As a contribution to the growing demand for environmentally friendly food packaging films, this work produced and characterized a biocomposite of disintegrated bacterial cellulose (BC) nanofibers and ...tapioca starch/chitosan-based films. Ultrasonication dispersed all fillers throughout the film homogeneously. The highest fraction of dried BC nanofibers (0.136 g) in the film resulted in the maximum tensile strength of 4.7 MPa. 0.136 g BC nanofiber addition to the tapioca starch/chitosan matrix increased the thermal resistance (the temperature of maximum decomposition rate from 307 to 317°C), moisture resistance (after 8 h) by 8.9%, and water vapor barrier (24 h) by 27%. All chitosan-based films displayed antibacterial activity. This characterization suggests that this environmentally friendly edible biocomposite film is a potential candidate for applications in food packaging.
As demand on the safety and quality of the product in food packaging is increased, nanocellulose based transparent paper with resistance against microbial activity becomes more important. In this ...study, transparent cellulose film was prepared from ginger nanofiber with chemicals and ultrasonication. After purification using acid hydrolysis, ginger fiber had high cellulose content (88%). Ultrasonication of the suspension of the chemically treated fibers for 1 h decreased their diameter to 54.3 nm. Drying of the nano-sized fiber suspension resulted in a transparent film with 5 μm thickness. This film transmitted 83.3% of the light at 650 nm and showed antimicrobial activity. It had high thermal stability with the maximum decomposition temperature peak at 353 °C. This was 17% higher than that of raw ginger fiber (302 °C). The transparent film had a crystallinity index of 48%, and lower moisture resistance than film from chemically treated cellulose fiber. This study promoted transparent nanocellulose film with good antimicrobial properties from abundant and available ginger fibers.
Drying of the nano-sized fiber suspension resulted in an optically transparent film showing antimicrobial activity. Display omitted
•Ginger nanofibers were prepared with chemical treatment and ultrasonication.•Drying of the nano-sized fiber suspension resulted in an optically transparent film.•This transparent film had high thermal stability and showed antimicrobial activity.
Alat penukar panas pipa ganda merupakan salah satu jenis alat penukar panas yang paling banyak digunakan dalam industri. Tipe ini dipilih karena konstruksi double pipe heat exchanger cukup sederhana, ...biaya pembuatannya relatif rendah dibandingkan tipe lainnya, mudah dibongkar untuk perawatan, dan tidak memerlukan banyak tempat. Penukar panas pipa ganda terdiri dari dua pipa konsentris, dimana terdapat dua jenis arah aliran fluida yaitu aliran searah dan aliran berlawanan arah. Pada penelitian ini, dirancang sebuah alat penukar panas model pipa ganda namun tetap mengacu pada kaidah desain yang ada. Sehingga terdapat manfaat sebagai metode pembelajaran mekanisme kerja, serta kinerja heat exchanger. Setelah dilakukan penelitian, aliran fluida panas menggunakan pompa menghasilkan kapasitas aliran 28 l/m, sedangkan aliran fluida dingin menggunakan pompa menghasilkan daya isap 2000 l/j sehingga menyebabkan perbedaan suhu pada mesin yang mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan laju aliran fluida yang mengalir, untuk mengurangi atau meminimalkan kehilangan panas yang terjadi. Laju perpindahan kalor yang hilang pada heat exchanger tipe counter-flow dari hasil perhitungan adalah sebesar 27130,46 Joule.
PT. Guang Ching Nikel and Stainless Steel (GCNS) merupakan industri smelter yang memproduksi baja stainless steel billet dan slab. Pada proses produksi tersebut memerlukan pompa sentrifugal untuk ...menyalurkan air sebagai sistem pendingin pada peralatan, mesin dan perendaman baja stainless steel. Hal tersebut menjadikan pompa mengalami kelebihan kapasitas kerja yang mengakibatkan penurunan performa mesin sehingga berdampak pada aktivitas produksi. Oleh karena itu, hal ini perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan agar mencegah kerusakan dan menjaga kinerja optimal pada pompa sentrifugal. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui proses pengambilan data suhu dan getaran lalu dilakukan pengolahan data dengan menghitung nilai mean, median, dan standar deviasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada pompa sentrifugal didapatkan bahwa standar deviasi pengukuran suhu tertinggi ada pada pompa P7 yaitu 5,2 dan standar deviasi terendah ada pada pompa P2 yaitu 1,8, sedangkan pada hasil pengukuran getaran didapatkan standar deviasi tertinggi ada pada pompa inboard vertikal menujukkan bahwa P11 yaitu 1.7 dan standar deviasi terendah pada pompa inboard vertikal pada pompa P7 yaitu 0,1. Sedangkan pada standar deviasi tertinggi pada pompa inboard horizontal ada pada pompa P4 yaitu 1.2 dan standar deviasi terendah pada pompa inboard horizontal ada pada pompa P7 yaitu 0.1.
