izazvati stresna reakcija, a da se pritom ne ugrožava njihovo psihičko ili tjelesno zdravlje. ...Stoga je cilj ovog istraživanja bio provjeriti valjanost postupka konstruiranog u tu svrhu – STOMP-a (Stress Test of Oral Mathematical Performance) koji kombinira metode izazivanja akutnog stresa vremenski ograničenim zadacima i socijalnom evaluacijom. Provedena su dva istraživanja (N1=105; N2=64) u kojima su ispitani sljedeći istraživački problemi: 1) provjeriti izaziva li STOMP povećanje objektivnih i subjektivnih mjera stresa te 2) utvrditi povezanost ovih dviju mjera. Objektivne mjere stresa bile su puls (1. istraživanje) te puls i EDR (2. istraživanje), a subjektivna mjera je bila samoprocjena doživljenog stresa. Rezultati oba eksperimenta pokazuju značajno povišenje i objektivnih i subjektivnih mjera nakon provedbe STOMP-a u odnosu na stanje neposredno prije provedbe. Subjektivne procjene stresa pokazuju povezanost s objektivnima u gotovo svim točkama mjerenja. Na osnovi ovoga može se zaključiti da je STOMP uspješan u izazivanju stresa u laboratorijskim uvjetima, a usto ekonomičan i jednostavan za primjenu.
Full text
Available for:
IZUM, KILJ, NUK, PILJ, PNG, SAZU, UL, UM, UPUK
Latar Belakang. Mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Provinsi Sumatera Barat dituntut untuk mampu beradaptasi, bukan hanya beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, tetapi juga beradaptasi dengan ...kehidupan akademiknya. Mahasiswa Papua merasa bahwa beban dan tuntutan akademik yang diterima membebani dan menimbulkan masalah bagi kehidupan akademiknya. Stres akademik adalah keadaan tertekan yang dialami oleh individu karena tuntutan dan beban akademik yang melebihi kemampuan individu yang tidak dapat diatasi oleh individu tersebut.
Objektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sumber utama stres akademik dan tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah stres akademik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling, dimana semua sampel yang ditemui dan bersedia dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu sebanyak 53 orang mahasiswa. Pada penelitian ini, stres akademik diukur dengan menggunakan Academic Stress Inventory of Students dari Lin dan Chen (2009) yang terdiri dari tujuh sumber stres yang tersebar menjadi 34 item dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,944.
Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres akademik mahasiswa asal Papua berada pada kategori tinggi dan yang menjadi sumber utama stres akademik mahasiswa asal Papua di Provinsi Sumatera Barat adalah pengajar.
Kesimpulan. Mahasiswa asal papua yang dominan memiliki stress adalah jenis kelamin laki-laki dan berada di semester satu. Sumber utama mereka stress dari pengajar.
Kata kunci: mahasiswa papua, stres, stres akademik
Background. Students from Papua who are studying in West Sumatera province are required to adapt, not only adapt to their social environment but also adapt to academic life. Papuan students feel that the burden and academic demands that are received are burdensome and cause problems for his academic life. Academic stress is a depressed state experienced by individuals because of demands and academic burdens that exceed individual abilities that the individual cannot overcome.
Gebelikte DistresinTanımlanması:Erzincan Örneği YILDIZ ÇİLTAŞ, Nadire; KÖSE TUNCER, Sevinç
Mehmet Akif Ersoy Üniversitesi Sağlık Bilimleri Enstitüsü dergisi,
06/2019, Volume:
7, Issue:
1
Journal Article
Peer reviewed
Open access
Gebelikte
Distresin Tanımlanması: Erzincan Örneği* Nadire Yıldız Çiltaş ¹ Sevinç Köse Tuncer² ÖZETAmaç: Araştırma,
gebelik döneminde göz ardı edilebilecek olan distres sorununu belirlemek ...amacıyla
tanımlayıcı olarak yapılmıştır.Materyal ve Metot: Çalışma Erzincan’da
araştırma hastanesinin doğum ve kadın hastalıkları polikliniğine başvuran 12 gebelik
haftası ve üzerinde olan 600 gebe
tarafından yürütülmüştür.Çalışma verileri yüz yüze görüşülerek ‘Gebe Bilgi
Formu’ ve ‘Tilburg Gebelikte Distres Ölçeği’ (Tilburg Pregnancy DistressScale
-TPDS) kullanılarak elde edilmiştir. Verilerin değerlendirilmesinde sayı,
yüzdelik, ortalama, Kruskall Wallis Varyans analizi, tek yönlü varyans analizi
(ANOVA), bağımsız gruplarda t testi, Pearson korelasyon analizi ve Mann-Whitney
U testi kullanılmıştır.Bulgular:Araştırmaya
katılan gebelerin yaş ortalaması 27.42±5.36 olup %34.3’ünün 17-24 yaş grubunda
olduğu saptanmıştır. Gebelerin %33’nün (n=198) distres yaşadığı tespit
