Tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI membuat suatu kebijakan dengan meluncurkan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) sebagai bentuk intervensi dalam penurunan AKI dan AKB. Pelaksanaan program ...Jampersal ini masih menemukan kendala di lapangan. Salah satunya adalah masih minimnya Bidan Praktek Swasta yang mau menerima pasien Jampersal. Tujuan penelitian adalah dilakukannya analisa biaya untuk satu kali persalinan normal pada salah satu bidan praktek swasta di Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode activity based costing yaitu metode penghitungan biaya berdasarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan bidan pada persalinan normal, mulai dari pasien datang ke rumah bidan sampai pasien pulang. Berdasarkan analisa biaya yang ditimbulkan pada pelayanan persalinan normal adalah Rp. 574.452,-. Hal ini menunjukkan bahwa pengantian biaya persalinan normal oleh pemerintah kepada bidan praktek swasta masih kurang sekitar Rp. 74.452,- dari anggaran pemerintah sebesar Rp 500.000,-. Disarankan kepada pemerintah untuk menambah alokasi dana persalinan normal agar bidan yang ingin melaksanakan pelayanan jampersal mendapatkan pembayaran sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan.Kata Kunci: Jampersal, Bidan, Activity Based Costing
Stunting prevalence varies significantly across Indonesian provinces and districts/municipalities, including West Sumatra. This research aims to identify the driving and inhibiting factors for ...implementing the stunting reduction acceleration program at the district level in West Sumatra. The research was conducted in 2022 with a qualitative study design and a case study approach. Data were collected through (i) group interviews with key informants involving policymakers and program managers at the provincial, district, sub-district, and village levels and (ii) in-depth interviews with mothers of stunted children. Two districts were selected as research sites. One district represents an area that has yet to be developed (District A or failed district). The other district has seen a significant reduction in the prevalence of stunting (District B or successful district). We found several driving and inhibiting factors that affect the reduced prevalence of stunting, such as the need for the relevant agency to play a strong role as the leading and responsible sector for stunting convergence actions. Another important factor is paying close attention to improving the quality of stunting data and providing adequate funding support. High commitment from Public Health Centers to maternal health through classes for pregnant women, infants, and children under the age of five can also have an impact. Furthermore, properly performing duties by assigned actors in specific and sensitive programs and integrated monitoring and evaluation of program implementation and outcomes can influence stunting prevalence. Recommendations for accelerating stunting reduction include improving communication and coordination, establishing stunting prevalence reduction as a performance indicator among the related district government and its various agencies, and assisting the village administration with planning and budgeting to support stunting prevention.
Celotno besedilo
Dostopno za:
DOBA, IZUM, KILJ, NUK, PILJ, PNG, SAZU, SIK, UILJ, UKNU, UL, UM, UPUK
The chain of transmission of COVID-19 cases has been increased from day to day. Based on data from the Ministry of Health, the province of West Sumatra is ranked 3rd in Indonesia. This research is ...aimed to find out the modelling of risk factor of COVID-19 disease in district/city in West Sumatera. This research is an observational analytic study using secondary data in 2020 and multivariate analysis includes a cluster analysis, biplot analysis and discriminant analysis. The unit of analysis in this study are all districts / cities in West Sumatra and uses 6 factors that cause COVID-19 in West Sumatra. Grouping process yielded three clusters of districts / cities based on factors causes COVID-19. The different variable between clusters based on the result of discriminant analysis, namely; the number of elderly, the percentage of poor people and the population density. To that end, it is advisable to West Sumatra Provincial Health Office in the implementation of eradication programs and disease prevention COVID-19 to implement disease management based on the characteristics of each region of each district / city.
Tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI membuat suatu kebijakan dengan meluncurkan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) sebagai bentuk intervensi dalam penurunan AKI dan AKB. Pelaksanaan program ...Jampersal ini masih menemukan kendala di lapangan. Salah satunya adalah masih minimnya Bidan Praktek Swasta yang mau menerima pasien Jampersal. Tujuan penelitian adalah dilakukannya analisa biaya untuk satu kali persalinan normal pada salah satu bidan praktek swasta di Kota Padang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kuantitatif. Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode activity based costing yaitu metode penghitungan biaya berdasarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan bidan pada persalinan normal, mulai dari pasien datang ke rumah bidan sampai pasien pulang. Berdasarkan analisa biaya yang ditimbulkan pada pelayanan persalinan normal adalah Rp. 574.452,-. Hal ini menunjukkan bahwa pengantian biaya persalinan normal oleh pemerintah kepada bidan praktek swasta masih kurang sekitar Rp. 74.452,- dari anggaran pemerintah sebesar Rp 500.000,-. Disarankan kepada pemerintah untuk menambah alokasi dana persalinan normal agar bidan yang ingin melaksanakan pelayanan jampersal mendapatkan pembayaran sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan.Kata Kunci: Jampersal, Bidan, Activity Based Costing
Objective
To identify the incidence of moral hazards among health care providers and its determinant factors in the implementation of national health insurance in Indonesia.
Methods
Data were derived ...from 360 inpatient medical records from six types C public and private hospitals in an Indonesian rural province. These data were accumulated from inpatient medical records from four major disciplines: medicine, surgery, obstetrics and gynecology, and pediatrics. The dependent variable was provider moral hazards, which included indicators of up-coding, readmission, and unnecessary admission. The independent variables are Physicians' characteristics (age, gender, and specialization), coders' characteristics (age, gender, education level, number of training, and length of service), and patients' characteristics (age, birth weight, length of stay, the discharge status, and the severity of patient's illness). We use logistic regression to investigate the determinants of moral hazard.
Results
We found that the incidences of possible unnecessary admissions, up-coding, and readmissions were 17.8%, 11.9%, and 2.8%, respectively. Senior physicians, medical specialists, coders with shorter lengths of service, and patients with longer lengths of stay had a significant relationship with the incidence of moral hazard.
Conclusion
Unnecessary admission is the most common form of a provider's moral hazard. The characteristics of physicians and coders significantly contribute to the incidence of moral hazard. Hospitals should implement reward and punishment systems for doctors and coders in order to control moral hazards among the providers.
AbstrakAngka Kematian Ibu (AKI) dapat menggambarkan bagaimana kualitas pelayanan persalinan di puskesmas. Puskesmas rawat inap Lubuk Buaya Padang termasuk penyumbang jumlah kematian ibu kematian ibu ...di kota Padang. Tujuan: Menentukan hubungan kualitas pelayanan Asuhan Persalinan Normal (APN) dengan loyalitas ibu bersalin. Kepuasan pasien sebagai confounding variable dan menganalisis kualitas pelayanan APN di Puskesmas Lubuk Buaya Padang tahun 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan desain mixed method (kuantitatif dan kualitatif). Hasil: Pada analisis bivariat diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas pelayanan asuhan persalinan normal (p = 0,004) dan kepuasan ibu (p = 0,001) terhadap loyalitas ibu bersalin. Pada analisis multivariat diketahui kepuasan ibu yang lebih dominan dibandingkan kualitas pelayanan APN dalam mempengaruhi loyalitas ibu bersalin (P=0,001, OR=8,867). Pada aspek input ditemukan bahwa pemerataan penempatan petugas di klinik bersalin puskesmas masih perlu diperhatikan, kemudian diberikan tambahan tenaga bidan untuk mengoptimalkan pelayanan di klinik puskesmas, dan untuk sopir ambulans, tidak selalu ada pada saat dibutuhkan. Aspek perencanaan belum direalisasikan dalam bentuk dokumen. Pelaksanaan pelayanan, langkah-langkah APN tidak selalu semuanya dikerjakan. Pada pengawasan tidak ditemukan dokumentasi hasil pengawasan yang telah dilakukan oleh pihak puskesmas kepada petugas di klinik bersalin. Simpulan: Capaian ibu yang melakukan persalinan normal di puskesmas lebih rendah dibanding jumlah ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan.
