Bordir merupakan ragam hias pada busana yang dapat mengubah penampilan kain sehingga terlihat lebh indah dengan berbagai motif bordir. Motif merupakan hal yang sangat penting pada teknik hias bordir. ...Motif pada bordir dibuat untuk menambah nilai tambah busana sehingga terlihat lebih indah dan memikat. Bordir dapat memunculkan kesan mewah dan elegan pada busana sehingga sangat cocok ketika diaplikasikan pada busana pesta, sebab busana pesta merupakan busana yang dibuat dari bahan yang bagus dan hiasan yang menarik sehingga kelihatan istimewa. Ada beberapa proses dalam pembuatan busana dengan aplikasi bordir tersebut diantaranya yaitu: Proses pembuatan busana pesta, proses pembuatan aplikasi bordir dan proses penerapan aplikasi bordir pada busana pesta.
Tucking merupakan lipatan kain yang berfungsi untuk mengurangi ukuran kain, terkadang dibuat dalam satu atau dua arah, sebelum melipat perlu ditambahkan ukuran kain, setelah membuat lipatan dapat ...memvariasikan dengan beberapa metode tucks yang ada. Tucking hampir sama seperti pleats, yang membedakan adalah tucks pada bagian lipatan-lipatannya dijahit sehingga lipatan tersebut tidak bergerak. Tucking dapat menambahkan ketebalan atau volume pada kain. Tucking merupakan salah satu teknik manipulating fabric. Tucks sangat populer digunakan pada pertengahan abad 19, terutama pada kain linen atau katun untuk chemisette (hiasan pada bagian dada dan leher), blus, busana dalam, gaun musim panas, dan busana anak-anak. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Project Based Learning (PBL), metode pembelajaran berbasis proyek yang dalam kegiatan pemecahan masalah dengan cara merancang produk, melaksanakan pekerjaan produksi dan mengevaluasi produk hasil karya guna mendapatkan produk yang digunakan. Penerapan tucking pada busana pesta masih kurang digemari, dikarenakan minat konsumen yang jarang menggunakan busana pesta dengan teknik tucking. Undulating tucks dipilih dalam teknik pembuatan busana pesta ini karena bentuknya yang menyerupai gelombang air laut, hal tersebut pula yang menjadi sumber ide terciptanya busana pesta dengan teknik tucking.
Ruffels merupakan salah satu teknik manipulating fabric yang dibuat dari kain persegi yang dikerut sehingga menghasilkan visualisasi baru menjadi lebih pendek, bergelombang, dan bervolume. Pembuatan ...ruffles dapat dibuat dengan beberapa teknik berbeda sehingga menciptakan visualisasi yang berbeda pula. Dalam penggunaannya, ruffles dapat diaplikasikan pada busana pesta karena memberi kesan manis dan mewah pada penggunanya. Karena keunikan ruffles penulis terinspirasi untuk membuat busana pesta yang menerapkan tiga teknik ruffles sehingga menjadi sebuah kesatuan busana yang inovatif dan menarik. Tujuan perancangan produk busana ini adalah untuk mengembangkan keterampilan, memenuhi salah satu tugas mata kuliah kajian komperhensif tata busana dan juga memiliki pengalaman dalam menerapkan berbagai macam teknik dalam pembuatan ruffles pada busana pesta. Metode yang digunakan adalah project based learning. Manfaat dari penyusunan karya tulis ilmiah dan hasil penerapan diharapkan dapat memberi ide dan motivasi bagi masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan busana pesta yang berkarakter, indah, kreatif, dan inovatif.
Indonesia memiliki beragam spesies flora dan fauna. Salah satu fauna endemik Indonesia yang disenangi masyarakat yaitu Anggrek Bulan. Anggrek Bulan dijuluki sebagai “Puspa Pesona” dan menjadi salah ...satu bunga nasional Indonesia. Melihat pesona akan keindahan bunga Anggrek Bulan menjadikan Anggrek Bulan sebagai salah satu bunga nasional Indonesia, sangat disayangkan jika masih banyak generasi muda tidak mengetahuinya. Salah satu upaya dalam memperkenalkan bunga Anggrek Bulan kepada masyarakat umum dan khususnya kepada kaum milenial adalah dengan mengadapatasi bentuk bunga Anggrek Bulan agar bisa dikomunikasikan pada produk busana pesta. Selain itu, pesona bunga Anggrek Bulan memiliki potensi untuk dijadikan ide dalam pembuatan busana pesta di Indonesia. Teknik yang digunakan dalam memvisualisasikan bentuk bunga Anggrek Bulan adalah teknik crochet. Karena pada perkembangannya teknik crochet banyak dijadikan teknik untuk membuat bentuk bunga . Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif. Penggunaan metode kualitatif deskriptif adalah upaya dalam memberikan gambaran pembuatan busana dengan mengadaptasi bentuk bunga Anggrek Bulan dengan teknik crochet. Busana yang dihasilkan adalah busana pesta siang dengan pemilihan kain yang lembut, tidak berkilau serta mudah menyerap keringat. Model busana yang digunakan adalah long dress dengan lengan bishop dan menonjolkan bentuk bunga Anggrek Bulan dengan teknik crochet sebagai garniture yang diletakkan pada bagian depan busana. Pemilihan warna broken white menjadikan busana pesta siang dengan mengadaptasi bunga Anggrek Bulan dengan teknik crochet akan terlihat bersih, feminin dan elegant.
