Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan media belajar matematika yang inovatif di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahut Thulab Brambang, Karangawen. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah ...kurangnya motivasi siswa dalam belajar serta peningkatan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahut Thulab Brambang Karangawen pada matapelajaran matematika khususnya materi KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE. Populai yang digunakan adalah siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen. Analisis data menggunakan teknik deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengembangkan media pembelajaran melalui powtoon efektif digunakan sebagai media alternatif dalam menyampaikan materi KPK dan FPB. Hasil penerapan media menggambarkan efektifitas media pembelajaran matematika melalui powtoon dengan skor rata-rata kelas naik 45% dari 60,5 menjadi 87,5. Nilai ketuntasan naik dari 45% menjadi 100%.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi operasi hitung ...bilangan pecahan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 68 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes tertulis dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis berdasarkan tahapan mentranskrip data, memberi kode, mereduksi data, menyajikan data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan indikasi siswa yang mengalami kesulitan diantaranya, siswa tidak dapat memahami penjelasan dari guru, saat mengerjakan soal siswa tampak gelisah dan jawaban beberapa siswa yang acak-acakan serta coretan atau tulisan tidak jelas dan tidak terarah, meskipun jawabannya mendekati benar. Dari hasil analisis, disimpulkan kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal materi operasi hitung bilangan pecahan yaitu kesulitan dalam menggunakan konsep, kesulitan dalam menggunakan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah verbal. Temuan lainnya, diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) juga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika materi operasi hitung bilangan pecahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan tingkat kecemasan matematis. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ...interaksi antara pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) dan kecemasan matematis, serta perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan tingkat kecemasan yang tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan desain Eksperimen Faktorial Grup 2x3. Populasi dalam penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas XI IIS di SMAK Santu Francis Saverius Ruteng yang berjumlah 193 orang, dengan pengambilan sampel dilakukan secara acak kelas. Sampel penelitian terdiri dari kelas eksperimental, yaitu kelas XI IIS 5 dengan 30 siswa yang menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik, dan kelas kontrol, yaitu kelas XI IIS 6 dengan 33 siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan signifikan dalam kemampuan pemecahan masalah matematika antara kelas eksperimental dan kelas kontrol, (2) kecemasan matematika mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika, (3) terdapat interaksi antara pendekatan PMR dan kecemasan matematika dalam mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah, (4) siswa dengan kecemasan matematika tinggi di kelas eksperimental memiliki perbedaan kemampuan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol, dan (5) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dengan kecemasan matematika tinggi antara kedua kelas.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menemukan ide baru yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang adanya ...kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika berdasarkan aspek Munandar. Menggunakan prosedur penelitian eksploratif dengan model penelitian sytematic literature review dengan menganalisis sampel 16 artikel ilmiah yang diunduh dari google scholar. Artikel-artikel ini membahas tentang kemampuan berpikir kreatif berdasarkan aspek Munandar yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi. Dari beberapa data yang digali, hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau berdasarkan aspek Munandar menunjukkan bahwa siswa jenjang SMP dan jenjang SMA lebih tinggi pada aspek kelancaran dan memperoleh presentase 29% dari keseluruhan aspek dengan rata-rata 56. Sedangkan aspek kelenturan dan elaborasi memperoleh presentase 24% dari keseluruhan aspek dengan rata-rata 46,5. Pada aspek keaslian memperoleh presentase 23% dari keseluruhan aspek dengan dengan rata-rata presentase 44,5.
Bangun ruang merupakan salah satu materi yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Pengenalan bangun ruang dimulai dari ciri-ciri bentuk bangun ruang, volume, luas permukaan, dan yang terakhir yaitu ...penerapan bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari. Soal yang digunakan guru juga bervariasi dimulai dari kriteria mudah, sedang dan sulit. Menurut penuturan beberapa siswa, soal dalam matematika yang paling sulit adalah soal tentang bangun ruang. Siswa yang tidak gemar membaca pasti kurang dalam memahami soal tentang bangun ruang. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bangun ruang yang berbasis HOTS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, sedangkan untuk proses pengumpulan data peneliti menggunakan tes soal sederhana yang sudah divalidasi oleh tim ahli matematika dan bahasa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, maupun tinggi dapat menyelesaikan persoalan yang diberikan peneliti dengan tepat. Untuk siswa dengan kemampuan rendah memang perlu menghitung secara detail dan cara menghitung masih bertahap. Hal yang berbeda dapat kita perhatikan pekerjaan siswa dengan kemampuan sedang dan tinggi cenderung mengitungnya langsung atau bias dikatakan mereka menghitung di luar kepala, sehingga cara menyelesaikan dan kecepatannya berbeda dengan siswa dengan kemampuan matematika rendah.
