Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada siswa yang belajar secara konvensional dan ...mengetahui siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika tinggi, lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika rendah. Rancangan penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) desain faktorial 2 x 2. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran dan kemampuan dasar matematika. Variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA bagi siswa yang belajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi daripada siswa yang belajar secara konvensional dan mempunyai kemampuan dasar matematika tinggi lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai kemampuan dasar matematika rendah.
Abstract : Basic Mathematics is one of the subjects that must be taken by students of Islamic Education Management Studies Program of first semester in UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Most graduates ...of students who enter the Islamic Education Management Studies Program is a graduate of SMK or SMA majoring in social studies. Therefore, the researcher applies an escapitory method to teach Basic Mathematics courses in MPI. The purpose of this study is to determine the influence of expository methods in the basic mathematics courses in Islamic education management program. The population in this study is the students of Islamic education management study semester one with the sampling taken with purposive sampling technique so that the sample obtained one class that is class A which amounted to 39 students. The research method used is pseudo experiment. Data collection techniques using pretest and postest. The assumption test includes the data normality test using the Liilefors test. Data analysis using Wilcoxon test. Based on the Wilcoxon test output it is known that Asymp Sig (2-tailed) is worth 0.000. Because the value 0.000 <0.05 then it can be interpreted that there is a difference between the basic mathematics skills test before the students were given the expository method. The result of the research shows that there is influence of expository method in the elementary mathematics course in Islamic education management student. Keywords: Expository, Pretest, Posttest, Basic Mathematic Abstrak: Matematika Dasar merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam semester satu di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Kebanyakan lulusan mahasiswa yang masuk ke Program Studi Manajemen Pendidikan Islam merupakan lulusan SMK atau SMA jurusan IPS. Oleh karena itu, peneliti menerapkan metode eskpositori untuk mengajarkan mata kuliah Matematika Dasar di MPI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ekspositori pada mata kuliah Matematika Dasar di Prodi Manajemen Pendidikan Islam. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa prodi manajemen pendidikan islam semester satu dengan pengambilan sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel satu kelas yaitu kelas A yang berjumlah 39 mahasiswa.Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperiment semu. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pretest dan posttest. Uji asumsi meliputi uji normalitas data dengan menggunakan uji Liilefors. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan output uji Wilcoxon diketahui bahwa Asymp Sig (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan antara tes kemampuan matematika dasar mahasiswa sebelum dengan sesudah diberi metode ekspositori. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh metode ekspositori pada mata kuliah matematika dasar pada mahasiswa manajemen pendidikan islam. Kata Kunci: Ekspositori, Pretest, Posttest, Matematika Dasar
Membaca, menulis dan berhitung merupakan kesatuan yang menjadi kebiasaan semua orang. Apalagi bagi peserta didik, tiada hari tanpa ketiga kegiatan tersebut. Ketika siswa mengalami hambatan dalam ...memahami isi soal cerita, maka siswapun sulit untuk menyelesaikan soal dengan baik. Dengan demikian, prestasi belajar siswa akan menurun karena berulang kali melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Tujuan dari penelitian adalah untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan soal cerita kelas IV SDN 02 Kertosari Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV SDN 02 Kertosari yang berjumlah 28 siswa dari dua sekolah di kelurahan Kertosari. Teknik sampling yang digunakan dengan teknik sampel jenuh, sehingga yang ada pada populasi digunakan sebagai sampel secara keseluruhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes pilihan ganda pada variabel X dan tes isian pada variabel Y. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas. Analisis data penelitian menggunakan regresi linear sederhana dengan menghitung nilai a, nilai b, dan nilai r, nilai t, serta koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi antar variabel.Berdasarkan hasil penelitian, koefisien determinasi yang didapatkan adalah 0,5254 atau 52,54% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan soal cerita siswa kelas IV SDN 02 Kertosari tahun pelajaran 2016/2017.
