Bu çalışmada Cr/n-GaP kontak arayüzeyine Klorofil-a malzemesi kullanılarak elde edilen aygıtın elektriksel özellikleri incelendi. Omik kontak için gümüş (Ag) metali termal buharlaştırma yöntemi ile ...oluşturuldu. Klorofil-a tabakası döndürerek kaplama yöntemiyle kaplandı ve krom (Cr) metali DC saçtırma yöntemiyle klorofil-a tabakasının üzerine kontaklar şeklinde kaplanarak Cr/Klorofil-a/n-GaP/Ag aygıtı üretildi. Klorofil-a tabakasının optik geçirgenlik ölçümü alındı. Oda sıcaklığında Cr/Klorofil-a/n-GaP/Ag aygıtının elektriksel ölçümleri incelendi ve karanlık-aydınlık ortamda alınan I-V ölçümlerinden idealite faktörü (n), engel yüksekliği (Φ_b) ve seri direnç (R_s) değerleri hesaplanarak, sonuçlar karşılaştırıldı. Karanlık ortamda hesaplanan n değeri 1,35 iken aydınlık ortamda bu değer 1,05 olarak bulundu. Ayrıca Cheung ve Norde Fonksiyonları da kullanılarak, kontak karakteristik parametreleri hesaplandı ve sonuçlar karşılaştırılarak kontrol edildi. Aydınlatmanın, kontak karakteristik parametreleri üzerinde önemli etkileri olduğu tespit edildi.
Perairan Aceh bagian Barat terletak di bagian Timur Samudera Indonesia. Kawasan ini merupakan perairan yang dinamis karena merupakan bagian dari perairan Indonesia yang terletak di antara dua benua ...dan dua samudera. Konsentrasi klorofil-a bervariasi secara bulanan di perairan ini. Penelitian ini mengamati variasi konsentrasi klorofil-a berdasarkan sirkulasi angin muson. Analisis konsentrasi klorofil-a dapat digunakan untuk membantu perkiraan produktivitas sebuah perairan. Kami menemukan bahwa konsentrasi klorofil-a di Monsun Barat lebih tinggi daripada di Monsun Timur. Sebaliknya, konsentrasi klorofil-a di Monsun Timur lebih rendah dibandingkan di Monsun Barat.
The Bodri Estuary receives mass input of water from land which carries nutrients and suspended matter. This will have an impact on the fertility and quality of the Bodri Estuary. Monitoring the ...quality of these waters is very important so that the condition of the waters and the level of fertility are known, which are closely related to fishery productivity. The aim of this study was to obtain the concentration and horizontal distribution of chlorophyll-a, total suspended solids (TSS) and its relationship to other environmental parameters, such as salinity, pH, DO, temperature, and transparancy. Sampling was carried out in July 2020. The analysis of chlorophyll-a using the spectrometric and TSS by gravimetric method. Principal component analysis (PCA) in this study was used to see the relationship between chlorophyll-a and TSS on the other environmental parameters. The results showed that the concentration of chlorophyll-a ranged from 1.09 - 15.89 g/L and SPM ranged from 53.2 mg/L - 139 mg/L. The distribution of chlorophyll-a and TSS showed higher in the estuary and slowly decreased towards the sea. The results of the analysis showed that chlorophyll-a and TSS had a very strong positive correlation (r = 0.927, P < 0.001). Salinity and pH are parameters of the aquatic environment that affect its distribution. The negative correlation between TSS and chlorophyll-a on salinity illustrates the influence of the water mass source from the river. This relationship illustrates the important role of river water input on fertility processes in marine areas in supporting potential fishing areas Muara Bodri menerima masukan massa air dari darat yang membawa nutrien dan material tersuspensi. Hal ini akan berdampak terhadap kesuburan dan kualitas Muara Bodri. Monitoring kualitas perairan ini sangat penting dilakukan sehingga diketahui terkait kondisi perairan dan tingkat kesuburan, yang sangat berkaitan dengan produktivitas perikanan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi dan distribusi horizontal dari klorofil-a, material padatan tersuspensi (MPT) serta hubungannya terhadap parameter lingkungan lain, seperti salinitas, pH, DO, suhu, dan kecerahan. Pengambilan sampel dilakukan pada Juli 2020. Metode analisis klorofil-a dilakukan secara spektrometri dan MPT secara gravimetri. Analisis komponen utama (AKU) dalam penelitian ini digunakan untuk melihat keterkaitan antara klorofil-a dan MPT terhadap parameter lingkungan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a berkisar antara 1,09 - 15,89 µg/L dan MPT berkisar 53,2-139 mg/L. Distribusi klorofil-a dan MPT menunjukkan lebih tinggi di muara dan secara perlahan-lahan mengalami penurunan ke arah laut. Hasil analisis menunjukkan bahwa klorofil-a dan MPT memiliki korelasi positif sangat kuat (r = 0,927, P < 0,001). Korelasi positif ini menggambarkan bahwa kontribusi klorofil-a sangat tinggi terhadap MPT tersebut, sehingga dapat menggambarkan melimpahnya fitoplankton. Salinitas dan pH, merupakan parameter lingkungan perairan yang berpengaruh terhadap distribusinya. Korelasi negatif dari MPT dan klorofil-a terhadap salinitas menggambarkan adanya pengaruh sumber massa air dari sungai. Hal ini menginformasikan peran penting masukan air sungai terhadap proses kesuburan di wilayah laut dalam mendukung daerah tangkapan ikan yang potensial.
