Background: Based on neonatal nursing installation data at Arifin Achmad Regional Hospital in Riau Province, newborns with low birth weight have always been the highest cases.Objective: This study ...aimed to examine the effect of macronutrient status (carbohydrate, protein, fat) and gestational weight gain on pregnancy outcomes.Method: The design used in this study was case-control. The study sample was 74 respondents, the case group was 37 mothers with babies born with low birth weight and the control group was 37 mothers with babies born with normal birth weight. Macronutrient intake was collected with a food frequency questionnaire (FFQ). Data were analyzed by using the Chi-Square test (p<0,05).Results: Intake of low carbohydrate has 3 times risk for low birth weight (OR=3.46; 95%CI:1.25-9.47), intake of low fat has 5 times risk for low birth weight (OR=5.11; 95%CI:1.88-13.93), and intake of low protein has a 12 times risk for low birth weight (OR=12.21; 95%CI:3,97-37,94). A gestational weight gain is not following the IOM recommendations increased the risk of giving birth to a low weight baby (OR=3,96; 95%CI:1,49-10,53).Conclusion: Pregnant women with a low intake of carbohydrates, proteins, fats, and weight gain are not following the recommended increased the risk of giving birth to a low weight baby.
Nutritional problems in adolescents are increasingly complex, one of which is nutritional anemia and skipping breakfast. It happens because of limited knowledge about balanced nutrition in ...adolescents. With the increasing nutritional problems of adolescents, the Community Service (PKM) team collaborates with partners, namely students of SMAN 1 Perhentian Raja, Kampar to carry out adolescents' nutrition literacy through the educational game GOAKSI (Go Aksi Bergizi). This activity effort to convey adolescent nutritional literacy through counseling the contents of my plate in meeting nutrition needs. The PKM was attended by 28 student 11th graders. All students were able to understand well the concept of balanced nutrition through the contents of my plate by an increase in the average value of knowledge from 5.4 to 8.0 (pre-test and post-test results) of 2.6 points. It is hoped that PKM activities can be carried out continuously with different topics, so that the formation of knowledge and positive attitudes of adolescents in fulfilling balanced nutrition and good food habits in overcoming adolescent nutritional problems.
Sibling rivalry merupakan sikap orang tua suka membandingkan anak, kasus sibling rivalry masih tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian ...sibling rivalry pada anak usia dini. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik dengan sampel penelitian sebanyak 96 responden dengan metode pengambilan sampel sistemik random sampling. Penelitian ini dilakukan di TK Yayasan Diniyah Putri. Data di analisa dengan menggunakan uji chi-square, hasil penelitian pola asuh autoritatif dan pola asuh otoriter berpengaruh signifikan terhadap sibling rivalry. Semakin baik sikap dan pola asuh yang diterapkan orang tua (pola asuh authoritatif) maka tingkat kejadian sibling rivalry berkurang. Sedangkan semakin buruk pola asuh orang tua maka kejadian sibling rivalry akan bertambah.
Jumlah anak jalan di Indonesia menunjukkan angka yang memperihatinkan mencapai 135.983 jiwa dan Provinsi Riau tergolong tinggi mencapai 256 orang anak terlantar.Komunitas Bahu Jalanan (KBJ) merupakan ...salah satu komunitas sosial peduli anak jalanan yang ada di kota pekanbaru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran anak jalanan tentang menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak untuk memutus mata rantai penularan penyakit corona.Program ini dilaksanakan selama 2 kali tanggal 24 Januari dan 29 April 2020 dalam bentuk penyuluhan kesehatan kepada anak jalanan dan KBJ dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang diakhiri dengan Tanya jawab.Tim pengabdi mengharapkan partisipasi KBJ dalam melakukan pendampingan kepada anak jalanan untuk tetap disiplin menjaga kesehatan terutama selama pandemic covid-19.
Kata Kunci: Peduli, Tanggap, Anak Jalanan, Covid-19
ABSTRACT
The number of street children in Indonesia show an alarming number reaching 135.983 people and Riau Province is classified as high, reaching 256 neglected. Komunitas Bahu Jalanan (KBJ) is a social community that cares for street children in the city of Pekanbaru. This community service activity aims ti increase the knowledge and awareness of street children about using masks, washing hands, maintaining distance to break the chain of transmission of the corona disease. This program was implemented 2 time on January 24 th and April 29 th 2020 in the form of health education to street children and KBJ with a total of 20 participants ending with a question and answer. The service team hopes that KBJ’s participation in providing assistance to street children to remain disciplined in maintaining health, especially during the covid-19 pandemic.
