Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah metode Outing Class efektif terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa kelas V SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan ...metode Outing Class terhadap kemampuan menulis deskripsi siswa kelas V SD. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif atau eksperiment (pre- eksprimental design) dengan desain one-grup pretest-posttest design. Sampel yang digunakan yaitu siswa kelas V SD yang berjumlah 11 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teks menulis karangan deskripsi. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, maka metode belajar Outing Class dapat mempengaruhi keterampilan menulis deskripsi siswa kelas V SD, yang dapat dilihat dari perbandingan tes hasil pretest dan posttest. Tes hasil belajar siswa pada saat Pre-test paling banyak berada pada kategori sangat rendah dengan persentase 90,9% saat post-test paling banyak berada pada kategori sedang dengan persentase 36,36%. Hasil perhitungan dengan analisis uji t setelah Thitung = 4,579 dan Ttabel = 2,228 maka diperoleh Thitung ˃ Ttabel atau 4,579˃2,228 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa metode belajar Outing Class dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap keterampilan menulis deskripsi siswa kelas V SD.
Pengaruh penggunaan permainan kartu pantun untuk menyusun pantun dilihat dari aktivitas, kreativitas, peran guru dan suasana pembelajaran siswa Madrasah Nahdlatul Wathan, aktivitas semakin meningkat ...siswa lebih aktif. Dalam proses pembelajaran dengan permainan kartu pantun peran guru merupakan fasilitator. Suasana kelas selama proses pembelajaran lebih menyenangkan, lebih hidup, dan siswa lebih menikmati jalannya pelajaran. Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh Penggunaan Metode Pantun dalam pembelajaran KeNWan, belajar dengan menggunakan permainan kartu pantun ada pengaruh belajar Ke NW an Wasiat Renungan Masa membuat pantun siswa Madrasah Nahdlatul Wathan sudah terbukti. Terdapat peningkatan prestasi belajar menyusun pantun pada siswa Madrasah Nahdlatul Wathan setelah diterapkan permainan kartu pantun pada pra tindakan nilai rata-rata adalah 59,67 meningkat pada siklus I menjadi 64,07 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 78,98.
Stroberi merupakan tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di dataran tinggi. Salah satu hambatan dalam produksi stroberi ialah infeksi nematoda parasit tanaman. Kecamatan Ciwidey merupakan ...salah satu sentra produksi stroberi di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Beberapa kebun stroberi di Ciwidey menunjukkan gejala serangan nematoda yang memakan bagian akar dan tajuk tanaman. Laporan nematoda parasit tanaman pada tanaman stroberi di Indonesia masih terbatas sehingga penelitian ini bertujuan mengidentifikasi genus nematoda yang berasosiasi dengan stroberi dan menghitung kelimpahannya. Sampel tanaman diambil dengan metode pemilihan dengan sengaja pada tanaman yang bergejala. Sampel tanah diekstraksi dengan metode flotasi sentrifugasi, sampel akar dengan metode pengabutan; sedangkan sampel daun dipotong-potong, direndam di dalam cawan, lalu diinkubasi di lemari pendingin selama 24 jam. Nematoda diidentifikasi dan dihitung kelimpahannya. Gejala serangan nematoda parasit tanaman yang ditemukan pada tajuk tanaman stroberi berupa pertumbuhan terhambat, daun memerah, daun kecil menggulung atau berkerut, dan klorosis. Gejala pada akar ialah berupa lesio akar, akar memendek, jumlah akar berkurang, pembengkakan pada ujung akar, dan puru akar. Nematoda dari seluruh sampel ialah Aphelenchoides besseyi, A. bicaudatus, Meloidogyne spp., Pratylenchus sp., Scutellonema sp., dan Tylenchus sp. Kelimpahan nematoda yang didapatkan bervariasi antara 1–42 ekor nematoda 100 mL-1 tanah dan 2–29 ekor 5 g akar-1 . Diantara nematoda yang ditemukan, Scutellonema merupakan nematoda yang pertama kali dilaporkan berasosiasi dengan tanaman stroberi di Indonesia.
Social and cultural research has changed dramatically in the last few years in response to changing conceptions of the empirical, an intensification of interest in interdisciplinary work, and the ...growing need to communicate with diverse users and audiences. Methods texts, however, have not kept pace with these changes.
