Aktualisasi Amanat Agung di Era Masyarakat 5.0 Purwoto, Paulus; Sumiwi, Asih Rachmani Endang; Tampenawas, Alfons Renaldo ...
Dunamis (Online),
10/2021, Letnik:
6, Številka:
1
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
Society 5.0 is the concept of a new life order that focuses on humans and based on digital technology to support human work. Meanwhile, the Church has the task to carry out the Great Commission of ...Christ according to Matthew 28:18-20. The problem is how to implement the Great Commission of Christ in this 5.0 society era. The method used in this study is grammatical and lexical study of Matthew 28:18-20. Through this study, it could be concluded that the actualization of the Great Commission of Christ requires new innovations, from previously on-site-based missions to digital missions. Missionaries are required to have capabulity in mission activities innovation through digital technology.Abstrak. Masyarakat 5.0 adalah konsep tatanan kehidupanbaru yang berfokus pada manusia dan berbasiskan teknologi digitaluntuk mendukung pekerjaan manusia.Sedangkan Gereja memiliki tugas untuk melaksanakan Amanat Agung Kristus berdasarkan Matius 28:18-20.Problemnya adalah bagaimanakah implementasi Amanat Agung Kristus di era masyarakat 5.0 ini. Metode yang digunakan dalam kaijian ini adalah studi gramatikal dan leksikal Matius 28:18-20. Melalui kajian ini dapat disimpulkan bahwa aktualisasi Amanat Agung Kristus menuntut inovasi baru, dari sebelumnya misi berbasis on site menuju digital mision.Misionaris dituntut untuk memiliki kemampuan berinovasi dalam aktivitas misi melalui teknologi digital.
Therapeutic decision-making for patients with multimorbidity (MM) is challenging. Clinical practice guidelines inadequately address harmful interactions and resulting therapeutic conflicts within and ...among diseases. A patient-specific measure of MM severity that takes account of this conflict is needed.As a proof of concept, we evaluated whether the new Multimorbidity Interaction Severity Index (MISI) could be used to reliably differentiate patients in terms of lower versus higher potential for harmful interactions.Two hypothetical patient cases were generated, each with 6 concurrent morbidities. One case had a low (i.e., low conflict case) and the other a high (i.e., high conflict case) potential for harmful interactions. All possible interactions between conditions and treatments were extracted from each case's record into a multimorbidity interaction matrix. Experienced general internists (N = 18) judged each interaction in the matrix in terms of likely resource utilization needed to manage the interaction. Based on these judgements, a composite index of MM interaction severity, that is, the MISI, was generated for each physician and case.The difference between each physician's MISI score for the 2 cases (MISIdiff) was computed. Based on MISIdiff, the high conflict case was judged to be of significantly greater MM severity than was the low conflict case. The positive values of the inter-quartile range, a measure of variation (or disagreement) between the 2 cases, indicated general consistency of individual physicians in judging MM severity.The data indicate that the MISI can be used to reliably differentiate hypothetical multimorbid patients in terms of lesser versus greater severity of potentially harmful interactive effects. On this basis, the MISI will be further developed for use in patient-specific assessment and management of MM. The clinical relevance of the MISI as an alternative approach to defining MM severity is discussed.
The spread-out of radicalism and terrorism needs to be overcome in the very early stage at home, school, university, and community. For that, education institutions should build anti-radicalism ...attitude for its students through an integrated values of character building. This study aims to analyze the impact of university’s mission, curriculum, and leadership towards student’s attitude of anti-radicalism.The study is undertaken with a quantitative approach by using a multiple regression analysis, in universities implementing ahlusunnah wal jama’ah principles, nationalism, and insight of nationality. The study found that factors such as leadership, curriculum, and mission significantly have positive impact and big contribution toward student’s anti-radicalism attitude . AbstrakBerkembangnya paham radikalisme dan terorisme perlu dicegah sejak dini di lingkungan keluarga, sekolah/perguruan tinggi, dan lingkungan masyarakat. Menyikapi hal ini, lembaga pendidikan perlu membangun sikap anti-radikalisme para peserta didik melalui pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari misi, kurikulum, dan kepemimpinan perguruan tinggi terhadap perilaku antiradikalisme mahasiswa. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan analisis regresi berganda, yaitu pada perguruan-perguruan tinggi yang mengamalkan faham ahlusunnah wal jama’ah, nasionalisme, dan berwawasan kebangsaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kepemimpinan, kurikulum, dan misi perguruan tinggi berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku anti-radikalisme mahasiswa. Â
Misi merupakan bagian yang integral dengan agama Kristen. Terlebih sejak masuknya Paulus,yang kemudian mengklaim bahwa agama ini telah mengamanatkan pemeluknya untuk bertebaran ke seluruh penjuru ...dunia guna mengabarkan Injil kepada bangsa-bangsa yang belum mengimani Yesus sebagai Tuhan penyelamat manusia. Dalam konteks keindonesiaan, kegiatan misi berkait erat dengan kolonialisme, dan orientalisme, serta kristenisasi. Dalam era pasca reformasi, kegiatan misi tidak hanya sebatas kristenisasi umat Islam. Dengan berbagai metode dan sarana yang disusun sistematis dan terorganisir, kegiatan ini bertendensi untuk menjauhkan umat Islam dari ajaran agamanya, serta memecah belah kesatuan dan persatuan umat.
