Media merupakan hal penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai keberhasilan belajar. Hal tersebut membuat para guru untuk menggunaan media pembelajaran khususnya pada muatan IPA. Penelitian ini ...bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran pada muatan IPA di Sekolah Dasar Negeri 26 Bilah Hilir. Subjek dalam peelitian adalah siswa kelas VI sebanyak 70 orang siswa-siswi yang terdiri dari 35 orang siswa-siswi kelas VIa dan 35 orang siswa-siswi kelas VIb. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel adalah analisis purposive sampling dimana observasi, wawancara dan kuesioner merupakan data pendukung. Hasil penelitian yang dilakukan dengan 5 indikator diperoleh ialah metode penggunaan media pembelajaran muatan IPA 67,95%, sikap siswa terhadap penggunaan media pelajaran muatan IPA 82,24%, frekuensi penggunaan media pembelajaran muatan IPA 72,34%, manfaat penggunaan media pembelajaran muatan IPA 75,05%dan terakhir penguasaan materi pembelajaran pada muatan IPA 84%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap penggunaan media pembelajaran saat pembelajaran muatan IPA sangat tinggi.
The aim of this study is to analyze the effectiveness of blended learning strategy in increasing the students' learning independence at Labuhanbatu University in North Sumatra. The descriptive method ...with a quantitative approach was applied in the investigation. The research sample consisted of 92 respondents from Biology Education Study Program of Labuhanbatu University. A questionnaire in the form of statements and a Likert scale were used to collect data. Technique for data analysis was based on percentages. The results of this study revealed that applying blended learning increases, among other elements, learning independence: 1) independent of other 76.20%, 2) self-confidence 79.29%, 3) disciplined behavior 83.04%, 4) a sense of responsibility 79.89%, 5) individual initiative attitude 86.63%, 6) self-control 80.46%. Based on these results, blended learning is proven to be an effective learning model that can be applied to increase student learning independence.
The purpose of this study is to analyze the learning implementation plan (RPP) for the independent learning curriculum of college student teacher candidates at Labuhan Batu University, in the ...microteaching course. The components of making the RPP for the independent learning curriculum consist of 3 components, namely: (1) learning objectives, (2) learning steps, (3) assessment. The data obtained were taken from RPP documents made by student teacher candidates in the microteching course. This study used a qualitative descriptive method, the instrument used was a checklist sheet about the suitability of the RPP components of the independent learning curriculum. The results of the analysis obtained the component of learning objectives with a score of 55.50% based on effectiveness during the learning process. The steps obtained a score of 75.50%, based on the arrangement made from the beginning to the end of the lesson. The last component studied is the assessment, the data obtained is 47.70%.Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum merdeka belajar mahasiswa calon guru Universitas Labuhan Batu, pada mata kuliah microteaching. Adapun komponen dari pembuatan RPP kurikulum merdeka belajar terdiri dari 3 komponen yaitu: (1) tujuan pembelajaran, (2) langkah-langkah pembelajaran, (3) penilaian. Perolehan data diambil dari dokumen RPP yang dibuat oleh mahasiswa calon guru pada mata kuliah mikroteching.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, instrumenyang digunakan adalah lembar checklist tentang kesesuain komponen RPP kurikulum merdeka belajar. Hasil analisis diperoleh komponen tujuan pembelajaran dengan skor 55.50% berdasarkan keefektifan selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah diperoleh skor sebesar 75.50%, berdasarkan susunan yang dibuat dari awal hingga akhir pembelajaran. Komponen terakhir yang diteliti adalah penilaian, diperoleh data sebesar 47.70%.
Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting. Dalam mewujudkan hasil belajar matematika yang optimal, peran guru dan sekolah sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk ...mengetahui pengaruh manajemen kelas dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar matematika siswa Mts Al-Washliyah Aek Nabara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Penelitian dilakukan di Mts Al-Washliyah Aek Nabara, Kab. Labuhanbatu, Sumatera Utara pada semester ganjil tahun 2022/2023. Seluruh siswa Mts Al-Washliyah Aek Nabara yang berjumlah 69 orang merupakan populasi dalam penelitian ini dan sampel sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Manajemen kelas berpengaruh positif dan signifikan sebesar 33,1% terhadap hasil belajar matematika siswa Mts Al-Washliyah Aek Nabara. 2) Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan sebesar 24,4% terhadap hasil belajar matematika siswa Mts Al-Washliyah Aek Nabara. 3) Manajemen kelas dan fasilitas belajar sama-sama memiliki kontribusi secara positif terhadap hasil belajar matematika siswa Mts Al-Washliyah Aek Nabara, besar pengaruhnya yaitu 42,4% dan 57,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian ini memberi implikasi untuk guru dan sekolah sebagai acuan guna meningkatkan hasil belajar siswa yang optimal.
