The Bakti Purnamasari traditional ceremony serves as a vessel for the community to engage in spiritual practices that have been passed down through generations, based on references from the Pantun ...Pajajaran Bogor manuscripts. Additionally, this traditional ceremony serves as a social platform for communal activities. The Bakti Purnamasari Ceremony transcends beyond a mere series of religious rituals; it becomes a manifestation of cultural continuity and social involvement laden with values and meaning. In this context, the ceremony not only embodies spiritual values but also significantly contributes to the formation of community identity and the reinforcement of social solidarity. In the context of this article, the aim is to describe and analyze the research findings related to symbols, subsequently elaborating on their meanings and the trisilas value namely, silih asih,silih asah, and silih asuh embedded in the Bakti Purnamasari traditional ceremony in Sukabumi. The research methodology employed is descriptive analysis with a qualitative approach. Participants in the study were selected from cultural figures in the city of Sukabumi, deemed valuable sources of information due to their rich knowledge and experiences associated with the Bakti Purnamasari Ceremony. Data collection techniques included observation, interviews, and documentary studies, with data analysis using triangulation. The research results indicate that the symbols in the traditional ceremony are reflected through offerings with intended meanings expressing gratitude for the blessings received. The trisilas values in the Bakti Purnamasari ceremony portray sincere expressions of love and affection, mutual filling or synergy, and a sense of selfless care.
Upacara adat bakti purnamasari dalam konteks kehidupan masyarakat Sunda tidak lepas dari ungkapan rasa syukur, begitu pula pertunjukan tari yang masih menjadi bagian ungkapan kebahagiaan. Penulisan ...artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil penelitian mengenai bentuk pertunjukan tari serta nilai-nilai kerifan lokal yang terdapat pada pertunjukan tari dalam upacara adat bakti purnamasari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis dengan paradigma kualitatif, partisipan penelitian yaitu tokoh budaya di Kota Sukabumi dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan tari dalam upacara adat ini termasuk kedalam fungsi hiburan dan termasuk kedalam rumpun tari tayub. Nilai kearifan lokal yang terdapat didalamnya terbagi kedalam dua bentuk yaitu nilai kearifan lokal yang mengangkat falsafah manusia Sunda dalam bermasyarakat yaitu silih asih, asah dan asuh serta nilai kearifan lokal yang terdapat dari musik pengiringnya yang terdapat nilai keharmonisan, nilai keselarasan, nilai ketenangan, nilai kedamaian dan nilai belajar.
This study aims to improve the ability to understand culture through the Mochi Mask dance. The research method used experimental. The research sample of students of the Sagara dance studio, Sukabumi ...city. Data collection techniques using a questionnaire. Data analysis techniques using nonparametric statistics. Mochi mask is a type of dance that develops in the city of Sukabumi. This dance is inspired by the culinary culture of the city of Sukabumi, namely Mochi. Sanggar Sagara is one that provides material for Mochi Mask dance using the Mind Mapping method. This method is a treatment to improve the ability to understand culture. The results showed an increase in the ability to understand culture. This is indicated by the average pretest results of 66.00. and the post test results of 87.50. Based on the research results, it can be concluded that the mind mapping method can improve the ability to understand culture. It is suggested that other studios can use the mind mapping method to improve their ability to understand culture.
This study intend to analyze the creations of Syofyani Yusaf dance. Study methods using the phenomenological method. Data collection techniques using questionnaires and interviews. The study subject ...is Syofyani Yusaf. Data analysis techniques using evaluative descriptive. Syofyani Yusaf is one of the prominent artist from West Sumatera. At present there are around 20 dances created. These dances have been studied through dance studio, formal school, and study programs in art colleges. The results of an analysis of Syofyani’s dance shows; (1) the dances theme originaly come from the life of the Minang cultures; (2) Preservation of dance creations is carried out through culture exchange programs and culture knowledge. The results of the study can be concluded that dance creations by Sofyani Yusaf are sill performed and studied by the people not only from the Minang tribe but also another tribes. It is recommended that teachers in formal and non-formal schools become agents of culture exchange programs and culture knowledge.
