This study aims to develop modules based on the Multiple Intelligences Theory of Howard Gardner using the Realistic Mathematics Education (RME) approach in class VIII Middle School. This research is ...an R & D research which stages using the development of Borg and Gall. The instrument used in this study uses a questionnaire given to material experts and media experts to test the feasibility of this module. The research results that have been developed are feasible to be used in proper learning are used seen from the results of the validation of material experts and media experts. On the results of the media expert test obtained an average of 80% with the Criteria "Good" while the results of the material expert test obtained an average value of 84% with the criteria "Very Good". Student responses to the small group test obtained an average value of 79% with the criteria "Good", while the response of students in the field test obtained an average value of 88% with the criteria "Very Good". Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul berbasis Teori Multiple Intelligences Howard Gardner menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di kelas VIII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian R&D yang tahapannya menggunakan pengembangan Borg and Gall. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket yang diberikan kepada ahli materi dan ahli media untuk menguji kelayakan modul ini.Hasil penelitian yang telah dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran layakdigunakandilihat dari hasil validasi ahli materi dan ahli media. Pada hasil uji ahli media diperoleh rata-rata sebesar 80% denganKriteria “Baik” sedangkan pada hasil uji ahli materi diperoleh nilai rata-rata sebesar 84% dengankriteria “BaikSekali”. Adapun respon siswa pada uji kelompok kecil diperoleh nilai rata-rata sebesar 79% dengan kriteria “Baik”, sedangkan respon siswa pada uji lapangan diperoleh nilai rata-rata sebesar 88% dengan kriteria “Baik Sekali”.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pengaruh model Think Pair Share terhadap minat belajar siswa dalam Matematika di SD 2 Ngembalrejo Bae Kudus (2) Menganalisis pengaruh media crosswors ...puzzle terhadap minat belajar siswa dalam Matematika di SD 4 Ngembalrejo Bae Kudus Hasil (3) Menganalisis Pengaruh model Think Pair Share dan media crosswors puzzle terhadap minat belajar siswa dalam Matematika di SD 5 Ngembalrejo Bae Kudus. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif analisis data dengan statistik. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi lapangan di sekolah dasar di desa Ngembalrejo. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa Kelas 5 di empat SD, yaitu SD 2 Ngembalrejo, SD 4 Ngembalrejo, SD 5 Ngembalrejo, dan SD 3 Ngembalrejo sebagai kelas kontrol dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dalam analisis ini, penulis menggunakan analisis statistik, yaitu regresi dan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model Think Pair Share pada minat belajar matematika siswa di SD 2 Ngembalrejo Bae Kudus dalam kategori baik, adalah 41 dalam rentang interval 41-49. 2) Media Crossord Puzzle pada minat belajar matematika siswa di SD 4 Ngembalrejo Bae Kudus dalam kategori sangat baik, yairu 41 dalam rentang interval 41-49. 3) ) Model Think Pair Share dan Media Crossord Puzzle pada minat belajar matematika siswa di SD 5 Ngembalrejo Bae Kudus dalam kategori baik, adalah 52 dalam rentang interval 52-62 4) Terdapat pengaruh signifikan dari model Think Pair Share dan media crosswors puzzle untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa Sekolah Dasar di Ngambalrejo Bae Kudus, dengan persamaan regresi Ŷ1 = 49.630 + 0.381X1, Ŷ2 = 50.985 + 0.342X2, Ŷ3 = 51.226 + 0.683X3. Model Think Pair Share memiliki jumlah positif dan signifikan menjadi 0.336 yang termasuk dalam kategori rendah dan dapat berkontribusi kepada siswa dalam ,meningkatkan minat belajar matematika siswa sebesar 11.27% di SD 2 Ngembalrejo. Media crosswors puzzle memiliki jumlah positif dan signifikan menjadi 0.345 yang termasuk dalam kategori rendah dan dapat berkontribusi kepada siswa dalam ,meningkatkan minat belajar matematika siswa sebesar 11.875% di SD 4 Ngembalrejo. Model Think Pair Share dan Media crosswors puzzle memiliki jumlah positif dan signifikan menjadi 0.356 yang termasuk dalam kategori rendah dan dapat berkontribusi kepada siswa dalam, meningkatkan minat belajar matematika siswa sebesar 12.647% di SD 5 Ngembalrejo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada siswa yang belajar secara konvensional dan ...mengetahui siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika tinggi, lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika rendah. Rancangan penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) desain faktorial 2 x 2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran dan kemampuan dasar matematika. Variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada siswa yang belajar secara konvensional dan mempunyai kemampuan dasar matematika tinggi lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika rendah.
