Metaphor pervades discourse and may govern how we think and act. But most studies only discuss its verbal varieties. This book examines metaphors drawing on combinations of visuals, language, ...gestures, sound, and music. Investigated texts include advertising, political cartoons, comics, film, songs, and oral communication. Where appropriate, the influence of genre and cultural factors is thematized.
Manusia cenderung untuk memanfaatkan metafora bagi menyampaikan makna implisit di sebalik penyampaian makna literal, terutamanya dalam penulisan. Pemanfaatan metafora bertujuan untuk menyampaikan ...sesuatu yang bersifat abstrak atau menjelaskan sesuatu konsep yang kompleks. Namun begitu, metafora yang mengandungi makna yang berlapis menyebabkan berlakunya penyalahtafsiran makna. Pengguna bahasa pula tidak dapat memahami makna di sebalik ungkapan tersebut. Hal ini menyebabkan mesej yang cuba disampaikan oleh penulis kepada pembaca gagal difahami, seterusnya terjadilah kekaburan makna dan kegagalan komunikasi. Sehubungan dengan itu, kajian ini membincangkan penginterpretasian makna
metafora akal, kehidupan dan fikiran dalam buku Falsafah Hidup karya Hamka berdasarkan Teori Hibrid dan analisis kandungan teks. Data kajian ini diperoleh daripada empat bab pertama buku Falsafah Hidup. Analisis terhadap tiga metafora ini menghasilkan beberapa rantau konseptual yang memanifestasikan fikiran Hamka
ketika menghuraikan dimensi asas kehidupan. Dua bentuk metafora, iaitu metafora konvensional dan metafora linguistik, telah dikenal pasti dalam kajian ini. Kedua-dua bentuk metafora ini juga berjaya menghasilkan tiga jenis metafora konseptual, iaitu metafora orientasi, metafora ontologi dan metafora struktural.
This paper aims to investigate three genetically (un)related languages – Indonesian, English, and Javanese – on the taste noun metaphor in classical literature. The article provides a general ...evaluation of the selected data based on its historical background and the “taste” lexicon from each language. The data was collected from randomly chosen works of classical literature from the 1900–1950 era. The size of the collected corpus is around 250,000 words for each language. The main analysis reveals that there are three general conceptual metaphors (physical experience is taste, emotional experience is taste, cognitive experience is taste) that can be specified into sub-metaphors. The results show that the Indonesian language uses taste words more productive than the two other languages, which is also reflected in how the language applies the taste noun in metaphorical expressions for conceptualizing bodily and beyond bodily sensations. Javanese appears to apply the three general conceptual metaphors in a similar way to Indonesian, though not as productive as in the Indonesian language, while English, which shows less occurrence of the ‘taste’ noun, uses it only in expressing non-bodily experiences (emotion and cognition). The findings overlap with the general statement from Lakoff and Johnson (1980) claiming that idea is food and cognition is perception.
The aim of the article is to present cognitive studies on visual metaphor: selected theories, methodsand analyses. An overview of literature shows a growing interest in this area of research ...worldwide,especially in the light of the “visual turn”. Compared to the scholarly output of foreign researchers,publications of Polish authors are scarce and their results are not systematized. The discussion of thecurrent state of research on visual metaphor is therefore motivated, on the one hand, by knowledgegap, and on the other, by the need to popularize and systematize this area of study in Poland.
This study discusses the use of metaphors contained in good morning memes on social media. The problem studied is the types and purposes of writing memes in good morning greetings on social media. ...This research is a type of qualitative research whose data is sourced from social media, including WhatsApp and Facebook. Data were collected using the documentation method. The results of this study are the types of metaphors that are generally found in good morning greeting memes, among others; (1) anthropomorphic metaphors that use nature as a comparison with humans, including plants, mountains, seeds, light, and light; (2) animal metaphors that use animals as comparisons with humans, including birds, bees, and flies; (3) the metaphor of the structure of daily activities describes human traits that are far from gratitude, peace, and pride; (4) inanimate metaphor refers to a fixed form, for example, chest; (5) standard metaphor refers to a general form, for example, happiness cannot be separated from gratitude; and (6) creative metaphors are metaphors that are produced from the creativity of speakers, for example comparing God or God's hand with a painter. The purpose of using metaphors in good morning memes is to advise, encourage, invite gratitude, pray, and thank God. Abstrak Penelitian ini membahas tentang penggunaan metafora yang terdapat dalam meme ucapan selamat pagi di media sosial. Permasalahan yang dikaji adalah jenis-jenis dan tujuan ditulisnya meme dalam ucapan selamat pagi di media sosial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang datanya bersumber dari media sosial, di antaranya adalah WhatsApp dan Facebook. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah jenis-jenis metafora yang umumnya terdapat dalam meme ucapan selamat pagi antara lain; (1) metafora antropomorfisme yang menggunakan alam sebagai pembanding dengan manusia, di antaranya dengan tanaman, gunung, benih, cahaya, dan terang; (2) metafora binatang yang menggunakan binatang sebagai pembanding dengan manusia, di antaranya burung, lebah, dan lalat; (3) metafora struktur kegiatan sehari-hari menggambarkan sifat-sifat manusia yang jauh dari rasa syukur, rasa damai, dan kesombongan; (4) metafora mati mengacu pada bentuk yang bersifat tetap, misalnya lapang dada; (5) metafora standar mengacu pada bentuk yang bersifat umum, misalnya kebahagiaan tidak terlepas dari rasa syukur; dan (6) metafora kreatif merupakan metafora yang dihasilkan dari kreativitas penutur, misalnya membandingkan Tuhan atau tangan Tuhan dengan seorang pelukis. Tujuan penggunaan metafora dalam meme ucapan selamat pagi antara lain adalah menasihati, menyemangati, mengajak bersyukur, mendoakan, dan berterima kasih kepada Tuhan.