Uno de los grandes azotes de la humanidad han sido las epidemias de peste bubónica. En el
continente europeo y las áreas de su cultura en otros continentes, a
partir de la peste de Marsella de 1720, ...se pusieron en práctica sencillos
y eficaces métodos para evitar que se repitieran epidemias en sus
territorios. El método consistió en la dotación de patentes
o certificados sanitarios redactados por juntas de sanidad o instituciones
acreditadas; así, los barcos que atracaran en cualquier puerto que lo
exigiera habrían de entregarlos o quedar sometidos a cuarentena hasta
acreditar que no estaban infectados por ninguna epidemia. Dichos documentos
pronto serían dotados de grabados para dificultar su
falsificación, unos realizados por artesanos y otros por excelentes
grabadores, incluso por pintores de cámara de los monarcas. Una
interesantísima colección de estos documentos, parte de cuyos
componentes comentamos en estas páginas, se conserva en el Museu
Marítim de Barcelona.
Busana pesta adalah busana yang dikenakan untuk menghadiri kesempatan acara pesta. Model busana pesta lebih bervariasi dan lebih rumit. Lekapan payet merupakan teknik menghias kain, busana dan ...pelengkap busana, menggunakan payet dan manik-manik, dengan jenis, ukuran dan warna yang disesuaikan dengan benda yang dihias. Tujuan pembuatan produk busana pesta dengan motif tumpal Betawi yaitu karena batik adalah salah satu warisan Indonesia yang wajib dilestarikan masyarakat Indonesia terutama kaum remaja sebagai generasi penerus bangsa. Dengan eksplorasi motif tumpal pada pembuatan busana pesta wanita diharapkan dapat melestarikan dan mempromosikan salah satu batik khas Betawi. Manfaat pemasangan lekapan payet pada busana pesta dengan motif tumpal pada busana pesta dimaksudkan agar busana menjadi lebih indah dan lebih menonjolkan motif yang ada pada batik tersebut. dan busana menjadi lebih terlihat menarik. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Project Based Learning dengan tahapan: penentuan sumber ide, pembuatan moodboard, pembuatan desain, dan pembuatan produk, pemasangann Teknik lekapan payet pada busana dan finishing.
 Party dress is one of the classifications of fashion based on opportunity. Party dress has its own characteristict, namely the type of material used, color, style, and decoration used is very ...different from the others. Based on the design and use of party dress itself can be divided into various categories based on time of use, one of which is evening dress. Evening dress models have very varied clothing models such as bebe or dresses with off shoulder models. Off shoulder is a neckline that is so wide that it falls onto the upper arm, showing the shoulders and neck. The application of off shoulder is made by adding a coating material (interfacing). Interfacing is a upholstery fabric that is added and placed on the bad part of the fabric by the process of gluing (heating and pressing) as asupport and maintaining the stability of the Bentuk gumpalan, yang berfungsi sebagai pembentuk gumpalan yang lebih kaku, kuat, dan memperkuat bagian tertentu, salah satunya adalah bagian dari garis leher. Tujuan penyusunan artikel ini adalah untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari perkuliahan piranti menjahit yaitu penerapan interfacing pada bagian off shoulder pada gaun malam. Selain itu, mengembangkan kreativitas penulis dalam membuat gaun malam dengan menggunakan garis leher off shoulder dengan menggunakan interfacing. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Project Based Learning (PBL), sebuah proyek berdasarkan metode yang dalam kegiatan pemecahan masalah dengan merancang produk, membawa belajar keluar produksi kerja dan mengevaluasi dengan kerja dari produk di urutan            untuk mendapatkan yang produk yang digunakan.     Kata kunci: E Vening dress, interfacing, dari bahu. Abstrak . Busana pesta merupakan salah satu penggolongan busana berdasarkan kesempatan. Busana pesta memiliki identitas yang unik dari jenis bahan yang digunakan, warna, corak, dan hiasan yang digunakan sangat berbeda dari yang lainnya. Berdasarkan desain dan penggunaan busana pesta sendiri dapat dibagi kedalam berbagai macam kategori berdasarkan waktu pemakaiannya, salah satunya busana pesta malam. Model busana pesta malam memiliki model busana yang sangat bervariasi seperti bebe atau gaun dengan model off shoulder . Off shoulder merupakan garis leher yang sangat lebar sehingga terjatuh ke lengan bagian atas bahu dan leher. Penerapan off shoulder dibuat dengan menambahkan bahan pelapis ( interfacing). Interfacing merupakan kain pelapis yang ditambahkan dan ditempatkan pada bagian buruk kain dengan cara merekatkan (memanaskan dan mengepres) sebagai pendukung dan memperkuat keseimbangan bentuk busana, yang berfungsi sebagai pembentuk busana untuk membuat busana lebih kaku, kuat, dan mengokohkan bagian-bagian tertentu salah satunya bagian garis leher lepas bahu . Tujuan dari penyususnan artikel ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pengetahuan perkuliahan bajak laut yang menerapkan interfacing pada bagian off shoulder busana pesta malam. Selain ITU, mengembangkan Kreativitas Penulis hearts Pembuatan busana pesta Malam Model Garis Leher dari bahu DENGAN usinginterfacing . Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode Project Based Learning (PBL), metode pembelajaran berbasis proyek yang dalam kegiatan masalah dengan cara merancang produk, melaksanakan pekerjaan produksi dan melaksanakan produk untuk mendapatkan produk yang digunakan. Kata Kunci:  Busana pesta malam, interfacing, off shoulder.
The purpose of this article is to determine factors influences MSMEs entrepreneurs take part in Bali Arts Festival`s Craft Exhibition. MSMEs Entrepreneurs based on local culture should have the same ...opportunity to promote their products, but the fact is not so because there are uneven opportunities for them to take part in the craft exhibition. Those who pass the selection and qualify are those who are established, so that most of the participant in the craft exhibition was the old participant who take part more than 3 times in it. By knowing the factors that influence MSMEs entrepreneurs based on local culture in participating in craft exhibitions, it can be concluded whether the main motive seems to befollowed by other motives that are just as important for MSMEs entrepreneurs based on local culture. In order to generate proper data, field research was conducted through observation, questionnaires, and interviews. Data were analyzed using exploratory factor analysis. The results show that there are 2 factors that influence, economic factors and social factors. Economic factors include to get customersand get high profits. Social factors include competitiveness, existence, other participant success story, and recognition.
Aims
This study sought to investigate the effect of bioformulation on the biocontrol efficacy, microbial viability and storage stability of a consortium of Pseudomonas aeruginosa DRB1 and Trichoderma ...harzianum CBF2 against Foc Tropical Race 4 (Foc‐TR4).
Materials and Results
Four bioformulations consisting of dry (pesta granules, talc powder and alginate beads) and liquid formulations were evaluated for their ability to control Foc‐TR4, sustain microbial populations after application and maintain microbial stability during storage. All tested bioformulations reduced disease severity (DS) by more than 43·00% with pesta granules producing the highest reduction in DS by 66·67% and the lowest area under the disease progress curve value (468·75) in a glasshouse trial. Microbial populations of DRB1 and CBF2 were abundant in the rhizosphere, rhizoplane and within the roots of bananas after pesta granules application as compared to talc powder, alginate beads and liquid formulations 84 days after inoculation (DAI). The stability of both microbial populations after 180 days of storage at 4°C was the greatest in the pesta granule formulation.
Conclusion
The pesta granule formulation was a suitable carrier of biological control agents (BCA) without compromising biocontrol efficacy, microbial population and storage stability as compared to other bioformulations used in this study.
Significance and Impact of the Study
Pesta granules could be utilized to formulate BCA consortia into biofertilizers. This formulation could be further investigated for possible applications under agricultural field settings.
Sumatera Utara merupakan Provinsi di Indonesia yang memiliki keberagaman suku dan budaya. Diantaranya tentu suku Batak Toba termasuk suku yang mayoritas di dalamnya. Dalam suku Batak Toba dikenal ...banyak kreasi tradisional dan juga melakukan beberapa kegiatan upacara atau ritual tradisional, salah satu diantaranya adalah Pesta Gotilon. Pesta Gotilon dalam bahasa batak yang berarti panen merupakan kegiatan adat yang merupakan ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen pertanian yang melimpah dan berharap di kemudian hari akan melimpah lagi. Dalam tradisinya, para petani akan membawa “silua” atau persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Melalui jurnal ini, Penulis menemukan bahwa Pesta Gotilon yang merupakan suatu upacara/ ritual adat yang dilindungi oleh Hukum Internasional maupun Hukum Nasional di Indonesia. Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) tidak hanya menjadi perhatian bagi Hukum Internasional, tetapi juga Negara bahkan Pemerintah Pusat sekalipun.