Akademska digitalna zbirka SLovenije - logo
E-resources
Peer reviewed Open access
  • Lambang Dewate Nawasange Se...
    Lodra, I Nyoman

    Mudra : jurnal seni budaya, 05/2019, Volume: 34, Issue: 2
    Journal Article

    Lambang “Dewate Nawesange” sebagai gambaran visual 9 dewa manifestasi Ide Sang Hyang Widhi yang mengusai sembilan penjuru mataangin merupakan bagian dari nilai ajaran Agama Hindu. Oleh umat Hindu di Bali lambang tersebut termasuk di sakralkan dan digunakan sebagai sarana/prasarana upacara serta wujudnya dibuat dalam bentuk relief, gambar (kober, umbul-umbul), “sate gelar sange”. Kajian visual lambang Dewate Nawesange tersebut ada kesamaan serta kuat dugaan telah terjadi akulturasi dengan lambang Surya Majapahit Trowulan Jawa Timur. Para ahli menyebut gambar lambang Surya Majapahit yang tersimpan di Musium Trowulan tersebut sebagai lambang dari kerajaan Majapahit. Fokus pembahasan: bagaimana bisa terjadi kemiripan atau kesamaan bentuk visual antara lambang Surya Majapahit dengan  lambang “Dewate Nawesange”?. Tujuan: mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi kemiripan atau kesamaan bentuk visual antara lambang Surya Majapahit dengan  lambang Dewate Nawesange. Metode penelitian: deskriptif kualitatif menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadi  kesamaan dari dua lambang tersebut, dengan kajian teori semiotik, teori etnografi, ikonografi, dan teori pertukaran sosial. Sumber data: dokumen lambang Surya Majapahit yang ada di Musium Trowulan dan lambang “dewate nawesange” yang berkembang di Bali. Hasil kajian dan analisis lambang  Surya Majapahit dan lambang Dewate Nawesange ditemukan telah terjadi akulturasi ajaran “sekte-sekte” di Bali dengan lambang Surya Majapahit. Temuan: lambang ”dewate nawesange” sebagai bentuk akulturasi dari nilai ajaran “sekte-sekte” di Bali  terjadi pada saat kekuasaan kerajaan Majapahit.