One of the efforts used so that students' motivation to learn mathematics can rise is by giving ice-breaking in learning mathematics. The purpose of this study was to determine the effect of ...ice-breaking on the mathematics learning motivation of elementary school students. This study uses a quantitative type with a pre-experimental research design. The research design used was One group Pretest-Posttest Design with a sample of 17 students of SD class V. Data collection techniques were carried out by giving learning motivation questionnaires before treatment (ice-breaking) and after treatment (ice-breaking). breaking). Data analysis consisted of descriptive statistical analysis and inferential statistics in the form of hypothesis testing using t-test. From the results of hypothesis testing using t-test, it is known that there is a difference in average motivation to learn before and after ice-breaking. The average motivation to learn after ice-breaking is higher than before ice-breaking. Thus it can be concluded that there is an effect of giving ice-breaking on learning motivation.
Understanding mathematical concepts is one of the competencies in learning mathematics, but not all students possess this competency yet. To address this problem, the author implemented realistic ...mathematical education (RME) in mathematics learning to optimize students’ understanding of mathematical concepts. The purpose of the RME implementation was to optimize students’ mathematical concepts understanding. The research method used was a descriptive qualitative method, namely by examining an object in its natural condition. The implementation of RME in mathematics learning uses real-life problems by actively conditioning students to construct their understanding of mathematical concepts, while teachers play an active role as facilitators. The results showed that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students’ understanding of mathematical concepts. Thus, it can be concluded that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students' understanding of mathematical concepts.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu kompetensi dalam pembelajaran matematika, tetapi kompetensi tersebut belum dimiliki oleh semua siswa. Terkait permasalahan tersebut, penulis menerapkan pendidikan matematika realistis (PMR) dalam pembelajaran matematika untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan implementasi PMR untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan meneliti suatu objek dalam kondisi alaminya. Implementasi PMR dalam pembelajaran matematika menggunakan masalah kehidupan nyata dengan secara aktif mengkondisikan siswa untuk mengkonstruksi pemahaman konsep matematisnya, sedangkan guru berperan aktif sebagai fasilitator. Hasil penelitian menunjukkan implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa.
The low level of mathematical disposition ability of the students in one of the Junior High Schools in Palembang became a special matter during the field experience. It was found that the average ...percentage of students' mathematical disposition ability was 53.01% in the moderate category. In addition, there were students who had a view of mathematics as a difficult and unpleasant science. In fact, mathematical disposition has a great influence on students' mathematics learning and achievement. Moreover, it will help students to see the beauty of God's creation through mathematics if they have a good mathematical disposition. This makes the Indonesian Realistic Mathematics Approach (PMRI) an alternative solution to the problem of mathematical disposition. The purpose of writing this thesis was to find out whether the application of PMRI could develop the disposition ability of algebra material and to describe the application of PMRI in developing the mathematical disposition ability of students in algebra material using a descriptive qualitative method. The results and conclusions of this paper show that the students' mathematical disposition ability after the application of PMRI increased with an average percentage result to 61.48% in the good category. The increase was caused by the mathematical disposition indicators that were refined in all PMRI syntax. Thus, these indicators can be refined in any syntax. Reflecting on the application of PMRI, it is suggested that the application can be done more than twice and use physical learning media.