The cultivation of dragon fruit has been standing out considerably in Brazil, however, although on the rise, information onthe cultivation of this fruit, such as pruning management in young orchards ...and the use of superabsorbent polymer in thecrop, is scarce. In this sense, in order to remedy producers’ obstacles regarding the management of orchard formation, theobjective of this study was to evaluate the influence of pruning management and the efficiency of hydrogel in the vegetativeand reproductive development in two different species of dragon fruit (Selenicereus undatus and Hylocereus polyrhizus),in addition to defining the best dose of the polymer to be used in the crop. The work was developed at IFSULDEMINAS –Machado Campus. The design used was the randomized block design, in a factorial scheme (2x2x3), the first factor beingcomposed of the two species of dragon fruit, the second, by two cladode pruning levels (with and without pruning), and thethird, by three doses of the superabsorbent polymer Hydroplan-EB® (0; 1.5; 4.5 g plant-1). The following characteristicswere evaluated: number and length of shoots; total number of flowers; total number of fruits; number of aborted flowers;picking percentage; mean fruit mass; longitudinal and transverse diameter of fruits; peel thickness; pulp yield; peel massand productivity. The practice of cladode pruning, as well as the application of the superabsorbent polymer, did not influencemost of the characteristics evaluated. Further studies should be conducted to delve deeper into the management techniquesused in this study.
Hydrogel is an ideal preparation as a wound dressing because it can provide a cold sensation that can reduce swelling in the wound area. Nanoparticles are particles that have a size of 1-1000 nm. ...Nanoparticles have the advantage of reducing the particle size and delivering the active substance to the target site. In the manufacture of nanohydrogels it is necessary to have a gelling agent in order to obtain a preparation that meets the requirements. In this study, nanohydrogels were made using Chrysanthemum leaf extract (Chromolaena odorata L.) as the active substance and made with various concentrations of carbopol 980 as a gelling agent. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the concentration of carbopol 980 on nanohydrogel preparations of chrysanthemum leaf extract. The method used is Quasi Experimental Design. Simplicia was made into extracts and then made into nano preparations and evaluated. Data were analyzed using One Way Anova and Kruskal-Wallis. The particle size of Formula I nanohydrogel preparation was obtained at 412.9 nm. The results of the evaluation of the preparation showed that the nanohydrogel of chrysanthemum leaf extract with variations in the concentration of carbopol 980 had no effect on homogeneity, but it did affect the pH, viscosity, dispersibility, and adhesion test as shown in the One Way Anova statistical test (p<0.05). From the evaluation results, the ideal formula for nano hydrogel preparations was found in formula I with a carbopol 980 concentration of 0.5%.
Hidrogel merupakan sediaan ideal sebagai pembalut luka karena dapat memberikan sensasi dingin yang bisa mengurangi pembengkakan pada area luka. Nanopartikel adalah partikel yang memiliki ukuran ...1-1000 nm. Nanopartikel memiliki keunggulan yaitu mengecilkan ukuran partikel dan menghantarkan zat aktif menuju tempat sasaran. Dalam pembuatan nanohidrogel diperlukan adanya gelling agent agar diperoleh sediaan yang memenuhi syarat. Pada penelitian ini nanohidrogel dibuat dengan menggunakan ekstrak daun serunai (Chromolaena odorata L.) sebagai zat aktif dan dibuat dengan variasi konsentrasi carbopol 980 sebagai gelling agent. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi carbopol 980 pada sediaan nanohidrogel ekstrak daun serunai. Metode yang digunakan adalah desain Quasi Exsperimental Design. Simplisia dibuat menjadi ekstrak kemudian dibuat menjadi sediaan nano dan dievaluasi. Data dianalis dengan menggunakan One Way Anova dan Kruskal-Wallis. Ukuran partikel sediaan nanohidrogel Formula I diperoleh sebesar 412,9 nm. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan nanohidrogel ekstrak daun serunai dengan variasi konsentrasi carbopol 980 tidak berpengaruh terhadap homogenitas, tetapi berpengaruh terhadap uji pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat yang ditunjukkan pada uji statistika One Way Anova (p<0,05). Dari hasil evaluasi didapatkan formula ideal untuk sediaan nano hidrogel yaitu pada formula I dengan konsentrasi carbopol 980 sebesar 0,5%.
