Similar to the language of the Qur’an, the terminology will imply pleasure before ideological submission. This study explores several hypotheses regarding the pleasure-related aspects of the Qur’anic ...text, particularly in the context of the oral Qur’an. It is because achieving an aesthetic experience through the mouth is one way. Some of these issues have been addressed by the concepts of work and text (teks), as well as Roland Barthes’ aesthetics of textual pleasure (The Pleasure of the Text). The use of Barthes concepts is made to carry on semiotics’ work in the study of how to read the Qur’an and incorporate the Barthesian text theory into the same study. In comparison to the findings of this qualitative research, the Qur’an as an authoritative holy book is a work that has absolute and complete truth and completeness, which does not allow any textual changes. Muslims who reject this idea are also rejecting their faith in Almighty Allah. Since the Qur’an is so full of meaning, which is limitless and can never be fully understood, it is also a text. In light of this, the Qur’an will give its readers ample room to create new texts (read: tafsir). This is consistent with the principle, s}ah}ih likulli zaman wa makn, that the Qur’an will always be relevant to the world and its events. The Qur’an, which is mostly read by Muslims, will also make its readers happy at the same time.
Setiap karya musik yang dinyanyikan, biasanya memiliki sebuah lirik yang ikut andil di dalamnya. Kebanyakan, penciptaan sebuah lirik terinspirasi dari sebuah puisi. Banyak sekali jenis-jenis puisi di ...dunia, salah satunya adalah puisi Sestina. Penelitian ini berjudul "Sestina dalam Sudut Pandang Estetika Monroe C. Berdsley". Puisi sestina adalah salah satu puisi kuno yang tidak memiliki unsur rima tetapi memiliki algoritma repetisi yang disebut circular of sestina. Dalam sebuah karya seni, selalu memiliki suatu estetika yang terkandung di dalamnya. Dengan meninjau lebih dalam tentang estetika, penelitian ini berfokus pada teori estetika yang dikemukakan oleh Monroe C. Berdsley. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis karya sastra sestina dalam sudut pandang teori estetika dari Monroe C. Berdsley. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sebuah pendekatan yang menjurus pada studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan tentang ketiga unsur Intensity, Complexity, dan Unity yang terdapat dalam suatu karya sastra sestina dengan menggunakan contoh karya puisi "Sestina" yang diciptakan oleh Elizabeth Bishop. The model song is a song that is used as a medium in achieving theme based learning. The problem in the process of creating songs is the difference in students' musical abilities between the background of music education and students in the PG-PAUD Study Program. This study aims to describe the optimization of the learning process of song copyright for early childhood learning. This study uses a qualitative approach. The subjects in this study were level II students in class A, B, C, and D, totaling 59 students. This research was conducted in the even semester of the 2015/2016 academic year, with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The results of the study concluded that the way to optimize the creation of "Model Song" for early childhood is through making a synopsis, implementing collaborative discussion methods, appreciation, and documenting songs in the form of CDs and books. With the right method in optimizing the learning process, it can improve the quality of songs created by students.Keywords: Optimization, Model Song, Early Childhood.
Estetika Antologi Puisi-Puisi Pujangga Baru Pertiwi, Afrilia Wahyuni Eka; Madinah, Fahira Zhazha; Wulandari, Ririn
Gondang : Jurnal Seni dan Budaya (Online),
06/2018, Letnik:
2, Številka:
1
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) bentuk estetika pada kumpulan puisi pujangga baru. (2) fungsi estetika dalam kumpulan puisi pujangga baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika ...filosofis teori Alexander Baumgartenn. Sumber data penelitian ini kumpulan puisi pujangga baru dengan beberapa objek yaitu; puisi Aku karya Chairil Anwar, puisi Bahasa, Bangsa karya Moh. Yamin, dan puisi Do’a karya Amir Hamzah. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan memahami bait puisi. Teknik analisis data yang digunakan model analisis isi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Metode yang di dapatkan melalui buku dan jurnal, serta diskusi teman sejawat. Sumber data dan data berwujud bait puisi kumpulan puisi pujangga baru. Hasil penelitian diklasifikasikan menjadi; (1) bentuk estetika puisi Aku karya Chairil Anwar menggunakan diksi, sehingga menghasilkan bentuk bebas, bentuk estetika dalam sajak puisi Bahasa, Bangsa ditunjukan dalam pemakaian majas personifikasi. Bentuk estetika dalam sajak Do’a, yaitu penggunaan bentuk ekspresi syair panjang. (2) fungsi estetika kumpulan puisi pujangga baru dalam setiap objeknya yaitu: Puisi Aku memiliki fungsi estetika menggambarkan semangat perjuangan dengan bentuk yang menarik, puisi Bahasa, Bangsa memiliki fungsi estetika sebagai imajinasi pembaca dalam suatu bangsa dan puisi Do’a memiliki fungsi estetika dalam pemilihan kata yang indah.