Kajian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya tentang efektifitas manajemen kelas terhadap konsentrasi belajar siswa (Amelia & Siregar, 2022). Tujuan penelitian ini yaitu untuk ...melaksanakan penelitian lebih dalam tentang Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Fungsi Kuadrat Kelas X SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kota Batu. Sampel yang diambil sebanyak 59 siswa dari empat kelas yang di seleksi dengan menggunakan simple random sampling. Menggunakan metode regresi linier sederhana yang mengaplikasikan penelitian deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah (1) manajemen kelas pada pembelajaran matematika materi fungsi kuadrat berada pada kategori baik yaitu 52,54% ; (2) Hasil belajar siswa pada materi fungsi kuadrat matematika memperoleh nilai rerata 78,25 dalam MID semester 1 tahun ajaran 2022/2023; (3) Total pengaruh manajemen kelas pada hasil belajar matematika terhadap materi fungsi kuadrat sejumlah 43,8%. Dengan demikian, terdapat 43,8% hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh manajemen kelas, sedangkan komponen lain yang tidak terhitung pada penelitian ini berpengaruh pada sisanya sebesar 56,2%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Na IX-X Aek Kota Batu pada pelajaran fungsi kuadrat.
The use of the lecture method in learning biology in the classroom does not provide opportunities for students to develop skills and express their opinions. Multimedia learning media is needed to ...increase the interest and quality of student learning. This study uses a qualitative method. The subjects of this study were 44 students of MAS Subulussalam Sumberjo, Torgamba District, South Labuhanbatu. The focus of this research is on students of class X MIPA-A and X MIPA-B, and the results obtained are in the form of observation data, interviews and questionnaires to determine student responses to the use of multimedia in learning biology. Indicators that are used as a reference to see student responses to the use of multimedia are learning with the lecture method, the implementation of multimedia learning in the form of animated videos, the quality of multimedia presentation, and the effect of using multimedia in the form of animated videos. In conclusion, the learning indicator using animated video media has a large percentage value compared to the number of other indicators, namely 90%, so that student reactions can be interpreted as follows: The use of multimedia is very good, because the use of multimedia makes students more active and enthusiastic in learning biology.Abstrak Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran biologi di kelas tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan dan mengemukakan pendapatnya. Media pembelajaran multimedia dibutuhkan untuk meningkatkan minat dan kualitas belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 44 siswa MAS Subulussalam Sumberjo Kecamatan Torgamba Labuhanbatu Selatan. Fokus penelitian ini pada siswa kelas X MIPA-A dan X MIPA-B, dan hasil yang diperoleh berupa data observasi, wawancara dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan multimedia dalam pembelajaran biologi. Indikator yang dijadikan acuan untuk melihat tanggapan siswa terhadap penggunaan multimedia adalah pembelajaran dengan metode ceramah, pelaksanaan pembelajaran multimedia dalam bentuk video animasi, kualitas penyajian multimedia, dan pengaruh penggunaan multimedia dalam bentuk video Animasi. Kesimpulannya, indikator pembelajaran dengan media video animasi memiliki nilai persentase yang besar dibandingkan dengan jumlah indikator lainnya yaitu 90%, sehingga reaksi siswa dapat diartikan sebagai berikut: Penggunaan multimedia sangat baik, karena penggunaan multimedia membuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam pembelajaran biologi.
Education is a learning process in increasing the knowledge and insights possessed by these students. The existence of technology for biology education students can be useful for the learning process ...and as a learning medium. This type of research is qualitative with descriptive method. The population used is the sixth semester of Biology Education Students, the total sample is 35 people, the data collection technique is done by giving questionnaires, the questionnaires are given to students directly and through google form. The results of the study obtained from 5 indicators (1) The use of learning media applications through the use of technology obtained a percentage of 60.29%, (2) Increased motivation obtained a percentage of 59.78%, (3) Effectiveness obtained a percentage of 61.30%, (4) Learning Media obtained the percentage of 56.36%, (5) Interest in Using Technology obtained a percentage of 57.96%, With the existence of learning media through the use of technology, it can support the implementation of learning for students and can get better knowledge insights.AbstrakPendidikan merupakan suatu proses pembelajaran didalam menambah pengetahuan wawasan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut. dengan adanya Teknologi bagi mahasiswa pendidikan biologi dapat bermanfaat untuk proses pembelajaran dan sebagai media pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk melihat dang mengetahui penggunaan media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi bagi mahasiswa pendidikan biologi memiliki peran penting didalam menunjang pelaksanaan pembelajaran. Jenis Penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah Mahasiswa/i Pendidikan Biologi Semester enam,Total sempel berjumlah 35 orang, Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian angket, Angket tersebut diberikan kepada Mahasiswa/i yang secara langsung dan melalui google form. Hasil Penelitian yang diperoleh dari 5 indikator (1) Penggunaan Aplikasi media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi memperoleh persentase sebesar 60.29%, (2) Peningkatan Motivasi memperoleh persentase sebesar 59.78%, (3) Keefektifan memperoleh persentase sebesar 61.30%, (4) Media Pembelajaran memperoleh persentase sebesar 56.36%, (5) Minat Penggunaan Teknologi memperoleh persentase sebesar 57.96%, Dengan adanya media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi bisa menunjang didalam pelaksanaan pembelajaran bagi mahasiswa dan bisa mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih baik.
