The aims of this study is to describe the position of mathematics learning in the curriculum of Kurikulum 2013 (K13) when compared to the previous curriculum. namely Kurikulum Tingkat Satuan ...Pendidikan (KTSP). This research is literature study, with a qualitative approach. Data was collected by analyzing the K13 and KTSP. The data source is the curriculum that applies in Indonesia, they are k13 and KTSP for elementary schools. Data analysis was carried out by: (1) analyzing the scope of mathematical material by looking at SK and KD class 1 to grade 6 in the KTSP curriculum and curriculum 2013; (2) looking for differences from each material scope in each class, class 1 to grade 6 in the curriculum K7SP and also the K13; and (3) search for material coverage, namely the concept of numbers, geometry, measurement and statistics in the old and new curriculum in elementary school. The results of the study are (I) The analysis of the scope of material in grades 1 through 6 on the 2013 KTSP and curriculum curriculum; The differences in material coverage at each level is class 1 to grade 6, and (3) Material coverage, namely the concepts ,r1 numbers, geometry, measurement and statistics for the K13 and KTSP ellPtielthlfril for elementary school.
Artikel ini membahas pentingnya mengevaluasi dan memperbarui kurikulum dalam membangun pendidikan Islam yang berkualitas. Evaluasi berkelanjutan membantu mengidentifikasi kelemahan dan potensi ...perbaikan dalam kurikulum, sementara pembaruan kurikulum memastikan relevansi dan daya tanggap pendidikan Islam terhadap tuntutan zaman dan perkembangan siswa. Tantangan seperti resistensi dari pihak terkait dan keterbatasan sumber daya perlu diatasi dengan komunikasi yang baik dan keterlibatan semua pemangku kepentingan. Dengan menerapkan evaluasi dan pembaharuan kurikulum yang terencana, pendidikan Islam dapat terus berkembang menjadi lebih baik dan lebih kompetitif. Peningkatan kualitas pembelajaran, penguatan nilai-nilai keagamaan, responsif terhadap perkembangan saat ini, penyelarasan dengan standar nasional dan internasional, serta penguatan jati diri pendidikan Islam adalah beberapa implikasi penting dari artikel ini.
The curriculum is a reference component for each education unit and directs all forms of educational activities to achieve educational goals. The curriculum becomes an absolute requirement of ...education and becomes an integral part of education and teaching.Muhammadiyah Jogokariyan Elementary School Yogyakarta is one of Muhammadiyah's Business Charities under the Regional Education Council of Muhammadiyah Yogyakarta Regional Leaders also uses 2 curricula (government curriculum and Muhammadiyah Yogyakarta Regional Leadership curriculum).One of the curriculums developed at Muhammadiyah Jogokariyan Elementary School in Yogyakarta is about memorizing the Qur'an, thank God that with Tahfidz every year his students always increase and gain the trust of the community.
This article aims to describe the inovation of dayah curriculum and its obstacles in meeting the national education standards in Aceh. This is a qualitative study with juridical approach accredited ...by the National Accreditation Board of School/Madrasas (BAN-SM). The findings show that the innovation of dayah curriculum has not been implemented except for the innovation of institutional system embedded in all levels of formal education. The fulfillment of national standards for dayah education show that a very small number of dayah have met the applicable provisions, the most of them have not met several indicators of the eight standards set. Meanwhile, dayah’s obstacles in meeting national education standards include incapability of human resources, incapability of institution in managing its funds and financial reporting, the last obstacles are lack of area development, provision, and administrative management and school documentation.Abstrak: Penelitian ini mencoba melihat inovasi kurikulum dayah di Aceh, pemenuhan dayah terhadap standar nasional pendidikan dan kendala-kendala dayah dalam memenuhi standar nasional pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi kurikulum dayah belum dilakukan kecuali inovasi sistem kelembagaan yang ditambah dengan pendidikan formal dengan berbagai jenjang. Pemenuhan standar nasional pendidikan dayah bahwa sebagian kecil dayah sudah memenuhi ketentuan yang berlaku, sedangkan sebagai besarnya belum memenuhi beberapa indikator dari delapan standar yang ditetapkan. Sedangkan kendala dayah dalam memenuhi standar nasional pendidikan di antaranya kelemahan pada sumber daya manusia, kelemahan bidang lembaga dalam mengelola dana pembiayaan dan pelaporan kendala terakhir lemahnya bidang pengembangan, penyediaan, dan manajemen administrasi dan dokumentasi sekolah.Keywords: inovation, dayah, Aceh, education, curriculum
Penelitian ini dimaksudkan guna memahami implementasi kurikulum merdeka pada proses pembelajaran ditinjau dari teori konstruktivisme. bentuk penelitian ini yaitu bibliografi, data yang rangkai pada ...penelitian ini ada dua bentuk data yakni data primer serta data sekunder. Data diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan memperoleh beragam pustaka dari media daring seperti Google Scholar. Metode pengumpulan data yang diterapkan adalah melalui penelitian pustaka. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode analisis kualitatif menggunakan pendekatan deduktif. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka mempengaruhi proses pembelajaran. Hal ini ditinjau dari berubahnya proses Pembelajaran yang memberi peluang kepada murid untuk memaksimalkan. pendalaman konsep dan menguatkan kompetensi. Pelaksanaan kurikulum merdeka memberikan dampak penguatan karakter siswa dan perdalaman keterampilan melalui proses konstruksi pengetahuan yang sejalan dengan teori konstruktivisme.
