Permasalahan korupsi masih menjadi persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia. Berbagai upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan, namun masih ada beberapa hambat-an dalam pelaksanaannya, salah ...satunya hambatan yang bersumber dari kurangnya instru-men pendukung dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang membuat penanganan tindak pidana korupsi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Polemik tentang penindakan korupsi memicu seluruh elemen masyarakat mulai dari pegawai, akademisi, pegiat antikor-upsi, seniman, sampai sastrawan untuk memberikan kritik terhadap perilaku korupsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research). Adapun pen-dekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika sastra. Semiotika adalah salah satu metode yang paling interpretatif dalam menganalisis teks dan keberhasilan maupun keg-agalannya sebagai sebuah metode bergantung pada baik tidaknya peneliti dalam mengartiku-lasikan masalah yang mereka teliti. Gambaran korupsi pada kumpulan cerita pendek lelucon para koruptor digambarkan dalam 2 macam kelompok, yakni menampilkan dampak dari perbuatan korupsi dan tingkah laku koruptor. Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah dua cerpen Agus Noor pada buku kumpulan cerita pendek “Lelucon Para Koruptor” yang berjudul “Matinya Seorang Penyair” dan “Bisnis Para Pembenci”. Humor yang merepre-sentasikan kritik sosial tentang korupsi dalam kumpulan cerita pendek tersebut adalah hu-mor satire, guyon-parikena, surealisme dan humor kelam.
The complexity of the concept waḥdah al-wujūd in Ibn ‘Arabī understanding used in interpretation impacts the ignoring of his interpretation results leading to the essence of servitude and ...purification of God. The purpose of this study is the form of understanding that accentuates the meaning of the symbols depicted in verse. Tracing of Sufistic narratives in interpreting Ibn ‘Arabi was carried out in this study using qualitative methods with content analysis as a data analysis technique. The content analysis model analyzes the data by looking for conceptual relations in al-Futuḥāt al-Makkiyah by Ibn ‘Arabi about the Sufistic model of understanding. The semiotic theory of sacred texts aids this analysis process to see language phenomena in the scriptures presented through special symbols. This study found that the Sufistic interpretation of Ibn ‘Arabi is wrapped in symbolic form. The dressing of symbols in the process of understanding emphasizes the identification of Sufistic models with the diversion of meanings. This identity obscures Ibn ‘Arabī’s method of interpretation. The symbolic form is explained by analysis of the constitutional significance of the word writing and the function of his syntagmatic. The implications of this concept emphasize the relationship between God and servant (‘abd) implicit in each verse of the Qur’an. The result of the manifested interpretation underlines the totality of servitude and divinity, culminating in the level of the union of existence to God (waḥdah al-wujūd). Ibn ‘Arabī embodies the symbolic aspect represented in the Qur’an as a result of the decline of the language of God into the language of man.
Komik online dengan judul “Next Door Coountry” merupakan komik yang bergenre top slice of life atau sepotong kehidupan yang terbit setiap hari selasa dan jumat. Di aplikasi bernama Line Webtoon dan ...bisa diakses melalui website. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tanda, objek, dan interpretant serta mengetahui perilaku mitos yang terjadi di Indonesia dalam komik online “Next Door Country”. Analisis yang digunakan adalah analisis semiotika menurut Charles S. Peirce. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komik tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa komik online “Next Door Country” mempresentasikan perilaku mitos, seperti dalam kebiasaan, pandangan, atau kepercayaan di setiap negara yang berbeda. Serta komik ini membuka mata masyarakat Indonesia akan mengenai mitos-mitos atau budaya yang masih dipercayai sampai sekarang ini. Dalam hal ini mitos tersebut sebaiknya untuk dihindari, sebab untuk menjaga sopan santun dan tata krama walaupun belum terbukti akan kebenaran mitos tersebut. Selain itu komik ini memberikan pesan atau makna melalui gambar.