Keywords: Care giving, Responsive, Street Children, Covid-19
INTRODUCTION : Inbalance of microbiota in gastrointestinal tract have the risk of getting gastrointestinal infections, one of them is diarrhea.
AIM : The aim of this study was to determine ...bifidobacterium and eschericia coli microbiota and compare the microbiota obtained between exclusive breast fed and formula fed Indonesian infants village andalas.
METHODS : This study was an observational study with cross sectional comparative design. Samples faeses of infant was taken by Multistage Simple Random Sampling with total sample of 28 infants in range 0-6 months. This study was conducted in Pauh community health center areas, Village Andalas . The infant’s feces was taken then send to Microbiology Laboratorium of Dr. M. Djamil Hospital Padang city, Indonesia. The instruments used were a questionnaire and a colony counter. Data were processed and analyzed by using independent t test and Mann Whitney test.
RESULTS : The fecal microbiota of the 0-6 months Indonesian infants village andalas two species including bifidobacterium and eschericia coli were common commensal intestinal microbiota in all infants. The predominant intestinal microbiota in the breast fed infants bifidobacterium average 3,59 x 109 CFU/g (p < 0,05). the mean eschericia coli microbiota from the formula fed infants 66,8 x 109 CFU/g (p < 0,05)
CONCLUSION : Exclusive breastfeeding infant’s faeses contain more bifidobacteria and formula breastfed infant’s faeces contain more escherichia coli bacteria. These findings advance our understanding of the gut microbiota in healthy infants. They also provide new evidence infant diet as determinants of this essential microbial community in early life
Low Birth Weight Infant was the problem in all over world until nowdays because it causes illness and death on infant. The result of Indonesia Riskesdas in 2013 stated that presentage of toodlers ...(0-59 month) with low birth weight was the tenth sequence. This research aimed to know the influence of low birth weight infant increase that getting combination ASI-PASI in Arifin Achmad Genaral Hospital Pekanbaru. The type of research used analytic description that was quantitative, that conducted in Arifin Achmad General Hospital Pekanbaru on November 2015 until October 2016. The sample of research was 47 respondences, the instrument of research was scale of infant weight, the technique of collecting sample was by designing accidental sampling. The data was managed by computerization. The analysis of data used univariate and bivariate by using statistic nonparametric wilcoxon test. It was gained the distribution univariate result of female about 57.4 % and male was about 42.6 %, average of gestation age (34,5 weeks). The youngest gestation (28 weeks) and the oldest gestation (40 weeks). The result of statistic test was gained p=0,000 there was the significant difference between birth weight and wiegth after 14 days at the first caring on low birht weight baby that getting combination ASI-PASI with increase average of weight was amount 136,1 grams. It is suggested in order to raise exclusive ASI in fulfilling the nutrition need of baby especially low birth weight baby.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah diseluruh dunia hingga saat ini karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir. Hasil Riskesdas Indonesia tahun 2013 menyatakan bahwa persentase balita (0-59 bulan) dengan BBLR urutan ke-10. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan berat badan bayi berat lahir rendah yang mendapat kombinasi ASI-PASI di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Jenis penelitian menggunakan deskriptif analitik yang bersifat kuantitatif, yang dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan november 2015-oktober 2016. Sampel penelitian sebanyak 47 responden, instrumen penelitian yaitu timbangan berat badan bayi, teknik pengambilan sampel dengan desain accidental sampling. Data diolah dengan komputerisasi. Analisisi data menggunakan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik nonparametrik wilcoxon. Didapatkan hasil univariat distribusi jenis kelamin perempuan 57.4% dan laki-laki yaitu 42.6%, Rata-rata usia gestasi (34,5 minggu). Usia gestasi termuda (28 minggu) dan tertua (40 minggu). Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 yaitu ada perbedaan yang signifikan antara berat badan lahir dengan berat badan setelah 14 hari pertama perawatan pada bayi berat lahir rendah yang mendapat kombinasi ASI-PASI dengan rata-rata kenaikan berat badan sebesar 138,1 gram. Disarankan agar meningkatkan program ASI Eksklusif dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi terutama bayi berat lahir rendah.
Latar belakang: Gizi kurang menjadi masalah tertinggi selama 5 tahun terakhir. Akibat masalah gizi tersebut, seperti gagal tumbuh kembang fisik, kurang optimalnya pertumbuhan dan kecerdasan, bahkan ...dapat menyebabkan kematian pada balita. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian kue bangkit dari tepung ubi jalar ungu terhadap perbedaan berat badan sebelum dan sesudah intervensi dan mengetahui status gizi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Garuda, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, Riau. Metedologi: Desain penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022-Juli 2023 di wilayah kerja Puskesmas Garuda Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah anak balita gizi kurang usia 12-59 bulan sebanyak 18 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari timbangan, meteran, lembar status standar gizi balita. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji T Dependen dan uji Wilcoxon pada SPSS 25. Hasil: Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan berat badan sebelum intervensi adalah 10.05 kg dan berat badan setelah intervensi adalah 10.93 dengan nilai p= 0,005 dan perubahan status gizi balita setelah pemberian kue bangkit ubi jalar ungu sebesar -1,67 SD dengan p value = 0,020. Kesimpulan: Kue bangkit khas Melayu Riau dari ubi jalar ungu dapat dijadikan makanan fungsional pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Garuda Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.
Inovasi MP-ASI bayi dengan menggunakan bahan baku lokal ubi jalar (Ipomoea Batatas) dengan empat varietas oren, ungu, kuning, putih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik organoleptik ...dari empat varietas tepung. Desain penelitian adalah studi eksperimental. Data dianalisis menggunakan uji Duncan. Hasil uji hedonik menunjukkan nilai rata-rata level favorit panelis pada atribut keseluruhan tepung ubi jalar mulai dari 3,66 - 4,32 (Suka). Paling tinggi untuk nilai favorit suka diberikan pada tepung ubi jalar ungu dan terendah pada tepung ubi jalar kuning. Analisis varians menunjukkan bahwa perbedaan varietas dari ubi jalar berpengaruh nyata (p<0,05). Tepung ubi jalar pilihan pada uji organoleptik diperoleh berdasarkan nilai rata-rata terbesar dan atribut keseluruhan adalah tepung ubi jalar ungu
Prevelensi anemia meningkat dua tahun terakhir. Tujuan Penelitian ini mengetahui hubungan limgkar lengan atas (LILA) dengan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu bersalin. Desain penelitian ini Cross ...Sectional. Sampel penelitian ini ibu bersalin berjumlah 43 responden, teknik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Praktek Mandiri Bidan Rosita Pekanbaru, instrumen penelitian adalah pita ukur LILA dan easy touch untuk mengukur kadar Hb . Data dianalisis dengan uji Chi Square dengan signifikan p<0,5. Hasil penelitian menunjukkan ibu bersalin dengan LILA kurang (< 23,5 cm) memiliki 5 kali (OR=5,11, 95% CI : 1,28-20,49) lebih besar kemungkinan mengalami anemia dari pada ibu bersalin yang LILA normal, ada hubungan lingkar lengan atas dengan kadar hemoglobin ibu bersalin dengan (p < 0,05). Lingkar lengan atas yang merupakan indikator status gizi ibu bersalin, jika dibawah standar (< 23,5) beresiko untuk anemia.
Prevalence of anemia has highest case in Indonesia. The study aimed to determine the relationship nutrition status upper arm circumference (LILA) with hemoglobin (Hb)levels in birthing women. This study uses a cross sectional approach.. the study was 43 responden with total sampling technique. Location of the research was at Rosita’s PMB in Pekanbaru. Data was collected by measuring LILA using LILA tape qnd Hb levels using easy touch. Data was analyzes bu using Chi Square test (p<0,5). Low LILA has 5 times risk for anemia (OR=5,11, 95% CI: 1,28-20,49). There is a relationship LILA with hemoglobin levels of birthing women (p<0,05). LILA is the one of indicator nutritional status of birthing women, if it is below standard (<23,5), there is a risk of anemia