Amaç: Araştırmalar, alkolun en şiddetli toksik etkisinin merkezi sinir sistemi (MSS) üzerinde olduğunu göstermiştir. Alkolun MSS üzerindeki toksik etkisinin patogenezinde serbest oksijen radikal ...(SOR) üretiminin artışı, endojen antioksidan üretiminin baskılanması sorumlu tutulmaktadır. Amacımız Taksifolinin sıçanlarda etanolle indüklenen oksidatif beyin hasarına etkisini biyokimyasal olarak araştırmaktır. Gereç ve Yöntemler: Deney hayvanları sağlıklı (SG), tek başına etanol alan kontrol (EtOH) ve taksifolin +etanol verilen (TEtOH) gruplara ayrıldı. Etanol ve Taksifolinin belirlenen sürede verilmesi sonunda hayvanlar yüksek doz anestezi ile öldürülerek beyin dokuları çıkarıldı. Çıkarılan beyin dokularında lipid peroksidasyon ürünü olan malondialdehid (MDA) ve endojen antioksidan olan total glutatyon (tGSH) ölçümleri yapıldı. Bulgular: Etanol verilen hayvan grubunda MDA miktarı sağlıklı ve taksifolin grubuna göre anlamlı yüksek (p lt;0.001), tGSH ise anlamlı düşük (p lt;0.001) bulundu. Sonuç: Sonuçlarımız, taksifolinin beyin dokusunu etanolun oksidatif hasarına karşı koruduğunu işaret etmektedir.000
Pendahuluan: Hibiscus sabdariffa adalah salah satu ramuan tradisional yang memiliki banyak manfaat termasuk efek imunostimulan, karena banyak mengandung antioksidan di dalamnya termasuk anthocyanin ...dan flavonoid. Berdasarkan aktivitasnya pada tes praklinis, H.sabdariffa telah memenuhi syarat untuk melanjutkan ke fase uji klinis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kapsul ekstrak etanol kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada kadar bilirubin 11 sukarelawan sehat pria dan 10 sukarelawan sehat wanita. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan pre-post treatment. Sukarelawan sehat mengkonsumsi kapsul ekstrak etanol kelopak bunga rosella selama 30 hari dengan dosis 500 mg sekali sehari pada malam hari. Tes Bilirubin dilakukan pada hari ke-0; 31 dan 45, menggunakan metode Jendrassik dan Grof. Hasil dianalisis menggunakan SPSS dengan paired t-test dan uji Wilcoxon. Hasil: Perbandingan nilai rata-rata pada hari ke-0 dan 31, dengan hari ke-31 dan 45, dan perbandingan nilai rata-rata antara hari ke-0 dan ke-45 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kadar bilirubin total dan direct (p > 0,05), sedangkan perbandingan nilai rata-rata untuk kadar bilirubin indirect hari ke-0 dan ke-45 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p = 0,05) akan tetapi kadar bilirubin indirect tersebut masih dalam rentang nilai normal. Kesimpulan: Kapsul ekstrak etanol kelopak bunga rosella tidak mempengaruhi kadar bilirubin total, direct dan indirect pada sukarelawan sehat.
En este trabajo se evaluó la destilación por cambio de presión mediante el simulador de procesos HYSYS v3.2. Al no contar con datos en la bibliografía consultada para realizar la simulación se ...empleó el programa “STATGRAPHICS Centurión” XVI para obtener una superficie de respuesta que permitiera definir las condiciones óptimas de operación. Se escogió para trabajar el paquete de propiedades basado en el modelo de Margules. Se obtuvo una composición molar de etanol deshidratado de 0,9917. Se analizaron los perfiles de temperatura, flujos molares de líquido y vapor y composición de la columna de deshidratación. Se determinó la influencia de los parámetros de operación en la eficiencia de la tecnología simulada analizando un caso de estudio. Según la evaluación económica de la tecnología, su implementación no es económicamente ventajosa con los precios y costos actuales principalmente debido a los elevados consumos energéticos y costos de construcción de la torre. Este resultado contribuye a la búsqueda de otras tecnologías que sean ventajosas desde el punto de vista económico.
La cuantificación de la concentración de clorofila-a fitoplanctónica (Chl-a) es una determinación de rutina en estudios limnológicos, ecológicos y ambientales. En este trabajo se realizó un ...relevamiento bibliográfico acerca de los métodos utilizados con mayor frecuencia en la actualidad para determinar Chl-a, con el objetivo de encontrar el método más eficiente y económico para ambientes acuáticos continentales. Para ello, se estudiaron tres ambientes lénticos urbanos de Ushuaia (Tierra del Fuego, Argentina). Se pusieron a prueba 11 métodos diferentes de extracción, en dos ensayos independientes que difirieron en las estrategias de almacenamiento de la muestra (con y sin congelar), en el solvente utilizado (etanol absoluto frío, etanol absoluto caliente, acetona pura y acetona 90%), en el corte de filtro y en la centrifugación. Se observó que la capacidad de evidenciar diferencias significativas de la técnica depende del cuerpo de agua bajo estudio. En todos los casos en los que se hallaron diferencias significativas entre tratamientos, el etanol caliente (60-70 °C) fue el solvente que permitió la mayor extracción de Chl-a. A pesar de que el método más usado según nuestro relevamiento bibliográfico es el que involucra la extracción con acetona 90%, los tratamientos más eficientes en nuestro experimento resultaron ser aquellos con etanol caliente (con una eficiencia de extracción entre el 14 y 98% superior, según el tratamiento y el cuerpo de agua).
