Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi peserta didik SMK terhadap PJOK dalam kurikulum SMK. Metode: Penelitian kuantitatif dengan instrumen berupa angket menggunakan Skala Likert dengan ...skor 5-1. Uji validitas isi oleh dua orang ahli dan validitas butir pernyataan dengan melihat Corrected Item-Total yang nilai korelasinya di atas atau sama dengan 0,2. Uji reliabilitas item dilakukan menggunakan koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha lebih dari 0,70 (ri > 0,70). Analisis data menggunakan uji deskriptif kuantitatif. Untuk mendeskripsikan setiap pernyataan indikator menggunakan tingkat capaian responden (TCR). Hasil: Indikator PJOK dalam kurikulum SMK nilai TCR 83% kategori baik. PJOK pada indikator kognitif nilai TCR 86% kategori sangat baik. PJOK pada indikator afektif nilai TCR 82% kategori baik. PJOK pada indikator psikomotor nilai TCR 84% kategori baik. Untuk nilai TCR rata-rata dari semua indikator sebesar 83% kategori baik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik SMK memiliki persepsi yang baik terhadap PJOK dalam kurikulum SMK. Sehingga PJOK harus menjadi bagian penting dalam kurikulum SMK dan diajarkan di kelas X, XI, dan XII.
Sebuah fenomena yang menjadi perhatian besar dalam dunia pendidikan adalah merosotnya sikap moral masyarakat Indonesia belakangan ini, sehingga hadir kurikulum 2013 sebagai salah satu solusinya. ...Selain itu, Indonesia sudah sejak lama telah memiliki model pendidikan yang sukses membentuk karakter anak bangsa yaitu sistem pendidikan “pesantren”. Oleh sebab itu, perpaduan kurikulum Madrasah dengan pembelajaran pesantren menjadi penting untuk diterapkan saat ini. Mts Ar Ruhama telah menerapkan kurikulum 2013 yang dipadukan dengan pembelajaran pesantren. Penelitian yang dilakukan di Mts Ar Ruhama menghasilkan: 1) Manajemen kurikulum yang digunakan di Mts Ar Ruhama yaitu menggunakan kurikulum pembelajaran 2013. Adapun dalam mata pelajarannya ditambah dengan pembelajaran pesantren dan kegiatan keagamaan yang dilakukan dipesantren. 2) menanamkan prinsip Mts Ar Ruhama pesantren yang santrinya modok dirumah, menanamkan aktivitas pesantren menjadi aktivitas santri Mts Ar Ruhama, menanamkan profil santri pesantren menjadi profil santri Mts Ar Ruhama. 3)Keberhasilan Manajemen Kurikulum Madrasah Berbasis Full Day School Dalam Penanaman Budaya Pesantren yang diterapkan oleh Madrasah Tsanawiyah Arruhama Kuningan ada tiga hal yaitu, meningkatnya peminat dari masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke Mts Ar Ruhama, dibukatikan dengan Prestasi Akademik yang dicapai Mts Ar Ruhama yaitu peringkat ke-3 UNBK dan peringkat ke-1 Try out UNBK se-kabupaten Kuningan, juga Prestasi non akademik yang banyak dari berbagai lomba baik tingkat kecamatan, kabupaten, se-wilayah 3 maupun nasional. Selain itu Prestasi unggulan bidang tahfidz Qur’an minimal 3 juz bagi lulusan Mts Ar Ruhama.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan kurikulum berorientasi KKNI di FIS UNIMED. Subjek penelitian ini yaitu: Validator ahli sebanyak 5 yang terdiri dari: (1) ahli desain ...kurikulum; (2) ahli IPS; (3) ahli Geografi; (4) ahli PKn; dan (5) ahli Antropologi. Metode Penelitian dalam peneitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (R&D). Prosedur pengembangan yang akan ditempuh untuk menghasilkan produk model kurikulum berorientasi KKNI di FIS UNIMED dibagi menjadi empat tahapan, yaitu: (1) analisis pendahuluan, (2) pengembangan produk, (3) validasi produk, dan (4) uji kelayakan produk. Data dikumpulkan melalui angket validasi ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum berorientasi KKNI yang dikembangkan pada penelitian ini sangat layak diterapkan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Hal tersebut dikarenakan Kurikulum berorientasi KKNI yang dikembangkan telah memenuhi standar nasional dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan perangkat perkuliahan berupa Rencana Perkuliahan Semester.