edilmiştir.Gebelerin yaş grubu, eğitim
düzeyi, çalışma durumu, eş eğitim düzeyi, gebelik sayısı, düşük/küretaj sayısı,
canlı doğum sayısı, aile için planlanan çocuk sayısı, önceki doğumlarında ve
doğum sonu dönemde yaşanan sağlık problemi, ile TGDÖ puan ortalamaları arasında
istatistiksel olarak anlamlılık saptanmıştır (p<0.001, p<0.01,
p<0.05).Sonuç:
Gebelerde distresin önemli düzeyde olduğu ve çeşitli faktörlerden etkilendiği
saptanmıştır. Gebelik döneminde kadınların sadece fizyolojik yönden değil
psikolojik yönden de değerlendirilmesi hem anne hem de fetüs/bebek sağlığının korunmasında
önemli yer tutmaktadır..Anahtar kelimeler:Stres,
Anksiyete, Gebe.¹.Erzincan Mengücek Gazi Eğitim Araştırma Hastanesi Uzman Hemşire² Erzincan Binali YILDIRIM Üniversitesi, SBF, Hemşirelik Bölümü, Dr.Öğr.Üyesiİletişim:Nadire YILDIZ
ÇİLTAŞ- Uzman Hemşire. Erzincan Mengücek Gazi Eğitim Araştırma Hastanesi Eğitim
Hemşiresi-Başbağlar Mahallesi Hacı Ali Akın Caddesi No:32 Erzincan / Merkez. nadireclts@outlook.com
*Bu çalışma 15.Ulusal Hemşirelik Kongresi’nde (10-12
Eylül Erzurum,Türkiye) poster bildiri
olarak sunulmuştur
Distressin
Defining in Pregnancy: Erzincan Case *Nadire Yıldız Çiltaş¹ Sevinç Köse Tuncer² ABSTRACTObjective:
The
aim of this study was to determinet he distress problem which can be ignored during
pregnancy.MaterialsandMethods:
The
study was carried out by 600 pregnant women
who were admitted to the obstetrics and gynecology outpatient clinic of the research
hospital in Erzincan. Data of the study was obtained face to face by using the-Pregnancy
Information Form and ’Tilburg Pregnancy Distress
Scale‘(TPDS). In the evaluation of the data, number, percentage, mean, Kruskall
Wallis Variance analysis, one-way analysis of variance (ANOVA), independent groups
t test, Pearson correlation analysis and Mann-Whitney U test were used.Results:
The
meanage of the pregnant women was 27.42 ± 5.36 and 34.3% was in the 17-24 age group.
It was determined that 33% of the pregnant (n = 198) experienced distress. It was
determined that the pregnant women in terms of age group, education level,
working status, level of education, number of pregnancies, abortion / curettage
number, number of live births, number of children planned forthe family, health
problem sex perienced in previous birth sand postpartum period are significant statistically (p<0.001,
p<0.01, p<0.05).Conclusion:
It was found that the distress was significant
in pregnant women and affected by various factors. The evaluation of women not
only from a physiological point of view but also from a psychological point of
view during pregnancy will ensure the protection of both mother and fetus /
infant health.Keywords:Stress,
Anxiety, Pregnancy.¹Nurse at
Erzincan Mengücek Gazi Training andResearchHospital²Erzincan Binali YILDIRIM University, Faculty of Nursing, Department of Nursing.PhdContact: Nadire YILDIZ ÇİLTAŞ- Nurse Erzincan
Mengücek Gazi Training andResearchHospitalEducationNurse-Başbağlar St. Hacı Ali
Akın Ave. No: 32 Erzincan. nadireclts@outlook.com
* Thisstudywaspresented as a poster in 15th
NationalNursingCongress (September 10 to 12 in Erzurum, Turkey).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja pada karyawan PT. LNK Cabang Stabat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian model kuantitatif. ...Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis faktor. Adapun jenis instrumen penelitian ini menggunakan skala guttmant dan instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala stress kerja berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi stress kerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling, dimana pengambilan sampel dengan cara acak. Adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orang Karyawan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam analisis faktor diperoleh Faktor tertinggi yang mempengaruhi stress kerja pada karyawan PT. LNK Cabang Stabat adalah Hubungan Dalam Pekerjaan 24% dan dilanjutkan dengan pengembangan karir 24%. Faktor kedua yaitu faktor group stressor sebesar 15%. Faktor ketiga adalah beban kerja 14% dan extra organizational 14 % . Faktor terakhir adalah individual stressor sebesar 9 %. Artinya faktor dalam pekerjaan dan faktor pengembangan karir memiliki faktor terbesar yang mempengaruhi stres kerja dan faktor individual stressor menjadi faktor paling kecil yang mempengaruhi stres kerja karyawan PT. LNK Cabang Stabat.