Songah is one of the traditional arts originating from Citengah Village, Sumedang Regency. This art was formed from the creativity and innovation of the people of Citengah Village, Sumedang Regency ...to maintain the existence of traditional arts. Based on concern and love for their culture, the community continues to make reforms so that the existence of the songah art is maintained and can keep up with the times. This study aims to describe and analyze the creativity and innovation of society in utilizing existing natural resources as an effort to maintain and develop the songah traditional art. Through a qualitative approach and descriptive methods, the researchers reveal the creative process carried out by the people of Citengah Village in maintaining and developing the songah art. This study’s data were collected through observation, interviews, and strengthened by a literature review, which was then analyzed using descriptive qualitative techniques. The results showed that the creativity of the people of Citengah Village in maintaining and developing the songah traditional art can be seen in the aspects of natural resource management in the area. The community changed songong, which is a means of blowing fire in a furnace (Sundanese: Hawu), into an art tool called songah (songsong Citengah/songong kabungah). As a musical instrument having no tone, people who are members of the community collaborate songsong with other musical instruments to produce a unique musical composition. The development of the s art cannot be separated from the innovation of the community that collaborates songah with other musical instruments. This has a positive impact on the songah art so that it can be side by side and not less competitive with other traditional arts, including arts originating from abroad. Based on the results of existing research, the development of community’s creativity and innovation in maintaining the existence of art needs to be done continuously to anticipate being alienated and the loss of traditional arts.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan nilai keteladanan social dalam pantun Pajajaran Bogor yang terdapat pada potensi adat dan budaya Sunda yang berada di kota Sukabumi dalam ...Upacara adat malam bakti Purnamasari. Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap sebuah Kabuyutan yang tetap menjaga dan melestarikan nilai religiusitas upacara adat masyarakat Sunda, berbeda dengan upacara adat lainnya upacara Purnamasari ini masih tetap menjaga fungsi ritual tanpa adanya pergeseran fungsi ke dalam hiburan ataupun pertunjukan upaya mengungkap sejumlah jawaban masalah penelitan digunakan pendekatan disiplin ilmu etnografi dan performance studies untuk mengkaji teks dan konteks yang terdapat dalam upacara adat malam bakti Purnamasari. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara adat malam Purnasari yang dilaksanakan oleh masayarakat Sukabumi memiliki nilai-nilai keteladanan sosial. Hasil penelitian ini memberikan sebuah kesimpulan tentang nilai keteladan sosial dalam Pantun Pajajaran Bogor dijadikan pijakan pelaksanaan para pelaku dalam kegiatan upacara adat malam bakti Purnamasari yang diterapkan oleh sebagai invividu masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melaporkan hasil kegiatan pembinaan wirausaha mahasiswa melalui produksi seni tari dan permainan anak-anak. Kelompok tim dosen Departemen ...Pendidikan Tari, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) membina 34 mahasiswa (lima kelompok) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat tentang kewirausahaan seni. Metode yang digunakan dalam PkM ini adalah project based research, yaitu sebuah penelitian berbasis projek. Karakteristik penelitian kualitatif ini yaitu keterlibatan peneliti sangat besar dalam membantu subjek penelitian untuk mewujudkan sebuah projek. Kegiatannya diawali oleh: 1) mendiagnosa permasalahan mahasiswa dalam wirausaha seni; 2) merumuskan rancangan pemecahan masalah; 3) mengimplementasikan rancangan wirausaha melalui produksi tari dan permainan anak; 4) evaluasi berupa presentasi produk melalui pertunjukan virtual. Melalui PkM ini dihasilkan lima kelompok mahasiswa wirausaha, dua kelompok yang memproduksi tari anak dan satu kelompok memproduksi permainan anak, satu kelompok memproduksi model pembelajaran, dan satu kelompok memproduksi promosi tari anak. Respon pasar yang disampaikan melalui google form sebanyak 109 penonton yang mengakses tayangan virtual melalui TV UPI Digital, menggambarkan > 70% yang menyatakan sangat bagus produk seninya, dan > 90 % ingin belajar dan ingin menonton kembali. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha mahasiswa dengan produksi tari dan permainan anak diminati oleh apresiatornya. Produk tari dan permainan anak menawarkan jasa pertunjukan tari dan jasa pelatih tari bagi anak dan guru sekolah. Kata Kunci: wirausaha, mahasiswa, permainan anak-anak, tari anak, Pendidikan tari Abstract The purpose of writing this article is to report about mentoring students’ entrepreneurships based on the production of children dance and traditional games. The faculty members from Department of Dance Education, Faculty of Arts and Design Education Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mentored 34 students (five groups) the community service program to develop entrepreneurship activities in the field of arts. The method for the community service program used a project based research. The characteristic of this