Perkembangan teknologi dan informasi semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi muncul dari masa ke masa dengan berbagai macam jenis dan fitur yang selalu baru dari hari ke ...hari. Salah satu teknologi yang populer adalah gadget. Gagdet tidak selalu memiliki dampak positif saja tetapi juga dampak negatif. Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh Dewi (2013) kepada beberapa keluarga di salah satu daerah wilayah Yogyakarta pada tahun 2013, menunjukkan sejak menggunakan gadget, ketika di rumah anak menjadi susah diajak berkomunikasi, tidak peduli dan kurang respon pada saat orang tua mengajak nya berbicara. Selain itu gadget juga dapat merusak kesehatan seperti sakit kepala, penglihatan kabur, susah melihat objek yang jauh, dan sering menyipitkan mata ketika melihat objek yang jauh dan tidak nyaman di mata. Melihat kondisi tersebut dikhawatirkan anak-anak sudah terpapar oleh dampak negatif gadget. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain untuk menghindari dampak negatif gadget melalui media promosi kesehatan yaitu media permainan ular tangga. Sekolah Dasar yang menjadi mitra pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Sawahan Kota Padang. Pengabdian diawali dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan pra-tes. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian informasi dengan media permainan ular tangga, pos-tes, dan tanya jawab berhadiah dengan peserta pengabdian masyarakat. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan. Dari hasil pra-tes dan pos-tes disimpulkan adanya peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah edukasi kesehatan dengan media permainan ular tangga.
Salah satu cara yang paling efektif untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih. Persentase persalinan yang ditolong oleh ...tenaga kesehatan terlatih meningkat dari 66,7 persen pada tahun 2002 menjadi 77,34 persen pada tahun 2009 (Susenas). Angka tersebut terus meningkat menjadi 82,3 persen pada tahun 2010. Tujuan yang ingin dicapai dari Program Jampersal ini adalah, meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkanAKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan. Masyarakat yang menjadi sasaran Jampersal adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan, dan bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari).
Jumlah penderita DBD di Indonesia terus mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Kecamatan kuranji merupakan daerah yang memiliki angka tertinggi kasus DBD di kota Padang tahun 2015 dan 2016 yaitu ...168 kasus dan meningkat menjadi 201 kasus. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka penyakit DBD melalui penguatan peran siswa sekolah dasar. Sasaran dari pengabdian masyarakat ini adalah siswa sekolah dasar di SDN 38 Kecamatan Kuranji Kota Padang. Kegiatan diawali perkenalan dimana pelaksana memperkenalkan diri pada peserta pengabdian masyarakat. Selanjutnya dilakukan pre Test untuk mengetahui pengetahuan peserta akan dampak penyakit DBD sebelum dilakukan penyampaian informasi. Kemudian dilakukan penyampaian informasi. Penyampaian informasi dilakukan melalui media promosi kesehatan. Informasi yang diberikan adalah tentang dampak DBD pada anak-anak dan lingkungan sekitar. Informasi ini terdiri dari pengertian, penyebab DBD dan upaya- upaya untuk mencegah dampak dari penyakit DBD tersebut. Selanjutnya dilakukan Post test untuk mengetahui pengetahuan peserta akan dampak DBD setelah dilakukan penyampaian informasi. Pada penutup juga dilakukan sesi tanya jawab berhadiah bagi peserta yang menjawab pertanyaan dengan benar.
Kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) penting dilakukan pada sekolah sesuai dengan peraturan yang ada. Permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan UKS adalah diantaranya sekolah sudah memiliki ...ruang khusus untuk kegiatan UKS, tetapi pemanfaatannya belum optimal dan belum dibentuk kader siswa secara berkelanjutan untuk menjadi pengurus UKS. Pelaksanaan UKS pada SDN 17 Gurun Laweh belum berjalan dengan optimal dikarenakan kader UKS belum aktif serta sarana prasarana yang kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan dan praktek pelaksanaan UKS sebagai bahan pelatihan kader UKS di SDN 17 Gurun Laweh. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah (menyampaikan materi yang telah disiapkan) menggunakan powerpoint mengenai gizi seimbang, gizi kurang, gizi berlebih (obesitas) serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), serta dilakukan praktek saat penyampaian materi P3K. Untuk mengevaluasi kegiatan dilakukan pre-test dan post-test sebelum dan setelah dilakukan penyampaian materi. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan signifikan terhadap pengetahuan siswi tentang materi yang disampaikan dari nilai rata-rata 75,3 menjadi 90. Ditemukan bahwa pengetahuan yang paling mengalami peningkatan signifikan adalah tentang 4 pilar gizi seimbang dan tentang perlengkapan dari P3K. Dengan hasil kegiatan ini diharapkan calon kader UKS dapat kembali aktif dan UKS dapat berjalan sesuai fungsinya. Disarankan perlunya ada pelatihan berlanjut kepada kader UKS dengan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk kegiatan pelatihan.