This volume provides a set of new approaches for the investigation of the contemporary world. Building on the increasing importance of methodologies that cut across disciplines, more than twenty expert authors explain the utility of 'devices' for social and cultural research - their essays cover such diverse devices as the list, the pattern, the event, the photograph, the tape recorder and the anecdote.
This fascinating collection stresses the open-endedness of the social world, and explores the ways in which each device requires the user to reflect critically on the value and status of contemporary ways of making knowledge. With a range of genres and styles of writing, each chapter presents the device as a hinge between theory and practice, ontology and epistemology, and explores whether and how methods can be inventive. The book will be a valuable resource for students and scholars of sociology and cultural studies.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya perkembangan kemampuan berfikir simbolik pada siswa RA Al-ikhlas. Pengenalan angka 1-10 pada anak 4-5 tahun hendaknya disampaikan melalui kegiatan ...bernyanyi, karena metode bernyanyi sangat relevan untuk menjadi salah satu alternativ dalam pengembangan kognitif anak. Penelitian ini dilakukan di RA Al-Ikhlas desa Pasayangan dimanaterdapat sampling jenuh dengan sampel 15 anak. Penelitian ini menggunakan pendekatanpenelitian kuantitatif pre eksperimental dengan one grup pretest- post test design. Data dikumpulkan melalui observasi dan instrument. Analisis data dilakukan uji T dan ujistatistika di bantu IBM SPSS Statistic Versi 26. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir simbolik anak usia 4-5 tahun salah satu upaya meningkatkanya itu dengan metode bernyanyi. Tujuan dari penelitian ini agar diperoleh informasi perkembangan kemampuan berfikir simbolik sebelum dan sesudah diterapkannya metode bernyanyi lagu angka 1-10. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa hasil penelitian tentang pengaruh metode bernyanyi pada lagu angka 1-10 untuk meningkatkan perkembangan berfikir simbolik pada anak usia 4-5 tahun bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan ketika sebelum ada perlakuan dan sesudah perlakuan dibuktikan dari hasil nilai rata-rata data pre-test sebesar 9,73 dan nilai rata-rata post-test sebesar 21,4. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode bernyanyi pada lagu angka 1-10 terbukti.
Tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa melalui metode simulasi di Kelas IV SDN No.84 Kota Tengah. Metode yang dipakai dalam penelitian ...tindakan kelas. penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan tindakan, Tahap Pemantauan dan evaluasi, Tahap Analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dari dua siklus dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan setiap kali tindakan dilakukan selalu mengalami peningkatan yang signifikan terbukti indikator kinerja yang ditetapkan berhasil yaitu jika sebelumnya jumlah siswa yang paham materi pada Tema 6 Sub Tema 1 pada siklus 1 hanya sebanyak 9 siswa meningkat pada siklus 2 menjadi 12 orang siswa (92.3%) siswa. Sedangkan 1 siswa merupakan jumlah siswa yang kurang paham dan akan diperbaiki melalui proses remedial. Hasil tersebut memberikan gambaran perbedaan ketika guru kelas menggunakan proses pembelajaran yang konvensional tanpa memahami bagaimana kondisi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan pemilihan dan penerapan metode simulasi secara tepat dengan langkah-langkah yang sesuai disetiap tindakan memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Oleh karenanya peneliti telah yakin bahwa dengan menggunakan Metode Simulasi dalam pelajaran Tematik maka pemahaman belajar siswa Kelas IV SDN No.84 Kota Tengah akan meningkat dapat diterima.
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa melalui metode simulasi di Kelas VI SDN No.89 Sipatana. Metode yang dipakai ...dalam penelitian tindakan kelas. penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu, Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan tindakan, Tahap Pemantauan dan evaluasi, Tahap Analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dari dua siklus dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan setiap kali tindakan dilakukan selalu mengalami peningkatan yang signifikan terbukti indikator kinerja yang ditetapkan berhasil yaitu jika sebelumnya jumlah siswa yang paham materi perjuangan melawan penjajah pada siklus 1 hanya sebanyak 9 siswa (69.23%) meningkat pada siklus 2 menjadi 12 orang siswa (92.3%) siswa. Sedangkan 1 atau (7.69%) siswa merupakan jumlah siswa yang kurang paham dan akan diperbaiki melalui proses remedial. Hasil tersebut memberikan gambaran perbedaan ketika guru kelas menggunakan proses pembelajaran yang konvensional tanpa memahami bagaimana kondisi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan pemilihan dan penerapan metode simulasi secara tepat dengan langkah-langkah yang sesuai disetiap tindakan memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Oleh karenanya peneliti telah yakin bahwa dengan menggunakan Metode Simulasi dalam pelajaran IPS maka pemahaman belajar siswa Kelas VI SDN No 89 Sipatana akan meningkat dapat diterima.