A construção de um conhecimento concreto pode alcançada de forma interdisciplinar. O etanol na sua cadeia produtiva apresenta-se como um sistema interdisciplinar, visto que desde o plantio até a ...comercialização ocorrem diversos processos químicos, físicos e biológicos, além de questões histórico/sociais. Tais temas podem ser abordados em situação de ensino como um exemplo útil ao aprendiz, despertando a curiosidade e facilitando o aprendizado. O trabalho visa contribuir com um processo de ensino-aprendizagem significativo, relacionando um tema do cotidiano com assuntos específicos de ensino. O estudo é qualitativo, exploratório e descritivo, e teve como objetivo analisar a produção de etanol e sua aplicação de forma interdisciplinar no ensino. Os resultados são apresentados em tópicos, com o conceito teórico e como pode ser utilizado nas disciplinas, respectivamente. Assim, é possível perceber a importância do estudo do etanol e a possibilidade de trabalho interdisciplinar sem alteração no projeto pedagógico da escola.
The production of bioetanol by using acid hydrolisis method resulted the formation of compounds which can destructed the fermentation process, such as HMF or furfural, thus it needs detoxification ...process to erase or decrease it. Detoxification process is done by adding alkali in to hidrolisat before it is used as fermentation substrat. Alkali compound which is usually used are Ca(OH)2 or NH4OH. This research is conducted to compare ethanol rendement resulted from the detoxification process, and also to decide the most optimal detoxification that can be done to produce the best etanol rendement. The study is done by using distinct treatmentof catalist, that are Ca(OH)2 dan NH4OH as well as the stirring/mixing time, which are control, 15, 30 and 45 minutes during detoxification process. Based on the result of the study, it can be concluded that etanol rendement resulted from hydrolisat which is detoxificated by using catalyst NH4OH is higher than the one which use catalyst Ca(OH)2. Acid hydrolisat detoxification method from cassava in order to produce an optimal bioetanol is by using catalist NH4OH with free stirring time(less than 15 minutes)
Daun terap (Artocarpus odoratissimus Blanco) merupakan tanaman yang memiliki kandungan flavonoid yang merupakan golongan fenolik. Senyawa tersebut efektif sebagai antioksidan alami. Antioksidan ...berfungsi mengurangi kecepatan peroksidasi lipid dengan memberikan elektron pada radikal bebas sehingga dapat membentuk molekul normal kembali. Senyawa fenol juga memiliki sifat bakteriosid, antihelmintik, analgetik, antiinflamasi, antimikroba, antikanker dan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar fenolik total yang terkandung di tanaman daun terap. Daun terap diperoleh dari Kota Amuntai, Hulu Sungai Utara yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Senyawa fenolik pada daun terap diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian kualitatif daun terap ditetapkan menggunakan pereaksi FeCl3, sedangkan untuk uji penetapan kadar daun terap dinyatakan dengan nilai ekivalensi asam galat. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Visibel dengan pereaksi Folin ciocalteau. Konsentrasi yang digunakan pada kurva regresi linier 5, 10, 15, 20, 25 dan 30µg/mL. Hasil uji kualitatif diperoleh ekstrak daun terap mengandung senyawa fenolik dengan ditandai perubahan warna kuning menjadi warna hijau. Berdasarkan hasil uji kuantitatif diperoleh operating time pada menit ke-1 dan panjang gelombang maksimal yang diperoleh adalah 762 nm. Persamaan regresi linier yang diperoleh y= 0,0213x + 0,117. Nilai kadar fenolik total yang didapat pada ekstrak daun terap adalah 10,56 % b/b.
Daun terap (Artocarpus odoratissimus Blanco) merupakan tanaman yang memiliki kandungan flavonoid yang merupakan golongan fenolik. Senyawa tersebut efektif sebagai antioksidan alami. Antioksidan ...berfungsi mengurangi kecepatan peroksidasi lipid dengan memberikan elektron pada radikal bebas sehingga dapat membentuk molekul normal kembali. Senyawa fenol juga memiliki sifat bakteriosid, antihelmintik, analgetik, antiinflamasi, antimikroba, antikanker dan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar fenolik total yang terkandung di tanaman daun terap. Daun terap diperoleh dari Kota Amuntai, Hulu Sungai Utara yang telah dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Senyawa fenolik pada daun terap diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian kualitatif daun terap ditetapkan menggunakan pereaksi FeCl3, sedangkan untuk uji penetapan kadar daun terap dinyatakan dengan nilai ekivalensi asam galat. Metode yang digunakan adalah Spektrofotometri Visibel dengan pereaksi Folin ciocalteau. Konsentrasi yang digunakan pada kurva regresi linier 5, 10, 15, 20, 25 dan 30µg/mL. Hasil uji kualitatif diperoleh ekstrak daun terap mengandung senyawa fenolik dengan ditandai perubahan warna kuning menjadi warna hijau. Berdasarkan hasil uji kuantitatif diperoleh operating time pada menit ke-1 dan panjang gelombang maksimal yang diperoleh adalah 762 nm. Persamaan regresi linier yang diperoleh y= 0,0213x + 0,117. Nilai kadar fenolik total yang didapat pada ekstrak daun terap adalah 10,56 % b/b.
