In this article, we present an SVIR epidemic model with deadly deseases and non constant population. We only discuss the local stability analysis of the model. Initially the basic formulation of the ...model is presented. Two equilibrium point exists for the system; disease free and endemic equilibrium point. The local stability of the disease free and endemic equilibrium exists when the basic reproduction number less or greater than unity, respectively. If the value of R0 less than one then the desease free equilibrium point is locally asymptotically stable, and if its exceeds, the endemic equilibrium point is locally asymptotically stable. The numerical results are presented for illustration.
Teknologi dalam pendidikan telah menjadi suatu keharusan, karena pendidikan bersifat dinamis, demikian pula perkembangan peserta didik yang berubah seiring dengan perkembangan zaman. Penelitian ini ...bertujuan untuk mengetahui teknologi berupa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika Peminatan tingkat SMA berdasarkan kompetensi pada kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat library research dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika, sedang sampel yang digunakan adalah purpose sampling, sampel penelitian ini adalah perangkat lunak (software) yang dapat digunakan pada pembelajaran Matematika Peminatan di SMA berdasarkan kompetensi pada kurikulum 2013. Teknik Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah ada beberapa perangkat lunak (software) yang dapat digunakan dalam pembelajaran Matematika Peminatan tingkat SMA, diantaranya ialah Geogebra untuk materi terkait Geometri, yaitu lingkaran pada kelas XI dan vektor pada kelas X. Probability Distribution untuk materi statistik pada kelas XII, dan Trigonometry Unit Circle untuk materi persamaan trigonometri pada kelas XI. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi guru Matematika SMA terkait penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Kecerdasan emosional termasuk dalam aspek yang sentral dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Melalui kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa, menjadikan siswa mampu ...menyelesaikan masalah yang rumit serta mampu meghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur terkait dengan kecerdasan emosional yang ditinjau dari motivasi belajar siswa. Metode penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah SLR (Systematic Literature Review). Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengidentifikasi atau menelaah semua artikel yang memiliki topik penelitian yang sama pada penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian ini secara keseluruhan sejumlah 27 artikel jurnal nasional dan internasional yang diperoleh dari garuda, google scholar, sinta dan reseachgate. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kecerdasan emosional memiliki memiliki peranan penting terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi dan kemampuan matematika tinggi mampu menyelesaikan masalah yang diberikan dengan benar dan dapat mengumpulkan informasi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan.
The 21st-century skills that students and teachers must have are literacy skills, learning skills and life skills. One of the literacy skills is mathematical literacy, also known as numeracy. This ...research aims to describe the numeracy knowledge profile of prospective mathematics teacher students. This type of research is quantitative descriptive research. The subjects of this research were 32 prospective mathematics teacher students at a private university in Yogyakarta. Data collection techniques in this research used questionnaires and interviews. The research results show that the majority of prospective mathematics teacher students are doubtful about their knowledge of numeracy. Furthermore, none of the students mentioned the complete meaning of numeracy skills; most only mentioned numeration as numbers and mathematical symbols, solving everyday problems, and number operations. Students are also unable to mention the content and context of numeracy questions. However, all students realize that as prospective mathematics teachers, it is important to study numeracy and implement it in the classroom. The suggestion to improve numeracy knowledge and skills are through lesson study that focuses on numeracy to introduce numeracy practices and as a model for prospective teachers, as well as using a student-centered learning approach, using real problems such as RME. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kemampuan abad ke-21 yang perlu dimiliki oleh siswa dan guru adalah kemampuan literasi, kemampuan belajar, dan kemampuan hidup. Salah satu kemampuan literasi adalah literasi matematika atau juga dikenal dengan istilah numerasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pengetahuan numerasi mahasiswa calon guru matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 32 mahasiswa calon guru matematika di salah satu universitas swasta di Yogyakarta. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa calon guru matematika ragu-ragu akan pengetahuan mereka tentang numerasi. Selain itu, tidak ada mahasiswa yang menyebutkan pengertian numerasi dengan lengkap, sebagian besar hanya menyebutkan numerasi sebagai angka dan simbol matematika, memecahkan masalah sehari-hari, dan operasi bilangan. Mahasiswa juga tidak mampu menyebutkan konten dan konteks soal numerasi. Walaupun demikian, semua mahasiswa menyadari sebagai calon guru matematika penting untuk mempelajari numerasi dan mengimplementasikannya di kelas. Hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan numerasi yaitu melalui lesson study yang berfokus pada numerasi untuk mengenalkan praktik numerasi dan sebagai model bagi calon guru, serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menggunakan permasalahan nyata seperti PMR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis HOTS terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas IV SD GMIM 1 Tomohon. Desain penelitian yang digunakan adalah ...penelitian eksperimen semu dengan pretest posttest non equivalent group design. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD GMIM 1 Tomohon pada bulan Maret 2023 semester II tahun akademik 2022/2023. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD GMIM 1 Tomohon yang terdiri atas 2 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling sehingga dipilih kelas 2A sebagai kelas Eksperimen atau dengan pembelajaran berbasis HOTS dan kelas 2B sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional tanpa melibatkan HOTS. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Anova dan Uji Paired Sample t test. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) pembelajaran berbasis HOTS berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas IV SD GMIM 1 Tomohon, (2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis matematika pada siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis HOTS dan pembelajaran secara konvensional
Photomath dalam menyelesaikan persoalan matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian berupa tanggapan pengguna aplikasi Photomath ...yang diperoleh dengan teknik wawancara semi terstruktur kepada 7 responden penelitian yang merupakan mahasiswa S-1, Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura semester dua tahun ajaran 2022-2023 yang telah menggunakan dan masih menggunakan Photomath dalam membantu menyelesaikan soal matematika. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data tematik untuk menemukan beberapa tema persepsi terhadap penggunaan aplikasi Photomath. Hasil penelitian menemukan beberapa tema persepsi, yaitu persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, persepsi kehati-hatian, dan persepsi keberlanjutan penggunaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan scaffolding pada kegiatan belajar Matematika materi Lingkaran. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas ...atau classroom action research. Subjek penelitian ini ialah 35 siswa yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan dengan hasil belajar sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus yang setiap siklus tersusun atas perencanaan pelaksanaan, observasi, evaluasi serta refleksi, dengan pelaksanaan sebanyak dua kali pertemuan di setiap siklusnya. Teknik pengumpulan data mempergunakan tes hasil belajar yang kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif guna mencari tahu klasifikasi hasil belajar di setiap siklusnya. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa di setiap siklusnya yakni mencukupi KKM yakni 75 serta memenuhi ketuntasan klasikal 75%. Penelitian ini memperoleh hasil adanya kenaikan hasil belajar siswa dari yang sebelumnya di Siklus I berkategori kurang dengan nilai rerata hasil belajar siswa 70,7 serta ketuntasan klasikal 54%, saat di Siklus II menjadi berkategori Baik dengan rerata 83,3 dan ketuntasan klasikal 77%. Oleh karena itu penerapan scaffolding dapat meningkatkan hasil belajar matematika.
One of the advantages of character education in building students’ behavior is creating self-confidence. With character education, it is hoped that basic problems in the educational world, which have ...recently become a common concern, can be solved. Of course there are efforts from the school whether they are from the principal, teachers, and parents in overcoming it. One of the efforts is by using two types of reinforcement, namely verbal and non-verbal reinforcement. So the purpose of this research is to see how the use of reinforcement can create students' self-confident characters as well as the challenges faced by teachers to form self-confidence with verbal and non-verbal reinforcement. This study used a descriptive qualitative approach and the research subjects included the principal, teachers and students. Data collection techniques were observation, interviews and documentation. The data analysis technique used was data reduction, data display and conclusion drawing. The results showed that: (1) the teacher used verbal reinforcement such as giving comments, support, motivation and praise to students to create their self-confident characters, (2) the teacher also used non-verbal reinforcement such as giving smiles, approaching students, giving thumbs up and by giving gifts to form students’ confident character, (3) the challenges faced by teachers in using reinforcement are social jealousy, less conducive learning atmosphere and students behavior in class.
A kisiskolás gyerekek térszemléletének fejlesztése az oktatási folyamat fontos feladata, különös tekin-tettel a megszerzett kompetenciák gyakorlati alkalmazása a valós életben. A tanulmányban röviden ...bemutatjuk a 11-12 éves tanulók térszemlélet fejlesztésére fókuszáló projektünkben alkalmazott fejlesztő feladatokat, melyek a matematika órákon valósultak meg. A tanulók olyan feladatokat oldottak meg, amelyek a sík és térbeli tárgyakkal való problémamegoldásra, a sík vagy térbeli helyzetek elemzésére és a tárgyakkal való manipulálására összpontosítottak.
Literasi matematika merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh masyarakat, tetapi pada kenyataannya kemampuan literasi matematika siswa Indonesia masih tergolong rendah. Salah satu upaya ...yang dilakukan adalah membiasakan siswa untuk mengerjakan soal literasi matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen literasi matematika model PISA dengan menggunakan konteks budaya Baduy yang valid dan reliabel. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Tessmer. Tahap pengembangannya terdiri dari preliminary, self evaluation, prototyping yang terdiri dari tahap expert review, one-to-one, dan small group, serta yang terakhir adalah tahap field test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen dinyatakan “sangat valid” pada expert review dan skor akhir pada uji lapangan menunjukkan bahwa instrumen “valid” dan “reliabel”.