Hidrogel merupakan polimer yang mengalami ikat silang dan digunakan pada berbagai aplikasi termasuk untuk media tanam. Kemampuan utamanya yaitu dapat menyerap dan mengikat air dalam jumlah yang ...besar. Salah satu jenis hidrogel yang telah banyak dikembangkan sebagai media tanam adalah hidrogel dari poliakrilat. Namun, hidrogel dengan bahan utama poli (asam akrilat) masih memiliki beberapa kekurangan yaitu sifat mekanik dan penyerapan terhadap air yang masih rendah. Penggunaan Polivinil Alkohol (PVA) dilakukan untuk meningkatkan berbagai parameter karakteristik dari hidrogel yang dihasilkan. Pada penelitian ini berhasil dilakukan sintesis hidrogel dari poli (asam akrilat) dan PVA dengan menggunakan asam sitrat sebagai agen pengikat silang serta ammonium persulfate sebagai inisiator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh PVA terhadap karakteristik hidrogel poli(asam akrilat)-PVA. Variasi konsentrasi PVA yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% (b/v). Karakteristik yang dianalisis meliputi fraksi gel, rasio swelling, sifat mekanik (tensile strength dan elongation). Struktur kimia dianalisis menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan PVA dari 5% sampai 25% menyebabkan nilai fraksi gel nsik dari 73% sampai 80.9%. Nilai rasio swelling dengan komposisi PVA 5% sampai 25%% berkisar dari berkisar 6212% sampai 4141%. Nilai tersebut telah memenuhi persyaratan untuk aplikasi media tanam (300-600%). Sifat mekanik hidrogel ditinjau dari nilai tensile strength. Nilai tensile strength yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada 15% sebesar 1.05 MPa. Nilai tersebut telah memenuhi standar kuat mekanik sebagai media tanam yaitu antara 0,55-22,34 MPa. Sedangkan hasi analisis FTIR telah menunjukkan bahwa terdapat gugus PVA dalam hidrogel.
Introducción y objetivos: La práctica de la restauración es una fuente de valiosa experiencia que, analizada y difundida, contribuye a la mejora de las intervenciones de recuperación de espacios ...degradados. Desde esta concepción, en este trabajo evaluamos una plantación de Prosopis denudans var. denudans en una zona árida ubicada en el Área Protegida Auca Mahuida (Neuquén, Argentina). Los objetivos fueron: analizar el efecto de las aplicaciones de hidrogel a los 11 meses de la siembra y determinar la incidencia de depredación de vertebrados herbívoros en el mismo período.
M&M: Se plantaron un total de 651 plantines de vivero distribuidos en dos canteras abandonadas. Aplicamos los tratamientos ½ l de hidrogel; 1 l de hidrogel y control (sin hidrogel) y protección vs no protección de malla metálica para evaluar supervivencia y predación. Los resultados fueron analizados con modelos lineales generalizados.
Resultados: La sobrevivencia fue significativamente mayor y estadísticamente diferente para plántulas con ½ l de hidrogel y malla metálica de protección. Las plantas protegidas no fueron predadas, y la supervivencia en plantas no protegidas se redujo en un 50% aproximadamente.
Conclusiones: Los resultados muestran que las probabilidades de supervivencia pueden ser mayores con protectores frente a mamíferos herbívoros e hidrogel, en plantaciones de restauración. Sin embargo, es necesario incrementar los estudios sobre las relaciones entre el crecimiento radicular y dosis de hidrogeles en diferentes condiciones edáficas, particularmente en especies que pueden ser marco o fundantes para la recuperación de áreas degradadas.