Se evaluó la técnica de destilación extractiva empleando propilenglicol, etilenglicol, glicerol y una mezcla de etilenglicol y glicerol, por ser los solventes más empleados a nivel mundial. Para la ...simulación de las técnicas se utilizó el simulador de procesos HYSYS v3.2 y para su comparación se estableció un mismo flujo molar de etanol en la mezcla etanol-agua de 216,5 kmol/h. En todos los casos se obtuvo una composición molar de etanol anhidro mayor de 97%. Se determinó la influencia de los parámetros de operación en la eficiencia de las tecnologías simuladas analizando siete casos de estudios. Además se realizó la comparación de las técnicas desde el punto de vista técnico- económico para determinar cuál es la mejor alternativa. Según la evaluación económica de las técnicas, todas las alternativas analizadas son económicamente ventajosas y en todas se logran ganancias netas, pero los mayores beneficios se obtienen en la destilación extractiva con etilenglicol.
Extractive distillation was evaluated, using propylene glycol, ethylene glycol, glycerol and a mixture of ethylene glycol and glycerol, for being the most used solvents worldwide. Each technique was simulated with HYSYS v3.2 process simulator. The same ethanol molar flow (216.5 kmol/h) was established for ethanol-water mixtures, in order to compare results. Anhydrous ethanol composition was higher than 97%. The influence of operating parameters on the efficiency of each simulated technologies was determined by analyzing seven alternatives. A further comparison was done in order to select the best alternative from technical- economic point of view. Alternatives are economically advantageous because of their net profits. The greatest benefits are obtained with the extractive distillation using ethylene glycol.
Foi avaliada a técnica de destilação extrativa empregando propilenoglicol, etilenoglicol, glicerol e uma mistura de etileno glicol e glicerol, por serem os solventes mais utilizados em todo o mundo. Para a simulação das técnicas foi utilizado o simulador de processos HYSYS v3.2 e para sua comparação foi estabelecido um mesmo fluxo molar de etanol na mistura etanol-água de 216,5 kmol/h. Em todos os casos foi obtida uma composição molar de etanol anidro superior a 97%. Analisando seis casos de estudo foi determinada a influência dos parâmetros operacionais na eficiência das tecnologias simuladas. Além disso foi realizada a comparação das técnicas a partir do ponto de vista técnico e econômico para determinar a melhor alternativa. Segundo a avaliação econômica das técnicas, todas as alternativas analisadas são economicamente vantajosas alcançando em todas lucro líquido, mas os maiores benefícios são obtidos na destilação extrativa com o etilenoglicol.
Pati lebih mudah dikonversi menjadi gula sederhana dan difermentasi menjadi etanol. Untuk meningkatkan produktifitas etanol dikembangkan metode fermentasi gravitasi tinggi. Pohon sagu merupakan ...tanaman penghasil pati yang tidak berkompetisi dengan tanaman pangan, namun pengolahan secara konvensional berdampak negatif pada lingkungan. Alternatif teknologi pengolahan sagu untuk meminimalkan dampak lingkungan adalah fraksinasi kering, dan karakteristik produknya cocok digunakan sebagai bahan baku etanol. Analisa efektifitas fraksinasi kering untuk pengolahan empulur sagu dan pemanfaatan produk untuk etanol belum pernah dipublikasikan, maka analisa efektifitas fraksinasi kering dilakukan berdasarkan perbedaan bagian batang secara vertikal dan penentuan kondisi optimum proses produksi etanol menggunakan tepung kaya pati sagu. Rendeman, efisiensi pemisahan pati, peningkatan kadar pati dan perpindahan pati merupakan variabel pengamatan yang digunakan pada analisa efektifitas fraksinasi kering. Tepung kaya pati dari hasil fraksinasi kering dari masing-masing kelompok bagian batang dicampur dengan komposisi yang seragam dan digunakan sebagai media fermentasi. Rancangan percobaan one factor at a time (OFAT) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengujian pada response yang optimal, dan dilakukan verifikasi pengujian. Distribusi ukuran granula pati, kandungan pati dan karakteristik serat parenkima dapat mempengaruhi efektifitas fraksinasi kering empulur sagu. Produktifitas etanol menunjukkan hasil yang optimum pada suhu liquifikasi 80oC selama 60 menit, menggunakan metoda sakarifikasi dan fermentasi simultan (SSF), pada kondisi gravitasi tinggi dengan menggunakan yeast berflokukasi mandiri. Penerapan teknologi fraksinasi kering untuk mendapatkan bahan baku etanol dari pohon sagu berpotensi meningkatkan nilai tambah budi daya tanaman sagu dan nilai ekonomi etanol agar lebih kompetitif.