The phenomenon of Hijrah in Indonesia has transformed from a spiritual journey into a broad social movement, involving various communities with diverse historical backgrounds and socio-political ...contexts. This study aims to explore the Hijrah phenomenon within the Indonesian context by examining shifts in its meaning and practices, as well as understanding its transformation into a social movement that influences religious identity and social interactions. Employing a qualitative methodology, this study focuses on a literature review and an interpretive approach to grasp the Hijrah phenomenon from historical, social, cultural, and spiritual perspectives. The findings reveal that Hijrah has evolved from the concept of physical migration to encompass changes in attitude, lifestyle, and Islamic dress codes, reflecting repentance and the religious aspirations of a new generation. Additionally, Hijrah serves as a medium for disseminating doctrine and carries specific socio-economic impacts. This study concludes that Hijrah in Indonesia is a multidimensional phenomenon, reflecting the dynamic social, cultural, and religious fabric of the society. The transformation of Hijrah into a social movement not only alters the religious landscape but also influences social, economic, and political interactions. This study emphasizes the importance of a multidisciplinary approach in understanding contemporary religious and social dynamics.
Abstrak
Fenomena hijrah di Indonesia telah mengalami transformasi dari perjalanan spiritual menjadi gerakan sosial yang luas dan melibatkan berbagai komunitas dengan latar belakang historis dan konteks sosio-politik beragam. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi fenomena hijrah dalam konteks Indonesia dengan menelaah pergeseran makna dan praktiknya, serta memahami transformasinya menjadi gerakan sosial yang mempengaruhi identitas religius dan interaksi sosial. Kajian ini menggunakan metode kualitatif, dengan fokus studi kepustakaan dan pendekatan interpretatif untuk memahami fenomena hijrah dari perspektif historis, sosial, budaya, dan spiritual. Kajian ini menunjukkan bahwa hijrah telah berkembang dari konsep migrasi fisik menjadi perubahan sikap, gaya hidup, dan tata cara berpakaian yang lebih Islami, mencerminkan pertobatan dan aspirasi religius generasi baru. Hijrah juga menjadi medium penyebaran doktrin dan memiliki dampak sosio-ekonomi tertentu. Kajian ini menyimpulkan bahwa hijrah di Indonesia merupakan fenomena multidimensi yang mencerminkan dinamika sosial, kultural, dan religius masyarakat. Transformasi hijrah menjadi gerakan sosial tidak hanya mengubah landscape keagamaan tapi juga mempengaruhi interaksi sosial, ekonomi, dan politik. Kajian ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisipliner dalam memahami dinamika keagamaan dan sosial kontemporer.
Shopaholic merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan perilaku seseorang yang tidak mampu menahan keinginan untuk berbelanja. Menggunakan pendekatan grounded theory, penelitian kualitatif ini ...menyoroti shopaholic yang dilakukan oleh partisipan yang berasal dari kalangan mahasiswa. Dengan prevalensi shopaholic yang besar di kalangan mahasiswa karena terkait gaya hidup dan tren antar sebayanya. Diperparah dengan dampak yang ditimbulkan oleh perilaku ini berupa uang dan waktu yang tidak sedikit untuk memenuhi kebutuhan berbelanja menjadikan fenomena ini menarik untuk dibahas. Partisipan sebagai sumber data utama pada penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling dengan kriteria: mahasiswa perempuan, berusia 18-20 tahun, dan menunjukkan perilaku shopaholic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika psikologis pada pelaku shopaholic dari kalangan mahasiswa adalah kecenderungan orangtua pelaku yang menerapkan pola pengasuhan permissive dilengkapi tersedianya dukungan finansial orangtua yang berkecukupan (uang bulanan yang berlebihan) membuat mahasiswa yang bersangkutan tidak merasa bersalah atau merasa perlu untuk mengontrol perilaku shopaholic mereka.
