Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan tingkat kecemasan matematis. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ...interaksi antara pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dan kecemasan matematis, serta perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan desain Eksperimen Faktorial Grup 2x3. Populasi dalam penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas XI IIS di SMAK Santu Francis Saverius Ruteng yang berjumlah 193 orang, dengan pengambilan sampel dilakukan secara acak kelas. Sampel penelitian terdiri dari kelas eksperimental, yaitu kelas XI IIS 5 dengan 30 siswa yang menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik, dan kelas kontrol, yaitu kelas XI IIS 6 dengan 33 siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan pemecahan masalah matematika antara kelas eksperimental dan kelas kontrol, (2) kecemasan matematika mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika, (3) terdapat interaksi antara pendekatan PMR dan kecemasan matematika dalam mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah, (4) siswa dengan kecemasan matematika tinggi di kelas eksperimental memiliki perbedaan kemampuan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol, dan (5) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan kecemasan matematika tinggi antara kedua kelas.
This research was the first four parts of the Borg and Gall version of RnD research, (1) preliminary research and studies, (2) research planning, (3) initial product development, and (4) limited ...field testing. The purpose of this study is to explain the importance of using traditional games in teaching mathematics in elementary schools using a realistic mathematical approach. The method used is qualitative. Data obtained through interviews and teacher response scales. The subjects of this study were 15 elementary school teachers teaching elementary mathematics in Salatiga which were selected by purposive sampling technique. The results of this study is the steps to develop traditional games with a realistic mathematical approach in elementary mathematics learning.
Masalah rendahnya mutu sekolah sudah sangat sering dikeluhkan masyarakat. Hal ini peranan guru merupakan salah satu unsur yang dianggap sangat menentukan. Dengan kata lain, rendahnya mutu sekolah ...dan guru dipandang mempunyai kaitan langsung dengan rendahnya hasil belajar. meningkatnya mutu sekolah dan guru tentu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa, untuk menciptakan potensi guru yang baik maka harus diadakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme keguruan, salah satunya dengan melakukan tindakan kelas. Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi keadaan kelas dan pembelajaran yang belum selesai. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Palasari pada siswa kelas IV dengan jumlah 24 siswa.. Bentuk tindakan yang diberikan adalah dengan menggunakan kartu soal yang digunakan untuk meningkatkan Kemampuan memahami Perkalian Cara Susun kemudian dibahas oleh siswa secara berkelompok selanjutnya dibahas secara bersama antara guru dan siswa.Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal perkalian tes uji coba yang dilaksanakan dua kali kemudian hasilnya dianalisis. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan memahami belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Palasari ada peningkatan, yakni dengan perolehan skor rata – rata Siklus I sebesar 5,66 dan Siklus II diadakan tindakan menjadi 8.06 dengan demikian berarti ada peningkatan prestasi sebesar 02,40.
Bangun ruang merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Pengenalan bangun ruang dimulai dari ciri-ciri bentuk bangun ruang, volume, luas permukaan, dan yang terakhir yaitu ...penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Soal yang digunakan guru juga bervariasi dimulai dari kriteria mudah, sedang dan sulit. Menurut penuturan beberapa siswa, soal dalam matematika yang paling sulit adalah soal tentang bangun ruang. Siswa yang tidak gemar membaca pasti kurang dalam memahami soal tentang bangun ruang. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun ruang yang berbasis HOTS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, sedangkan untuk proses pengumpulan data peneliti menggunakan tes soal sederhana yang sudah divalidasi oleh tim ahli matematika dan bahasa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, maupun tinggi dapat menyelesaikan persoalan yang diberikan peneliti dengan tepat. Untuk siswa dengan kemampuan rendah memang perlu menghitung secara detail dan cara menghitung masih bertahap. Hal yang berbeda dapat kita perhatikan pekerjaan siswa dengan kemampuan sedang dan tinggi cenderung mengitungnya langsung atau bias dikatakan mereka menghitung di luar kepala, sehingga cara menyelesaikan dan kecepatannya berbeda dengan siswa dengan kemampuan matematika rendah.
