Å forme et kreativt blikk Hilde Honerud; Jon Honerud
Formakademisk,
01/2023, Letnik:
16, Številka:
2
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
Artikkelen omhandler hva det vil si å lære seg å ta gode bilder, og bruker dette som utgangspunkt for å diskutere forholdet mellom meningsskaping og kunnskaps- og ferdighetstilegning. Vi tar ...utgangspunkt i forholdet mellom fotografi som teknikk og som bildeforståelse, forholdet mellom bilder og samfunn, og hvordan disse relasjonene har endret seg i nyere tid. Med tanke på lærerens rolle diskuterer vi forholdet mellom kunst og undervisning, samt mellom lærerens didaktiske og fagspesifikke kunnskaper og ferdigheter. I artikkelen presenterer vi stegene i en undervisningspraksis som er ment å skape samspill mellom bildeforståelse og teknikk, og vi bruker dette som utgangspunkt for å diskutere samspillet mellom meningsskaping og kunnskaps- og ferdighetstilegning, samt hvilke forutsetninger som må være til stede i undervisningen.
The Arab Imago Sheehi, Stephen
2021, 2016, 2021-08-10
eBook
The first history of indigenous photography in the Middle East The birth of photography coincided with the expansion of European imperialism in the Middle East, and some of the medium's earliest ...images are Orientalist pictures taken by Europeans in such places as Cairo and Jerusalem—photographs that have long shaped and distorted the Western visual imagination of the region. But the Middle East had many of its own photographers, collectors, and patrons. In this book, Stephen Sheehi presents a groundbreaking new account of early photography in the Arab world. The Arab Imago concentrates primarily on studio portraits by Arab and Armenian photographers in the late Ottoman Empire. Examining previously known studios such as Abdullah Frères, Pascal Sébah, Garabed Krikorian, and Khalil Raad, the book also provides the first account of other pioneers such as Georges and Louis Saboungi, the Kova Brothers, Muhammad Sadiq Bey, and Ibrahim Rif'at Pasha—as well as the first detailed look at early photographs of the annual pilgrimage to Mecca. In addition, the book explores indigenous photography manuals and albums, newspapers, scientific journals, and fiction.Featuring extensive previously unpublished images, The Arab Imago shows how native photography played an essential role in the creation of modern Arab societies in Egypt, Palestine, Syria, and Lebanon before the First World War. At the same time, the book overturns Eurocentric and Orientalist understandings of indigenous photography and challenges previous histories of the medium.
Seiring dengan perkembangan zaman munculah media perekam suatu kejadian baik berupa gambar diam maupun gambar gerak, dan media tersebut sering disebut sebagai media fotografi dan vidiografi. Melalui ...perkembangan media promosi saat ini yang sangat pesat, yaitu dengan ditandai munculnya media promosi online. Informasi yang ingin disampaikan akan lebih lengkap dan komplit jika menggunakan google bisnis sebagai media promosi. maka tim pengabdian masyarakat Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun mencoba untuk melakukan langkah pendampingan perancangan promosi melalui google bisnis. Sasaran / target dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kegiatan masyarakat adalah admin bagian pajak dan admin terkait lainnya yaitu akuntansi pada CV. Putra Hanania, sebanyak 4 (empat) orang. Selama kegiatan abdimas berlangsung, komunikasi yang terjalin sangat kooperatif. Dari sekian materi yang disampaikan oleh tim pengabdi, dapat diterima baik oleh mitra.
Pada kondisi pandemic, banyak situasi dan perencanaan yang harus diadaptasi dengan beragam ketentuan dan regulasi, begitu pula dalam bidang penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, dikeluarkan ...yang berupaya untuk meminimalisir pergerakan masif virus untuk menular kepada manusia dan membawa dampak kematian. Akibat pembatasan pergerakan aktivitas manusia/mobilisasi tersebut maka dampak yang terjadi pada aspek dunia pendidikan adalah tidak adanya rekomendasi
untuk melakukan pembelajaran dengan metode tatap muka yang bersifat berinteraksi secara langsung antara guru, dosen atau disebut fasilitator dengan murid atau siswanya. Hasil kuisioner dari aspek visual yang ditemukan pada karya mahasiwa, dimana mayoritas merasakan adanya penurunan kualitas pada perkuliahan online. Hal ini dirasakan akibat dari peserta yang tidak leluasa melakukan eksplorasi di luar ruangan karena kondisi pandemic. Begitupula terkait dengan keterbatasan eksplorasi objek apakah ada penurunan secara kualitas foto. Hasil karya foto yang dibuat kebanyakan tidak menggunakan teknik fotografi yang benar, komposisi yang tepat dan masih kurangnya pemahaman dalam mengatur pencahayaan (exposure), sehingga foto terlalu terang (over exposure) atau sebaliknya terlalu gelap (under exposure). Hal ini menjadi koreksi dan merupakan bagian dari evaluasi kedepannya untuk dapat diberikan pemahaman yang lebih mendalam hingga dapat dipahami oleh semua mahasiswa juga pihak penyelenggara pendidikan, khususnya Universitas Paramadina dalam situasi pandemic dan pembelajaran online.
Tulisan ini bertujuan untuk menyanggah argumentasi Roger Scruton mengenai keabsahan nilai seni dari sebuah foto. Scruton berpendapat bahwa fotografi bukanlah karya seni. Fotografi hanyalah sebuah ...tindakan mekanis dalam menghasilkan suatu gambar, bukan representasi melainkan hanyalah peristiwa kausal, bukan gambaran imajinasi, tetapi hanya kopian. Fotografi mengandaikan adanya kemudahan dalam penciptaan seni. Pernyataan Scruton semakin dikuatkan dengan fenomena perkembangan teknologi yang sudah melupakan sisi estetis dan hanya berpasrah sepenuhnya pada tindakan mesin. Penekanan berlebihan terhadap keunggulan reduplikasi, proses instan, dan otomatisasi fotografi membuat fotografi kehilangan tempatnya di dunia seni. Akan tetapi, persoalan seni adalah persoalan rasa. Fotografi tetaplah sebuah seni dengan melihat adanya relasi intensional yang tercipta antara objek dan seorang fotografer dalam sebuah foto. Relasi intensional ini tercermin dalam proses, imajinasi, dan kreativitas fotografer di dalam menghasilkan sebuah foto. Lukisan dan fotografi adalah seni menurut rasanya masing-masing. Photography is an Art: A Disaproval towards Roger Scruton's Analysis on the Legitimacy of Art Value of a Photograph. This paper aims to disprove Roger Scruton's argument about the validity of the artistic value of a photograph. Scruton argues that photography is not a work of art. Photography is simply a mechanical action in producing a picture, not a representation but merely a causal event, not an imaginary image, but only a copy. Photography presupposes the ease of art creation. Scruton's statement is further reinforced by the phenomenon of technological development that has forgotten the aesthetic side and only entirely devoted to the action of the machine. The excessive emphasis on the benefits of reduplication, instant processing, and photographic automation makes photography lose its place in the art world. However, the issue of art is a matter of taste. Photography remains an art by seeing the intense relationships created between an object and a photographer in a photograph. This intense relationship is reflected in the process, imagination, and creativity of the photographer in producing a photograph. Painting and photography are arts according to their own taste.