Adaptasi dan inovasi merupakan dua hal yang sangat penting dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar pada madrasah ibtidaiyah. Adaptasi di perlukan agar madrasah dapat menyesuaikan diri dengan ...perubahan kurikulum yang di terapkan, sementara inovasi merupakan upaya buat membentuk sesuatu yg baru & tidak selaras menurut sebelumnya. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis adaptasi dan inovasi Madrasah Ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum merdeka belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif jenis studi kasus dengan cara melakukan wawancara mendalam kepala sekolah, guru dll di Madrasah Ibtidaiyah Khusnul Khitam yang telah berhasil menerapkan kurikulum merdeka belajar. Penelitian dilakukan selama satu bulan pada bulan januari 2023. Hasil penelitian inovasi ini dilakukan dengan menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Ini akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Secara keseluruhan, adaptasi dan inovasi yang dilakukan oleh madrasah ibtidaiyah dalam menyambut kurikulum Merdeka Belajar akan agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.
Pengelolaan pendidikan merupakan pengaturan kewenangan penyelenggaraan pendidikan suatu negara oleh pemerintah, pemerintah, provinsi, pemerintah kota/daerah, penyelenggaraan pendidikan berbasis ...masyarakat dan satuan pendidikan supaya proses pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. MAN 2 Banjarnegara sebagai salah satu instansi pendidikan dalam pelaksanaan administrasi kurikulum sudah menggunakan website. Permasalahan yang muncul antara lain menu kurikulum yang tersedia di website sekolah belum mencakup sebagian besar tugas pokok dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum, data perangkat pembelajaran yang disetorkan secara perseorangan dirasa belum efektif serta belum adanya sistem yang secara khusus disediakan untuk mengelola administrasi kurikulum. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sistem administrasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan wakil kepalasekolah bidang kurikulum, mengetahui kelayakan dan efektivitas dari sistem administrasi kurikulum yang dikembangkan di MAN 2 Banjarnegara. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan metode user centered design (UCD). Metode ini merupakan metode yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari sebuah proses pengembangan sistem. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi kurikulum yang dikembangkan sudah cukup sesuai dengan kebutuhan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, hasil uji kelayakan sistem administrasi kurikulum yang diujikan pada ahli media berdasarkan standar ISO 9126 berada pada kategori sangat layak digunakan dan hasil uji efektivitas menunjukkan bahwa sistem administrasi kurikulum sudah efektif untuk dapat menghasilkan informasi yang berkualitas karena didukung dengan kualitas sistem dan kualitas pelayanan yang baik.
This research aims to formalize learning objectives, strategies in achieving memorization targets, how to run the learning curriculum, especially in the COVID-19 pandemic situation. The research ...method used is (a) muayasyah (living directly with students for several months so that all activities appear clearly in plain sight. (b) research and development, by analyzing and reviewing the facts in the field. (c) interview, i.e., by formal and informal live interviews with the leadership, teachers, and students. (d) library, i.e., by referring to relevant previous studies. (e) observation, by conducting direct research into field facts related to research objects. (f) documentation, using existing documents in the form of reading books, and so on. The results show that teachers are at the forefront of curriculum development, that every teacher must be smart in capturing every developing situation. That the materials and learning strategies that have been developed can be used to be a comparison to improve the quality of teachers. From this research, it can be concluded that in the work of curriculum preparation is not enough only to use experts but also to involve teachers who are qualified as a team and contributors to ideas from the field.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran, strategi dalam mencapai target hafalan, cara menjalankan kurikulum pembelajaran terutama di masa pandemik COVID-19. Metode penelitian yang digunakan adalah (a) muayasyah (hidup langsung Bersama peserta didik selama beberapa bulan, sehingga semua kegiatan tampak dengan nyata di depan mata. (b) research dan development, dengan menganalisis dan mengkaji fakta-fakta di lapangan. (c) interview, yaitu dengan wawancara langsung secara formal maupun informal kepada pihak pimpinan, para guru dan peserta didik. (d) library, yaitu dengan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan. (e) observasi, dengan melakukan penelitian langsung kepada fakta-fakta lapangan terkait objek penelitian. (f) dokumentasi, dengan menggunakan dokumen yang sudah ada berupa buku bacaan dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru adalah garda terdepan dalam pengembangan kurikulum, bahwa setiap guru harus cerdas dalam menangkap setiap situasi yang berkembang. Bahwa bahan dan strategi pembelajaran yang telah dikembangkan bisa digunakan untuk menjadi perbandingan dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa dalam kerja penyusunan kurikulum tidak cukup hanya menggunakan para ahli tetapi juga harus melibatkan para guru yang berpengalaman sebagai tim dan penyumbang ide dari lapangan.