Masalah rendahnya mutu sekolah sudah sangat sering dikeluhkan masyarakat. Hal ini peranan guru merupakan salah satu unsur yang dianggap sangat menentukan. Dengan kata lain, rendahnya mutu sekolah ...dan guru dipandang mempunyai kaitan langsung dengan rendahnya hasil belajar. meningkatnya mutu sekolah dan guru tentu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa, untuk menciptakan potensi guru yang baik maka harus diadakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme keguruan, salah satunya dengan melakukan tindakan kelas. Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi keadaan kelas dan pembelajaran yang belum selesai. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Palasari pada siswa kelas IV dengan jumlah 24 siswa.. Bentuk tindakan yang diberikan adalah dengan menggunakan kartu soal yang digunakan untuk meningkatkan Kemampuan memahami Perkalian Cara Susun kemudian dibahas oleh siswa secara berkelompok selanjutnya dibahas secara bersama antara guru dan siswa.Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal perkalian tes uji coba yang dilaksanakan dua kali kemudian hasilnya dianalisis. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan memahami belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Palasari ada peningkatan, yakni dengan perolehan skor rata – rata Siklus I sebesar 5,66 dan Siklus II diadakan tindakan menjadi 8.06 dengan demikian berarti ada peningkatan prestasi sebesar 02,40.
This research was the first four parts of the Borg and Gall version of RnD research, (1) preliminary research and studies, (2) research planning, (3) initial product development, and (4) limited ...field testing. The purpose of this study is to explain the importance of using traditional games in teaching mathematics in elementary schools using a realistic mathematical approach. The method used is qualitative. Data obtained through interviews and teacher response scales. The subjects of this study were 15 elementary school teachers teaching elementary mathematics in Salatiga which were selected by purposive sampling technique. The results of this study is the steps to develop traditional games with a realistic mathematical approach in elementary mathematics learning.
Buku teks merupakan kebutuhan utama dalam proses pembelajaran yang mengakibatkan beragamnya buku teks dari berbagai penerbit buku. Meskipun buku teks telah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar ...Nasional Pendidikan (BSNP), namun masih memungkinkan adanya kesalahan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan yang terdapat pada buku teks matematika kelas XI SMA/MA Kurikulum 2013. Jenis kesalahan yang dimaksud adalah jenis kesalahan berdasarkan objek matematika yang diantaranya kesalahan fakta, konsep, prinsip, dan operasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 kesalahan yang berkaitan dengan fakta, 12 kesalahan yang berkaitan dengan konsep, 12 kesalahan yang berkaitan dengan prinsip dan 18 kesalahan yang berkaitan dengan operasi. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rujukan dalam memilih buku teks matematika yang baik dan tepat
One of the efforts used so that students' motivation to learn mathematics can rise is by giving ice-breaking in learning mathematics. The purpose of this study was to determine the effect of ...ice-breaking on the mathematics learning motivation of elementary school students. This study uses a quantitative type with a pre-experimental research design. The research design used was One group Pretest-Posttest Design with a sample of 17 students of SD class V. Data collection techniques were carried out by giving learning motivation questionnaires before treatment (ice-breaking) and after treatment (ice-breaking). breaking). Data analysis consisted of descriptive statistical analysis and inferential statistics in the form of hypothesis testing using t-test. From the results of hypothesis testing using t-test, it is known that there is a difference in average motivation to learn before and after ice-breaking. The average motivation to learn after ice-breaking is higher than before ice-breaking. Thus it can be concluded that there is an effect of giving ice-breaking on learning motivation.
Understanding mathematical concepts is one of the competencies in learning mathematics, but not all students possess this competency yet. To address this problem, the author implemented realistic ...mathematical education (RME) in mathematics learning to optimize students’ understanding of mathematical concepts. The purpose of the RME implementation was to optimize students’ mathematical concepts understanding. The research method used was a descriptive qualitative method, namely by examining an object in its natural condition. The implementation of RME in mathematics learning uses real-life problems by actively conditioning students to construct their understanding of mathematical concepts, while teachers play an active role as facilitators. The results showed that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students’ understanding of mathematical concepts. Thus, it can be concluded that the implementation of RME in mathematics learning can optimize students' understanding of mathematical concepts.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu kompetensi dalam pembelajaran matematika, tetapi kompetensi tersebut belum dimiliki oleh semua siswa. Terkait permasalahan tersebut, penulis menerapkan pendidikan matematika realistis (PMR) dalam pembelajaran matematika untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan implementasi PMR untuk mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu dengan meneliti suatu objek dalam kondisi alaminya. Implementasi PMR dalam pembelajaran matematika menggunakan masalah kehidupan nyata dengan secara aktif mengkondisikan siswa untuk mengkonstruksi pemahaman konsep matematisnya, sedangkan guru berperan aktif sebagai fasilitator. Hasil penelitian menunjukkan implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa implementasi PMR dalam pembelajaran matematika dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematis siswa.