Pengutusan misionaris diperlukan untuk menjangkau suku terabaikan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan misionaris yang siap menghadapi segala situasi dan kondisi. Penelitian ini bertujuan ...menggali pentingnya seleksi calon misionaris. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa seleksi calon misionaris penting untuk dilakukan bagi pekerjaan misi di Indonesia. Tahapan dalam proses seleksi, yaitu: pendafaran atau perekrutan, wawancara, penilaian atau tes, keputusan hasil seleksi. Proses seleksi memeriksa calon secara menyeluruh yang meliputi hal latar belakang, motivasi, kompetensi, karakter dan kepribadian. Proses ini dapat menolong gereja dan lembaga misi untuk mengutus misionaris yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di ladang misi.
Visi dan misi merupakan tujuan akhir, yang menjadi pedoman bagi aktivitas sekolah dan dapat difungsikan sebagai dasar kekuatan mutu layanan ke peserta didik. Namun, banyak sekolah hanya menjadikan ...visi dan misi sekadar “ada”, tetapi tidak menjadi pedoman yang bermakna bagi penyelenggaraan pendidikan. Sekolah hanya melaksanakan rutinitas tanpa tahu makna dari pelaksanaannya. Bagaimana sekolah mengembangkan kapasitas manajemendalam membangun pemahaman visi misinya? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kapasitas manajemen sekolah dalam membangun pemahaman visi misi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumen/artifact. Uji keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang membangun pemahaman visi misi berdasar nilai-nilai luhur pendiri lebih memiliki dasar kuat untuk pengembangan. Kata kunci : visi, misi, kapasitas manajemen sekolah The vision and mission is the ultimate goal, which serve as guidelines for school activities and can be used as the basis of the strength of the quality of service to learners. However, in many schools, the vision mission just "exist" but not be the meaningful guidelines for the implementation of education. The schools just execute school routines without knowing the meaning of the implementation. How is the capacity of school management in building understanding of the vision and mission? The goal of the research is to describe and analyze the capacity of school management in building understanding the vision and mission. This study used a qualitative approach with case studies. Data collection methods used are interviews, observation, and study of the documents/artifacts. The validity of the data is done with credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results shows that schools which establish vision and mission based on noble values of the founders have strong base for the development. Key word : vision, mission, the capacity of school management
We propose a time reversal and minimum inter-symbol interference (TR-MISI) serial prefilter for indoor wireless communication system. Proposed TR-MISI serial prefilter minimizes inter-symbol ...interference (ISI) and makes received peak power be robust to noise. Since the TR prefilter does not minimize the ISI and the joint zero-forcing and TR prefilter does not guarantee the performance in low signal-to-noise ratio (SNR) environment, we consider these two facts in designing an optimization problem for proposed TR-MISI serial prefilter. We use the semidefinite relaxation to solve the optimization problem and get a near-optimal solution. The simulation results show that proposed TR-MISI serial prefilter improves the bit error rate performance at overall SNR.
Misi Kristus di Bumi Jawa Haryono, Timotius
Pengarah,
03/2021, Letnik:
3, Številka:
1
Journal Article
Odprti dostop
Indonesia merupakan negara multietnis dan salah satu suku yang besar adalah suku Jawa. Orang Jawa pada masa kini memiliki kencenderungan pola hidup yang berbeda dengan orang Jawa pada masa lalu. ...Melihat hal ini perlu upaya mengimplementasikan misi Yesus kepada orang Jawa melalui pemuridan pada masa kini, sehingga mengalami kehidupan rohani yang sejati. Langkah yang penting yaitu dengan memikirkan ulang bagaimana misi Yesus di bumi Jawa pada masa kini. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif, sedangkan cara untuk mengumpulkan data memakai metode studi literatur. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan analisis interaktif melalui tiga tahap yaitu penyajian data, reduksi data serta penarikan kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan Model Misi Kreatif-Holistik di Bumi Jawa Pada Masa Kini.