This research is motivated by several problems, namely the low critical thinking of class XI students of SMAN 14 Padang, teachers have not used varied learning models that can improve students' ...critical thinking skills. Based on these problems, one of the models that can improve students' critical thinking skills in the material of rotational dynamics and rigid body equilibrium is the Inquiry Training model. The purpose of this study was to determine the effect of the Inquiry Training learning model on students' critical thinking skills on the rotational dynamics and rigid body equilibrium material for class XI SMAN 14 Padang. The method used in this research is experimental and the research design used is quasi-experimental (quasi-experimental), the research design used is posttest only control design. From the data obtained from the analysis of the Mann Whitney Test, the value of 0.00 < 0.05 was obtained. So it can be concluded that H_0 is rejected and H_1 is accepted which reads "There is a significant effect using the Inquiry Training learning model on students' critical thinking skills on the rotational dynamics and rigid body equilibrium material for class XI SMAN 14 Padang".
Karbon dan mikroba dalam tanah mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu disebabkan oleh berbagai hal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika karbon dan mikroba dalam tanah pada perlakuan ...biochar-kompos plus. “Plus” disini mewakili penggunaan biochar-kompos dengan nano biochar dan adanya pengayaan terhadap mikroba konsorsia. Penelitian dilakukan di rumah kasa menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan dengan perlakuan sebagai berikut : kontrol/tanpa pupuk organik (P0), kompos (P1), biochar-kompos 1:4 (P2), nano biochar-kompos 1 : 4 (P3), nano biochar-kompos + mikroba konsorsia (P4), kompos + mikroba konsorsia (P5) dan biochar-kompos + mikroba konsorsia (P6) dengan dosis masing-masing 2,5 ton/ha. Biochar berasal dari tongkol jagung. Aplikasi biochar kompos plus dilakukan sebelum tanam. Parameter yang diamati yaitu karbon tanah (C-organik), dan kemasaman tanah (pH) pada 7 HSA, 37 HSA dan setelah panen serta total populasi mikroba tanah pada 2 HSA dan setelah panen. Karbon tanah diukur menggunakan metode Walkey and Black diukur dengan spektrofotometer, pH tanah menggunakan rasio tanah : air = 1 : 5 dan diukur dengan pH-meter, total populasi mikroba menggunakan metode Total Plate Counting (TPC). Hasil penelitian menunjukkan karbon dan populasi mikroba tanah mengalami penurunan dari waktu ke waktu, kecuali untuk populasi mikroba pada perlakuan kompos tunggal.
Gangguan psikologis dapat dialami oleh individu dengan berbagai rentang usia salah satunya adalah dewasa awal. Reaksi yang sering terjadi berupa perasaan ketakutan yang berlebihan terhadap suatu ...objek atau situasi tertentu hingga memicu gejala fisik dan emosional. Berbagai faktor situasi, kondisi, dan perilaku dapat mempengaruhi kondisi individu yang mengalami gangguan fobia terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menjelaskan dinamika psikologis dewasa dengan gangguan fobia spesifik (ketakutan terhadap cacing). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian merupakan seorang perempuan berusia 22 tahun dengan gangguan psikologis fobia spesifik (ketakutan terhadap cacing). Peneliti memperoleh data menggunakan observasi, wawancara, dan tes psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan fobia spesifik yang dialami telah dikembangkan akibat salahnya pola pikir yang dikembangkan sejak masa kanak-kanak dan berdampak hingga usia dewasa sehingga subjek mengalami perilaku kompulsif menghindari objek yang ditakuti.
The entry of Islam in a country is insepArable from the role of Middle Eastern traders who enter Indonesia. However, not all of Indonesia's territory was touched by the Middle Eastern traders as was ...the case in Sambas. The purpose of this study was to find a picture of the dynamics of curriculum changes in Islamic educational institutions in Sambas during the empire. The method used in this research is literature by searching various sources of books, articles both national and international. The findings of the research conducted is the Islamization in Sambas is insepArable from the role of the sultanate who entered into contact relations through marriage, although Islam has long been present in Sambas through contact traders from Cheng Ho's men with the Hanafi school of thought but its development is not very meaningful. After the extraordinary development of Islam in Sambas, there was only the modernization of education in the era of Sultan Muhammad Syafiuddin II, but only experienced a period of development, because Dutch politics were able to play the role of Islamic educational institutions in Sambas even though Sambas was known as the "Veranda of Mecca."
