This article discusses feminist intercultural theological (mission) models in the context of gender injustice experienced by women living with HIV/AIDS. Through library research, the authors find ...that the right model is to provide space for those who talk integrated with service. Service is not only for God, but for each other in a concrete way, including realizing gender justice for women with HIV/AIDS.
In order to assess whether previous hepatic IR (Hepatic-IRfasting) and beta-cell functionality could modulate type 2 diabetes remission and the need for starting glucose-lowering treatment, ...newly-diagnosed type 2 diabetes participants who had never received glucose-lowering treatment (190 out of 1002) from the CORonary Diet Intervention with Olive oil and cardiovascular PREVention study (a prospective, randomized and controlled clinical trial), were randomized to consume a Mediterranean or a low-fat diet. Type 2 diabetes remission was defined according to the American Diabetes Association recommendation for levels of HbA1c, fasting plasma glucose and 2h plasma glucose after oral glucose tolerance test, and having maintained them for at least 2 consecutive years. Patients were classified according to the median of Hepatic-IRfasting and beta-cell functionality, measured as the disposition index (DI) at baseline. Cox proportional hazards regression determined the potential for Hepatic-IRfasting and DI indexes as predictors of diabetes remission and the probability of starting pharmacological treatment after a 5-year follow-up. Low-Hepatic-IRfasting or high-DI patients had a higher probability of diabetes remission than high-Hepatic-IRfasting or low-DI subjects (HR:1.79; 95% CI 1.06–3.05; and HR:2.66; 95% CI 1.60–4.43, respectively) after a dietary intervention with no pharmacological treatment and no weight loss. The combination of low-Hepatic-IRfasting and high-DI presented the highest probability of remission (HR:4.63; 95% CI 2.00–10.70). Among patients maintaining diabetes, those with high- Hepatic-IRfasting and low-DI showed the highest risk of starting glucose-lowering therapy (HR:3.24;95% CI 1.50–7.02). Newly-diagnosed type 2 diabetes patients with better beta-cell functionality and lower Hepatic-IRfasting had a higher probability of type 2 diabetes remission in a dietary intervention without pharmacological treatment or weight loss, whereas among patients not achieving remission, those with worse beta-cell functionality and higher Hepatic-IRfasting index had the highest risk of starting glucose-lowering treatment after 5 years of follow-up.
La principal es el salario mínimo (SM). En el primer semestre de este año había en el país 7'880.000 trabajadores con menos del mínimo diario; devengan al mes 0,37 SM y representan el 43,6 por ciento ...del empleo. Se trata principalmente de cuenta propia, servicio doméstico, patronos, ayudantes familiares y otros trabajadores, poco educados y no amparados legalmente por el mínimo. Este no se traslada inmediatamente a los asalariados poco calificados. A pesar del alza en el mínimo y de la menor inflación, el salario real no calificado está cayendo; el mercado laboral sigue funcionando. Lo primero es retomar una senda de crecimiento elevada, sostenida y no inflacionaria. Pero la recuperación plena podría tomar varios años; mientras tanto, la informalidad y el desempleo van a perdurar. Para reducir el desempleo y la informalidad, el crecimiento es condición necesaria, pero no es suficiente. Hay que pensar en estrategias complementarias, calificar la fuerza laboral y facilitarle a la masa de bachilleres pobres que están saliendo de los colegios el acceso a la educación terciaria. No lo vamos a lograr a punta de matrículas subsidiadas y de más transferencias presupuestales de bloque a las universidades públicas; se requiere ampliar el crédito estudiantil y un énfasis en carreras técnicas. Los subsidios de familias en Acción (que perciben también las de la Red Juntos) deben ser temporales y libres de la politiquería. Hay que diseñar para esas familias una Política de Generación de Empleo moderno, similar a Empleo en Acción de comienzos de esta década. En el caso rural es preciso vincular las familias más pobres -que hoy siguen viviendo en la edad media- al mercado (interno y externo) y movilizar el excedente de mano de obra rural a la construcción de infraestructura mediante un programa masivo.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan peranan media dalam mendukung pelayanan misi di era revolusi industri 4.0. Sebab dari beberapa penelitian yang dijumpai ternyata masih ada beberapa ...pengguna media digital yang tidak bijak dalam bersosial media. Salah satu contohnya yaitu mewabahnya ujaran kebencian yang memainkan peran yang lebih besar dalam kejahatan rasial pada tahun 2019. Selain itu, tak sedikit juga dari pengguna media sosial dan sarana komunikasi online lainnya menggunakan akun pribadinya untuk memfitnah, melakukan tindakan bullying, bahkan sampai menyebarkan berita hoax. Untuk itu, para pengguna diharapkan bersikap bijak dalam menggunakan akun media sosialnya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan beberapa rujukan melalui studi kepustakaan sehingga menghasilkan beberapa penjelasan yang dibahas secara sistematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gereja perlu membuka diri dalam hal kemajuan perkembangan media sebab ini akan menjadi salah satu ladang pelayanan yang sangat efektif dalam menjangkau jiwa di era revolusi industri 4.0 ini. Beberapa strategi dalam mengkomunikasikan pesan Injil yang dapat dilakukan guna menggiatkan pelayanan media antara lain melalui khotbah live streaming, rekaman video khotbah, update status melalui Facebook dan Instagram. Kesimpulannya ialah pelayanan media sangat berguna untuk menjangkau setiap masyarakat yang sulit untuk dijangkau. Namun yang terutama ialah pelayanan media dapat bertujuan untuk mempercepat kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14).