Fenomena iklim tropis, ekuinoks, dan pemanasan global di Indonesia dapat menyebabkan masalah cekaman panas pada peternakan unggas termasuk puyuh. Dampaknya adalah penurunan performa dan produksi ...puyuh, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah heat stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi ekstrak daun singkong untuk mengatasi cekaman panas pada puyuh dewasa anas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 16 ekor puyuh yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari 4 ekor puyuh sebagai kontrol yang diberi perlakuan suhu 35 °C, dan masing-masing 4 ekor puyuh lainnya diberi perlakuan suhu 35 °C dan diberi ekstrak daun singkong dengan dosis yang berbeda-beda sebesar 5,292 mg/168g, 10,584 mg/168 g, dan 21,168 mg/168 g berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun singkong yang mengandung flavonoid dan klorofil terbukti dapat menurunkan kadar malondialdehida (MDA) pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Kualitas telur juga meningkat berdasarkan parameter tinggi albumin, tinggi kuning telur, dan tebal cangkang, namun kadarnya tidak signifikan. Parameter total leukosit, rasio heterofil per limfosit, dan diferensial leukosit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Ekstrak daun singkong juga belum terbukti mampu menurunkan total protein pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Hasil vaksinasi ND inaktif yang dilakukan satu kali menunjukkan titer antibodi yang rendah pada semua kelompok.
ABSTRAKKebutuhan pangan yang terus meningkat, namun lahan pertanian yang semakin berkurang masih menjadi masalah. Salah satu solusi masalah tersebut yaitu dengan bercocok tanam secara hidroponik. ...Pada makalah ini telah dikembangkan sistem pemantauan dan pengendalian nutrisi pada tanaman hidroponik sistem wick berbasis IoT menggunakan NodeMCU. Pemantauan dan pengendalian nutrisi dilakukan melalui aplikasi smartphone android yang dibangun menggunakan MIT App Inventor. NodeMCU dan aplikasi smartphone android terhubung dengan realtime database Firebase. Pada makalah ini diamati juga hubungan antara kadar nutrisi dengan indeks klorofil daun tanaman pakcoy untuk mengetahui status nitrogen tanaman pakcoy. Dari hasil pengujian didapatkan hubungan nilai kadar nutrisi dengan indeks klorofil yaitu y = 0.0187x + 22.654 dengan nilai x sebagai nilai kadar nutrisi (ppm) dan y sebagai indeks klorofil (SPAD) dengan koefisien determinasi sebesar 0.9343. Error pembacaan kadar nutrisi menggunakan sensor Total Dissolved Solid (TDS) dibandingkan dengan TDS meter berkisar antara 0% sampai dengan 6%.Kata kunci: Firebase, hidroponik, IoT, klorofil, smartphone android ABSTRACTThe need for food continues to increase, but agricultural land is decreasing, which is still a problem. One solution to this problem is hydroponic farming. In this paper, a system for monitoring and controlling nutrients has been developed for wick system hydroponic plants based on IoT using NodeMCU. Nutrition monitoring and control is carried out through an android smartphone application built using the MIT App Inventor. NodeMCU and the android smartphone application are connected to the Firebase realtime database. This paper also examines the relationship between nutrient levels and the chlorophyll index of the pakcoy plant leaves to determine the nitrogen status of pakcoy plants. From the test results, it was found that the value of the nutrient content was related to the chlorophyll index, namely y = 0.0187x + 22.654, with the x value as the nutrient content value (ppm) and y as the chlorophyll index (SPAD) with a determination coefficient of 0.9343. The error in reading nutrient levels using a TDS sensor compared to a Total Dissolved Solid (TDS) meter ranges from 0% to 6%.Keywords: Firebase, hydroponics, IoT, chlorophyll, android smartphone
