Perkuliahan daring yang sudah genap dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun sebagai dampak dari pandemi COVID-19 berhasil mengalami penurunan kasus, hingga akhirnya pemerintah memutuskan untuk ...melaksanakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) kembali. Perubahan tersebut tentunya menimbulkan stres pada mahasiswa dan tuntutan penyesuaian diri dalam menghadapi rintangan PTM yang mereka alami, terkhusus mahasiswa Universitas X angkatan 2020 yang belum pernah melaksanakan perkuliahan offline sejak masuk kuliah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai stres dan strategi koping yang dilakukan mahasiswa dalam mengikuti PTM untuk pertama kalinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan data dilakukan dengan mewawancarai tiga mahasiswa Universitas X angkatan 2020 yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa beberapa hal yang menyebabkan stres dari partisipan selama mengikuti PTM adalah (1) masalah transportasi, (2) perubahan rutinitas, (3) terdistraksi dengan kehadiran orang lain, (4) tekanan dalam situasi sosial, (5) ketidakmampuan dalam melakukan multitasking, dan (6) dibutuhkannya energi yang lebih banyak untuk mengikuti PTM. Selain itu, peneliti juga menemukan jenis-jenis strategi koping yang dilakukan mahasiswa dalam menghadapi situasi stres akibat PTM, yaitu variasi dari problem-focused coping, emotion-focused coping, social support, religious-focused coping, dan meaning making. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya perguruan tinggi untuk memperhatikan hal-hal yang berpotensi menimbulkan stres bagi mahasiswa dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan dalam proses transisi menuju perkuliahan tatap muka, agar tetap mampu menjaga kesejahteraan psikologis mahasiswa.
Latar belakang: Dismenorea primer adalah keadaan nyeri pada perut bagian bawah yang dialami wanita ketika mengalami menstruasi akibat terjadinya kontraksi otot-otot uterus yang berlebih karena ...tingginya kadar prostaglandin. Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan dismenorea primer, seperti aktivitas fisik, merokok, masa menstruasi, tingkat stres dan status gizi.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik total sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 68 orang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Data responden diperoleh dari kuisioner dan dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian derajat dismenorea primer lebih dari separuh responden mengalami derajat sedang (56%), tingkat stres pada responden mayoritas mengalami tingkat stres ringan-sedang (91,7%) dan mayoritas responden memiliki status gizi normal (68,7%). Hasil analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,069 (p>0,05), dan tidak terdapat hubungan status gizi dengan kejadian dismenorea primer dengan p=0,868 (p>0,05).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dan status gizi dengan kejadian dismenorea primer.
Kata kunci: dismenorea primer, status gizi, tingkat stres
ABSTRAKRemaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, ...fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum bisa memenuhi persyaratan yang telah ditentukan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya maka beresiko mengakibatkan timbulnya stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat menyebabkan dampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan hasil penelitian dianalisa data dengan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah dari responden (46,1%) dikelompokan dalam keadaan stres normal, hampir setengahnya dari responden (29%) dikelompokan dalam keadaan stress ringan, sebagian kecil dari responden (15,3%) dikelompokan dalam keadaan stress sedang, sebagian kecil dari responden (8,6%) dikelompokan dalam keadaan stress berat, dan sebagian kecil dari responden (1%) dikelompokan dalam keadaan stress sangat berat. Simpulan penelitian ini bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini merupakan suatu beban psikis. ABSTRACT Teenagers are individuals who are in the developmental transition from childhood to young adults. is a time of humans experience well on anatomic, physiologic, emotional changes, as well as their social and intellectual relationship. Early age marriage is defined as young couples who have not met the requirements needed to get married in marriage. Teenagers who commit early age marriage that could not adapt quite well with their new social environment may become stressful. Symptoms of stress can be quite serious health problems which can cause psychological, social and economic. This research has the aim to identity the stress level happens amongst teenagers who commit early age marriage.This research uses descriptive quantitative descriptive, which uses DASS-21 questionnaire as its instrument to obtain the data. The samples for the research are 104 teenagers couples aging from 16 to 20 whi have gotr married. That are obtained through purposive sampling and the result of research analyzed data with the calculasion of distribution frequency and percentage. The result of the research show that a half of the participants (46,1%) are categorized into normal stress, (29%) of the respondent are is categorized into mild stress, (15,3%) of the participants are is categorized into average stress, (8,6%) are in heavily stressful category, and only 1% categorized into very heavily stressful. The conclusion of this study that psychologically, married at an early age is a psychologoical burden.
