Sementara pada anak usia dini seharusnya ada beberapa bidang yang harus dikembangkan salah satunya yaitu bidang fisik motorik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian kurikulum TK khususnya ...bidang motorik dalam proses pembelajaran di TK Pertiwi Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah evaluasi, desain penelitian CIPP (Context, Input, Process, Product). Informan peneliti adalah guru TK di TK Pertiwi Kota Pekanbaru di Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru. Teknik Pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian 1) evaluasi context dalam evaluasi kurikulum bidang motorik pada pembelajaran TK Pertiwi Kota Pekanbaru telah sesuai dengan kurikulum 13, 2) evaluasi input dalam evaluasi kurikulum bidang motorik yaitu kesesuaian kualifikasi Pendidikan guru-guru TK yaitu diploma atau sarjana Pendidikan anak Usia Dini dan Sarana Prasarana yang digunakan oleh TK sesuai dengan Standar Sarana Prasarana yaitu baik, 3) evaluasi proses penerapan kurikulum bidang motorik TK termasuk dalam kategori baik, 4) evaluasi produk hasil dari proses pembelajaran kurikulum bidang motorik yaitu siswa berkembang sesuai harapan sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui evaluasi guru terhadap pembelajaran kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) di Sekolah Amal Usaha Muhammadiyah SD ...Muhammadiyah 1 Palopo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dipilih menggunakan snowball sampling. Sedangkan Subjek pada penelitian ini berjumlah 4 informan sebagai guru ISMUBA. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang digunakan melalui wawancara mendalam dengan menggunakan wawancara tidak terstruktur agar memperoleh kedalam informasi. Teknik analisis data yang digunakan dimulai dengan reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil (1) penerapan kurikulum ISMUBA sudah berjalan dengan baik juga memudahkan proses pembuatan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab, (2) pelaksanaan kurikulum ISMUBA adanya keterbatasan waktu belum maksimal dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, serta kurangnya pelatihan guru (pembekalan) dalam pelaksanaan kurikulum sehingga guru membutuhkan pelatihan lebih banyak terutama pemahaman dan metode pembelajaran ISMUBA, (3) kurangnya alat prasarana dan praga di di beberapa mata pelajaran sehingga kurang maksimal dalam memberikan praktek ataupun pengaplikasin nilai-nilai ISMUBA, (4) perlunya pelatihan lanjutan atau workshop kurikulum ISMUBA baik yang berkelanjutan ataupun terstruktur agar lebih mudah memahami dan mempraktekkan kepada siswa terkait kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
Proses pembelajaran yang baik membutuhkan aspek interaktif, menantang, positif, serta memberi kesempatan dalam mengembangkan kreativitas sesuai dengan bakat dan minat pada setiap peserta didik. Oleh ...sebab itu, kreativitas guru dituntut dalam membuat atau memanfaatkan media berbasis teknologi. Media digital yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk media pembelajaran sangat banyak. Apalagi dengan implementasi Kurikulum Merdeka guru dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yaitu dengan menerapkan teknologi digital sebagai media pembelajaran. Tujuan penulisan ini guna mendeskripsikan kreativitas guru dalam mengembangkan media berbasis digital. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek pada penelitian yaitu guru mata pelajaran fiqih di MI Unggulan NU Lamongan. Metode pengumpulan data yang digunakan bersumber dokumen perangkat pembelajaran, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan deskriptif dengan klasifikasi, reduksi data dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada kurikulum merdeka banyak menggunakan media digital sebagai media interaktif dan sebagai bentuk kreativitas guru dalam penerapan teknologi. Adapun media digital yang diterapkan oleh guru di kelas, antara lain: pemanfaatan Google Classroom sebagai ruang kelas online, pemanfaatan aplikasi Kahoot sebagai kuis atau latihan soal dan pemanfaatan aplikasi Quizizz sebagai penilaian harian. Selain itu guru juga memanfaatkan teknologi yang lain seperti Powerpoint sebagai media pembelajaran di kelas untuk menjelaskan materi, menampilkan video dan animasi digital dan perpustakaan digital yang berkaitan dengan materi ajar.
Tujuan dari penelitian ini untuk agar dapat melihat keefektifan kurikulum merdeka yang digunakan saat ini untuk perkembangan tanggung jawab dan disiplin pada anak sebagaimana implementasi kurikulum ...merdeka di terapkan dalam PAUD, karena dasar dari adanya kurikulum merdeka ini adalah untuk membentuk rasa tangung jawab anak dan disiplin anak agar menjadi lebih baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Penelitian ini dilaksanakan di sekolah penggerak di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Waktu Penelitian dilakukan pada semester I yang kurang lebih berlangsung selama 2 bulan Meliputi perencanaan kegiatan penelitian dan penerapan kegiatan penelitian serta pengambilan data. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anak yang berada di sekolah penggerak kabupaten Kuningan pada tahun ajaran 2023/2024 yang memiliki karakteristik yang sama. Sampel untuk penelitian ini yaitu dua sekolah kelompok eksperimen dan dua sekolah sebagai kelompok kontrol, hasil penelitian bahwa anak yang menggunakan kurikulum merdeka lebih memiliki tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dari pada yang belum, kerena melalui keurikulum merdeka terdapat sebuat pembiasaan dari pelajar profil pancasila, sehingga implementasinya lebih mudah diterapkan pada anak.