Klorofil adalah pigmen hijau yang pada umumnya terdapat pada daun tanaman. Klorofil memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya sebagai pembantu terjadinya detoksifikasi, antioksidan, ...antipenuaan dan antikanker. Salah satu tanaman yang memiliki klorofil tinggi adalah tanaman pepaya. Penelitian ini menghasilkan klorofil dari ekstrak daun pepaya dengan menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi dilakukan pada suhu 50ºC selama 120 menit dengan perbandingan sampel dan pelarut yaitu 1:4. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar klorofil pada daun pepaya dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut etanol dan waktu penyimpanan sehingga didapatkan kondisi yang dapat menghasilkan kadar klorofil yang paling tinggi. Konsentrasi pelarut etanol yang digunakan pada penelitian ini adalah 50%, 70% dan 96%. Variasi waktu penyimpanan sebelum ekstraksi yaitu 0 menit, 60 menit, 120 menit, 180 menit dan 240 menit. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh kadar klorofil paling tinggi yaitu 3,9881 mg/l dengan densitas 0,9430 gr/ml pada kondisi konsentrasi etanol 96% dan waktu penyimpanan 240 menit.
Makroalga merupakan biota laut yang mengandung berbagai jenis senyawa potensial, termasuk pigmen. Pigmen alami makroalga telah terbukti menunjukkan berbagai aktivitas biologis yang bermanfaat, ...termasuk sebagai antioksidan. Meskipun informasi mengenai kandungan pigmen maupun potensi antioksidan makroalga dari Pantai Gunungkidul telah banyak diteliti, namun penelitian yang menelaah korelasi antara kandungan pigmen dan aktivitas antioksidan makroalga dari wilayah ini masih terbatas. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi kandungan pigmen serta potensi antioksidan beberapa jenis makroalga yang berasal dari Pantai Gunungkidul, Yogyakarta. Enam spesies mewakili kelompok makroalga hijau, merah, dan coklat digunakan pada penelitian ini, yaitu Codium tomentosum, Ulva lactuca, Gelidium corneum, Palisada perforata, Turbinaria ornata, dan Sargassum aquifolium. Hasil pengukuran kandungan pigmen menunjukkan bahwa klorofil a tertinggi terdapat pada jenis U. lactuca, klorofil b tertinggi pada C. tomentosum, dan total karotenoid tertinggi pada T. ornata. Dari keenam spesies yang diteliti, T. ornata menunjukkan potensi antioksidan terbaik dalam menangkap radikal bebas DPPH dengan persentase penghambatan radikal DPPH 79,11±0,41% pada konsentrasi 500 ppm. Analisis korelasi Pearson menunjukkan bahwa potensi antioksidan makroalga berkorelasi positif dengan kandungan total karotenoid (R2=0,806; p<0,05), dan tidak berkorelasi dengan kandungan klorofilnya (R2=0,044; p>0,05). Hasil studi ini menunjukkan bahwa karotenoid dari berbagai jenis makroalga merupakan kelompok pigmen yang potensial untuk dikembangkan sebagai nutrasetikal antioksidan. ABSTRACTMacroalgae are marine biota that contains various types of potential compounds, including pigments. Natural pigments of macroalgae have shown to produce various beneficial biological activities, including antioxidant. Although information regarding the pigment content and antioxidant property of macroalgae from Gunungkidul Coast has been widely studied, research on the correlation between pigment content and its antioxidant activity of macroalgae from this region is still limited. This study aimed to examine the correlation between pigment content of several species of macroalgae from Gunungkidul, Yogyakarta, and its antioxidant potential. Six species representing the green, red, and brown macroalgae were used in this study i.e. Codium tomentosum, Ulva lactuca, Gelidium corneum, Palisada perforata, Turbinaria ornata, and Sargassum aquifolium Result of pigment content concentration showed that the highest concentration of chlorophyll a was in U. lactuca, while chlorophyll b was in C. tomentosum, and the highest total carotenoid content was in T. ornata. Of the six species assessed, the brown macroalgae T. ornata showed the best antioxidant potential in DPPH radical scavenging with a percentage of DPPH inhibition 79.11±0.41% at 500 ppm. The Pearson correlation analysis showed that the antioxidant of the macroalgae is positively correlated to the total carotenoid content (R2=0.806; p<0.05), and did not correlate to its chlorophyll content (R2=0.044; p>0.05). This study showed that carotenoids from various species of macroalgae are the group of potential pigments to be developed as antioxidant nutraceuticals.