Banyak penelitian menemukan pengaruh buruk stres terhadap kemampuan pasangan melakukan coping. Penelitian ini mencoba lebih lanjut meneliti fenomena tersebut dengan membedakan sumber stres dan ...menggunakan analisa diadik. Penelitian ini menguji pengaruh stres internal dan stres eksternal terhadap coping diadik negatif pasangan. Data dikumpulkan dari 203 pasangan, dan metode statistik dilakukan mengikuti Actor-Partner Interdependence Model (APIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres eksternal tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap coping diadik negatif, tapi stres eksternal akan mempengaruhi stres internal yang kemudian akan mempengaruhi coping diadik negatif. Stress internal mempunyai orientasi pasangan, oleh karena itu stress internal suami bukan hanya mempengaruhi coping suami tapi juga istri. Implikasi dari hasil ini juga didiskusikan.
Bu araştırma, süper amatör ligde oynayan futbolcuların algılanan stres, psikolojik sağlamlık ve yaşam kalitesi düzeylerinin çeşitli değişkenlerle karşılaştırılması ve arasındaki ilişkinin incelenmesi ...amaçlanmıştır. Araştırmanın evreni TFF (2023) verilerine göre Muğla’da süper amatör ligde futbol oynayan 624 bireyden oluşmaktadır. Araştırmanın çalışma grubu ise kolayda örnekleme (uygun örnekleme) yöntemine göre seçilmiş 165 futbolcudan oluşturulmuştur. Katılımcılar “Algılanan Stres Ölçeği”, “Kısa Psikolojik Sağlamlık Ölçeği” ve “SF12-Yaşam Kalitesi Ölçeği”ni cevaplamışlardır. Verilerin analizi için değişkenler arasındaki farklılıkların belirlenmesinde t-testi ve tek yönlü varyans analizi (ANOVA), ölçekler arasındaki ilişkinin belirlenebilmesi için ise Pearson Korelasyon analiz kullanılmıştır. Yapılan analiz sonuçları; çeşitli değişkenlerle (gelir durumu, eğitim düzeyi, mevki ve şampiyonluk) göre “ASÖ” ve “KPSÖ” ortalama puanlarında anlamlı farklılıklar göstermiştir. Sonuç olarak, süper amatör ligde oynayan futbolcuların stres algıları ve psikolojik sağlamlık düzeylerinin bazı değişkenlere göre anlamlı düzeyde farklılık gösterdiği saptanmıştır.
Stres merupakan hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Banyak orang menggambarkannya sebagai perasaan tegang, cemas, atau khawatir. Secara ilmiah, perasaan-perasaan ini adalah semua manifestasi ...dari pengalaman stres, respons terprogram yang kompleks terhadap ancaman yang dirasakan yang dapat memiliki hasil positif dan negatif. Adanya banyak faktor yang menyebabkan timbulnya stres kerja pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan tipe kepribadian terhadap stres kerja pegawai negeri sipil di kantor badan Kesatuan Bangsa dan Politik di provinsi Sumatera Utara. Hipotesis yang diajukan adalah adanya pengaruh antara iklim organisasi dan tipe kepribadian terhadap stres kerja pada pegawai negeri sipil Kesabangpol di provinsis Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 73 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Metode pengumpulan data adalah skala iklim organisasi, tipe kepribadian, dan stres kerja. Analisa data menggunakan analisis kovarian. Subjek pada penelitian ini memiliki tipe kepribadian yang berbeda dimana tipe A lebih tinggi dibandingkan tipe B dan stres kerja yang tergolong cendrung tinggi.