DIKUL - logo
E-resources
Full text
Peer reviewed Open access
  • KERAGAMAN SPESIES NYAMUK DI...
    Dalilah Dalilah; Faiqah Arina Dalilah; Gita Dwi Prasasty; Dwi Handayani; Susilawati Susilawati; Rahman Irpan Pahlepi

    Jurnal Kedokteran Kesehatan Universitas Sriwijaya, 05/2022, Volume: 9, Issue: 1
    Journal Article

    Nyamuk adalah vektor penyakit yang menularkan patogen melalui gigitannya pada manusia dan binatang. Beberapa jenis penyakit tular vektor di Indonesia yang disebabkan karena gigitan nyamuk seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Filariasis dan Chikungunya. Nyamuk vektor penyakit didominasi dari genus Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex  dan Mansonia. Peran nyamuk Aedes salah satunya yaitu sebagai vektor penyakit DBD, nyamuk Anopheles merupakan vektor penyakit malaria dan filariasis dan genus lainnya yakni Armigeres dan Culex dapat menularkan patogen filariasis dan Japanese encephalitis. Kabupaten Musi Banyuasin termasuk dalam kategori endemik rendah malaria, selain itu daerah ini juga merupakan daerah endemik Demam Berdarah Dengue. Keberadaan keragaman nyamuk dapat berpotensi penularan penyakit lainnya di kabupaten ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik keragamanan nyamuk yang berpotensi menjadi vektor penyakit di Dusun Sukoharjo, Desa Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yakni survei lapangan. Nyamuk di Dusun Sukoharjo ditangkap pada bulan Agustus  2021 dan di identifikasi pada Laboratorium Entomologi Balai Litbangkes Baturaja. Setiap nyamuk akan diklasifikasikan ke genus dan spesiesnya berdasarkan karakteristik morfologi pada kunci bergambar. Ditemukan empat genus nyamuk yaitu Aedes, Armigeres, Culex, dan Anopheles dengan proporsi berturut-turut 2,6%, 5,1%, 88,5%, dan 3,8%. Sebelas spesies nyamuk ditemukan terdiri dari Aedes lineatopenne, Aedes aegypti ,Armigeres subalbatus, Armigeres kesselli, Culex gelidus, Culex nigropunctatus, Culex quinquefasciatus, Culex tritaeniorhynchus, Culex vishnui, Anopheles kochi, dan Anopheles vagus. Proporsi nyamuk paling banyak ditemukan yakni nyamuk Culex quinquefasciatus. Perlu menjadi kewaspadaan karena nyamuk Culex merupakan potensial vektor untuk penyakit filariasis dan Japanese Enchepalitis.