DIKUL - logo
E-viri
Celotno besedilo
Recenzirano Odprti dostop
  • Infrared Thermography for E...
    Triyani Dumaria; Sri Hendrastuti Hidayat; Purnama Hidayat

    Jurnal Fitopatologi, 03/2023, Letnik: 19, Številka: 1
    Journal Article

    Pengamatan hama dan penyakit tanaman umumnya dilakukan dengan mencari gejala visual untuk setiap sasaran tertentu. Teknologi pertanian 4.0 mulai digunakan untuk pengembangan metode deteksi penyakit tanaman. Dilaporkan bahwa terdapat perbedaan warna dan suhu antara tanaman sakit dengan tanaman sehat yang dapat direkam oleh kamera termal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kamera termal FLIR One Pro- IOS untuk merekam perbedaan warna dan suhu antara tanaman cabai terinfeksi virus dan tanaman sehat. Tanaman cabai di rumah kaca yang diinokulasi Pepper yellow leaf curl virus (PYLCV) mengalami kenaikan suhu pada 3 hari setelah inokulasi (HSI) (28.62 ℃) dibandingkan dengan tanaman yang tidak diinokulasi PYLCV (27.32 ℃). Perekaman citra digital sampel daun tanaman cabai dari lapangan menunjukkan suhu yang lebih tinggi pada tanaman yang terinfeksi beberapa jenis virus (Chilli veinal mottle virus, Pepper mottle virus dan PYLCV) dibandingkan yang terinfeksi virus secara tunggal. Rata-rata suhu terendah dan tertinggi tercatat pada sampel tanaman yang terinfeksi PepMV (17.74 ℃) dan terinfeksi campuran oleh PYLCV dan ChiVMV (25.68 ℃). Citra digital tanaman yang terinfeksi virus cenderung menunjukkan dominasi warna kuning terang, sedangkan tanaman bebas virus menunjukkan dominasi warna ungu gelap. Analisis lebih lanjut mengonfirmasi bilangan digital yang lebih tinggi untuk citra tanaman sakit dibandingkan dengan tanaman sehat. Metode termografi berpotensi menjadi metode deteksi dini karena dapat mendeteksi infeksi virus sebelum gejala visual muncul.