qualitative research is the researchers actively participate in helping the research participants to build the project. The activity began with: 1) diagnosing the students’ problems to build entrepreneurial arts; 2) by developing business plan to solve the problems based on the production of children dance and the traditional games; 3) implementing the business plan; 4) an evaluation by presenting the product through virtual arts event. Through the community service program, five groups of students produced two children dances and the traditional games, arts teaching and learning, and the promotion of events. The researches asked appreciators to give a response of the event through filling a google form. There are 109 audiences who access the event virtually through TV UPI Digital and fill in the form. More than > 70% stated the production is very good and more than > 90 % appreciators want to watch the virtual event again. The findings inform that the students succeed to attract people with children’ dances and the traditional games. Through this project, the students offered the product of performing arts and a service for trainers about teaching children’s dance and the traditional games. Keywords: entrepreneur, student, traditional games, children dance, dance education
Ki Madhari Simon, Ridwan; Narawati, Tati
Mudra : jurnal seni budaya,
06/2022, Letnik:
37, Številka:
3
Journal Article
Recenzirano
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap kiprah seorang tokoh dalam membangun dan mengembangkan Lembaga Adat RurukanNabawadatala yang merupakan wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat ...melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan citra, nilai, dan tatanan budaya sebagai implementasi dari program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS). Pola tri tangtu yang dijadikan pijakan dalam membangun dan mengembangkan budaya daerah setempat masih relevan diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dan metode kualitatif deskriptif dalam mengungkap berbagai fenomena menarik terkait pesona budaya dan alam Desa Citengah, dengan keterlibatan Ki Madhari sebagai salah satu tokoh masyarakat yang berupaya membangun nilai kebermanfaatan dari kekayaan seni dan budaya, serta anugrah geografis alam yang indah. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola yang baik dengan pendekatan humanis dari seorang tokoh mampu mencitrakan nilai, dan manfaat kebudayaan menjadi sesuatu yang bernilai estetika dan ekonomi.
Ki Madhari Ridwan Simon; Tati Narawati
Mudra : jurnal seni budaya,
06/2022, Letnik:
37, Številka:
3
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap kiprah seorang tokoh dalam membangun dan mengembangkan Lembaga Adat RurukanNabawadatala yang merupakan wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat ...melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan citra, nilai, dan tatanan budaya sebagai implementasi dari program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS). Pola tri tangtu yang dijadikan pijakan dalam membangun dan mengembangkan budaya daerah setempat masih relevan diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dan metode kualitatif deskriptif dalam mengungkap berbagai fenomena menarik terkait pesona budaya dan alam Desa Citengah, dengan keterlibatan Ki Madhari sebagai salah satu tokoh masyarakat yang berupaya membangun nilai kebermanfaatan dari kekayaan seni dan budaya, serta anugrah geografis alam yang indah. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola yang baik dengan pendekatan humanis dari seorang tokoh mampu mencitrakan nilai, dan manfaat kebudayaan menjadi sesuatu yang bernilai estetika dan ekonomi.
Tujuan penelitian ini menjelaskan pertunjukan Angklung Dogdog Lojor dalam siklus upacara Seren Taun pada masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, Kasatuan Adat Banten Kidul. Penelitian ini menggunakan metode ...kualitatif. Data diperoleh melalui pengamatan di lapangan dan wawancara mendalam. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa pertunjukan Angklung Dogdog Lojor dalam upacara Seren Taun bukan semata-mata hanya sebagai seni pertunjukan dalam paradigma Barat atau kelengkapan ritual, akan tetapi merupakan salah satu media do’a dalam upacara ritual ngadiukeun pare sebagai upacara pokok dalam rangkaian upacara Seren Taun. Pertunjukan Angklung Dogdog Lojor merupakan ekspresi budaya masyarakat Kasepuhan Ciptagelar. Bagi para pemainnya, Ngangklung merupakan tugas pokok atau kewajiban sebagai anggota masyarakat adat. Angklung Dogdog Lojor Performance in Seren Taun Ritual Ceremony. This paper describes Angklung Dogdog Lojor performance in Seren Taun ritual ceremony on Kasepuhan Ciptagelar community. The method used in this paper is a qualitative method that is based on the data in the form of text, the analysis in the form of interpretation, and the prototype in the form of in-depth interviews. The conclusion is that Angklung Dogdog Lojor in Seren Taun ritual ceremony is not solely as an art performance in the Western paradigm or completeness of any rituals. Angklung Dogdog Lojor is one of the ‘prayer’ media of various ‘prayer’ media in Seren Taun rituals, especially in ritual of ‘ngadiukeun pare’ as the main ritual in a series of Seren Taun ceremonies. Angklung Dogdog Lojor performance is an expression of culture Kasepuhan Ciptagelar Communities. Ngangklung, for the players, is a kind of the main duty or obligation to their community as indigenous people.