The main objective of this study is to introduce the Czech reader to the hitherto unexplored phenomenon of cuteness (kawaii) in Japanese culture and society. The term kawaii, which is used to ...describe cute objects (toddlers, animals, mascots, toys), represents one of the most culturally persuasive aesthetics of the new millennium and is a significant economic driver of Japan’s cultural industry (manga, anime, fashion, music). In other words, kawaii is not a temporary fashion trend – it is virtually a ‘standard aesthetic’ that has permeated all areas of Japanese everyday life. In this study, I focus on three thematic units, namely psychology, aesthetics, and history of cuteness. Within psychology, I analyze kawaii as an intense emotional response to some significant stimulus that triggers a ‘maternal’ desire. Within aesthetics, I firstly focus on the stylized Japanese script, which started the kawaii fever in 1970s. Secondly, I point out the main specifics of Japanese product design with kawaii features and explain how kawaii aesthetics permeated the field of Japanese fashion. Thirdly, I focus on various mascots and animal characters that represent the main platform of kawaii aesthetics today, and demonstrate how Japanese authorities and institutions utilize this aesthetic to maintain the status quo. Finally, I offer a brief history of Japanese cuteness, which began in court literature of the 10th century and culminated in the second half of the 20th century.
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam kebudayaan dan kesenian daerah yang unik dan menjadi identitas dari daerah tersebut. Penelitian ini berfokus pada kebudayaan yang ada di daerah ...Banyuwangi, Jawa Timur secara khusus batik dengan motif Gajah Oling. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik penelitian wawancara, observasi, dan studi literatur. Motif batik gajah oling akan dikaji dengan menggunakan pendekatan etnosemiotika dan estetika yang bertujuan untuk mendeskripsikan motif batik gajah oling dan inovasinya serta penerapannya pada tata busana tari Gandrung.
Studi Eksploratif Bahan Ajar Cello Berbasis Metode Suzuki Nurmusabih, Nandya Abror; Martopo, Hari; Yunita, Ayu Tresna
Promusika: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik,
11/2018, Letnik:
5, Številka:
1
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
Metode Suzuki merupakan metode pembelajaran musik yang menekankan pentingnya pendidikan bakat musik sedini mungkin untuk anak-anak dengan menggunakan bahasa ibu (mother tongue). Metode ini banyak ...disalahartikan oleh masyarakat hanya dengan menggunakan kurikulum buku saja, tanpa menerapkan filosofi dari penciptanya, Shinici Suzuki yaitu dididik dengan kasih sayang Nurtured by Love (dididik dengan kasih sayang) dan teorinya yaitu Talent Education (pendidikan bakat). Tujuan eksplorasi Metode Suzuki ini yaitu: (1) untuk memperkaya bahan ajar cello berbasis Metode Suzuki Cello menggunakan metode eksploratif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu yang belum diketahui, belum dipahami, dan belum dikenali dengan baik, (2) untuk mensosialisasikan Metode Suzuki dalam pembelajaran cello. Kesimpulan yang dapat diambil adalah: (1) pengayaan bahan ajar cello dalam Metode Suzuki menggunakan metode eksploratif, (2) metode eksploratif yang diterapkan pada pengayaan bahan ajar cello sebagai upaya mensosialisasikanera.