Revisi taksonomi Bloom menitikberatkan pada (1) perubahan aplikasi yang terdiri dari tiga bidang yaitu aplikasi bidang penyusunan kurikulum, aplikasi bidang instruksi pengajaran, aplikasi bidang ...assesment/ penilaian; dan (2) perubahan terminologi yang menekankan pada sub kategori sehingga penilaian menjadi lebih spesifik, mudah dalam menyusun penilaian pada kurikulum, serta mudah dalam menyusun instruksi pengajaran. Revisi taksonomi Bloom juga mengubah kata kunci operasional dari kata benda menjadi kata kerja dari level terendah sampai dengan level tertinggi.Terdapat perubahan yang sangat signifikan pada revisi taksonomi Bloom di domain kognitif yang terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan berubah menjadi faktual, konseptual, prosedural, metakognisi. dimensi proses kognitif baru menjadi mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Domain afektif meliputi rasa, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan sikap tercermin pada perilaku/ attitude sehari-hari pada proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Domain psikomotorik dirumuskan sebagai serangkaian kemampuan yang bersifat kongkrit dan abstrak. Bloom's taxonomic revision focuses on (1) application changes that consist of three fields, namely the application of curriculum development. application of teaching instruction area, application of assessment/ assessment field; and (2) changes in the terminology emphasizing sub-categories so that assessment becomes more specific, it is easy to arrange assessments in the curriculum, and easy to arrange instructions teaching. Revised Bloom's taxonomy also changed the operational keywords from words to verbs from the lowest level to the highest level. There is a very significant change in Bloom's revised taxonomy in the cognitive domain which consists of two dimensions, namely the dimension of knowledge and the dimension of cognitive processes. The dimension of knowledge changes into factual, conceptual, procedural metacognition. the dimension of the new cognitive process becomes remembering, understanding apply. analyze, evaluate and create. Affective domain includes taste, value, appreciation, enthusiasm, motivation. and attitudes are reflected in behavior everyday in the learning process both in the classroom and outside the classroom. Domain psychomotor formulated as a series of abilities that are concrete and abstract.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual ...keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Tujuan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan implementasi perencanaan pendidikan dalam mengembangkan karakter bangsa. Jenis Penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan Sekolah berupa pengembangan karakter melalui proses pembelajaran, manajemen, dan ekstrakurikuler siswa yang lebih inten dan teratur.
Pendidikan memainkan peran krusial dalam membentuk karakter dan keterampilan individu, serta dalam membangun masyarakat yang seimbang dan berkeadilan. Meskipun demikian, tantangan yang muncul dalam ...konteks pendidikan masih kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam. Salah satu masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah kurangnya pengembangan keterampilan sosial, terutama dalam hal resolusi konflik, di kalangan siswa SMA Swasta Harapan Mandiri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi pengembangan keterampilan resolusi konflik melalui Pembelajaran Sosiologi dalam Kurikulum Merdeka di SMA Swasta Harapan Mandiri, Medan. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, penelitian ini mencakup wawancara mendalam dengan guru sosiologi dan siswa, observasi partisipatif, serta focus group discussion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kasus studi konflik sosial dalam pembelajaran sosiologi memberikan dampak positif pada pemahaman siswa terkait akar penyebab konflik dan dampaknya terhadap masyarakat. Simulasi konflik sosial di kelas efektif dalam memberikan pengalaman langsung kepada siswa, memungkinkan mereka merasakan berbagai emosi yang terlibat dalam konflik, dan mengembangkan empati terhadap perspektif yang berbeda. Diskusi kelompok tentang isu-isu sosial kontemporer meningkatkan keterampilan komunikasi, mendengarkan, dan kolaborasi siswa. Kesimpulannya, Pembelajaran Sosiologi dalam Kurikulum Merdeka di SMA Swasta Harapan Mandiri, Medan, mampu mengembangkan keterampilan resolusi konflik siswa secara holistik. Strategi-strategi pembelajaran yang diterapkan memberikan kontribusi positif pada pemahaman siswa tentang dinamika konflik sosial dan membantu mereka mengembangkan keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan dari pihak sekolah, guru, dan siswa sangat berperan dalam keberhasilan implementasi Pembelajaran Sosiologi yang efektif.