Abtract: This study aims to describe the implementation of authentic assessment in the 2013 curriculum at junior high level in both public and private schools. The research method used is descriptive ...qualitative approach. Based on the results of research that has been done, the researcher obtained overall data on the three aspects of assessment that teachers already understood the theory of authentic assessment. The teachers also comprehended the authentic assessment and how to plan authentic assessment well. However, there were some teachers who only did what they could do without adhering to the rules which applied to authentic assessment. The teachers mentioned that there were many obstacles encountered in the process of implementing authentic assessment, one of which was the large number of students that resulted in the process of taking scores on aspects of attitudes and skills only on the surface. Therefore, teachers need to carefully interpret the rules in carrying out authentic assessments covering in the aspects of attitude, knowledge, and skills. Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi penilaian autentik dalam kurikulum 2013 pada jenjang SMP baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan data secara keseluruhan pada ketiga aspek penilaian bahwa pengajar sudah mengetahui secara teori tentang penilaian autentik, para pengajar juga memahami dengan baik penilaian autentik beserta cara merencanakan penilaian autentik hingga pelaksanaannya. Tetapi masih ada beberapa pengajar yang dalam proses perencanaan dan pelaksanaan hanya melakukan seadanya tanpa mematuhi rambu-rambu yang berlaku pada penilaian autentik. Para pengajar juga mengatakan bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam proses implementasi penilaian autentik, salah satunya adalah banyaknya jumlah anak didik sehingga proses pengambilan nilai pada aspek sikap dan keterampilan hanya seadanya. Oleh karena itu, para pengajar perlu memperhatikan dengan seksama rambu-rambu dalam melaksanakan penilaian autentik baik pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 22 SP5 Manis Raya tahun pelajaran 2019/2020. Subjek dalam penelitian ini terdiri atas 24 orang siswa. ...Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Survei. Teknik pengumpulan data menggunakan jenis wawancara tersruktur. Alat pengumpulan data berupa lembar wawancara dan dokumen. Hasil dari penelitian ini berdasarkan nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri 22 SP.5 Manis Raya dengan siswa 24 orang dimana terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswi perempuan, berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa siswi perempuan lebih unggul dari pada siswa laki-laki baik itu dalam nilai pengetahuan dan keterampilan. Adapun yang menjadi faktor pendukung hasil belajar siswa adalah(1) dukungan dari orang tua, (2) menggunakan media seadanya, (3) selalu mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran, (4) melakukan KKG setiap bulan. Dalam mengajar guru-guru di SDN 22 SP.5 Manis Raya menggunakan media apa adanya tergantung dari materi apa yang disampaikan dan guru-guru pun mengajak siswa keluar dari kelas dan mengajar dengan media seadanya, agar siswa tidak merasa bosan belajar didalam kelas.. Upaya untuk mengatasi hambatan hasil belajar siswa adalah (1) guru memamfaatkan sarana dan prasarana yang ada dilingkungan,(2) melakukan pendekatan kepada siswa,(3) memahami karakter setiap siswa, dan ) dan(4) di akhir pembelajaran guru selalu memberikan evaluasi kepada siswa tentang apa yang telah dipelajari.
Penerapan kurikulum di suatu sekolah turut mempengaruhi bagaimana guru dalam mengimplementasikan dan mengembangkan sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa. Muncul problematika implementasi dan ...pengembangan sumber belajar di SMP Kartika XIX-2 Kota Bandung oleh adanya dualisme kurikulum yang berlaku. Tujuan penelitian ini memberikan gambaran secara komprehensif mengenai implementasi dan pengembangan sumber belajar IPS; identifikasi terhadap permasalahan implementasi dan pengembangan sumber belajar IPS dan faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan implementasi dan pengembangan sumber belajar antara kelas yang menggunakan K13 dan kurikulum merdeka, perbedaan tersebut nampak antara kelas VII dengan kelas VIII dan kelas IX. Selain dari segi kurikulum permasalahan dan faktor penyebab cukup beragam baik dari guru, siswa, sekolah, lingkungan, stakeholder dan pemangku kebijakan lain. Penelitian ini merupakan bahan evaluasi yang dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk memperbaiki implementasi dan pengembangan sumber belajar IPS kususnya dalam masa transisi K13 ke kurikulum merdeka. Penelitian berikutnya diharapkan dapat lebih berfokus pada pengembangan sumber belajar untuk kurikulum merdeka terutama dalam bentuk digital sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad ke-21.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Tema Empat Sehat Itu Penting yang dilakukan di Kelas V SD Swasta St. Antonius V Medan Tahun ...Pembelajaran 2019/2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh seluruh siswa kelas V SD Swasta St. Antonius V Medan yang berjumlah 127 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel purposive sampling, peneliti memilih kelas VB yang berjumlah sebanyak 43 siswa sebagai sampel. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif sejenis survey. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis untuk menguji hipotesis maka peneliti menggunakan teknik hipotesis uji t. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti dengan uij hipotesis menunjukkan bahwa kurikulum 2013 memiliki rata-rata 89,046 dengan kategori tinggi dan hasil belajar memiliki 83,37, dengan kategori sangat tinggi hal ini didukung dengan hasil pengujian hipotesis uji t dimana nilai thitung ttabel yaitu 5,946 1,681. Maka dengan demikian Ha diterima yaitu ada hubungan yang signifikan antar hubungan kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa di kelas V SD Swasta Santo Antonius V Medan Tahun Pembelajaran 2019/2020.