Kurikulum merdeka belajar merupakan kurikulum baru sebagai pengganti kurikulum 2013. Kurikulum merdeka belajar memungkinkan inovasi pendidik dan penyelenggara pendidikan dalam penyelenggaraan ...pembelajaran. MTs Islamiyah Palangka Raya pada tahun pelajaran 2022/2023 belum menerapkan kurikulum merdeka belajar karena masih kurangnya informasi dan pelatihan, serta kesiapan madrasah. Untuk itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan kurikulum merdeka belajar. Motode yang digunakan adalah diskusi dan informasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket dan tes pemahaman awal dan akhir. Kegiatan ini dihadiri seluruh pendidik di MTs Islamiyah dan terlaksana dengan baik dan menarik. Setelah pelatihan selesai, hasil postes menunjukkan perubahan drastis, dimana 70% peserta memahami dan mampu merumuskan perangkat pembelajaran terkait kurikulum merdeka. Hal ini dapat diartikan bahwa pelaksanaan pelatihan berhasil dengan peningkatan yang tinggi dalam pemahaman materi sebelum dan sesudah pelatihan.
Indonesia sebagai negara multikultural yang banyak akan keberagaman seperti ras, suku, agama, bahasa dan budaya. Sehingga upaya pendidikan pada anak usia dini dalam membangun karakter anak yang ...moderat terhadap perbedaan dilingkungannya melalui program moderasi beragama pada pendidikan agama islam. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana implementasi program moderasi beragama pada pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam di RA Ar Rafif Ngajeg, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian menggunakan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data. menggunakan Teknik observasi, wawancara, dan dokumentas. Hasil penelitian ini adalah Lembaga RA Ar Rafif dalam mengimplementasikan program moderasi beragama pada anak usia dini berdasarkan pada 4 indikator yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan Kepekaan Tradisi. Dengan penerapan moderasi beragama pada pendidikan anak usia dini dalam pendidikan Agama islam dapat menjaga kesatuan bangsa Indonesia dan juga karakter anak bangsa Indonesia dengan lebih mengenalkan dan menanamkan moderasi beragama yang dapat dilakukan oleh Lembaga RA Ar rafif Ngajeg, desa Tirtomartani, kecamatan Kalasan, kabupaten Sleman
Pendidikan dasar merupakan wilayah fundamental bagi pengembangan sumber daya manusia.KTSP pada Pendidikan Dasar sewajarnya dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, diarahkan pada ...berbagai tuntutan dan kebutuhannya di masyarakat dan untuk masa depan. Implementasi KTSP untuk Pendidikan Dasar membutuhkan kesiapan berbagai perangkat dan sumber daya manusia, termasuk alat ukur tingkat keberhasilannya. Evaluasi KTSP untuk pendidikan dasar sewajarnya diarahkan pada setiap wilayah kurikulum secara terintegrasi, baik dari sisi ide, dokumen, desain, implementasi dan perangkat-perangkat kurikulum. Kendati saat ini implementasi KTSP pada tingkat Pendidikan Dasar belum sempurna namun selayaknya perangkat evaluasi sudah disiapkan.
Prinsip utama dari evaluasi kurikulum yaitu bahwa untuk evaluasi kurikulum yang komprehensif harus secara sistematik mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan kurikulum, demikian pula dengan ...Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sudah banyak sekolah yang telah mengimplementasi-kan KTSP, baik yang dikembangkan secara mandiri maupun dengan cara mengadopsi atau mengadaptasi KTSP yang telah dibuat oleh pihak lainnya. Setelah melewati suatu periode waktu tertentu, KTSP perlu dievaluasi agar kekuatan dan kelemahannya dapat teridentifikasi. Hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penyempurnaan KTSP di masa yang datang atau sebagai informasi yang dapat digunakan bagi perumusan kebijakan pendidikan khususnya berkenaan dengan kurikulum.
Evaluasi kurikulum merupakan tahapan penting dalam pengembangan kurikulum untuk mengetahui pencapaian target yang mana dikhususkan terhadap informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang ...berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Evaluasi KTSP berbasis kinerja adalah model evaluasi yang melihat penampilan/performan dari elemen sekolah, yaitu bahwa model evaluasi kurikulum berbasis kinerja merupakan konsekuensi logis dari manajemen berbasis sekolah (MBS).
Pengembangan kurikulum yang sejalan dengan sistem pendidikan nasional, kebutuhan dan kondisi riil perlu diupayakan secara terus menerus bagi terwujudnya sumber daya manusia yang handal. Dengan ...digunakannya kurikulum 2006 (KTSP), perubahan kurikulum 2004 ke 2006, merupakan upaya pembaharuan atau penyesuaian kurikulum yang didasarkan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan yang diharapkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Untuk KTSP tingkat pendidikan menengah (SMA), tujuan pendidikannya adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk mencapai tujuan tersebut, dijabarkan ke dalam sejumlah mata pelajaran yang terdapat pada jenjang pendidikan menengah. Pada tataran implementasi kurikulum secara umum, implementasi KTSP meliputi pengembangan silabus dan RPP, pelaksanaan proses pembelajaran dan cara penilaiannya. Dalam konteks pelaksanaan kurikulum, hasil penilaian dapat diamati melalui indikator-indikator yang tercermin dalam rangkaian kegiatan pembelajaran, sebagai bentuk implementasi kurikulum. Untuk melihat sejauhmana keberhasilan dari implementasi kurikulum, sudah barang tentu membutuhkan waktu dan proses, karena hasil dari suatu proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang terus menerus dan panjang.