In the 2022/2023 school year, the Ministry of Education, Culture, and Research provides an opportunity for schools not Sekolah Penggerak to implement the Kurikulum Merdeka independently. Government ...support for schools that implement the IKM independently change is provided primarily by the Platform Merdeka Mengajar (PMM). In PMM, all information about the Kurikulum Merdeka is available and can accessed by teachers and schools. Socialization of the Kurikulum Merdeka is no longer provided through training and education, but teachers and schools learn independently by accessing the platform. Although PMM is a breakthrough in the world of Indonesian education, the implementation at the education unit level still reaps the pros and cons. There are still many teachers in Indonesia who are unaware of this government program regarding PMM. Using a qualitative method, the author wants to know how the effectiveness of the socialization of the Kurikulum Merdeka through PMM in schools in Siak District that implement the Kurikulum Merdeka through independent change. The results showed that using PMM in these schools was not optimal, teachers preferred that the socialization be carried out face-to-face with a capabilities trainer. Abstrak Pada tahun ajaran 2022/2023 Kemendikbudristek memberi kesempatan kepada sekolah yang bukan Sekolah Penggerak untuk menerapkan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Dukungan utama yang diberikan pemerintah kepada sekolah yang menerapkan IKM jalur mandiri adalah dengan menyediakan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Di PMM tersedia semua informasi tentang Kurikulum Merdeka yang bisa diakses oleh guru dan sekolah. Sosialisasi mengenai Kurikulum Merdeka tidak lagi diberikan melalui diklat-diklat dan pelatihan berjenjang, melainkan guru dan sekolah belajar mandiri dengan mengakses platform tersebut. Walaupun PMM merupakan terobosan baru di dunia pendidikan Indonesia, tetapi penerapan dan penggunaannya di lapangan, masih menuai pro dan kontra. Masih banyak guru-guru di Indonesia yang belum mengetahui program pemerintah mengenai PMM ini. Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis ingin mengetahui bagaimana efektivitas sosialisasi Kurikulum Merdeka melalui PMM di sekolah-sekolah di Kabupaten Siak yang menerapkan Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri berubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PMM di sekolah-sekolah tersebut belum maksimal, masih banyak guru yang tidak mengetahui keberadaan PMM tersebut, guru-guru lebih memilih sosialisasi dilakukan secara tatap muka dengan narasumber yang mempunyai kapabilitas di bidangnya. Kata Kunci: Kurikulum Merdeka; Platform Merdeka Mengajar; sosialisasi Kurikulum Merdeka
Peranan guru pendidikan jasmani sangat penting untuk menumbuhkan kebugaran serta kesehatan jasmani siswa sehingga peranan guru sangat penting dan menjadi poros penting untuk keberlangsungan dari ...bagian pembelajaran. Peran guru pendidikan jasmani bertanggung jawab untuk membimbing, mengajar serta memeberikan motivasi atau dorongan kepada siswa agar aktif dalam beraktivitas atau kegiatan fisik, yang pada akhirnya memberikan suatu dampak positif bagi kesehatan serta kebugaran jasmani siswa. Walaupun di Indonesia menggunakan Kurikulum Merdeka sedangkan di Malaysia menggunakan Kurikulum Standard Sekolah Rendah dan juga pendekatan di dalam pembelajarannya, tujuan utamanya serupa bahwa harapan kepada siswa dapat memiliki gaya hidup yang aktif serta mendukung kesejahteraan dari fisik serta mental siswa sendiri. Tujuan artikel ini untuk mengetahui peran guru pendidikan jasmani di Indonesia dan Malaysia dimana peran tersebut di atur kurikulum sebagaimana pemerintah telah mengaturnya. Sumber teori diperoleh melalui analisis literatur penelitian yang menjadi panduan dalam penyusunan artikel. Penelitian berbasis studi pustaka ini tidak melibatkan kerja lapangan atau interaksi langsung dengan responden, tetapi data yang dibutuhkan diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan artikel yang relevan dengan tema dan tujuan artikel yang disusun. Data tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan hasil dalam penulisan artikel ini untuk dikaji informasi serta data yang akurat