Salah satu indicator majunya suatu desa yaitu dapat dilihat dari perencanaan desa dalam pengelolaan potensi desa. Saat ini, telah diketahui bahwa potensi pariwisata tumbuh sangat pesat, sehingga ...perlu menggali potensi wisata pada masing-masing desa. Sehingga penting sekali melakukan overview potensi desa baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Penelitian ini ditujukan untuk membantu pengembangan Desa Wisata Wonorejo melalui penyusunan masterplan sehingga mempermudah langkah penyusunan kebijakan terkait pengembangan desa wisata. Metode yang digunakan yaitu pengkajian karakter dan potensi desa dilanjutkan dengan FGD dan perancangan masterplan diawali pradesain, desain, dan terakhir penyerahan masterplan ke kepala desa. Hasil penelitian ini berupa masterplan berprinsip triple helix yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan akademisi, serta menggunakan konsep Asset Based Community Development (ABCD) sehingga memudahkan pemerintah desa dalam menentukan program prioritas pembangunan desa wisata dan memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam menyelesaikan problematika yang ada. Dengan demikian, percepatan pembangunan Desa Wisata Wonorejo dapat terealisasi dengan optimal.
Context and Background The master plan of Ibeju-Lekki, developed in 2009, aims to conserve the environment, control urban sprawl, reduce transportation expenses, avoid land use disputes, and minimize ...pollution exposure. However, inadequate planning has led to the growth of urban sprawl in the area, causing flood and erosion hazards in some communities. Goal and Objectives: This study aimed to assess the spatial distribution of land use types in the master plan, determine the land cover change between the year of master plan production and the present year, and assess the development of Ibeju-Lekki in relation to the master plan. Methodology: The analogue format of the master plan was obtained, georeferenced, and converted into a vector format (ESRI Shapefile) for spatial analysis. Multi-spectral images (Landsat images) were obtained for the years 2009 and 2023 to detect changes in land cover and development in the study area. Results: The results showed that residential land use had the largest spatial extent on the master plan, but it will soon be congested due to increased industries. Built-up areas, bare land, and wetlands increased between 2009 and 2023, while vegetation and water bodies declined. The highest development occurred on residential land use between 2009 and 2023, with unplanned development in fragile and conserved areas like lagoons, green areas, flood basins, open space, and eco-tourism. The study recommends vulnerability assessment of altered areas in the master plan and re-evaluation to accommodate the changes occurring in the Ibeju-Lekki area of Lagos State.
Kekayaan bentang alam Indonesia menyebabkan banyaknya wisatawan tertarik untuk mengunjungi Indonesia termasuk Provinsi Maluku. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2018-2023, besar ...kontribusi kategori lapangan usaha pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2017 adalah sebesar 6,33%. Belum terlalu besarnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Maluku Tenggara dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana serta promosi pariwisata yang berakibat pada rendahnya jumlah kunjungan serta lama tinggal wisatawan yang pada tahun 2017 memiliki rata-rata 6 hari. Namun potensi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal dan terintegrasi dengan prinsip berkelanjutan, salah satunya adalah di Desa Wisata Ngilngof. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan dengan tujuan menyarankan strategi pengembangan Desa Wisata Ngilngof sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode campuran dan diperoleh kesimpulan bahwa diperlukan adanya penyusunan masterplan yang memuat desain penataan lingkungan, strategi dan program peningkatan ekonomi, serta pelestarian lingkungan dan budaya daerah.
Kegiatan Doktor Mengabdi merupakan program yang dilaksanakan pada tahun2020 dan berlokasi di Desa Hargotirto dan Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. ...Pengembangan desa wisata bertujuan untuk menarik wisatawan agar mengunjungi desa tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Desa Hargotirto dan Hargowilis memiliki beragam potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat dikembangkan. Keduanya memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik minat wisatawan. Namun masih terdapat permasalahan yaang perlu dicarikansolusinya agar sektor pariwisata di kedua desa tersebut dapat optimal. Program Doktor Mengabdi ini dilaksanankan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaborasi UGM, ITB dan Enhance project. Program tersebut menghasilkan dua masterplan dengan beberapaoutput antara lain executive summary, leaflet, dan booklet. Output yang telah dihasilkan dari kegiatan pada program DM ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pemerintah setempat serta masyarakat sebagai rekomendasi dalam merencanakan dan mengatasi permasalahan yang ada di Desa Hargotirto dan Hargowilis sebagai desa pariwsata.
Kawasan Bromo Tengger Semeru Arjuno merupakan salah satu cagar biosfer di Indonesia yang berada di Jawa Timur. Cagar biosfer Bromo Tengger Semeru Arjuno dikenal sebagai “Exotic Nature of Ancient ...Java” yang menggambarkan harmonisasi dalam pengelolaan kawasan dengan unsur manusia, budaya dan religi didalamnya. Kecamatan Poncokusumo berada disekitar kawasan tersebut sebagai zona penunjang dan transisi, dimana wilayahnya berpotensi dalam agropolitan dan pariwisata. Salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo, Desa Gubuklakah, berada dalam kawasan destinasi wisata seperti Coban Pelangi, Coban Bidadari, dan Gunung Sari Sunset. Pengembangan dan penanganan Desa Gubuklakah dinilai perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melihat adanya potensi pengembangan agrowisata. Program Doktor Mengabdi (DM) ini dilaksanakan dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk memberikan solusi pembangunan sektor potensial di wilayah zona penunjang Kawasan Cagar Biosfer Semeru.