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Rendahnya kemampuan disposisi matematis siswa di salah satu SMP di Palembang menjadi perhatian khusus saat dilakukannya praktik pengalaman lapangan. Didapatkan rata-rata persentase kemampuan disposisi matematis siswa berada pada 53,01% dengan kategori cukup. Ditambah lagi terdapat siswa yang memiliki pandangan terhadap matematika sebagai suatu ilmu yang sulit dan tidak menyenangkan. Padahal, disposisi matematis sangat berpengaruh terhadap pembelajaran matematika dan prestasi siswa. Apalagi, dengan baiknya disposisi matematis siswa, maka akan mendukung mereka memandang indahnya ciptaan Tuhan melalui matematika. Hal ini menjadikan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) menjadi alternatif solusi terhadap permasalahan disposisi matematis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah penerapan PMRI dapat mengembangkan kemampuan disposisi materi aljabar dan mendeskripsikan penerapan PMRI dalam mengembangkan kemampuan disposisi matematis siswa pada materi aljabar dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil dan simpulan penulisan ini menunjukkan bahwa kemampuan disposisi matematis siswa setelah PMRI diterapkan mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil persentase menjadi 61,48% dengan kategori baik. Hasil persentase yang meningkat ini disebabkan oleh indikator disposisi matematis yang terdapat pada keseluruhan sintaks PMRI. Dengan demikian, indikator-indikator tersebut dapat terasah di setiap sintaks. Berkaca dari penerapan PMRI ini, disarankan agar penerapannya dapat dilakukan lebih dari dua kali dan menggunakan media pembelajaran fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII yang berlatar belakang SD dan MI serta untuk mengetahui perbandingan nilai atau prestasi hasil belajar anak SD dan MI pada mata ...pelajaran matematika yang dilakukan di SMP Negeri 4 Palembang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan komparatif (membandingkan). Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Palembang pada semester ganjil 2019/2020 yang berjumlah 312 siswa. Sampel yang dipilih adalah siswa SD diambil secara propostional random sampling, sedangkan anak MI dipilih secara probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil raport siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari lapangan dan perhitungan dengan menggunakan SPSS Versi 16 (uji t) dapat disimpulkan bahwa: (1) Rata-rata hasil belajar matematika pada siswa yang berlatar belakang SD di SMP Negeri 4 Palembang adalah 83,41, (2) Rata-rata hasil belajar matematika pada siswa yang berlatar belakang MI di SMP Negeri 4 Palembang adalah 82,90, (3) Dari hasil analisis uji t atau T-test menyatakan tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa yang berlatar belakang SD maupun MI, walaupun terdapat sedikit selisih dalam nilai yang diperoleh siswa yang berlatar belakang SD dengan MI, namun itu bukanlah selisih yang membedakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) pada pembelajaran matematika dan untuk mengetahui keefektifan model Process Oriented Guided ...Inquiry Learning (POGIL) dalam pembelajaran matematika dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat studi literatur yang menggunakan jurnal-jurnal dan literatur lainnya sebagai objek penelitian yang utama. Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan dari artikel penelitian terkait teori-teori model pembelajaran POGIL. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) dengan pengambilan pandangan yang sesuai. Model pembelajaran POGIL secara umum menggunakan 3 tahapan, 5 tahapan dan 7 tahapan. Model POGIL yang menggunakan 3 tahapan melewatkan orientasi dan evaluasi pada penerapannya, sedangkan model pembelajaran dengan 5 tahapan merupakan penggabungan dari 7 tahapan model POGIL yang memiliki kesamaan dalam aktivitas pembelajarannya. Dari 13 penelitian yang dianalisis, ada 5 penelitian yang meneliti keefektifan model pembelajaran POGIL dan semuanya mengemukakan bahwa model POGIL efektif jika diterapkan pada pembelajaran matematika dan 8 penelitian lainnya lebih mengarah kepada pengaruh model pembelajaran POGIL terhadap tingkatan kemampuan siswa.
Abstrak: Tujuan penelitian ini menghasilkan e-booklet berbasis kemandirian dan tanggung jawab yang terintegrasi aplikasi edmodo yang layak sebagai buku ajar matematika materi bangun datar kelas IV SD ...Laboratorium UM. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Pengujian kelayakan produk dilakukan oleh ahli materi, ahli media, dan pengguna. Kemudian uji coba lapangan dilakukan kepada siswa kelas IV sebanyak 17 siswa SD Laboratorium UM. Berdasarkan uji kevalidan materi, media, dan pengguna. Validasi materi mencapai tingkat kevalidan 96,74% dan validasi media 99,53%. Sedangkan dari segi kepraktisan mencapai 98,93% dari pengguna yaitu guru kelas IV dan 98,82% dari siswa. Kevalidan produk masuk tingkat pencapaian interval 85,01%-100,00% yang dinyatakan sangat valid. Sedangkan kepraktisan produk masuk pada tingkat pencapaian interval 86%-100% yang dinyatakan sangat praktis. E-booklet dinilai dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian e-booklet terbukti dapat menjadi buku ajar yang menarik bagi siswa. Abstract: The purpose of this study is to produce an e-booklet based on independence and responsibility that is integrated into a proper Edmodo application as a mathematics textbook for flat grade material for grade IV SD UM Laboratory. This research and development use the ADDIE model. Product feasibility testing is carried out by material experts, media experts, and users. Then a field trial was conducted on 14 grade IV students of UM Laboratory Primary School. Based on the validity test of the material, media, and users. Material validation reached 96.74% validity and 99.53% media validation. While in terms of practicality reached 98.93% of users, namely class IV teachers and 98.82% of students. The validity of the product entered the level of achieving an interval of 85.01% -100.00% which was declared highly valid. While the practicality of the product entered at the level of achievement of the 86% -100% interval which was declared very practical. The e-booklet is considered to be able to increase student interest in learning and be able to increase student motivation. Thus e-booklets have proven to be interesting textbooks for students.