Tujuan penelitian ini mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan efektif dan praktis dalam penerapannya di sekolah serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. ...Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Losarang Kab. Indramayu. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan terdiri atas silabus, RPP, bahan ajar, LKS, dan soal evaluasi. Hasil validasi konstruk perangkat pembelajaran ini valid yang telah divalidasi oleh pakar dengan nilai validasi silabus 4,0; RPP 4,1; bahan ajar 4,0; LKS 4,1; Evaluasi pembelajaran/soal-soal evaluasi 3,8 dari nilai maksimal penelitian 5,0. Penelitian ini efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena ketuntasan belajar (KKM) mencapai 85%. Motivasi belajar siswa meningkat mencapai 83,5%, dan Keterlaksanaan pembelajaran 3,9 dari nilai maksimal 5,0 dengan kategori praktis. Simpulan dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran Ekosistem Di SMA Dengan Penugasan Presentasi Poster valid, efektif dan praktis sehingga dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
The flat-headed cat Prionailurus planiceps is one of the rarest small felids, with little known about its distribution, population status or habitat requirements, largely because of the few records ...of the species. We report here 11 detections of this Endangered species, recorded during 4 years of camera-trap surveys in a peat-swamp forest on the Kampar Peninsula, Riau province, Sumatra. These are the first records of this species on the Kampar Peninsula, in an area of c. 1,300 km2 of peat-swamp forest comprising four adjacent Ecosystem Restoration Concession licences. All records were near water bodies (mean distance 351 m) in lowland peat-swamp forest. These findings add to the existing knowledge of the species' distribution in Sumatra and confirm its presence in these peat-swamp forests. To inform species conservation management planning for the Kampar Peninsula, further research on this species is required.
DISCOVERY LEARNING MODEL EBOOK DEVELOPMENT ON ECOSYSTEM MATERIALS FOR DISTANCE LEARNINGAbstractThe covid-19 pandemic requires students to study from home, so appropriate teaching materials such as ...ebooks are needed. The purpose of this research is to develop an ebook discovery learning model for ecosystem materials to support distance learning. The method used is research and development through six stages, namely data collection, planning, initial product creation, small-scale trials, revisions, and large-scale trials. The results of the research are in the form of an ebook on discovery learning model ecosystem materials that are suitable for students needs. The ebook was validated by media experts, material experts, and linguists then tested on students with small and large scale numbers. Samples were taken using a purposive sampling technique involving 10 students for a small scale and 60 students for a large scale. Data collection techniques using questionnaires and interviews. The results of the validation test by media experts were 84% (very good), material and language experts were 89,3% (very good). The results of the student response questionnaire to the use of ebooks are 87% in the high category. These results show that the ebook discovery learning model ecosystem material developed is very good for use by students during distance learning.AbstrakPandemi covid-19 mengharuskan siswa belajar dari rumah, sehingga dibutuhkan bahan ajar yang sesuai seperti ebook. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan ebook model discovery learning materi ekosistem untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Metode yang digunakan yaitu research and development melalui enam tahapan, yaitu pengumpulan data, perencanaan, pembuatan produk awal, uji coba skala kecil, revisi, dan uji coba skala besar. Hasil penelitian berupa ebook materi ekosistem model discovery learning yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Ebook divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa kemudian diujicobakan pada siswa dengan jumlah skala kecil dan skala besar. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yang melibatkan 10 orang siswa untuk skala kecil dan 60 siswa untuk skala besar. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil uji validasi oleh ahli media sebesar 84% (kategori sangat baik), ahli materi dan bahasa sebesar 89,3% (kategori sangat baik). Hasil angket respon siswa terhadap pemakaian ebook sebesar 87% dengan kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan ebook materi ekosistem model discovery learning yang dikembangkan sangat baik untuk digunakan oleh siswa saat pembelajaran jarak jauh.
Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di ...Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama karena penggunaan jenis jagung hibrida yang meluas di Jawa Timur. Meskipun demikian mayoritas petani khususnya di lahan kering dan lahan tadah hujan, mcngeluh tentang tingginya harga input dan rendahnya harga jual jagung. Petani di lahan kering dan tadah hujan kurang akses terhadap pasar, karena mereka jauh dari industri benih, pakan dan makanan olahan. Studi ini bertujuan menelaah penggunaan varietas jagung dan tingkat profitabilitasnya di beberapa agroekosistem di Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa: (i) Jagung umumnya ditanam di lahan kering dan sebagian di lahan tadah hujan pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, jagung diusahakan di sawah tadah hujan dan irigasi; (ii) jagung lokal khususnya diusahakan pada lahan kering dan tadah hujan, jagung hibrida ditanam di sawah irigasi dan sebagian kecil di sawah tadah hujan, sedangkan jagung turunan hibrida ditanam pada lahan tadah hujan-, (iii) penanaman jagung lokal umumnya ditujukan untuk konsumsi manusia, sedangkan jagung hibrida dan turunan hibrida untuk dijual dan (iv) tingkat produktivitas dan keuntungan paling tinggi diperoleh dari jagung hibrida murni yang ditanam di sawah irigasi. Beberapa kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi jagung adalah (a) rendahnya harga jual jagung selama musim panen; (b) tingginya harga input; (c) kurangnya promosi dari jagung komposit dan hibrida yang dihasilkan oleh pusat penelitian pemerintah, menyebabkan tingginya harga benih jagung dan (d) kurangnya modal usaha. Untuk mendorong petani dalam meningkatkan produksi jagung, pemerintah harus menyediakan subsidi benih yang layak. Pemerintah juga hams mendorong terjalinnya kerjasama saling menguntungkan antara pusat penelitian pemerintah dengan perusahaan swasta dalam hal pemuliaan jagung dan mempromosikan varietas jagung unggul baru yang dihasilkan dari kerjasama tersebut. Dengan demikian, diharapkan benih cukup tersedia dengan harga yang terjangkau. Upaha Iainnya adalah pemerintah Indonesia harus membatasi impor jagung dengan menerapkan tarif yang signifikan, mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pabrik pakan yang dekat dengan sentra produksi jagung, mendirikan Bank Rakyat atau Bank Pertanian dimana para petani dapat akses langsung, dengan prosedur administrasi yang sederhana.
Abstract The objective of the research is to improve the professionalism of entrepreneurship teachers in making the implementation plan of learning in accordance with the potential of coastal and ...marine natural resources in Sidoarjo Indonesia, is expected to be able to create innovative products from coastal and marine resources resources in the coastal and marine based learning plan. The sample was taken by using purposive sampling technique, that is entrepreneurship teacher who attended the lesson study activity based on beach and sea that amounted to 35 of 90 entrepreneurship teachers in Sidoarjo. Data collection using interview technique, documentation, and observation. The data obtained will be analyzed using qualitative with quantitative approach where data are analyzed using percentage formula, analyzed through three activity paths that focus activity, simplify and transfer from rough data to field notes, display data and deliver final result. The conclusion of coastal and marine based study lesson study is very potential in improving the professionalism of entrepreneurship teachers in improving the quality of learning and learning outcomes of learners and can increase student entrepreneurship interest when they finish studying in formal education. Keywords: Teacher Professional Competency, Lesson Study, Coastal Ecosystem AbstrakTujuan penelitian untuk meningkatkan profesionalisme guru kewirausahaan dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan potensi sumber daya alam pantai dan laut di Sidoarjo Indonesia, diharapkan mampu menciptakan produk inovatif dari sumber daya hasil pantai dan laut yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis pantai dan laut. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu guru kewirausahaan yang hadir pada kegiatan lesson study berbasis pantai dan laut yang berjumlah 35 dari 90 orang guru kewirausahaan di Sidoarjo. Pengambilan data mengunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan pengamatan. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan adalah kualitatif dengan pendekatan kuantitatif dimana data dianalisis menggunakan formula presentase, dianalisis melalui tiga alur kegiatan yakni kegiatan memfokuskan, menyederhanakan dan mentransfer dari data kasar ke catatan lapangan, menampilkan data dan menyampaikan hasil akhir. Kesimpulan kegiatan lesson study berbasis pantai dan laut sangat potensial dalam meningkatkan profesionalisme guru kewirausahaan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik serta dapat meningkatkan minat berwirausaha siswa ketika mereka selesai belajar di pendidikan formal. Kata Kunci : Kompetensi Profesional Guru, Lesson Study, Ekosistem Pesisir Pantai Laut