Introducción y objetivos: La práctica de la restauración es una fuente de valiosa experiencia que, analizada y difundida, contribuye a la mejora de las intervenciones de recuperación de espacios ...degradados. Desde esta concepción, en este trabajo evaluamos una plantación de Prosopis denudans var. denudans en una zona árida ubicada en el Área Protegida Auca Mahuida (Neuquén, Argentina). Los objetivos fueron: analizar el efecto de las aplicaciones de hidrogel a los 11 meses de la siembra y determinar la incidencia de depredación de vertebrados herbívoros en el mismo período. M&M: Se plantaron un total de 651 plantines de vivero distribuidos en dos canteras abandonadas. Aplicamos los tratamientos ½ l de hidrogel; 1 l de hidrogel y control (sin hidrogel) y protección vs no protección de malla metálica para evaluar supervivencia y predación. Los resultados fueron analizados con modelos lineales generalizados. Resultados: La sobrevivencia fue significativamente mayor y estadísticamente diferente para plántulas con ½ l de hidrogel y malla metálica de protección. Las plantas protegidas no fueron predadas, y la supervivencia en plantas no protegidas se redujo en un 50% aproximadamente. Conclusiones: Los resultados muestran que las probabilidades de supervivencia pueden ser mayores con protectores frente a mamíferos herbívoros e hidrogel, en plantaciones de restauración. Sin embargo, es necesario incrementar los estudios sobre las relaciones entre el crecimiento radicular y dosis de hidrogeles en diferentes condiciones edáficas, particularmente en especies que pueden ser marco o fundantes para la recuperación de áreas degradadas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan hidrogel komposit berbasis produk samping industri penyamakan kulit dalam menyerap air dan larutan garam. Gelatin, dari potongan kulit pikel domba, ...sebagai bahan dasar hidrogel komposit diproses secara basa. Hidrogel komposit dibuat dengan enam variasi perlakuan. Pengaruh methylene-bis-acrylamide dan kaolin diamati berdasarkan swelling property. Daya serap terhadap air dan larutan garam dari hidrogel perlakuan methylene-bis-acrylamide 0,6 g lebih rendah dari perlakuan methylene-bis-acrylamide 1,0 g. Daya serap air hidrogel juga dipengaruhi oleh jumlah kaolin yang ditambahkan. Daya serap air meningkat pada penambahan kaolin sebanyak 8 g, kemudian menurun pada penambahan berikutnya. Daya serap terhadap air dan larutan garam dari hidrogel komposit yang tertinggi masing-masing adalah 26,29 g/g dan 10,97 g/g diperoleh dari perlakuan methylene-bis-acrylamide 1,0 g dan kaolin 8 g. Hasil pengukuran FTIR menunjukkan telah terjadi reaksi cangkok silang antara gelatin-g-asam akrilat dan kaolin yang ditandai bergesernya beberapa puncak serapan.
The objective of this article was to carry out a systematic review of the literature to determine the different therapeutic uses of chitosan-based hydrogels and their uses in dental therapy, as well ...as the modification and improvement of dental materials to promote research related to chitosan and its incorporation into dentistry as an adjunct or replacement in some dental treatments. Chitosan is a natural polymer obtained from the deacetylation of chitin, a polysaccharide abundant in nature, which, due to its biocompatibility, high biodegradability, non-antigenicity, and its ease of acquisition, has attracted biomedical interest, including in dentistry. Recent studies have shown that chitosan can be integrated into dental materials to obtain remineralizing effects, such as for antimicrobial agents, osteogenic agents, and pulp regeneration treatment. A bibliographic search was carried out in PubMed from 2018 to 2023. The results showed a wide range of uses for chitosan in the dental field, particularly its use as a remineralizing agent for tooth enamel; It has also been used in tissue regeneration mainly because of its osteogenic activity, as an antimicrobial agent, and as a vehicle for the application of medications. The use of chitosan as a nanobiomaterial is an interesting topic, since chitosan shows potential for new dental materials, either as an active ingredient or as an adjuvant vehicle for other materials.
