Pembelajaran sejarah dengan muatan materi sejarah lokal yang disampaikan oleh guru tidak terlepas dari adanya permasalahan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus. Sumber data adalah ...guru sejarah dan peserta didik. Teknik pengumpulan yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh guru yaitu kurangnya penekanan pada materi sejarah lokal dalam kurikulum nasional sehingga menyebabkan keterbatasan sumber daya untuk mengembangkan buku pelajaran yang mencakup sejarah lokal. Hal ini berakibat guru harus mencari sendiri materi sejarah lokal. Guru juga mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan sumber sejarah lokal ke dalam materi pembelajaran. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah menampilkan video atau foto dengan tema sejarah lokal, berusaha mencari sumber referensi di luar jam mengajar, dan mengajak peserta didik berkunjung ke situs sejarah lokal yang dekat dari lingkungan sekolah. Kata Kunci: problematika, pembelajaran, materi sejarah lokal
Learning is an interaction between students and their environment, the purpose is a changes behavior for the better. Creating quality learning has many obstacles, mainly; the problem of learning ...objectives, materials, teachers, students, methods, media, infrastructure, and evaluation. Islamic Education Learning in Students there are three factors, the factors are Internal factors of students, institutional factors, and external factors. Solutions were made to solve the problems that occurred; provide guidance, added the values of the Islamic Religious Education subject, improving the ability of teachers, service, and activating community relations teacher and parent.
Pembelajaran sejarah seharusnya mampu mendorong proses transfer nilai dan pengetahuan mengalami problematika dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berusaha menganalisa problematika yang dihadapi ...guru sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Motode penelitian menggunakan studi kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian berasal dari guru sejarah, setidaknya terdapat 7 (tujuh) guru dari SMA di kota Semarang yang terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif. Temuan penting penelitian yaitu: a) guru mengalamikendala dalammengorganisasi kelas sejarah dalam sistem daring; b) jam belajar yang begitu pendek membuat guru sulit melakukan inovasi; c) guru mengandalkan metode ceramah secara dominan pada pelaksasnaan pembelajaran; dan d) guru mengalami kesulitan dalam menerapkan beberapa pendekatan untuk mengaktifkan kelas. Kesimpulan penelitian guru sejarah masih belum beradaptasi secara maksimal dalam proses pembelajaran secara daring.
Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Adapun yang menjadi ...dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits.Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama yang berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia.Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, banyak sekali muncul problematika-problematika. Berbagai problematika yang muncul, bisa berkenaan dengan masalah yang bersifat internal, maupun eksternal. Di antara solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problematika pendidikan agama Islam di sekolah adalah melalui pendekatan parsial, mengoptimalkan peranan ranah afektif dan menciptakan iklim religius di lingkungan pendidikan
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan permasalahan penerapan kurikulum KMI di Pondok Pesantren Raudhatus Salaam Yogyakarta yang mencakup problematika dan penerapan kurikulum KMI. Penelitian ...ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, bagian kurikulum, dan satu guru, Penelitian menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk menganalisis data. Hasil temuan menunjukkan bahwa: Kurikulum Kulliyatul Mu'allimin Al-Islamiyah di Pesantren Raudhatus Salaam memiliki kesamaan dengan KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor. Kurikulum KMI di kedua pesantren tersebut memiliki struktur yang serupa, dengan 70% fokus pada ilmu agama dan 30% pada ilmu umum. Proses pembelajaran berlangsung selama 24 jam dan diawasi oleh Kyai/Presiden Pesantren, Peduli Santri, Wakil Direktur KMI, serta Guru/Ustadz yang bertanggung jawab atas Pengabdian dan Organisasi di Pesantren Raudhatus Salaam. guru dan staf KMI menghadapi kesulitan dalam menerapkan kurikulum KMI dalam pembelajaran bahasa Arab karena masih mengikuti kurikulum Depdiknas dan kurikulum KMI.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 di MAN 2 Kota Bengkulu. Lokasi penelitian ini ...dilakukan di sekolah MAN 2 Kota Bengkulu. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian diskriptif kuantitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah semua guru Bahasa Indonesia di Sekolah MAN 2 Kota Bengkulu berjumlah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 di MAN 2 Kota Bengkulu berada dalam kategori terhambat. Hal tersebut didapat dari masing-masing kategori, seperti dalam perencanaan pembelajaran dalam hal ini penyusunan perencanaan pembelajaran oleh guru sebesar 50% menyatakan menghambat, pelaksanaan pembelajaran dari rumah diketahui bahwa sebesar 50% menyatakan menghambat, dan penilaian pembelajaran dari rumah diketahui bahwa sebesar 75% menyatakan menghambat.