Natural and cultural landscapes contain many ecosystems that produce natural and cultural values in different geographies of the earth. Recently, ecosystem services have been handled by researchers ...from different disciplines, which generally could be explained as benefits from ecosystems. The mapping of these benefits and services produced by numerous ecosystems around the world provides an opportunity to express not only ecosystem potential and environmental factors associated with it, but also it is a very effective way of spatial expression of ecosystem services. In this research, social media photographs were used to model the spatial distribution of cultural ecosystem services. In the study carried out in Eskişehir province, geographically marked photographs tagged with the name Eskişehir in Flickr application on social media were evaluated and associated with environmental variables. ArcGIS as software based on geographical information system and MaxEnt is based on maximum entropy were integrated to each other for modelling cultural ecosystem services. According to this; land cover and land use are associated with roads, streams, cultural and natural landscape characteristics and have been modelled by combining landscape potential and user preferences (cultural ecosystem service potential). The statistical findings of the study receiver operating characteristic (ROC) and Jackknife graphs prove the reliability of the model. As a result; it is thought that the data obtained from this study may help to model future scenarios based on cultural ecosystem services and to make decisions about planning and management of tourism or protected areas.
AbstrakPembelajaran biologi di SMAN 4 Barabai masih menekankan konsep-konsep yang terdapat di dalam buku dan kurang dikaitkan dengan lingkungan belajar siswa terutama pada konsep yang berhubungan ...dengan lingkungan. Model inkuiri terbimbing untuk membangun keterampilan proses siswa belum intensif digunakan, oleh karena itu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Subjek penelitian siswa kelas X.5 SMAN 4 Barabai berjumlah 32 orang siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil observasi terhadap keterampilan proses siswa. Data diolah dengan dijumlahkan untuk mendapatkan rata-rata keterampilan siswa. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata keterampilan proses siswa kelas X.5 SMAN 4 mengalami peningkatan. Siklus I diperoleh skor rata-rata 2,11 dengan kategori cukup baik, sedangkan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 3,05 dengan kategori baik. Keterampialan proses merumuskan masalah atau pertanyaan, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, merumuskan prosedur kerja dalam melakukan pengamatan dan melakukan penyelidikan melalui pengamatan adalah rata-rata baik. Sedangkan menganalisis hasil pengamatan dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan adalah rata-rata cukup baik. Kata kunci: keterampilan proses, model inkuiri terbimbing, konsep ekosistem
PENILAIAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP PADA MATERI EKOSISTEMAbstractCritical thinking skills and mastery concepts are competencies that measure cognitive aspects. Both of these ...competencies support each other. This study aims to analyze critical thinking skills and mastery concepts of students in the ecosystem material. This was quantitative research. The sampling technique used Purposive Sampling, namely 60 high school students. Data was collected through the critical thinking skills test and mastery concept of ecosystem tests for students and interviews with the teacher. Based on the analyzed data, the average critical thinking skills and mastery concepts of an ecosystem are 53,15 and 61,10, which are in the low category. This is because students still have difficulty in understanding the basic concepts of ecosystems; students have not understood yet the terms in the ecosystem so that the terms with their meanings are often exchanged which has an impact on the low achievement of students.AbstrakKeterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep adalah kompetensi yang mengukur kemampuan kognitif. Kedua kompetensi tersebut saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep peserta didik pada materi Ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu 60 peserta didik SMA. Data diperoleh melalui tes tentang keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep pada materi Ekosistem yang dikerjakan oleh peserta didik dan wawancara dengan guru. Berdasarkan analisis data, rata-rata keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep materi Ekosistem peserta didik, masing-masing adalah 53,15 dan 61,10. Hasil tersebut termasuk dalam kaegori rendah. Hal ini disebabkan oleh sulitnya peserta didik dalam memahami konsep dasar Ekosistem, belum mengertinya istilah-istilah dalam ekosistem sehingga sering terjadi pertukaran istilah dengan maknanya yang berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa.