Latar Belakang: Akne vulgaris adalah suatu penyakit peradangan menahun pada folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada masa remaja, dapat sembuh sendiri dan menjadi tanda pertama pubertas. ...Kualitas tidur yang buruk dapat memicu peningkatan hormon androgen sehingga meningkatkan proliferasi keratin dan produksi sebum yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya akne vulgaris.
Objektif: Mengetahui hubungan kualitas tidur dengan derajat keparahan akne vulgaris pada siswa kelas XII.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Bukittinggi dengan menjadikan seluruh populasi menjadi sampel. Dalam penelitian ini 144 responden yang memenuhi kriteria. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk mengukur kualitas tidur, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah 23 orang responden memiliki kualitas tidur yang baik, 17,4% diantaranya menderita akne vulgaris derajat ringan, 73,9% menderita akne vulgaris derajat sedang dan 8,7% menderita derajat berat, sedangkan pada 121 orang responden memiliki kualitas tidur yang buruk, 3,3% diantaranya menderita akne vulgaris derajat ringan, 68,6% menderita akne vulgaris derajat sedang dan 28,1% menderita akne vulgaris derajat berat. Hasil analisis data diperoleh p-value sebesar 0,007.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan derajat keparahan akne vulgaris pada siswa kelas XII di SMAN 2 Bukittinggi.
Latar Belakang: Karsinoma sel basal sering ditemukan pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, dan paling sering terjadi pada bagian kepala dan leher, diikuti dengan tubuh, lengan, dan ...kaki. Human papillomavirus diyakini memiliki peran penting sebagai karsinogen di tubuh manusia, namun peran HPV dalam patogenesis KSB pada individu masih belum pasti.
Metode: Studi literatur ini berjenis tinjauan pustaka naratif dengan desain penelitian observasional dan laporan kasus yang membahas mengenai peran HPV pada KSB.
Hasil: Dari total 14 kepustakaan yang diulas, didapatkan hasil penelitian yang bervariasi. Kehadiran HPV pada pasien dengan KSB bergantung pada faktor risiko lain yang dapat memicu akumulasi dari HPV sendiri, seperti kerusakan aktinik dan perubahan fungsi barier kulit yang menurun seiring dengan penuaan. Keberadaan DNA HPV ditemukan dengan prevalensi lebih tinggi pada kulit yang terpapar matahari dibandingkan dengan yang tidak terpapar matahari.
Kesimpulan: Human papillomavirus tidak berperan langsung dalam etiopatogenesis karsinoma sel basal. Beta-HPV merupakan jenis HPV yang paling sering ditemui dan memiliki korelasi signifikan antara serologi gabungan dan DNA HPV dengan KSB. Penggunaan vaksinasi pada pasien dengan keganasan kulit nonmelanoma dapat menurunkan rekurensi dari lesi tumor.
Latar Belakang: Pendidikan dokter sering dikaitkan dengan lingkungan yang penuh stresor bagi mahasiswa. Mahasiswa tahun ketiga mengalami persaingan yang ketat disertai menurunnya dukungan dari ...teman-temannya. Stres yang berlebihan dapat berdampak pada perasaan rendah diri, gangguan tidur, kesulitan memecahkan masalah, penurunan konsentrasi dan motivasi belajar, peningkatan kecemasan dan depresi. Saat ini, tatalaksana non-farmakologi yang sering dilakukan secara mandiri adalah terapi ventilasi. Tatalaksana depresi, kecemasan, dan stres secara holistik tidak lepas dari aspek spiritual. Islam telah mengajarkan zikir kepada Allah untuk mencapai ketentraman hati.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zikir terhadap tingkat depresi, kecemasan, dan stres pada mahasiswa tahun ketiga pendidikan dokter.
Metode: Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jenis penelitian ini adalah kuasi-eksperimental dengan pretest-posttest with control group. Pengambilan subjek dengan teknik consecutive sampling dengan jumlah subjek 24 orang per kelompok yang memenuhi kriteria inklusi. Kelompok perlakuan akan dilatih melakukan ventilasi dan zikir, sedangkan kelompok kontrol dilatih melakukan ventilasi saja, selama 7 hari. Data penelitian dianalisis dengan uji Mann-whitney dan Wilcoxon.
Hasil: Analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada tingkat depresi, kecemasan, dan stres antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah intervensi (p=0,000). Pada uji sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan juga didaparkan perbedaan yang signifikan (p=0,000).
Kesimpulan: Zikir terbukti berpengaruh dalam menurunkan tingkat depresi, kecemasan, dan stres pada mahasiswa tahun ketiga pendidikan dokter.
Latar Belakang: Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit yang menjadi beban penyakit non-fatal dalam dermatologi. Etiologinya belum diketahui secara pasti. Probiotik merupakan bakteri baik yang ...memiliki potensial untuk menjadi terapi tambahan dermatitis atopik.
Objektif: Kajian literatur sistematis ini dilakukan untuk mengetahui efek dari suplementasi probiotik oral sebagai terapi tambahan pada pasien dermatitis atopik.
Metode: Studi literatur ini merupakan kajian literature sistematis. Pencarian literatur dilakukan di tiga pangkalan data, yaitu Pubmed, Proquest, dan The Cochrane Central Register of Controlled Trials (CENTRAL).
Hasil: Terdapat sebelas studi yang dimasukkan dalam kajian literature sistematis ini dengan 918 kasus dermatitis atopik.
Kesimpulan: Probiotik memberikan efek terapi berupa penurunan indeks SCORAD dan meningkatkan kualitas hidup pasien. serta dapat dijadikan sebagai opsi terapi tambahan pada pasien dermatitis atopik
Leprosy, caused by Mycobacterium leprae, in 2016, Indonesia reported 16,826 new leprosy cases, with a prevalence rate of 0.71 per 10,000 individuals and a new case detection rate of 6.5 per 10,000 ...individuals. This study describes the result of a quantitative real-time polymerase chain reaction (qRT-PCR) in the nasal mucosa smear of a leprosy patient at the Dermatology and Venereology Polyclinic of Dr. M. Djamil Padang Hospital. This study adopts an observational approach with a width cut design, specifically employing a cross-sectional study methodology on leprosy patient at the Dermatology and Venereology Polyclinic of Dr. M. Djamil Padang Hospital, Indonesia between February 2023 until February 2024. The qRT-PCR quantity value of nasal mucous discharge is analyzed by a real-time PCR machine. The provided data presents characteristics of a sample population (N = 36) with leprosy. The majority of the leprosy-affected individuals in this study are between 8 and 68 years old, with a median age of 34. According to the World Health Organization (WHO) classification indicates that 83.33% of cases are multibacillary (MB). A combination RLEP/ qRT-PCR assay was developed to enable laboratory-based care and follow-up of leprosy patients attending our outpatient polyclinic in M. Djamil, Padang. The assay offers a sensitive and precise method for assessing the bacterial load and viability of M. leprae from nasal swab samples. It can be used for treatment response monitoring and early diagnosis.