Penelitian bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran berbasis karakter kreatif melalui pendekatan Whole Brain Teaching pada materi grafik garis lurus yang valid, praktis dan efektif. ...Pengembangan desain pembelajaran ini didasarkan pada model pengembangan Plomp, yang terdiri dari empat fase, yaitu: (1) investigasi awal, (2) desain atau perancangan, (3) realisasi atau konstruksi, dan (4) tes, evaluasi, revisi. Fase investigasi awal meliputi investigasi pengetahuan prasyarat, mengamati dan analisis perilaku siswa, mengkaji kurikulum dan silabus, serta investigasi sumber pendukung. Fase perancangan diantaranya merancang pengorganisasian materi menjadi unit-unit yang utuh, berdasarkan karakteristik materi dan alokasi waktu, membuat pemetaan materi dan aktivitas PBM yang relevan, serta membuat rancangan RPP dan LKS. Dalam fase realisasi, dikembangkan dua perangkat yaitu RPP dan LKS. Di fase terakhir, yaitu tes evaluasi, dilakukan validasi dan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil analisis data, desain pembelajaran matematika berdasarkan Whole Brain Teaching dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari tingkat keterlaksanaan lebih dari 75% dan masing-masing aktivitas terlaksana di atas 61%. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara yang berpendapat bahwa pembelajaran persamaan garis lurus menggunakan Whole Brain Teaching cukup baik dan menyenangkan, secara umum menyampaikan gesture yang dipakai pada pembelajaran dapat membantu dalam memahami konsep persamaan dan grafik garis lurus dan meningkatkan daya ingat.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematika tinggi, ...sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuan matematika sebagai berikut. 1) Siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. 2) Siswa berkemampuan matematika sedang dengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkait pengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui pada informasi yang diberikan. 3) Siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Mengacu pada hasil penelitian terlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika berbeda-beda.This study aims to describe Senior High School students critical thinking process in mathematics problem posing based on their mathematics ability level that is consisted of high, medium and low ability level. The subjects of this study is are five grade X students. The data were collected through semi-structured interview. This research then illustrates senior high school students critical thinking process in mathematic problem posing based on their mathematic ability level as follows: 1) The student have high mathematic ability in mathematic problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information, use her previous knowledge as the source of idea and having some criteria to make problems. 2) The student have medium mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information related to problem posing, identify the instruction basic assumptions due to the knowledge she attained form given information. 3) The student have low mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized kurang baik could understand the instruction and information in mathematics problem posing. Referring to the research findings, it is known that senior high school students critical thinking process in mathematics posing problem is different based on their mathematic ability level.
Described by the philosopher A.J. Ayer as a work of 'great originality and power', this book revolutionized contemporary thinking on science and knowledge. Ideas such as the now legendary doctrine of ...'falsificationism' electrified the scientific community, influencing even working scientists, as well as post-war philosophy. This astonishing work ranks alongside The Open Society and Its Enemies as one of Popper's most enduring books and contains insights and arguments that demand to be read to this day.
'One of the most important documents of the twentieth century.' – Peter Medawar, New Scientist
Bahasa: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Mataram kelas VII. Subjek ...dalam penelitian ini adalah 3 siswa dari 82 siswa kelas VIIIA dan VIIIB yang masing-masing memiliki gaya belajar auditori, visual dan kinestetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan yaitu angket gaya belajar dan tes kemampuan literasi matematika. Data dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan hasil tes literasi matematika siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kemampuan literasi matematika level 4, yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1 dan 2) meskipun mereka kesulitan dalam menyelesaikan soal literasi matematika dengan level 3 (soal nomor 3 dan 4). 2) Siswa dengan gaya belajar visual memiliki kemampuan literasi matematika level 3 yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 3 (soal nomor 3 dan 4) dan tidak mampu menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1 dan 2). 3) Siswa dengan gaya belajar kinestetis memiliki kemampuan literasi matematika level 4 yang ditunjukkan dengan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal literasi matematika level 4 (soal nomor 1) dan level 3 (soal nomor 3 dan 4). Pada soal nomor 2 (level 4) siswa dengan gaya belajar kinestetis kurang teliti sehingga jawaban yang dihasilkan salah.
Kata kunci: Literasi Matematika; Gaya Belajar; Auditori; Visual; Kinestetis
English: This research aims to describe and analyze student’s mathematic literacy referring to learning style. This research was conducted at SMPN 1 Mataram for VIII class. The subjects are 3 students from 82 students of class VIIIA dan VIIIB who respectively have auditory, visual and kinesthetic learning style. The method used in this research is qualitative. Instruments used in this research are a questionnaire of learning style and tests of mathematical literacy. Data analysis was conducted descriptively to portray students’ mathematics literacy referring to learning styles. This research shows that: 1) The students with auditory learning style are in the 4th level of mathematical literacy, it is indicated by their ability in solving 4th level math literacy problem (question 1 and 2) although they have difficulties in solving 3th level math literacy problem (questions 3 and 4). 2) The students with visual learning styles are in 3rd level of mathematical literacy indicated by their ability to solve 3rd level math literacy problems (questions 3 and 4) and can’t solve the 4th level math literacy problem (questions 1 and 2). 3) The students with kinesthetic learning styles have 4th level of mathematical literacy shown by their ability to solve 4th level of math literacy problems (question 1) and 3rd level (question 3 and 4). They are less accurate in solving question 2 (4th level) so as they have wrong answer.