Rumah Tahfidz Al-Qur’an (RTQ) adalah salah satu lembaga pendidikan non-formal yang dewasa ini banyak diminati masyarakat. Dalam menjalankan program pendidikannya, rumah tahfidz tak jarang kerap ...menghadapi kendala dan problematika. Penelitian ini bertujuan menganalisis problematika pengembangan rumah tahfidz dalam perencanaan, implementasi, serta evaluasi manajemen lembaga pendidikan di RTQ Al-Qur’aniy Kota Gajah Lampung Tengah, RTQ Nurul Jannah Pekalongan Lampung Timur, dan RTQ Darus Sholawat Abung Semuli Lampung Utara. Dengan pendekatan penelitian kualitatif, penelitian ini menemukan problematika pengembangan rumah tahfidz terletak pada kurikulum yang belum adaptif terhadap kebutuhan santri, ketersediaan sumber daya manusia yang terbatas, serta minimnya anggaran operasional pendidikan yang dimiliki. Oleh karena itu, guna mengatasi persoalan tersebut, ketiga RTQ dapat merejuvenasi kurikulum dengan menyediakan program kegiatan yang menunjang bakat dan skil santri, meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan dan workhsop, serta perlu adanya kerjasama yang lebih intensif antara RTQ, masyarakat, dan pemerintah guna perbaikan kualitas pendidikan rumah tahfidz di masa yang akan datang.
Program adiwiyata sekolah yang selama ini dijalankan di MAN Pangkep ternyata memuat banyak hambatan. Setalah mencapai adiwiyata tingkat nasional, program ini mengalami stagnanisasi menuju tingkat ...adiwiyata mandiri.Tujuan penelitian ini ialah mengkaji secara mendalam terkait problematika program adiwiyata di MAN Pangkep dengan mengajukan dua pertanyaan. (1) Bagaimana gambaran secara umum program adiwiyata di MAN Pangkep . (2) Apa problematika yang dihadapi sekolah dalam menerapkan program adiwiyata di MAN Pangkep. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi dan wawancara serta analisis data menggunakan model Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan Program Adiwiyata sekolah yang dilaksanakan di MAN Pangkep mengalami berbagai permasalahan diantaranya tidak adanya dana khusus untuk program, lemahnya dukungan dari instansi terkait, masih adanya warga sekolah yang kurang mendukung program, dan lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan program. Sejalan dengan itu, penelitian ini menyarankan perlunya pihak instansi terkait memberikan perhatian lebih terhadap pelaksanaan program adiwiyata di MAN Pangkep yang dapat berbentuk materi ataupun aspirasi.
Legal aid represent constitutional rights for every citizen in front of law which arranged in Act Number 16 Year 2011 concerning Legal Aid, specially to impecunious society (the poor). Researcher ...tries to investigate the problem of Legal Aid implementation in Indonesia. To answer the the problems used by method research of normatif yuridis, having the character of analytical descriptive, using justice theory, used data of sekunder of book study, with approach of legislation. Results of this research concluded that implementation giving of legal aid to the poor as arranged in Act Number 16 Year 2011 About Legal Aid not yet can walk it to, there still found by many resistance and constraint, like human resource factor related to amount and quality giver of legal aid, and related/relevant culture factor society itself the lack of knowledge of society about legal aid. Potency receiver of its amount legal aid very big, but run legal aid system in this time not yet as according to real requirement to legal aid. Access to legal aid program to society still limited especially because its minim of existence of organization giver of legal aid or access inaccesible region geographically. Factor enforcer of less owning law of integrity, moralitas, and idealism of profesionalitas. Factor is lack of budget or financing of Local Government, and lack of observation and control.
Kasus perdagangan manusia yang melibatkan anak di bawah umur di Kota Semarang mengalami peningkatan tajam dalam satu tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa peran Gugus Tugas masih belum ...optimal dalam melakukan pencegahan dan penanganan kasus perdagangan orang di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan problematika gugus tugas dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang di Kota Semarang. Dengan metode penelitian yuridis normatif, hasil dari penelitian ini yaitu: problematika gugus tugas dapat ditinjau dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Ditinjau dari faktor internal, problematika gugus tugas ialah berkaitan erat dengan instansi atau lembaga itu sendiri, sedangkan ditinjau dari faktor eksternal, problematika gugus tugas ialah berkaitan dengan pihak-pihak luar seperti misalnya dari korban maupun dari pelaku TPPO itu sendiri.