The purpose of this research is to describe the church's strategy in its mission of evangelizing the Alpha generation. Alpha generation is the first truly post-Christian generation and is numerically ...the largest in population demographic. This makes the Alpha generation the most influential religious force. This research was conducted using the literature study method. The results of this research show that this generation is spiritually shaped a lot by digital and virtual media. Therefore, the church needs to utilize digital and virtual media in its mission to evangelize them, while maintaining the role of the family, especially fathers.Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi gereja dalam misi penginjilan kepada generasi Alpha. Generasi Alpha merupakan generasi pertama yang benar-benar pasca Kristen dan secara numerik merupakan yang terbesar dalam demografi kependudukan. Hal ini menjadikan generasi Alpha sebagai kekuatan agama paling berpengaruh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi ini secara spiritual banyak dibentuk oleh media-media digital dan virtual. Oleh karena itu, gereja perlu memanfaatkan media-media digital dan virtual dalam misi penginjilan kepada mereka, dengan tetap mempertahankan peran keluarga, terutama ayah.
Segregation that is getting harder in society is the reality in this country. The family as the smallest unit deserves to get attention to reject segregation and build a peaceful relationship. The ...role of parents in choosing their children's school is the starting point of this paper to build a positive response in the context of diversity in this country. The information obtained in the research was examined using the Tripolar Typology, introduced by Alan Race, which will also be discussed with other research results and thoughts. This study concluded that the need to develop a theology of religions that goes beyond exclusivism, inclusivism and pluralism is an urgent need today. Hospitality paves the way for strangers, even enemies, to become friends.Abstrak. Segregasi yang makin mengeras di tengah masyarakat adalah realitas nyata di negeri ini. Keluarga sebagai unit terkecil patut mendapatkan perhatian dalam upaya menolak segrerasi dan membangun sebuah relasi damai. Peran orang tua dalam pemilihan sekolah anak menjadi titik tolak tulisan ini dalam rangka membangun sikap positif di tengah konteks keberagaman di negeri ini. Informasi yang diperoleh dalam penelitian dikaji dengan menggunakan Tipologi Tripolar, yang diperkenalkan Alan Race, yang juga akan didialogkan dengan hasil penelitian serta kontribusi pemikiran lainnya. Kajian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kebutuhan untuk membangun teologi agama-agama yang melampaui eksklusivisme, inklusivisme dan pluralisme adalah kebutuhan mendesak pada masa kini. Hospitalitas berperan membuka jalan bagi orang asing, bahkan musuh, dapat berubah menjadi teman.
The Pentecostal mission inherited the way of colonialism in conveying the Good News to humanity. The imposition and universalisation of the doctrine to every tribe, culture, religion, and group is a ...common way to do it. Conversion from other religions and proselytization from other Christian sects become the achievement and measure of the mission's success. This article examines the mission's authentic meaning that can change the paradigm of conversion and proselytization as the mission's success. I used the perspective of hospitality and theopoetics to construct the authentic meaning of the Pentecostal mission. The research method used is constructive theology by Gordon Dester Kaufman. The research result showed that hospitality contributes to the courage to destroy the dividing walls of tribes, races, religions, and groups. Meanwhile, with inspiration, imagination, sensation, and beauty principles, theopoetics can provide space for little voices and encouragement to carry out social transformation.Abstrak. Misi Pentakostal mewarisi cara ekspansi agama dalam menyampaikan Kabar Baik kepada umat manusia. Pemaksaan dan universalisasi doktrin kepada setiap suku, budaya, agama, dan golongan menjadi cara yang lumrah dilakukan. Konversi dari agama lain dan proselitasi dari aliran Kristen yang lain menjadi pencapaian dan ukuran keberhasilan misi. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji makna otentik misi yang dapat mengubah paradigma konversi dan proselitasi sebagai keberhasilan misi. Penulis menggunakan perspektif hospitalitas dan teopoetik dari Gordon Dester Kaufman untuk mengonstruksi makna otentik misi Pentakostal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hospitalitas berkontribusi bagi keberanian menghancurkan tembok pemisah suku, ras, agama, dan golongan. Sementara itu, dengan prinsip inspirasi, imajinasi, sensasi, dan keindahan, teopoetik mampu memberi ruang bagi suara minor dan dorongan untuk melakukan transformasi sosial.