Buku teks merupakan kebutuhan utama dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan beragamnya buku teks dari berbagai penerbit buku. Meskipun buku teks telah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar ...Nasional Pendidikan (BSNP), namun masih memungkinkan adanya kesalahan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang terdapat pada buku teks matematika kelas XI SMA/MA Kurikulum 2013. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah jenis kesalahan berdasarkan objek matematika yang diantaranya kesalahan fakta, konsep, prinsip, dan operasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 kesalahan yang berkaitan dengan fakta, 12 kesalahan yang berkaitan dengan konsep, 12 kesalahan yang berkaitan dengan prinsip dan 18 kesalahan yang berkaitan dengan operasi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam memilih buku teks matematika yang baik dan tepat
One of the efforts used so that students' motivation to learn mathematics can rise is by giving ice-breaking in learning mathematics. The purpose of this study was to determine the effect of ...ice-breaking on the mathematics learning motivation of elementary school students. This study uses a quantitative type with a pre-experimental research design. The research design used was One group Pretest-Posttest Design with a sample of 17 students of SD class V. Data collection techniques were carried out by giving learning motivation questionnaires before treatment (ice-breaking) and after treatment (ice-breaking). breaking). Data analysis consisted of descriptive statistical analysis and inferential statistics in the form of hypothesis testing using t-test. From the results of hypothesis testing using t-test, it is known that there is a difference in average motivation to learn before and after ice-breaking. The average motivation to learn after ice-breaking is higher than before ice-breaking. Thus it can be concluded that there is an effect of giving ice-breaking on learning motivation.
The low level of mathematical disposition ability of the students in one of the Junior High Schools in Palembang became a special matter during the field experience. It was found that the average ...percentage of students' mathematical disposition ability was 53.01% in the moderate category. In addition, there were students who had a view of mathematics as a difficult and unpleasant science. In fact, mathematical disposition has a great influence on students' mathematics learning and achievement. Moreover, it will help students to see the beauty of God's creation through mathematics if they have a good mathematical disposition. This makes the Indonesian Realistic Mathematics Approach (PMRI) an alternative solution to the problem of mathematical disposition. The purpose of writing this thesis was to find out whether the application of PMRI could develop the disposition ability of algebra material and to describe the application of PMRI in developing the mathematical disposition ability of students in algebra material using a descriptive qualitative method. The results and conclusions of this paper show that the students' mathematical disposition ability after the application of PMRI increased with an average percentage result to 61.48% in the good category. The increase was caused by the mathematical disposition indicators that were refined in all PMRI syntax. Thus, these indicators can be refined in any syntax. Reflecting on the application of PMRI, it is suggested that the application can be done more than twice and use physical learning media.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Rendahnya kemampuan disposisi matematis siswa di salah satu SMP di Palembang menjadi perhatian khusus saat dilakukannya praktik pengalaman lapangan. Didapatkan rata-rata persentase kemampuan disposisi matematis siswa berada pada 53,01% dengan kategori cukup. Ditambah lagi terdapat siswa yang memiliki pandangan terhadap matematika sebagai suatu ilmu yang sulit dan tidak menyenangkan. Padahal, disposisi matematis sangat berpengaruh terhadap pembelajaran matematika dan prestasi siswa. Apalagi, dengan baiknya disposisi matematis siswa, maka akan mendukung mereka memandang indahnya ciptaan Tuhan melalui matematika. Hal ini menjadikan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) menjadi alternatif solusi terhadap permasalahan disposisi matematis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah penerapan PMRI dapat mengembangkan kemampuan disposisi materi aljabar dan mendeskripsikan penerapan PMRI dalam mengembangkan kemampuan disposisi matematis siswa pada materi aljabar dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dan simpulan penulisan ini menunjukkan bahwa kemampuan disposisi matematis siswa setelah PMRI diterapkan mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil persentase menjadi 61,48% dengan kategori baik. Hasil persentase yang meningkat ini disebabkan oleh indikator disposisi matematis yang terdapat pada keseluruhan sintaks PMRI. Dengan demikian, indikator-indikator tersebut dapat terasah di setiap sintaks. Berkaca dari penerapan PMRI ini, disarankan agar penerapannya dapat dilakukan lebih dari dua kali dan menggunakan media pembelajaran fisik.
