Akademska digitalna zbirka SLovenije - logo
E-viri
  • Pengaruh kombinasi ekstrak ...
    Choirunnisa, Anna; Sutjiatmo, Afifah Bambang

    Kartika (Online), 03/2018, Letnik: 5, Številka: 2
    Journal Article

    Abstrak  Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, namun di seluruh dunia. Bakteri merupakan agen penting dalam menyebabkan penyakit infeksi. Seringkali masyarakat Indonesia menggunakan antibiotik bersamaan dengan penggunaan obat herbal. Cecendet (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang memiliki aktivitas  antibakteri dan banyak digunakan oleh masyakat Indonesia secara turun menurun. Penelitian ini  bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri herba cecendet dan pengaruhnya jika digunakan kombinasi dengan antibiotik. Pembuatan ekstrak herba cecendet dilakukan menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 50%. Terhadap simplisia dan ekstrak yang diperoleh, dilakukan pemeriksaan karakteristik dan penapisan fitokimia. Penentuan aktivitas antibakteri dari ekstrak herba cecendet dilakukan dengan metode uji mikrodilusi dengan menilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Penentuan efektivitas kombinasi  ekstrak herba cecendet dengan antibiotik (ampisilin/tetrasiklin) terhadap Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumoniae dilakukan dengan menggunakan metode papan catur (Checkerboard).  Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak etanol herba cecendet mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol, monoterpenoid, seskuiterpen, steroid dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba cecendet mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dan K.pneumoniae dengan konsentrasi hambat minimum berturut-turut adalah 128 µg/mL, 256 µg/mL. Interaksi yang sinergis terhadap S.aureus ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan tetrasiklin. Interaksi yang aditif/indifferent terhadap S.aureus ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan ampisilin, dan terhadap K.pneumoniae ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan ampisilin atau tetrasiklin. Ekstrak etanol herba cecendet memiliki aktivitas antibakteri dan dan kombinasi dengan antibiotik (ampisilin/tetrasiklin) dapat memberikan efek sinergis atau aditif bakteri S.aureus dan K.pneumoniae. Kata kunci:  Cecendet, Physalis angulata L., konsentasi hambat minimum, antibakteri, kombinasi antibiotik   The effect of a combination of ethanol extract of Physalis angulata L. with antibiotic against Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumonie                                                                                            Abstract   Infectious disease is one of the biggest health problems not only in Indonesia, but worldwide. Bacteria are important agents in causing infectious diseases. Indonesian people often use antibiotics along with herbal medicines. Cecendet (Physalis angulata L.) is one of the traditional plants that have antibacterial activity and widely used by the Indonesian community. This study aims to test the antibacterial activity of cecendet herbs and their effects when used in combination with various antibiotics. The preparation of P.angulata extract was carried out using reflux method with ethanol 50%. The characteristic examination and phytochemical screening are examined on simplicia and the extract. Determination of antibacterial activity from P.angulata extract was done by microdilution test method by assessing minimum inhibitory concentration (MIC). Determination of the effectiveness of combination of antibiotics with herbal cecendet against test microbes Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumoniae was done by using checkerboard method. The results of phytochemical screening showed that simplicia and P.angulata extract contained alkaloids, flavonoids, saponins, polyphenols, monoterpenoids, sesquiterpenes, steroids and triterpenoids. The result of antibacterial activity test showed that P.angulata extract had antibacterial activity against S.aureus and K.pneumoniae with the MIC was 128 μg/mL, 256 μg/mL. The synergistic interaction of S.aureus is demonstrated by the combination of P.angulata herb extract with tetracycline. The additive/indifferent interaction of S.aureus is demonstrated by the combination of P.angulata extracts with ampicillin, and against K.pneumoniae shown by the combination of P.angulata extract of cecendet with ampicillin or tetracycline. Ethanol extract of P.angulata has antibacterial activity and and combination with antibiotics (ampicillin/tetracyclin) can give synergistic effect or additive of S.aureus and K.pneumoniae bacteria.   Keywords: Cecendet, Physalis angulata L., MIC, antibiotic combination