DIKUL - logo
E-viri
Celotno besedilo
Recenzirano Odprti dostop
  • Revitalisasi Kesenian Rakya...
    Chotimah, Chusnul

    Societas (Jakarta), 04/2024, Letnik: 11, Številka: 1
    Journal Article

    Artikel ini bertujuan untuk memotret dinamika kesenian rakyat Borobudur yang mengalami pasang surut. Sebagian masyarakat menilai surutnya kesenian rakyat mulanya adalah dampak dari kemunculan televisi, salah satu instrumen modernisme. Jika logika tersebut digunakan, idealnya kesenian rakyat hari ini tengah berjalan menuju kepunahannya. Namun, kesenian rakyat yang telah mati puluhan tahun seperti ketoprak, berhasil direvitalisasi beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, masyarakat Borobudur memiliki karakteristik religiositas yang unik. Mereka menganut agama yang beragam, tetapi mereka menggenggam nilai moral dan etika yang sama, yakni Jawa. Untuk bisa memahami dinamika yang terjadi, artikel ini menggunakan teori estetika religius Walter Benjamin sebagai pisau analisis. Secara khusus, artikel ini akan menjawab dua pertanyaan penelitian, yakni bagaimana religiositas memengaruhi gerakan revitalisasi kesenian rakyat dan apa fungsi sosial yang dihasilkan dari revitalisasi tersebut. Pertanyaan tersebut dijawab dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografis yang dilakukan di Kecamatan Borobudur pada tahun 2022.