Akademska digitalna zbirka SLovenije - logo
E-viri
Celotno besedilo
Recenzirano Odprti dostop
  • Spiritualitas Rengget: Sebu...
    Sitepu, Joice Ria Br

    Gema teologika, 10/2023, Letnik: 8, Številka: 2
    Journal Article

    AbstractChristianity in cultural life often fades cultural values that have a positive impact on human life. One of them is in the cultura of the Karo people, who recognize ancestral heritage called “rengget”. Rengget as a Karo work of art, related to singing and vocals contains many elements. However in reality the rengget or merengget culture is fading because Christian Karo Batak people consider to be un-Christian because of the dominative approach taken by Christianity. It can also point to a belief system, which is related to animism. Culturally, rengget has a deep meaning in life, especially for those who are grieving because of loss. Rengget becomes a mourning room for those who grieve. In addition, rengget can help grieving Karo Batak Christian to enter into an appreciation of the communio sanctorum contained in the Apostle’s Creed of Faith. AbstrakKristianitas dalam kehidupan budaya kerap memudarkan nilai-nilai budaya yang memiliki dampak positif bagi kehidupan manusia. Salah satunya dalam budaya masyarakat Karo, yang mengenal warisan leluhur bernama “rengget”. Rengget sebagai sebuah karya seni Karo, terkait dengan nyanyian dan vokal mengandung banyak unsur, seperti artikulasi, resonansi, intonasi, vokal, pernapasan, penekanan (cengkok) tubuh. Namun, faktanya budaya rengget atau merengget memudar karena orang-orang Batak Karo Kristen menganggap budaya rengget tidak kristiani karena pendekatan yang dilakukan oleh kekristenan yang dominatif. Juga dapat mengarahkan pada sistem kepercayaan, yang terkait animisme. Secara kultural, rengget memiliki makna mendalam dalam kehidupan, khususnya bagi mereka yang mengalami duka karena kehilangan. Rengget menjadi ruang ratap bagi yang berduka. Selain itu, rengget dapat menolong orang-orang Batak Karo Kristen yang berduka untuk memasuki penghayatan akan communio sanctorum yang terdapat dalam Pengakuan Iman Rasuli.