This study aims to reveal the aesthetic idiom of postmodernism in novel “Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu” by Intan Paramaditha. This research is qualitative approach using content analysis. ...Data are collected by inventory textual quotes that have the aesthetic characteristics of postmodernism pastiche, parody, kitsch, camp, and schizophrenia in the novel. The research results indicatefirst, the aesthetic idiom of pastiche is indicated by duplicate of other texts as a form of author appreciation of existing literary. Second, the aesthetic idiom of parody is indicated by the presence of dialogues that make up other texts in order to criticize pre-existing texts. Thirdly, the kitsch idiom is found in the presence of confusions between high-value and high-text texts aimed at disclosing the high-value text. Fourth, the discovery of female characters who have male physical characteristics without any meaning indicates the existence of camp idiom. Fifth, the idiom of schizophrenia can be found on the whole structure of an irregular novelstory.
Awal mula riset ini didasarkan pada desain busana yang dipakai penari tarian Sparkling Surabaya. Busana yang digunakan oleh para penari seakan memberikan ciri khas yang unik jika dibandingkan dengan ...tarian daerah lain. Dengan adanya hal tersebut, peneliti tertarik dalam meneliti sebuah interpretasi serta mencari tahu busana tarian Sparkling Surabaya. Tujuan riset ini yaitu untuk mendeskripsikan busana, makna yang tekandung, aksesoris dan pengaruh perubahan tata busana Tarian Suramadu. Metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetika fungsional digunakan dalam riset ini. Riset ini dilakukan di Kota Surabaya dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan keunikan busana tari Sparkling Surabaya yaitu pada busana yang khas menggunakan sayap, sampur, mahkota dan aksesoris lain yang disertakan. Sedangkan kaitannya dengan estetika busana yang digunakan pada penari Sparkling Surabaya yaitu ada pada penciptaannya melalui eksresi gerak dan karakter dari masyarakat kota Surabaya.
Karakter suatu bangunan dibentuk oleh beberapa elemen. Diantaranya adalah elemen arsitektural. Elemen arsitektural bisa dinilai menggunakan skala penilaian kualitas estetika. Nilai estetika berkaitan ...erat dengan persepsi masyarakat. Bangunan Kolonial di Jalan Basuki Rahmat Malang memiliki karakter yang khas sehingga patut dilestarikan. Penilaian estetika bangunan merupakan langkah awal dalam upaya pelestarian bangunan Kolonial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas estetika elemen arsitektural bangunan Kolonial di Jalan Basuki Rahmat Malang. Kuesioner digunakan untuk pengambilan data. Pengukuran kualitas estetika dilakukan dengan menggunakan semantic differential scale. Masyarakat diminta menilai kualitas estetika bangunan berdasarkan persepsinya masing-masing dengan melihat foto. Data dianalisis menggunakan descriptive statistics, independent samples test, dan linier regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa elemen arsitektural yang berdampak paling signifikan terhadap keindahan bangunan kolonial adalah fasade. Bangunan kolonial dengan nilai estetika tertinggi adalah Gereja Hati Kudus Yesus Malang.
Barungan gamelan Gong Gede adalah satu wujud dari berbagai bentuk di Bali. Penelitian artikel ini bertujuan untuk menganalisis estetika tabuh Gong Gede di Desa Adat Tejakula di Kabupaten Buleleng ...Bali. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu mengungkapkan suatu masalah sesuai dengan logika yang ada dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diperoleh dari sumber data primer berupa wawancara dengan informan Pande Gede Mustika dan Made Imawan (Jro Bau) dengan teknik purposive sampling. Data sekunder diperoleh melalui hasil dokumentasi pelaksanaan pertunjukkan Gamelan Gong Gede di Pura Desa Adat Tejakula. Hasil penelitian ini adalah mengetahui bentuk estetika pertunjukkan gending lelambatan Gamelan Gong Gede. Dalam penyajiannya, estetika pertunjukkan Gamelan Gong Gede yang terdapat di Desa Adat Tejakula diawali dengan tabuh gilak, tabuh telu, dan tabuh megending (tabuh pat dan tabuh nem). Dalam estetika terdapat wujud atau rupa (appreance), bobot atau isi (content), dan penampilan (presentation).