Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika kelas V di SDN 41 Cakranegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif ...kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 41 Cakranegara tahun ajaran 2023/2024 yang berjumlah 15 siswa, dengan 5 siswa sebagai sampel penelitian untuk diwawancarai yang dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data ditempuh melalui tes, wawancara, serta dokumentasi. Instrumen tes yang diberikan berjumlah 3 butir soal uraian pemecahan masalah matematika. Analisis data dalam penelitian ini berdasarkan analisis data menurut Miles and Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan. Kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan tes dianalisis berdasarkan indikator pemecahan masalah Polya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dalam: 1) langkah memahami masalah kesalahan siswa diantaranya tidak menuliskan informasi mengenai hal yang diketahui dan ditanyakan, informasi mengenai hal diketahui dan ditanyakan tidak lengkap, serta siswa hanya menuliskan angka-angka yang diberikan dalam soal tanpa diikuti dengan penjelasannya; 2) langkah menyusun rencana kesalahan siswa diantaranya proses dalam menghubungkan informasi mengenai hal yang diketahui dan ditanyakan yang salah, serta penggunaan strategi dan rumus penyelesaian yang tidak tepat; 3) langkah melaksanakan rencana kesalahan siswa diantaranya tidak mengikuti alur penyelesaian secara teratur, siswa salah dalam melakukan operasi perhitungan, serta tidak menguraikan dan membuktikan hasil perhitungan yang berhasil diperoleh; 4) langkah melihat kembali kesalahan siswa diantaranya tidak menuliskan alternatif penyelesaian yang berbeda dalam membuktikan kebenaran hasil perhitungan yang diperoleh sebelumnya, siswa tidak menuliskan kesimpulan, serta kesalahan dalam memberikan penarikan kesimpulan.
Pembelajaran daring adalah salah satu bentuk inovasi di dunia pendidikan dalam menghadapi pandemi. Seperti yang kita ketahui bahwasanya, pada mata pelajaran matematika yang termasuk mata pelajaran ...sulit menurut peserta didik, maka dalam penerapannya mengharuskan guru lebih kreatif dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana proses pembelajaran dan kendala pembelajaran matematika kelas 4 pada masa pandemi covid -19 di MI Al- Kautsar Durisawo Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dengan subjek guru kelas 4 dan beberapa orang tua siswa. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP secara online, namun pada pelaksanaanya guru harus lebih kreatif dan mengontrol siswa karena tingkat kemampuan siswa yang berbeda- beda. Adapun kendala dalam proses pembelajaran matematika diantaranya guru dan peserta didik tidak dapat memberi feedback secara cepat, pemahaman anak terhaap suatu materi kurang mendalam, karena pembelajaran Matematika terkesan monoton, kurang menyenangkan, membosankan, dan yang paling ditakuti oleh peserta didik. Pada kenyataannya, masih banyak peserta yang menganggap bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang menakutkan, sulit, membosankan, dan tidak menarik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan belajar siswa prestasi tinggi, sedang dan rendah dalam pembelajaran matematika di kelas IV, serta faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ...siswa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan 6 orang informan. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data ini diolah dengan cara mereduksi data, penyajian data, terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian di kelas IV MIS tahfidz Rabbani Kota Solok menggambarkan bahwa siswa prestasi tinggi selalu mempersiapkan diri dan perlengkapan belajar sebelum pembelajaran di mulai, menyimak penjelasan guru, mencatat, berani mengemukakan pendapat, serta melakukan latihan dengan membahas soal-soal yang ada. Sementara siswa prestasi sedang, kurang mempersiapkan diri sebelum mengikuti pembelajaran, kurang fokus dalam menyimak penjelasan guru, jarang mengemukakan pendapat, serta kurang melakukan latihan setelah pembelajaran. Siswa prestasi rendah sangat kurang dalam mempersiapkan diri dan sering lupa membawa perlengkapan belajar, tidak memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran, tidak mau bertanya, serta tidak melakukan latihan setelah pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan kesulitan belajar matematika yang dialami peserta didik kelas V SDN 31 Mataram (2) Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar ...matematika peserta didik kelas V SDN 31 Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data meggunakan teknik tes, observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah (1) S17 mengalami kesulitan belajar mengenal dan memahami simbol matematika disebabkan karena kekurangan keterampilan aritmetika serta mengalami kesulitan dalam bahasa membaca matematika yang disebabakan karena pemahaman bahasa matematika yang masih kurang, (2) S18 mengalami kesulitan belajar matematika yaitu abnormalitas persepsi visual disebabakan karena kesulitan dalam menggunakan konsep dasar matematika serta pemahaman bahasa matematika yang masih kurang, S18 juga mengalami kesulitan dalam mengenal dan memahami simbol-simbol matematika yang disebabkan karena kekurangan dalam keterampilan operasi aritmetika serta S18 mengalami kesulitan dalam bahasa dan membaca matematika, yang disebabkan karena pemahaman bahasa matematika yang kurang, (3) S19 mengalami kesulitan belajar matematika dalam mengenal dan memahami simbol-simbol matematika yang disebabkan kurangnya keterampilan operasi aritmetika serta kurangnya pemahaman konsep dasar matematika, kemudian kesulitan belajar yang dialami S19 yaitu kesulitan dalam bahasa dan membaca matematika yang disebabakan oleh pemahaman bahasa matematika yang kurang.