This article examines the concept of the the Social Gospel’ mission as a dialectical effort to find its relevance to the mission of the church today. Through this article the author presents the main ...ideas of the Social Gospel as a critique of the church's mission approach regarding social problems. The method used in this paper is a literature study. Through this study, the result is that Social Gospel theology which emphasizes the preaching of the Kingdom of God makes it against to conservative theology. However, the Social Gospel mission approach can be a critique to the conservative mission approach, so that the mission paradigm can be further expanded, not only paying attention to futuristic personal salvation, but also caring about social salvation today.Abstrak. Artikel ini mengkaji konsep misi Social Gospel sebagai usaha dialektik untuk menemukan relevansinya bagi misi gereja masa kini. Melalui artikel ini penulis mengemukakan gagasan pokok Sosial Gospel sebagai kritik terhadap pendekatan misi gereja terhadap permasalahan sosial. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi literatur. Melalui studi ini diperoleh hasil bahwa teologi Social Gospel yang menekankan pada pemberitaan Kerajaan Allah membuatnya berseberangan dengan teologi konservatif. Meski demikian, pendekatan misi Social Gospel dapat menjadi kritik bagi pendekatan misi konservatif, sehingga paradigma misi dapat semakin diperluas, tidak hanya memperhatikan keselamatan pribadi yang futuristik, namun juga perduli terhadap keselamatan sosial pada masa kini.
Abstrak: Desain Pembelajaran Gamifikasi adalah sebuah desain pembelajaran yang dibuat menggunakan prinsip-prinsip game. Prinsip-prinsip game tersebut antara lain, Misi, Tantangan, Level, Poin, ...Lencana Bintang, dan Leadboard. Desain pembelajaran ini dikembangkan dalam mata pelajaran Sosiologi pada pokok bahasan Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat. Tujuan dari pengembangan desain pembelajaran ini untuk menciptakan proses pembelajaran sosiologi yang aktif dan menyenangkan. Penerapan prinsip-prinsip game dalam pembelajaran ini dirasa dapat menjadi solusi dari adanya permasalahan bahwa proses pembelajaran sosiologi terlalu membosankan dan tidak menarik.. Metode penelitian ini menggunakan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Dalam penerepanya desain pembelajaran menggunakan prinsip gamifikasi pada mata pelajaran sosiologi layak di gunakan dalam pembelajaran. Dalam uji coba kelompok besar desain pembelajaran menggunakan prinsip gamifikasi pada mata pelajaran sosiologi dinyarakan valid dan layak digunakan. Desain pembelajaran menggunakan prinsip gamifikasi pada mata pelajaran sosiologi merupakan salah satu solusi untuk menciptakan pembelajaran sosiologi yang aktif dan menyenangkan. Oleh karena itu, desain pembelajaran menggunakan prinsip gamifikasi pada mata pelajaran sosiologi ini memiliki potensi menjadi pedoman guru dalam melakukan proses pembelajaran. Abstract: Gamification Learning Design is a learning design that is created using the principles of the game. The principles of the game include Mission, Challenge, Level, Points, Star Badges, and Leaderboard. This learning design was developed in the subject of Sociology on the subject of the Variety of Social Symptoms in Society. The purpose of developing this learning design is to create an active and fun sociology learning process. The application of game principles in learning is felt to be a solution to the problem that the sociology learning process is too boring and unattractive. Besides, the learning design is designed so that students can interact directly in the scope of the classroom and school environment so that students get direct social experience. This research method uses ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). In the adoption of learning design using the principle of gamification in sociology, subjects are appropriate for use in learning. In testing large groups of learning designs using the principle of gamification in sociology subjects are said to be valid and feasible to use. Learning design using the principle of gamification in sociology subjects is one of the solutions for creating active and fun sociology learning. Therefore, the learning design using the principle of gamification in these sociology subjects has the potential to guide teachers in conducting the learning process.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan program supervisi manajerial menyusun visi misi lembaga Taman kanak-Kanak (TK) dengan metode Delphi. Jenis penelitian yang dipergunakan ...adalah penelitian deskritif menggunakan metode Delphi dimana proses pengumpulan datanya memungkinkan objek dan subjek penelitian dalam hal tim penyusun visi misi menghasilkan konsensus yang paling reliabel atas produk visi misi. pelaksanaan supervisi manajerial melalui penyusunan visi misi TK dilaksanakan di TK Nurul Amanah Cianjur. Dari hasil penelitian didapatkan pada pelaksanaan pembuatan visi misi mengintegrasikan nilai-nilai utama karakter : religius, nasionalis, mandiri, dan gotong royong pada visi misi yang telah berhasil dibuat. Hasil yang diperoleh adalah tersusunya visi. misi TK Nurul Amanah yaitu “ Menjadi Lembaga PAUD yang “KAMU BISA“ (Kreatif – Aktif – Mandiri – Unggul – Berguna – Inovatif – Smart – berAkhlaq mulia).