Limbah kotoran sapi seringkali dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan tidak bernilai sama sekali sehingga sering kali dibuang begitu saja. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah cara untuk ...memanfaatkan limbah kotoran sapi tersebut dengan membuat alat yang dapat mengeringkan kotoran sapi agar dapat digunakan sebagai pupuk kandang kering. Dalam hal tersebut dibutuhkan perancangan mesin pengering kotoran sapi agar memaksimalkan proses pertanian dalam pengelolaan limbah tersebut. Pada penelitian ini akan membahas tentang analisis efektivitas tipe pemanas untuk mesin pengering kotoran sapi jenis Rotary dryer diantaranya yaitu perbandingan antara kompor semawar tipe 202 dan kompor biomass dan menganalisis estimasi biaya produksi yang diperlukan selama 1 bulan. Memvariasikan temperatur antara 50°C, 60°C, 70°C, 80°C untuk mendapatkan waktu dan kelembapan yang terbaik. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh kompor terbaik untuk proses pengeringan adalah kompor biomass dengan waktu, kelembapan, dan biaya yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan kompor semawar tipe 202. Dalam segi waktu untuk mencapai temperatur yang sama yaitu 80°C kompor biomass lebih cepat memerlukan waktu 27,7 menit. Sedangkan, untuk kompor semawar memerlukan waktu 31,38 menit. Dalam segi kelembapan pada temperatur 80°C kompor biomass menghasilkan kelembapan 67%. Sedangkan, kompor kompor semawar tipe 202 menghasilkan kelembapan 70%. Dalam segi estimasi biaya produksi selama 1 bulan kompor biomass memerlukan biaya produksi sebesar Rp. 2.059.728. Sedangkan, untuk kompor semawar tipe 202 memerlukan biaya prduksi sebesar Rp. 2.369.928.
Teknologi dalam dunia permesinan saat ini mengalami kemajuan yang dapat dilihat dalam dunia industri yaitu peralihan penggunaan mesin – mesin konvensional ke mesin – mesin otomatis yang dikendalikan ...dalam suatu program. Mesin tersebut dikendalikan secara penuh menggunakan komputer dengan bahasa pemrograman numeric yang disebut dengan Computer Numerically Controlled (CNC). Dalam proses permesinan secara konvensional maupun CNC, output yang diharapkan adalah mampu melakukan proses permesinan secara tepat dan skala yang besar dan spesifikasi geometri. Adapun tujuan dalam penelitian ini, agar dapat meningkatkan fungsi kerja mesin CNC mini router yang pada awalnya alat tersebut hanya dapat menggrafir dan marking dan PCB, acrylic, dan kayu dengan kedalaman ptong dan kecepatan feeding, sehingga penyusunan melakukan modifikasi struktur rangka dan bahan CNC mini router 3 axis. Modifikasi yang dilakukan terhadap frame, endmill, dan collect pada mesin CNC mini router agar dapat mendukung peningkatan fungsi alat. Setelah melakukan pengujian terhadap tujuan yang dicapai, maka, hasil pengujian didapatkan a. Kayu : depth per pass = 1 mm, feed rate = 100 mm/menit, plunge angle = 100 mm/menit, spindle speed = 100 rpm. Acrylic : depth per pass = 2 mm, feed rate = 200 mm/menit, plunge angle = 100 mm/menit, spindle speed = 100 rpm. Alumunium : depth per pass = 0.25 mm, feed rate = 100 mm/menit, plunge angle = 15 mm/menit, spindle speed = 100 rpm.
Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air. Energi panas ini biasanya bisa didapatkan dari sinar matahari. ...Namun ketika musim penghujan, kondisi ini menghambat proses pengeringan yang memanfaatkan sinar matahari, sehingga proses pengeringan membutuhkan waktu yang cukup lama. Maka dari itu diperlukan suatu alat bantu yang dapat mengeringkan baju tanpa tergantung pada sumber panas dari pancaran sinar matahari. Alat pengering Baju adalah Alat yang digunakan untuk mengeringkan pakaian dengan energi panas buatan, salah satu penghasil panas buatan adalah elemen pemanas atau yang sering disebut dengan heater. Elemen pemanas buatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Electric Heater. Electric Heater ini dilengkapi dengan kipas yang dapat menghasilkan suhu dalam ruangan hingga ± 52,3º C sehingga panas yang dihasilkan Electric Heater dapat mengubah air yang terkandung dalam pakaian menjadi uap air yang kemudian akan dilepas ke lingkungan dengan bantuan kipas. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian, Kemampuan alat ini mampu menguapkan massa air rata-rata 535.8 gram/jam dan mesin ini mencapai titik optimumnya untuk jumlah pengeringan pakaian yang dapat dikeringkan sebanyak 6 baju.
Pemotongan logam adalah tahap pengerjaan bahan baku profil dan plat baja sesuai dengan tanda potong yang telah ditetapkan pada proses penandaan. Salah satu teknik pemotongan logam adalah dengan ...menggunakan las oxy acetylene dimana pemotongan terjadi karena adanya reaksi oxygen dan baja. Las oxy acetylene adalah proses pemotongan dan pengelasan secara manual, dimana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame) gas acetylene yaitu pembakaran C₂H₂ dengan O₂ dengan logam pengisi atau tanpa logam pengisi dimana prosess penyambungan tanpa penekanan. Disamping untuk keperluan pengelasan (penyambungan) las oxy acetylene dapat juga digunakan sebagai preheatting, brazing, cutting dan hard facing. Pada pengerjaan pemotongan pipa besi menggunakan las oxy acetylene secara manual, kendala yang yang sering ditemukan adalah hasil pemotongan yang tidak rata dan tidal lurus. Hal ini menyebabkan dibutuhkan proses perataan pada bagian tepi yang dipotong hingga rata dan lurus. Pada penelitian ini, telah dibuat mesin pemotong pipa dengan las oxy acetylene yang bertujuan menghasilkan pemotongan pipa yang lurus, halus, dan rata. Mesin pemotong pipa yang telah dibuat ini dapat menghasilkan potongan pipa besi rata, halus, dan lurus pada pipa besi diameter 4,5 inchi, 3,5 inchi, dan 3 inchi dengan waktu pemotongan 32 detik, kecepatan putaran gelombang motor 5,8 Hz, dan toleransi potongan ± 3 mm.
Serat dan ampas kelapa banyak dihasilkan oleh pedagang kelapa dan industry kelapa. Limbah serat kelapa tidak berbahaya karena organic dan bisa terurai. Akan tetapi limbah kelapa menjadi masalah ...karena kapasitas yang besar dan menjadi sampah yang kurang termanfaatkan. Atas dasar pertimbangan tersebut maka penelitan ini bertujuan untuk memanfaatkan serat sabuk kelapa sebagai salah satu solusi yang bisa digunakan sebagai new material bagi masyarakat dan industry. Penelitan ini dilaksanakan di Labolatorium Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan dengan menggunakan mesin computer servo universal tensile machine dengan kapasitas maksimum mesin 100000 N. Matriks yang digunakan pada penelitian ini adalah resin polister yang disusun dengan serat dengan pertimbangan massa, dimensi dan diameter yang sama yang secara kontiniyu, acak dan terputus-putus. Sampel tersebut dibuat dengan komposisi fraksi volume yaitu (10:90) %, (20:80) %, (30:70) %, (40:60) %, dan (50:50) %. Matriks 50:50 % memiliki stress, strain dan modulus yang tertinggi pada pengujian kali ini. stress sebesar 14,98 MPa, strain 2,00%, beban 12.251 N dan modulus young sebesar 7,49 MPa.
Pada penelitian ini, digunakan sistem otomasi untuk menghemat penggunaan air pada proses penyemprotan ban. Otomasi adalah suatu cara penerapan prosedur secara otomatis sehingga bahan-bahan dari ...sumber yang ada dapat dimanfaatkan. Adanya otomasi ini diharapkan mampu menghemat penggunaan air pada proses penyemprotan ban dump truck. Otomatisasi ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno dengan empat sensor ultrasonik yang akan membaca keberadaan dump truck di area pembersihan ban. Sistem otomatisasi yang telah diterapkan pada alat penyemprotan ban, mampu menghemat penggunaan air sebanyak 138,8 liter selama jeda pergantian dump truck pertama ke dump truck yang kedua, dan menghemat penggunaan air 277,6 liter ketika sampai pada tahap pembersihan ban dump truck ketiga, dan menghemat penggunaan air sebanyak 416,5 liter dalam proses pembersihan dump truck ke empat.