Klorofil atau pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan manusia untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (Inflamotorik) dan menyeimbangkan ...sistem hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil total dan karotenoid pada beberapa sayuran hijau sebagai alternatif bahan dasar food supplement. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium pendidikan biologi Universitas Syiah Kuala dengan menggunakan metode observasi langsung yang mengukur nilai absorbansi klorofil dan karotenoid pada 5 jenis sayuran hijau, dengan teknik pengambilan sample purposive sampling. Sampel yang digunakan terlebih dahulu potong kecil dan ditimbang sebesar 0.03 mg kemudian diekstraksi dan dihitung nilai absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 663 dan 664, diukur dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan pengenceran 20%, 40%, 60%, 80% dan 100 %. Sampel yang telah dilakukan pengenceran di ukur kandungan klorofil a,b dan total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan klorofil paling tinggi terdapat pada sayuran sawi dan terendah terdapat pada daun papaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas Suhu Permukaan Laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di perairan Palabuhanratu dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan gabungan data ...citra satelit NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan indeks dipole mode (DMI) bulanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 21 tahun (1997-2018) berada pada kisaran 23,14-33,45°C dimana SPL tertinggi terjadi saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei), sementara nilai paling rendah ditemui pada saat awal Musim Peralihan-2 (September). Konsentrasi klorofil-a selama 21 tahun berkisar 0,063-13,363 mg/m3 dimana nilai Chl-a paling tinggi terjadi saat awal Musim Peralihan-2 (September), sementara nilai yang paing redah ditemui pada saat akhir Musim Peralihan-1 (Mei). Saat ENSO dan IOD positif terjadi bersamaan menyebabkan kecepatan angin Tengara meningkat sehinga mengakibatkan peningkatan intensitas upwelling di Perairan Palabuhanratu dan sekitarnya yang mengakibatkan nilai SPL yang lebih rendah dan konsentrasi Chl-a yang lebih tinggi dari biasanya. Variabilitas nilai SPL dan Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, fenomena anomali iklim ENSO, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Tingginya konsentrasi klorofil-a pada sekitar bulan Agustus-Oktober bersamaan dengan rendahnya SPL pada bulan yang sama diduga akibat terjadinya fenomena upwelling.
Variabilitas suhu permukaan laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di Samudera Hindia bagian Timur Laut sebelah barat Sumatera diteliti menggunakan data satelit selama kurun waktu 22 tahun. ...Penelitian ini menggunakan gabungan data citra NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, data citra SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) bulanan diperoleh dari laman https://www.ncdc.noaa.gov/teleconnections/enso/ indicators/soi/ dan Dipole Mode Index (DMI) bulanan diperoleh dari laman https://www.jamstec.go.jp/ virtualearth/general/en/index.html. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 22 tahun (1997-2019) berada pada kisaran 27,57°C-34,41°C. Nilai SPL yang lebih tinggi terjadi saat Musim Barat sampai Musim Peralihan-1, sementara nilai yang lebih rendah pada Musim Timur sampai Musim Peralihan-2. Variabilitas nilai SPL dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Saat IOD Negatif menyebabkan nilai SPL yang lebih tinggi dan konsentrasi Chl-a lebih rendah dari biasanya. Konsentrasi klorofil-a selama 22 tahun berkisar antara 0,0757 mg/m3-1,3006 mg/m3, konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi terjadi saat akhir Musim Timur (Agustus) dan awal Musim Barat (Desember), sementara nilai yang lebih rendah saat Musim Peralihan-1. Tingginya SPL pada Musim Peralihan-1 (Maret-Mei) bersamaan dengan rendahnya Chl-a pada musim yang sama diduga akibat terjadinya fenomena IOD negatif. Variabilitas Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, pergerakan massa air, dan IOD.