Abstrak
Masuknya Islam dalam sebuah negara tidak terlepas dari peran pedagang Timur Tengah yang masuk di Indonesia. Akan tetapi, tidak semuanya wilayah Indonesia tersentuh oleh pedagang Timur Tengah tersebut seperti halnya yang terjadi di Sambas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang dinamika perubahan kurikulum lembaga pendidikan Islam di Sambas di masa kesultanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur dengan mencari berbagai macam sumber buku, artikel baik nasional maupun internasional. Temuan penelitian yang dilakukan adalah islamisasi di Sambas tidak terlepas dari peran kesultanan yang mengadakan hubungan kontak melalui perkawinan, walaupun Islam sudah lama hadir di Sambas melalui kontak pedagang dari anak buah Cheng ho dengan mazhab Hanafi tetapi perkembangannya tidak begitu berarti. Setelah perkembangan Islam yang luar biasa di Sambas, baru ada modernisasi pendidikan di Zaman Sultan Muhammad Syafiuddin II, tetapi hanya mengalami perkembangan periode, karena politik Belanda mampu memainkan peran lembaga pendidikan Islam di Sambas walaupun Sambas saat itu dikenal dengan “Serambi Mekah.”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika dan kontribusi pendidikan muhammadiyah di Indonesia khusunya di Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian merupakan sebuah penelitian studi ...kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Partisipan penelitian ini adalah guru di SD Muhammadiyah. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan pendidikan muhammadiyah di sekolah dasar diinternalisasikan pada setiap proses pembelajaran dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. SD Muhammadiyah memberikan pelayanan pendidikan serta mengembangkan keterampilan, minat dan bakat anak melalui program ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler diantaranya adalah Pramuka dan Pencak silat. SD Muhammadiyah juga sangat mengedepankan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan melalui kegiatan-kegiatan Baca Tulis Al- Qur”an, Hafalan Hadist, Bahasa Arab, Doa Harian, Shalat Dhuha, Shalat Berjamaah, Peringatan Hari Besar Muhammadiyah dan Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang ada di pesantren desa Mertapada Kulon. Tabarrukan merupakan salah satu ciri khas tradisi pesantren, yang dijadikan sebagai salah ...satu alat untuk mempererat hubungan antar kelompok masyarakat, tabarrukan yang berada di desa ini juga merupakan bagian dari tindakan sosial. Masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana bentuk-bentuk tabarrukan yang ada di pesantren; (2) Bagaimana dinamika tabarrukan di pesantren terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, untuk mengetahui dinamika tabarrukan yang terjadi di masyarakat pesantren. Teknik dan metode penggalian data yang digunakan ialah; pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (interview). Hasil data yang telah terkumpul, kemudian dideskripsikan dan dianalisa. Sedangkan, landasan teori yang digunakan adalah konsep kharisma Max Weber. Pada sisi lain, peneliti mencoba memahami bagaimana para pelaku tabarrukan memahami kondisi tradisi tabarrukan dulu dengan sekarang, kebiasaan-kebiasaan, norma, hubungan sosial, dan relasi yang di bentuk para pelaku tabarrukan. Dari penelitian ini, diperoleh hasil penelitain bahwa dinamika tabarrukan yang ada di masyarakat pesantren terjadi di seluruh lapisan yang ada di masyarakat, saat ini masyarakat sudah berubah, dan mengikuti perkembangan zaman, baik itu kiai, santri, maupun masyarakat. Penyebab terjadinya perubahan tersebut karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terjadi, karena kurangnya kesadaran diri dari dalam diri masing-masing kelompok yang saat ini disibukkan dengan aktivitas dan kesibukannya sendiri. Sedangkan faktor eksternal terjadi, karena masyarakat kini telah mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju, dan banyaknya budaya luar yang masuk melalui perkembangan zaman, pernikahan, maupun pendidikan yang dapat merubah pola pikir serta kebiasaan masyarakat. Dulu, pesantren dan kiai dijadikan sebagai kiblat untuk masyarakat belajar, dan memahami aktivitas sehari-hari, baik aktivitas sosial maupun aktivitas agama. Norma dan pola kehidupan yang ada di masyarakat dulu sangat bergantung pada apa yang diajarkan di pesantren. Berbeda dengan sekarang, norma dan pola kehidupan masyarakat sangat bergantung pada kecerdasan, dan kesadaran masyarakat itu sendiri, baik dalam mengolah maupun memandang setiap dan dan informasi.