Keywords: Mathematics Literacy; Learning Style; Auditory; Visual; Kinesthetic
Dalam memecahkan masalah, siswa yang mengalami kecemasan belajar matematika mungkin mengalami kesalahan-kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa yang mengalami kecemasan ...belajar matematika dalam pemecahan masalaha matematika. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengalami kecemasan matematika tinggi mampu menyelesaikan permasalahan matematika sesuai langkah-langkah Polya. Namun, ia mengalami kesalahan dalam tiga hal, yaitu: (1) kesalahan penulisan simbol-simbol matematika, (2) pemaknaan model matematika, dan (3) ketidakkonsitenan dalam penggunaan simbol.In the problem solving, students learn math anxiety may have errors. This study aimed to analyze the errors that students learn math anxiety in mathematical problem solving. This type of study is a qualitative research with case study method. Sampling was done by using purposive sampling technique. The results showed that students who have high math anxiety was able to solve the problems of mathematics according to the steps Polya. However, he encountered an error in three ways, namely: (1) error in writing mathematical symbols, (2) the meaning of a mathematical model, and (3) inconsistent in the use of symbols.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan realistik setting kooperatif pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar tahun ...ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol dengan desain penelitian one group pre-test and post-test design. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIIIB sebanyak 33 orang siswa yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes untuk melihat kemampuan komunikasi tulisan siswa, lembar observasi untuk mengamati kemampuan komunikasi lisan siswa selama pembelajaran berlangsung, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP serta lembar angket untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran melalui penerapan pendekatan realistik setting kooperatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rata-rata kemampuan komunikasi matematika siswa sebelum dan setelah diajar dengan pendekatan realistik setting kooperatif secara berturut-turut adalah 6,15 dan 29,93 dari skor ideal 60 dengan rata-rata skor gain ternormalisasi sebesar 0,44 yang berarti peningkatannya berada pada kategori sedang, (2) rata-rata persentase frekuensi kemampuan komunikasi lisan siswa dikatakan berhasil karena perolehan rata-rata persentase 76,63%, (3) rata-rata keterlaksanaan pembelajaran yaitu 3,6 dan ini berada pada kategori terlaksana sangat baik, dan (4) angket respons siswa menunjukkan bahwa respons siswa terhadap pembelajaran pendekatan realistik setting kooperatif cenderung positif dengan persentase 88%. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan realistik setting kooperatif berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Makassar. Abstract: This study aims to determine the effect of learning mathematics through Realistic Cooperative Setting Approach to students mathematics’ communication skill of VIII grade of SMP Muhammadiyah 6 Makassar academic year 2017/2018. This Pre-Experiment research involved one class as a case study without control class with One-Group Pre-Test and Post-Test design. The subject of this research were 33 student’s of VIIIB consist of 12 male and 21 female. The research were conducted in 6 meeting. The instrument of this research were test to saw the students’ written communication ability, observation sheet to observed students’ oral communication ability during the learning process, observation sheet of learning implementation to observed teacher ability in managed learning process in appropriate with RPP and questionnaire to measured the student response in learning trough Realistic Cooperative Setting Approach. The result of this research showed that: (1) most of the students’ mathematical communication skill before and after taught by Realistic Cooperative Setting Approach were successive 6,15 and 29,93 from the ideal 60 with average normalized gain score 0.44 means that increase was in the medium category, (2) the average percentage of frequency of the students’ oral communication ability was 76,63%, (3) the average implementation of learning was 3,6 in good category, and (4) the questionnaire showed that students’ response to Realistic Cooperative Setting Approach inclined to be positive with percentage 88%. From the result of this research, can be concluded that the application of Realistic Cooperative Setting Approach influenced the students mathematics’ communication skill of VIII grade of SMP Muhammadiyah 6 Makassar.