Tujuan yang ingin di capai peneliti yakni agar memahami proses pengembangan media pembelajaran jam materi mengenal satuan waktu pada pembelajaran matematika dan hasil validitas dari media yang telah ...dikembangkan. Desain penelitian ini memakai R&D, yakni research and development. R&D dipakai memakai model pengembangan ADDIE disederhanakan mulai tahap analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development). Tahapan model ADDIE disederhanakan karena terbatasnya waktu dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data dipakai adalah lembar validasi para ahli. Teknik pengumpulan data yakni lembar validasi, observasi dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian ini yakni 1) Materi Jam dinyatakan layak didasari hasil validasi angket validator materi dimana memeroleh persentas 92%; 2) Media jam satuan waktu dinyataakan valid didasarkan hasil validasi ahli materi akan skor 96%;
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian belajar, menemukan faktor kemandirian belajar dan menemukan solusi dari kemandirian belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Pantirejo 1 Tahun ...Pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2020. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Pantirejo 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dan instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan data. Pengujian keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa sudah baik pada indikator kepercayaan diri, ketidakbergantungan dengan orang lain, berperilaku disiplin, memiliki rasa tanggung jawab, berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan kontrol diri, faktor terbesar yang mempengaruhi kemandirian belajar peserta didik adalah pola asuh orang tua serta lingkungan dan solusi yang diberikan adalah melalui pembiasaan antara jam belajar dan bermain, penghargaan verbal maupun non verbal dan hukuman kepada peserta didik seperti teguran dan memberikan tugas tambahan.
Motivasi untuk berprestasi yang ada dalam diri siswa perlu dirangsang sehingga memberikan perubahan yang lebih baik untuk hasil belajarnya. Hasil belajar matematika salah satunya dapat dilihat pada ...kemampuan komunikasi matematika siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika yang diberikan. Untuk itu, penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematika siswa ditinjau dari motivasi berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Data diambil menggunakan instrumen tes essay dan angket kepada 67 siswa sebagai responden di SMA Negeri 1 Purbalingga tahun 2021. Sampel tersebut diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan statistika deskriptif dan inferensial. Pada statistika inferensial digunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) One Way dengan dan dilanjutkan pasca ANOVA menggunakan Metode Scheffe. Uji hipotesis ANOVA One Way dilakukan dengan prasyarat analisis uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov dan Uji Homogenitas. Hasil penelitian diperoleh dengan nilai signifikansi sebesar atau nilai Fh=7,159 > F 0,05;2;64= 3,23 yang berarti bahwa H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematika ditinjau dari motivasi berprestasi. Kemudian dilakukan uji lanjut, diperoleh bahwa siswa yang memiliki motivasi berpretasi tinggi mempunyai komunikasi matematika lebih baik dibanding siswa dengan motivasi beprestasi sedang dan rendah. Sedangkan, siswa yang memiliki motivasi berprestasi sedang dan rendah memiliki kemampuan komunikasi matematika sama baiknya.
Peran penting guru dalam pendidikan mendasari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi mengeluarkan Program Guru Penggerak pada episode ke-5 Merdeka Belajar. Matematika sebagai mata ...pelajaran yang diajarkan pada peserta didik dari tingkat paling menengah sampai pada perguruan tinggi memerlukan guru atau pendidik yang handal dan profesional. Filosofi atau Ideologi matematika menyadarkan guru untuk menjadi lebih profesional. Guru yang memahami asal usul maupun metode pengembangan Ideologi Pendidikan secara khusus pendidikan matematika akan mampu mempersiapkan diri memberikan pembelajaran yang lebih baik di kelas. Melihat bagaimana implementasi ideologi Pendidikan Matematika pada Program Pendidikan Guru Penggerak, lebih spesifik pada materi-materi pendidikan dan latihan yang diterima saat mengikuti pendidikan guru penggerak, secara epistemologi dan etis semakin mengokohkan pandangan setiap guru terkhusus guru matematika diharapkan mengikuti program guru penggerak untuk menjadi lebih profesional pada bidangnya. Ideologi Pancasila sejalan dengan Ideologi Pendidikan Matematika Progressive Educator dan Public Educator.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui tingkat Kevalidan dan tingkat Kepraktisan dari media pembelajaran “Smart Board” pada pembelajaran materi matematika untuk kelas III Sekolah Dasar Negeri I ...Sugihwaras. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan adaptasi berupa model pengembangan 4-D. Berdasarkan hasil analisis penilaian yang dilakukan kepada tiga orang ahli yaitu: ahli validasi bahasa, ahli validasi materi, dan ahli validasi media menunjukan bahwa media pembelajaran “Smart Board” pada materi matematika untuk kelas tigas SD telah memenuhi kriteria valid dengan skor rata-rata 4,25. Sedangkan untuk kepraktisan media pembelajaran “Smart Board” pada materi matematika untuk kelas tigas SD memenuhi kriteria sangat praktis dengan rata-rata 93,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran “Smart Board” memenuhi kriteria valid, praktis dan bisa digunakan dalam pembelajaran.