Abstract : Basic Mathematics is one of the subjects that must be taken by students of Islamic Education Management Studies Program of first semester in UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Most graduates ...of students who enter the Islamic Education Management Studies Program is a graduate of SMK or SMA majoring in social studies. Therefore, the researcher applies an escapitory method to teach Basic Mathematics courses in MPI. The purpose of this study is to determine the influence of expository methods in the basic mathematics courses in Islamic education management program. The population in this study is the students of Islamic education management study semester one with the sampling taken with purposive sampling technique so that the sample obtained one class that is class A which amounted to 39 students. The research method used is pseudo experiment. Data collection techniques using pretest and postest. The assumption test includes the data normality test using the Liilefors test. Data analysis using Wilcoxon test. Based on the Wilcoxon test output it is known that Asymp Sig (2-tailed) is worth 0.000. Because the value 0.000 <0.05 then it can be interpreted that there is a difference between the basic mathematics skills test before the students were given the expository method. The result of the research shows that there is influence of expository method in the elementary mathematics course in Islamic education management student. Keywords: Expository, Pretest, Posttest, Basic Mathematic Abstrak: Matematika Dasar merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam semester satu di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kebanyakan lulusan mahasiswa yang masuk ke Program Studi Manajemen Pendidikan Islam merupakan lulusan SMK atau SMA jurusan IPS. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode eskpositori untuk mengajarkan mata kuliah Matematika Dasar di MPI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ekspositori pada mata kuliah Matematika Dasar di Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen pendidikan islam semester satu dengan pengambilan sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel satu kelas yaitu kelas A yang berjumlah 39 mahasiswa.Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperiment semu. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pretest dan posttest. Uji asumsi meliputi uji normalitas data dengan menggunakan uji Liilefors. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan output uji Wilcoxon diketahui bahwa Asymp Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara tes kemampuan matematika dasar mahasiswa sebelum dengan sesudah diberi metode ekspositori. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh metode ekspositori pada mata kuliah matematika dasar pada mahasiswa manajemen pendidikan islam. Kata Kunci: Ekspositori, Pretest, Posttest, Matematika Dasar
Membaca, menulis dan berhitung merupakan kesatuan yang menjadi kebiasaan semua orang. Apalagi bagi peserta didik, tiada hari tanpa ketiga kegiatan tersebut. Ketika siswa mengalami hambatan dalam ...memahami isi soal cerita, maka siswapun sulit untuk menyelesaikan soal dengan baik. Dengan demikian, prestasi belajar siswa akan menurun karena berulang kali melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan soal cerita kelas IV SDN 02 Kertosari Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 02 Kertosari yang berjumlah 28 siswa dari dua sekolah di kelurahan Kertosari. Teknik sampling yang digunakan dengan teknik sampel jenuh, sehingga yang ada pada populasi digunakan sebagai sampel secara keseluruhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes pilihan ganda pada variabel X dan tes isian pada variabel Y. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas. Analisis data penelitian menggunakan regresi linear sederhana dengan menghitung nilai a, nilai b, dan nilai r, nilai t, serta koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antar variabel.Berdasarkan hasil penelitian, koefisien determinasi yang didapatkan adalah 0,5254 atau 52,54% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan soal cerita siswa kelas IV SDN 02 Kertosari tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran berbasis karakter kreatif melalui pendekatan Whole Brain Teaching pada materi grafik garis lurus yang valid, praktis dan efektif. ...Pengembangan desain pembelajaran ini didasarkan pada model pengembangan Plomp, yang terdiri dari empat fase, yaitu: (1) investigasi awal, (2) desain atau perancangan, (3) realisasi atau konstruksi, dan (4) tes, evaluasi, revisi. Fase investigasi awal meliputi investigasi pengetahuan prasyarat, mengamati dan analisis perilaku siswa, mengkaji kurikulum dan silabus, serta investigasi sumber pendukung. Fase perancangan diantaranya merancang pengorganisasian materi menjadi unit-unit yang utuh, berdasarkan karakteristik materi dan alokasi waktu, membuat pemetaan materi dan aktivitas PBM yang relevan, serta membuat rancangan RPP dan LKS. Dalam fase realisasi, dikembangkan dua perangkat yaitu RPP dan LKS. Di fase terakhir, yaitu tes evaluasi, dilakukan validasi dan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil analisis data, desain pembelajaran matematika berdasarkan Whole Brain Teaching dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari tingkat keterlaksanaan lebih dari 75% dan masing-masing aktivitas terlaksana di atas 61%. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara yang berpendapat bahwa pembelajaran persamaan garis lurus menggunakan Whole Brain Teaching cukup baik dan menyenangkan, secara umum menyampaikan gesture yang dipakai pada pembelajaran dapat membantu dalam memahami konsep persamaan dan grafik garis lurus dan meningkatkan daya ingat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematika tinggi, ...sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuan matematika sebagai berikut. 1) Siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. 2) Siswa berkemampuan matematika sedang dengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkait pengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui pada informasi yang diberikan. 3) Siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Mengacu pada hasil penelitian terlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika berbeda-beda.This study aims to describe Senior High School students critical thinking process in mathematics problem posing based on their mathematics ability level that is consisted of high, medium and low ability level. The subjects of this study is are five grade X students. The data were collected through semi-structured interview. This research then illustrates senior high school students critical thinking process in mathematic problem posing based on their mathematic ability level as follows: 1) The student have high mathematic ability in mathematic problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information, use her previous knowledge as the source of idea and having some criteria to make problems. 2) The student have medium mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information related to problem posing, identify the instruction basic assumptions due to the knowledge she attained form given information. 3) The student have low mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized kurang baik could understand the instruction and information in mathematics problem posing. Referring to the research findings, it is known that senior high school students critical thinking process in mathematics posing problem is different based on their mathematic ability level.
Described by the philosopher A.J. Ayer as a work of 'great originality and power', this book revolutionized contemporary thinking on science and knowledge. Ideas such as the now legendary doctrine of ...'falsificationism' electrified the scientific community, influencing even working scientists, as well as post-war philosophy. This astonishing work ranks alongside The Open Society and Its Enemies as one of Popper's most enduring books and contains insights and arguments that demand to be read to this day.
'One of the most important documents of the twentieth century.' – Peter Medawar, New Scientist