In the present cash related world, budgetary execution is a necessities among the perspective of various accomplices, be it in the organization, banks, owners and theorists' perspective. Moreover, it ...is out of examination of monetary reports. Budgetary execution is critical for taking fiscal decisions related to organizing and control. Thusly, it shapes the reason as one of the importance for taking budgetary decisions effectively. Banking Sector expect a huge activity in money related improvement of a country. The budgetary course of action of India is incorporated by a huge arrangement of bank workplaces, serving various sorts of fiscal organizations of the people Axis Bank today is a primary player in Indian money related industry and is significantly busy with human and financial improvement at the national level. The Bank works personally with in spite of the way that it is private. bank ascended as a pioneer experience not very far away of offering an all-encompassing extent of banking things and cash related organizations for corporate and retail customers through its different movement redirects and packed assistants in the districts of theory banking, asset the officials, subsidizing and insurance. In the light of its key criticalness in the nation premium, it is crucial to evaluate the cash related execution of the Axis Bank. Likewise, the present examination focused on operational control of the bit of leeway, profit and dissolvability, etc.
ABSTRACT
Schistosomiasis is a neglected tropical disease caused by blood trematodes of the genus Schistosoma, which remains a major public health problem worldwide. Schistosomiasis japonica, in Asia ...endemic to China, the Philippines and parts of Indonesia. Schistosomiasis in Indonesia is only found in Central Sulawesi Province, namely Napu Highlands and Bada Highlands, Poso Regency and Lindu Highlands, Sigi Regency. Schistosomiasis can cause anemia and trigger stunting and reduced learning abilities in children. It also causes organ damages, such as severe hepatosplenism, periportal fibrosis, even some cases died. With Indonesia's commitment to realizing Sustainable Development Goals (SDGs) as stated in the 2030 Agenda, schistosomiasis is one of the diseases that will be eliminated in Indonesia. This study used descriptive analysis method with a qualitative approach through in-depth interviews and discussions in the form of meetings. The results of the preparation of the schistosomiasis control master plan 2021-2024. The Masterplan is prepared cross-sectorally between the Health Service, Public Works and Spatial Planning, Livestock and Animal Health Service, Community and Village Empowerment Service, Food Security and Fisheries Service, Food Crops and Horticulture Service, Education and Culture Office and Planning and Research Agency. Area. The structured activities are treatment for humans and animals, environmental modification, control of snail habitat, implementation of surveillance on humans and animals and snails that transmit schistosomiasis, technical capacity building, provision of drinking water and proper and sustainable sanitation. Schistosomiasis control master plan which can be the basis and guideline for schistosomiasis control in Sigi District in 2022-2024.
ABSTRAK
Schistosomiasis adalah penyakit tropis terbaikan yang disebabkan oleh trematoda darah dari genus Schistosoma, yang tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Schistosomiasis japonica, di Asia endemik di Cina, Filipina dan sebagian Indonesia. Schistosomiasis di Indonesia hanya ditemukan di Propinsi Sulawesi Tengah, yaitu Dataran Tinggi Napu dan Dataran Tinggi Bada, Kabupaten Poso serta Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi. Schistosomiasis ini dapat menyebabkan anemia dan memicu kekerdilan (stunting) dan berkurangnya kemampuan belajar pada anak-anak. Penyakit tersebut juga menimbulkan kerusakan organ spesifik organ seperti hepatosplenisme parah, fibrosis periportal, bahkan beberapa kasus meninggal dunia. Dengan komitmen Indonesia untuk mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) sebagaimana tertuang dalam Agenda 2030, maka schistosomiasis menjadi salah satu penyakit yang akan dieliminasi di Indonesia. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan diskusi dalam bentuk pertemuan. Hasil penelitian adalah tersusunnya masterplan pengendalian schistosomiasis 2021-2024. Penyusunan masterplan dilakukan dengan lintas sektor antara Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Perencanaan dan Penelitian Daerah. Kegiatan yang termasuk dalam master plan pengendalian schistosomiasis meliputi pengobatan pada manusia dan hewan, modifikasi lingkungan, pengendalian pada habitat keong, pelaksanaan surveilans pada manusia dan hewan serta pada keong perantara schistosomiasis, peningkatan kapasitas teknis, penyediaan air minum dan sanitasi yang layak dan berkesinambungan. Masterplan pengendalian schistosomiasis yang dapat menjadi dasar dan pedoman kegiatan pengendalian schistosomiasis di Kabupaten Sigi Tahun 2022-2024.
Over the last two decades, Doha, the capital city of Qatar, has undergone rapid urbanization. The city has capitalized large-scale urban and infrastructural projects resulting in a loss of historical ...areas of heritage value to people. Recent construction of the Doha Metro is opening avenues for place-making of transit towns through a framework envisioned by the need to shape compact, livable and sustainable neighborhoods and to mitigate the effects of urbanization on valuable historical heritage sites. Due to its historic significance, the Qatar National Museum (QNM)-Souq Waqif corridor is the case study selected for exploring and defining a framework for a contextualized place-making transit-oriented development (TOD) model. The research design is structured by reviewing the literature about TODs and the need for place-making model in Qatar, followed by collecting visual data from municipal authorities, through site visits, and site observations. The data are then analyzed to propose a novel masterplan, rooted in key urban design components of place-making. The insights will contribute to proposals for context-driven design strategies to enhance livability of the site and to extend its application to other potential transit hubs in metropolitan Doha and in the Middle East.