Fenomena poligami nyatanya menyebabkan problematika sekaligus pro dan kontra dalam pemahamannya. Hal ini menjadi menarik untuk dikaji, terutama melalui analisis semiotika Roland Barthes yang berupaya ...menyelidiki hubungan suatu fenomena melalui signfier (penanda) serta signified (petanda) dalam cakupan kehidupan sosial (semiologi), dan dimaknai melalui mitos. Berdasarkan pemaknaan tanda dari gambar fenomena poligami tokoh publik yang diteliti, ditemukan mitos tentang “fenomena poligami sebagai ajaran umat Islam dan menjalankan poligami adalah syariat Islam yang membahagiakanâ€. Hal ini merupakan salah satu muara pesan yang memperkuat legitimasi praktik poligami secara pragmatis di masyakarat melalui pemaknaan tanda. Pembenaran makna mitos tersebut akan berdampak terhadap eksistensi fenomena poligami di masyarakat, serta dapat  dijadikan celah penyimpangan dengan dalih agama guna melegitimasi praktik poligami tersebut. Dengan demikian, perlu adanya sikap kritis dan pemahaman mendalam terhadap dogmanisasi poligami ini karena masih banyak sekali syarat yang harus dipenuhi dan dipahami sebelum melakukan praktik poligami.
Perkembangan teknologi menghadirkan banyak variasi desain dan kemasan produk di era persaingan global saat ini. Persaingan/kompetisi antar brand dengan produk sejenis memaksakan setiap brand harus ...memiliki cara yang tepat dalam memenangkan pasarnya masing-masing. Viralnya pemberitaan mengenai salah satu brand besar di Indonesia, yaitu kopi Starbucks yang mengeluarkan produk terbarunya dalam bentuk kemasan kaleng yang dijual di berbagai minimarket dan toko online, membuat banyak nitizen cukup antusias dan menamakan produk ini Starbucks "BPJS". Pengeluaran produk semacam ini merupakan salah satu langkah baru yang dilakukan Starbucks khususnya di Indonesia. Penulis tertarik untuk meneliti desain kemasan pada produk keluaran terbaru dari Starbucks dengan harga terjangkau ini karena brand Starbucks yang biasanya ada di harga yang terbilang kopi premium kini hadir sebagai produk kopi kalengan di minimarket. Penelitian ini akan berfokus pada analisis elemen desain pada kemasan kaleng kopi Starbucks dengan varian Mocha dan varian Espresso Latte. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan informasi dari makna visual pada produk kemasan kedua kaleng varian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan semiotik dari Charles Sanders Peirce. Dengan hasil analisis secara representation, object, dan interpretant untuk mengetahui makna dan komunikasi pesan elemen-elemen visual pada desain kemasan kaleng kopi Starbucks.
Modern society's understanding of the meaning of Azab is often inaccurate; many understand it as torture, cruelty, and God's retribution. This article was created to examine how the concept of Azab ...is understood and perceived by Muslims. Because most know Azab as torment, pain, and God's cruelty, Roland Barthes' semiotics will be used as a knife to find out how the true meaning of doom from the Qur'an relates to this topic for analysis. Barthes argues that all language systems can be understood through two steps: the first is known as the linguistic system (linguistics), and the second is known as the myth system (mythology). To achieve the myth system, namely by using a sign system consisting of three components: the signifier, the signified, and the sign on the second level. Using Roland Barthes' semiotics, the concept of Azab, understanding that God will torture humans who have sins in the afterlife, is just a myth. Punishment is not a form of His wrath but a form of His love. God has given His servant signs of Azab as proof of nature rahman and womb Him so that humans do not get that painful Azab. Even though, in the end, a sinful human still gets punishment (torture) as a reward for his actions, all of this is because God wants to purify and cleanse humans from sins while living in the world.
Cet essai adopte la perspective centrée sur les voyages, les échanges et la traduction pour étudier l‘impact international de l’œuvre d’Algirdas Julien Greimas. L’étude s’attache à mettre en évidence ...les facteurs clés qui ont affecté la diffusion des idées du linguiste et sémioticien à l’étranger. La plupart des recherches sur ses méthodes se concentrent à juste titre sur la France, où il a enseigné et développé son groupe de recherche, et sur les publications en français, langue initiale et la plus utilisée pour les travaux dans ce domaine. En revanche cette étude explore plutôt la propagation de ses innovations dans d‘autres pays et langues. Des éléments d‘histoire socioculturelle, de relations internationales et d‘histoire intellectuelle esquissent le contexte dans lequel son projet s‘est élaboré et s‘est étendu à différents pays. Les relations entre la France et les autres pays pointent trois grandes catégories dans la réception que connaît le projet greimassien, pour chacune desquelles cette étude se concentre sur deux régions prises comme exemples. L‘article examine d‘abord les cultures qui manifestent les affinités les plus étroites avec la France à savoir celles romanes, en étudiant de plus près l’Italie et l‘Amérique latine. La deuxième catégorie comprend des pays qui jouissent de convergences moindres mais toujours appréciables avec la société française. Il s’agit des zones de langues germaniques, pour lesquelles l‘Amérique anglophone et les pays de langue allemande nous serviront d’exemples. Le dernier panneau du triptyque explore des pays qui entretiennent des relations plus lointaines avec la France, notamment durant la carrière de Greimas, en se focalisant sur la Russie-l’URSS et la Chine. La conclusion tente d’évaluer à quel point des facteurs tels que les structures institutionnelles et les contacts personnels, l‘histoire et le contexte socioculturels et le statut pédagogique et sociolinguistique du français exercent effectivement un impact sur son accueil à l‘étranger. L’analyse de la réception mondiale de l’œuvre de Greimas permet de découvrir les facteurs qui conditionnent la propagation de la sémiotique dans le monde entier.