Excessive water production poses a significant challenge in the oil industry, especially in Pre‐salt carbonate reservoirs, leading to reduced oil recovery, corrosion, and well abandonment. We explore ...the potential of polymeric preformed particle gels (PPGs) as innovative relative permeability modifiers (RPMs) for carbonate reservoirs. RPMs involve applying polymeric hydrogels to alter reservoir wettability, reducing water flow while enhancing oil productivity. PPGs offer a promising surface‐based production alternative with improved control and minimized formation damage compared to traditional in‐situ gels. We conducted crosslinking experiments using poly(acrylamide‐acrylic acid‐2‐methyl propane sulfonate) terpolymer (AM‐AA‐AMPS) and aluminum (III) ions, assessing their impact on hydrogel properties. We also investigated the swelling behavior of these hydrogels and their interactions with rock samples. Results showed that crosslinking significantly affects PPG viscoelastic properties and swelling behavior. Adsorption tests revealed the formation of a polymeric film on rock surfaces, potentially altering wettability. Contact angle measurements demonstrated PPGs' ability to shift rock wettability, particularly in carbonate samples, from strongly oil‐wet to water‐wet conditions. This study underscores PPGs' potential as RPMs, offering valuable insights into improving oil extraction efficiency and addressing water production challenges in the industry.
Schematic illustration of the mechanism of action of preformed gel particles (PPGs) as relative permeability modifiers (RPM) by altering the wettability of carbonate reservoirs. (a) adsorption of PPG (SO4=) on the positively charged carbonate surface, (b) desorption of the oil and dissolution of part of the Ca++ from the carbonate, (c) formation of hydrophilic polymer film and water flow retention.
Pendahuluan: Metronidazol merupakan suatu antibiotik yang biasa digunakan dalam mengobati infeksi Helicobacter pylori. Metronidazol mempunyai kelarutan yang tinggi dalam asam. Untuk mengoptimalkan ...kelarutan tersebut maka dibuatlah hidrogel mukoadhesif yang dapat mempertahankan waktu tinggal di lambung lebih lama sehingga terapi infeksi H.pylori lebih optimal. Tujuan: untuk mendapatkan formula optimum dari hidrogel dengan kombinasi polimer kitosan dan natrium karboksimetilselulosa yang dapat mengontrol pelepasan metronidazol secara in vitro. Metode: Metode yang digunakan untuk memprediksi formula optimum menggunakan desain faktorial. Rancangan formula awal untuk memprediksi formula optimum terdiri dari 4 formula dengan perbandingan polimer kitosan dan natrium karboksimetilselulosa berturut-turut 0,5:1,5; 1,0:1,5; 0,5:3,0; dan 1,0:3,0. Hasil: Variasi konsentrasi dari Na-CMC dan kitosan dapat mempengaruhi pelepasan obat, yakni pada formula I dengan kinetika pelepsan obat mengikuti kinetika higuchi dan mekanisme pelepasan mengikuti mekanisme difusi fickian. Sedangkan, pada formula 4 memiliki sediaan fisik yaitu kekuatan mukoadhesif yang paling tinggi dibandingkan formula yang lain karena adanya peningkatan konsentrasi kitosan dan natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC). Sehingga kombinasi antara kitosan dan Na-CMC dapat menjadi model pelepasan metronidazol dari matriks hidrogel yakni pada rentang 55,633% - 68,319% dalam waktu 240 menit. Hasil observasi menunjukkan formula optimum dengan perbandingan polimer kitosan dan natrium karboksimetilselulosa sebesar 1,0% (kitosan) dan 3,0% (natrium karboksimetilselulosa), dengan respon untuk kemampuan mengembang sebesar 96,95%; kekuatan mukoadhesif sebesar 0,1911 N/cm2; pelepasan obat sebesar 67,457%. Berdasarkan uji independent sampel t-test pada program SPSS 22 trial menjelaskan bahwa formula hasil observasi tidak berbeda siginifikan dengan hasil prediksi (p-value > 0,05). Kesimpulan: Hasil menunjukkan bahwa metode desain faktorial dapat digunakan untuk menentukan formula optimum dari hidrogel mukoadhesif metronidazol.
PDF