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penerapan metode pembiasaan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini di TK Mutiara Bunda Kec. Jombang Kota Cilegon dan untuk mengetahui ...hambatan yang dihadapi guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan datanya yaitu perpanjangan keikutsertaan peneliti dan triangulasi antar narasumber/responden. Sedangkan teknik analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi guru melalui penerapan metode pembiasaan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini di TK Mutiara Bunda Kec. Jombang Kota Cilegon, yaitu bahwa guru harus menjadi teladan yang baik bagi anak usia dini dengan memberikan contoh perilaku yang baik terlebih dahulu sehingga anak dapat menirunya, mengajarkan anak untuk senang berbuat baik dan menolong orang lain, mengajak dan membiasakan anak agar berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, mengucapkan salam kepada orang dilingkungannya dan menjalankan ibadah ajaran agamanya, serta memberikan motivasi kepada anak untuk menggapai cita-citanya; hambatan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini di TK Mutiara Bunda Kec. Jombang Kota Cilegon, yaitu karakter dan perilaku setiap siswa yang berbeda sehingga membutuhkan treatment (penanganan) yang berbeda pula serta perkembangan teknologi saat ini seperti kecanduan bermain game dan gadget (handphone) yang memberikan dampak yang buruk bagi pengembangan kecerdasan spiritual anak usia dini.
Artikel ini membahas tentang pelaksanaan dan metode tahfiz Al-Qur’an yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Mubarak kelurahan Tahtul Yaman-Pelayangan Jambi. Pesantren Salafi ini mempunyai metode ...tersendiri yang menjadikannya unggul dibandingkan pesantren tahfiz lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun pertanyaan yang hendak dijawab pada penelitian ini adalah, bagaimana proses pelaksanaan tahfiz dan apa metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an? Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelaksanaan tahfiz di Pondok Pesantren Al-Mubarak melalui tiga tahap; pra tahfiz, inti tahfiz dan evaluasi tahfiz. Metode yang diterapkan di Pondok Pesantren ini terdiri dari metode bi an-nazhor, metode bi an-nafsih, metode wahdah, metode takrir dan metode talaqqi. Metode bi an-nazhor adalah membaca dengan cermat ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dihafal dengan melihat mushaf Al-Qur’an secara berulang-ulang; metode bi an-nafsih adalah menghafalkan sedikit demi sedikit ayat Al-Qur’an yang telah dibaca berulang-ulang dengan menggunakan cara bi an-nazhar; metode wahdah adalah mulai menghafal dengan membaca ayat yang akan dihafalkan paling kurang 5 kali, 10 kali bahkan 20 kali dengan melihat mushaf terlebih dahulu dengan memperhatikan secara teliti hukum tajwid yang terkandung di dalam ayat yang hendak dihafalkan tersebut; metode talaqqi adalah menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru saja dihafal kepada seorang guru atau instruktur yang sudah hafal Al-Qur’an dan metode takrir yaitu mengulang hafalan atau mendengarkan hafalan yang pemah dihafal bersama santri lainnya atau menghafal dengan pembimbing.
Etnografiske museer har historisk set opereret med et hierarkisk og lineært princip for videndeling: Med udgangspunkt i forskningens grundighed og troværdighed bliver et givent vidensområde rammesat ...og fortalt af dygtige formidlere for til sidst at blive præsenteret for publikum, som forhåbentlig finder emnet relevant, interessant og ikke mindst forståeligt. Problemet er blot, at denne formidlingspraksis fastlåser ét bestemt perspektiv på komplekse problemstillinger. Som kuratorer af viden om menneskers sociale og historiske liv risikerer vi med andre ord at overse de måder, hvorpå viden konstant forandrer sig og opnår nye betydninger i feltet mellem forskning, formidling og publikum. Perspektiver, der, som jeg argumenter for, netop muliggøres med den inddragende praksis, der kendetegner eksperimentelle udstillinger.