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model cruickshank terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng. Penelitian ini adalah ...penelitian eksperimen yang menggunakan desain penelitian quasi eksperimental design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 104 orang yang terbagi atas 5 kelas. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling yang terpilih menjadi kelas eksperimen yang diajar menggunakan model cruickshank dan kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan model cruickshank. Model penelitian yang digunakan yaitu pretest-posttest control group design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda sejumlah 20 nomor. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Adapun analisis data inferensial untuk instrumen dalam bentuk tes dengan menggunakan uji-u Mann Whitney menggunakan SPSS dengan taraf signifikan 5%, α = 0,05 yang ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan antara model cruickshank terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMPN 1 Marioriawa Kabupaten Soppeng, dimana hasil belajar pada siswa yang diajar dengan model cruickshank lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar tanpa menerapkan model cruickshank.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan media game petualangan matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik dan guru kelas IV SD Negeri 3 Jepon. Metode penelitian dengan ...R&D (Research and Development) menggunakan model pengembangan ASSURE yang memiliki 6 tahapan yaitu Analyze Learners,2) State Objectives,3) Select Methods, Media and Materials,4) Utilize Media and Materials,5) Require Learner Participation, 6) Evaluate and Revise. untuk mengetahui kevalidan media ini dilakukan uji pakar media dan uji pakar materi. sedangkan kepraktian dari media ini dilakukan uji coba terbatas yaitu 8 peserta didik yang kemudian diberikan angket, untuk mengetahui respon peserta didik terhadap media game petualangan matematika yang dikembangkan. Media game petualangan matematika terbukti valid. Hal ini terbukti melalui hasil persentase yang mencapai untuk uji pakar materi 93,3%, sedangkan uji pakar media mendapatkan 90,6%. Selain valid, media game petualangan matematika juga terbukti praktis. Hal ini terbukti berdasarkan hasil angket respon dari peserta didik dengan jumlah 8 peserta didik dan hasil persentase mencapai 91,5% dikategorikan sangat baik.
Kemampuan aritmetika sosial siswa pada mata pelajaran matematika yang masih rendah dibutuhkan tindakan dalam pembelajaran dikelas. Salah satunya dengan melakukan pembelajaran melalui pendekatan ...Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada materi aritmetika sosial melalui pendekatan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM). Metode penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan untuk melihat peningkatan kemampuan aritmatika sosial siswa. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 41 siswa kelas VII yang sedang mempelajari materi aritmatika sosial. Kegiatan pembelajaran dirancang melalui pendekatan STEM melalui tugas proyek yaitu membuat tape singkong dan keripik pisang/singkong. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui tes tertulis untuk penilaian pengetahuan, sedangkan untuk penilaian keterampilan dilihat dari persiapan sampai laporan akhir tugas proyek yang diberikan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk tes dan deskriptif kualitatif untuk observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan STEM benar-benar membantu siswa dalam memahami materi aritmetika sosial yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang diperoleh dari subjek penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan bagaimana kemampuan matematis siswa kelas VII pada materi himpunan. Sampel pada penelitian ini adalah 34 siswa kelas VII dari salah satu ...SMP Negeri yang berada di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen berupa tes soal uraian kemampuan penalaran matematis yang berjumlah 5 soal. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Pada soal 1) Indikatornya mengajukan dugaan diperoleh hasil 48,53% termasuk kriteria cukup, 2) Indikatornya melakukan manipulasi matematis diperoleh hasil 37,50% termasuk kriteria lemah, 3) Indikatornya menyusun bukti serta memberikan alasan terhadap kebenaran diperoleh hasil 22,80% termasuk kriteria lemah, 4) Indikatornya memeriksa kesahihan suatu argument diperoleh hasil 9,55% termasuk kriteria sangat lemah, 5) Indikatornya menarik kesimpulan diperoleh hasil 30,15% termasuk kriteria lemah. Sehingga rata-rata persentase yang diperoleh pada kemampuan penalaran matematis siswa keseluruhannya adalah sebesar 29,71% dimana artinya kemampuan penalaran matematis siswa masih lemah.