Pada pendidikan karakter peserta didik dapat diajarkan dan di bantu dalam proses pembentukan watak dan nilai-nilai etik. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan salah satunya melalui pembelajaran IPA. ...Penelitian ini menggunakan metode kualitatif , dan subjek penelitian ini adalah 63 siswa di SD Swasta Karya Bakti Pinang Damai, Kecamatan Torgamba, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan fokus penelitian ini adalah siswa kelas IV, V dan VI SD. Hasil penelitian yang diperoleh pada observasi untuk mengetahui seberapa besar minat belajar pada pelajaran IPA dapat di tinjau dari 3 aspek indikator yang telah di teliti. Ketiga aspek indikator yaitu 1. Mencoba menguraikan pelajaran IPA, 2. Menganalisis materi IPA, dan 3. Bereksperimen dalam pelajaran IPA. Dapat disimpulkan jumlah nilai persentase paling besar adalah Pada indikator menganalisis yang memiliki jumlah yang lebih besar dibanding jumlah indikator lainnya yaitu sebesar 83% sehingga dapat di artikan bahwa siswa sudah mampu dan paham dalam materi dan membentuk karakter siswa yang lebih sabar, sadar, teliti serta kritis dan memiliki rasa keingintahuan yang besar.
Education is a field that is very important for the future and influences other fields. One of the functions of education is to develop skills and abilities and form a better sense of dignity in the ...context of educating the life of the nation. This study aims to be able to see and know the difficulties faced by biology education students in microteaching lessons at Labuhanbatu University. The method used in this research is descriptive-qualitative. The sample in this study was made up of all fifth-semester biology education students. Data collection techniques included questionnaires and interviews. The results of the research that has been carried out regarding the analysis of the difficulties of biology education students in microteaching learning at Labuhanbatu University are: use of learning methods (42.61%), mastery of material (42.15%), skills in teaching (52.67%), skills in opening learning (54.36%), readiness in learning (54.70%), skills to ask (46.79%), skills to close learning (50.81%), and skills to explain (40.81%). Microteaching is very important for students in preparing themselves as prospective teachers and adding insight and knowledge.Abstrak Pendidikan merupakan suatu bidang yang sangat penting bagi masa depan untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan serta membentuk generasi yang lebih baik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat serta mengetahui kesulitan yang dihadapi mahasiswa pendidikan biologi dalam pembelajaran microteaching di Universitas Labuhanbatu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa pendidikan biologi semester lima, tehnik pengumpulan data berupa angket dan wawancara. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis kesulitan mahasiswa pendidikan biologi dalam pembelajaran microteaching di Universitas Labuhanbatu yaitu: penggunaan metode pembelajaran (42.61%), penguasaan materi (42.15%), keterampilan dalam mengajar (52.67%), keterampilan dalam membuka pembelajaran (54.36%), kesiapan dalam pembelajaran (54.70%), keterampilan bertanya (47.69%), keterampilan menutup pembelajaran (50.81%), dan keterampilan menjelaskan (40.81%). Pembelajaran microteaching sangat penting bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri sebagai calon guru dan menambah wawasan dan pengentahuan.
The aim of this study is to analyze the many aspects of learning challenges that elementary school students encounter when learning science. The method of research was descriptive with a qualitative ...focus. All the students in classes IV, V, and VI were employed as research subjects. The researcher served as the instrument in this study, supplemented by interview, observation, and documentation criteria, while data analysis was accomplished through data reduction, presentation, and conclusion. As a result of the research, the largest degree of difficulty encountered by the students was with school facilities and infrastructure, at 96.73%, while the second highest level was with the learning media used by the teachers, at 82.45%. The next highest level was the indication of student interest in science lessons, which had a percentage value of 75%. This was because some students still did not comprehend how science was taught, as indicated by the lowest score of 73.90%. The existence of the challenges in science learning had a significant impact on student interest in learning and understanding level, resulting in a less effective teaching and learning process in the classroom. The solution to the above problems is for the teacher to obtain a better understanding of the students' needs while they are studying, for the teacher to employ a variety of learning media that entice students to learn, and for the principal to provide comprehensive facilities that support positive learning outcomes.