Understanding mathematical concepts is one of the competencies in learning mathematics, but not all students possess this competency yet. To address this problem, the author implemented realistic ...mathematical education (RME) in mathematics learning to optimize students’ understanding of mathematical concepts. The purpose of the RME implementation was to optimize students’ mathematical concepts understanding. The research method used was a descriptive qualitative method, namely by examining an object in its natural condition. The implementation of RME in mathematics learning uses real-life problems by actively conditioning students to construct their understanding of mathematical concepts, while teachers play an active role as facilitators. The results showed that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students’ understanding of mathematical concepts. Thus, it can be concluded that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students' understanding of mathematical concepts.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu kompetensi dalam pembelajaran matematika, tetapi kompetensi tersebut belum dimiliki oleh semua siswa. Terkait permasalahan tersebut, penulis menerapkan pendidikan matematika realistis (PMR) dalam pembelajaran matematika untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan implementasi PMR untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan meneliti suatu objek dalam kondisi alaminya. Implementasi PMR dalam pembelajaran matematika menggunakan masalah kehidupan nyata dengan secara aktif mengkondisikan siswa untuk mengkonstruksi pemahaman konsep matematisnya, sedangkan guru berperan aktif sebagai fasilitator. Hasil penelitian menunjukkan implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII yang berlatar belakang SD dan MI serta untuk mengetahui perbandingan nilai atau prestasi hasil belajar anak SD dan MI pada mata ...pelajaran matematika yang dilakukan di SMP Negeri 4 Palembang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan komparatif (membandingkan). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Palembang pada semester ganjil 2019/2020 yang berjumlah 312 siswa. Sampel yang dipilih adalah siswa SD diambil secara propostional random sampling, sedangkan anak MI dipilih secara probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil raport siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari lapangan dan perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 16 (uji t) dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata hasil belajar matematika pada siswa yang berlatar belakang SD di SMP Negeri 4 Palembang adalah 83,41, (2) Rata-rata hasil belajar matematika pada siswa yang berlatar belakang MI di SMP Negeri 4 Palembang adalah 82,90, (3) Dari hasil analisis uji t atau T-test menyatakan tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang SD maupun MI, walaupun terdapat sedikit selisih dalam nilai yang diperoleh siswa yang berlatar belakang SD dengan MI, namun itu bukanlah selisih yang membedakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada pembelajaran matematika dan untuk mengetahui keefektifan model Process Oriented Guided ...Inquiry Learning (POGIL) dalam pembelajaran matematika dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi literatur yang menggunakan jurnal-jurnal dan literatur lainnya sebagai objek penelitian yang utama. Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan dari artikel penelitian terkait teori-teori model pembelajaran POGIL. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) dengan pengambilan pandangan yang sesuai. Model pembelajaran POGIL secara umum menggunakan 3 tahapan, 5 tahapan dan 7 tahapan. Model POGIL yang menggunakan 3 tahapan melewatkan orientasi dan evaluasi pada penerapannya, sedangkan model pembelajaran dengan 5 tahapan merupakan penggabungan dari 7 tahapan model POGIL yang memiliki kesamaan dalam aktivitas pembelajarannya. Dari 13 penelitian yang dianalisis, ada 5 penelitian yang meneliti keefektifan model pembelajaran POGIL dan semuanya mengemukakan bahwa model POGIL efektif jika diterapkan pada pembelajaran matematika dan 8 penelitian lainnya lebih mengarah kepada pengaruh model pembelajaran POGIL terhadap tingkatan kemampuan siswa.