This study aims to describe about the dehumanization present in Sundanese proverbs through Lakoff & Johnson's (1980) conceptual metaphor theory. The method in this study is a qualitative method with ...listening, reading, and note-taking techniques. This study used a conceptual metaphor theory that can be divided into three elements that formed the target source, target domain, and mapping. The data for this study are the collected of Sundanese proverbs from the book 1000 Babasan Jeung Paribasa Sunda by Tamsyah, et al (1994). This study found that there are a source language domain that comes from the use of animal names, object names and plant names to represent gender and human attitudes, which raises the concept of degrading human dignity. Some of the metaphors that contain the issue of dehumanization are found in animal names, plant names and inanimate objects. The use of metaphors containing the issue of dehumanization actually describes the habits, gender, nature and behavior of local people as reflected in their culture and way of life. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana dehumanisasi hadir dalam peribahasa Sunda melalui teori metafora konseptual Lakoff & Johnson (1980). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik simak, baca, dan catat. Penelitian ini menggunakan teori metafora konseptual yang dapat dipahami melalui tiga elemen yang membentuk sumber target, domain target, dan pemetaan. Data penelitian ini bersumber dari buku 1000 Babasan Jeung Paribasa Sunda karya Tamsyah, dkk. (1994). Temuan dari penelitian ini yaitu adanya ranah bahasa sumber yang berasal dari penggunaan nama hewan, nama benda, serta nama tumbuhan guna merepresentasikan gender dan sikap manusia, yang mana hal tersebut memunculkan suatu konsep merendahkan harkat manusia. Beberapa metafora yang mengandung isu dehumanisasi terdapat pada nama hewan, nama tumbuhan, dan nama benda mati. Penggunaan metafora yang mengandung isu dehumanisasi tersebut ternyata menggambarkan kebiasaan, gender, sifat, dan perilaku masyarakat lokal yang tercermin dari budaya dan cara mereka hidup.
Zamek jako metafora. Podróże po literaturze Malinowski, Wiesław Mateusz
Filologia Polska. Roczniki Naukowe Uniwersytetu Zielonogórskiego,
12/2023, Volume:
9
Journal Article
Peer reviewed
Open access
Artykuł poświęcony jest trzem kategoriom metafor, jakie generuje literacki obraz zamku w wybranych utworach z dziewiętnastowiecznej literatury Francji, Belgii i Polski. Mowa o zamku duszy (Nerval, ...Maeterlinck, Miciński), zamku tyranii (Hugo, Custine) oraz zamku chwały (Mickiewicz, Goszczyński).
Artykuł poświęcony jest trzem kategoriom metafor, jakie generuje literacki obraz zamku w wybranych utworach z dziewiętnastowiecznej literatury Francji, Belgii i Polski. Mowa o zamku duszy (Nerval, ...Maeterlinck, Miciński), zamku tyranii (Hugo, Custine) oraz zamku chwały (Mickiewicz, Goszczyński).
W artykule przeprowadzono analizę słownictwa znieważającego (inwektywy) oraz animalizacji w przekładach wybranych powieści Hansa Hellmuta Kirsta. Autor dzieli się z czytelnikiem spostrzeżeniami na ...temat uzwierzęcania opisywanych bohaterów w translacji oraz natury językowej inwektyw i ich społecznego oddziaływania na odbiorcę.
Język teologii zawsze popadał w jedną z dwóch skrajności. Pierwsza polega na założeniu, że o Bogu nic nie można powiedzieć, bo Boskiej Istoty nie da się wyrazić ludzkim językiem. Drugim skrajnym ...założeniem jest to, że terminów teologicznych można używać jednoznacznie zarówno w dyskursie o Bogu, jak i o człowieku. Jednym ze sposobów uniknięcia tych dwóch pułapek jest przyjęcie metody analogii. Rozbieżność między „teorią” dotyczącą Boga a doświadczeniem” Jego działania (lub braku działania) w czyimś życiu jest wyzwaniem dla współczesnej teologii. Stosowanie analogii w wypowiedziach o Bogu samo w sobie nie zapobiega konfliktowi między powszechnie akceptowanymi wypowiedziami o Bogu a Jego doświadczeniem w życiu codziennym. Analogia metaforyczna dostarcza jednak określonego zapośredniczenia, które można określić jako pośrednie rozpoznawanie pewnych stanów rzeczy przez ludzki umysł. Jak to wpływa na kwestię uznania i uznania istnienia Boga? Być może jesteśmy skazani na wieczne przeskakiwanie od jednej analogii do drugiej, aby uchwycić fakt Jego obecności i działania.
PDF