Penelitian ini bertujuan untuk memberi wawasan kepada pembaca tentang fungsi mode sebagai identitas diri. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis data dalam ...bentuk gambar yang diperoleh dari akun Instagram AHY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2016, AHY sebagai salah satu kandidat Gubernur menggunakan mode sebagai media komunikasi politik dalam berinteraksi dengan masyarakat selama masa kampanye. Hal tersebut terlihat dari beberapa busana yang sengaja dipilih untuk selalu dikenakan hingga periode pemilihan gubernur berakhir, seperti kaus tacticaal berwarna hitam dan dan busana traditional khas Jakarta. Pandangan politik yang dikomunikasikan melalui mode adalah simbol nasionalisme dan siap memimpin yang merupakan identitas seorang calon pemimpin yang tercermin dalam kemeja tacticaal yang ia kenakan. Mode (pakaian) dapat memberikan efek pada penampilan fisik seseorang yang juga dapat digunakan sebagai strategi komunikasi dalam menarik dukungan untuk kelompok orang tertentu. Ini terjadi karena busana yang kita kenakan bisa memberi pesan atau makna pada penilaian seseorang saat berinteraksi.
The media can shape and influence public opinion and the means of disseminating certain issues, through messages and news on television, radio, newspapers as well as films can construct public ...perceptions, films are like two sides of a knife that have both good and bad effects. Referring to films with a background of violence or acts of terrorism which use Islamic attributes or symbols can certainly be analyzed from the side of the image shown as well as the sound by using visual semiotic theory referring to Barthes' theory parsing the meaning contained in objects both denotation and connotation. take lexia-lexia or text unit which is an instrument of refusal in three titles of films with the theme of terrorism simultaneously. The film which is the object of this research consists of; Valley of The Wolves, Iraq. 2006, Act of Valor. 2012, Sector 4. 2014. This research is a qualitative research that is descriptive and comparatively defined as a research procedure that produces data in the form of words or words from people and observable behavior.
Storytelling pada desain kemasan dapat mempengaruhi keputusan pembelian dan memperkuat brand image sehingga dapat menjadi taktik pemasaran produk. Desain label kemasan Jagad Sambel dirancang dengan ...penerapan teori semiotika dan menghasilkan desain kemasan ilustratif dengan elemen storytelling. Untuk mengetahui proses semiosis dalam desain kemasan Jagad Sambel dilakukan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis semiotika model triadik Charles Sanders Peirce. Objek yang diamati adalah desain label kemasan Jagad Sambel varian sambal cumi yang kemudian dilakukan analisis semiotika visual pada logo, ilustrasi, copywriting, dan warna. Adapun tingkat semiotik di mana proses semiosis terjadi dalam desain kemasan Jagad Sambel dapat digambarkan dalam: 1) gambar yang mudah diidentifikasi, penggunan copywriting dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami, dan pengaturan tata letak elemen-elemen desain yang terstruktur; 2) relasi antara ilustrasi, logo, dan copywriting yang mengandung makna pesan berupa brand positioning; 3) penggunaan gaya bahasa sehari-hari dan penggunaan flat illustration dengan warna cerah ilustrasi yang disesuaikan dengan segmentasi target anak muda, dan makna desain kemasan secara keseluruhan yaitu memberi persepsi Jagad Sambel adalah produk sambel pedas untuk anak muda yang dapat memberi keberanian untuk menghadapi tantangan. Penerapan semiotika dalam proses perancangan storytelling pada desain kemasan dapat membantu menciptakan interpretasi yang jelas dan tidak multipersepsi.