Penelitian ini bertujuan untuk pertama mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika bagi siswa dyscalculia, kedua peran guru dan orang tua membantu siswa dyscalculya dalam pembelajaran daring, ...ketiga dampak strategi pembelajaran bagi siswa dyscalkulia pada pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan sumber data guru, orang tua dan siswa. Analisis data model interaktif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan penelitian ini adalah guru melaksanakan pembelajaran matematika menyiapkan Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), silabus dan catatan khusus materi siswa diskalkulia. tiga pendekatan guru dalam membantu siswa diskalkulia; pendekatan langsung, kelompok, dan serta pendekatan individu. Dampak dari strategi guru membelajarkan siswa diskalkulia yaitu: pada aspek kognitif, aspek afektif, dan psikomotorik
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI A melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SDN Cigintung Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan. Subjek ...penelitian ini adalah siswa kelas VI A SDN Cigintung, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 25 siswa. Peningkatan sikap siswa tersebut sejalan dengan peningkatan hasil tes yang diperoleh. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan 26,67% yaitu dari siklus I sebesar 53,33% (12 siswa) menjadi 80% (20 siswa) pada siklus II. Pada siklus II persentase keberhasilannya sudah mencapai ≥ 75% sehingga siklus ini dihentikan. Berdasarkan hasil observasi sikap siswa siklus I, dilihat dari beberapa aspek sikap siswa yang terdiri dari: 1) siswa telah berusaha mengerjakan permasalahan matematika dengan cara sendiri; 2) siswa berusaha menyelesaikan permasalahan matematika sesuai langkah-langkah yang telah dipelajari; 3) siswa berusaha untuk bertanya apabila ada yang belum dimengerti dalam pembelajaran matematika dan 4) siswa berusaha mengaitkan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari diperoleh hasil rata-rata sikap siswa pada mata pelajaran matematika mencapai 58,33% (dari 25 siswa) sedangkan pada siklus II diperoleh hasil rata-rata sebesar 77,5% (dari 25 siswa). Berdasarkan hasil tersebut maka sikap siswa telah dikatakan meningkat dan mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% dari 25 siswa telah menunjukkan sikap berusaha untuk berpikir berdasakan lembar observasi yang telah dibuat.
Keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bilah Barat perlu dikembangkan melalui metode Missouri Mathematics Project (MMP) yang membantu siswa sekolah dasar memahami konsep ...matematika. Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti penerapan metode tersebut dapat diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bilah Barat untuk dapat meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Penelitian dilakukan dengan Metode desain quasi-eksperimental dengan sampel sebanyak 36 siswa di kelas eksperimen vii-b dan 36 siswa di kelas kontrol vii-a serta dilakukan dengan Langkah-langkah dari model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan mengarahkan peserta didik terpusat pada beberapa rangkaian terstruktur yaitu review, pengembangan, latihan terkontrol, seatwork dan penugasan. Penelitian ini menghasilkan terdapat perbedaan hasil test pada kelas eksperimen dan kelas control dimana T hitung sebesar 4,73 lebih besar dari T tabel yaitu 1,67 dengan nilai sig. 0,00 lebih kecil dari 0,005. Hasil ini menunjukan bahwa siswa mampu berpikir kritis dan berani mengungkapkan pikirannya saat belajar matematika. Siswa terlibat dalam menemukan konsep-konsep penting pelajaran yang dapat mempertahankan informasi yang disajikan secara jelas. Kesimpulannya ketika belajar matematika, siswa mampu berpikir kritis dan berani mengungkapkan pikirannya yang menciptakan partisipasi dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan peserta didik untuk dapat mengaplikasikan pengalaman belajarnya dikelas yang berkaitan dengan literasi statistika matematika dan merujuk pada ...pengertian, pemahaman, penalaran serta pengetahuan pada materi statistika untuk menghadapi masalah yang harus dipecahkan di kehidupannya sehari-hari. Tujuan penelitian yang dilakukan ialah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran kontekstual untuk mengembangkan kemampuan literasi statistika matematika yang disesuaikan dengan cara berpikir peserta didik sesuai dengan usia perkembangan sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data penelitian ini ialah melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan literasi statistika matematika peserta didik pada jenjang sekolah dasar. Hal ini dibuktikan dengan penilaian hasil pembelajaran dari 39 orang peserta didik, sebanyak 35 orang atau 89,74% peserta didik dapat membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada materi statistika matematika yang telah diajarkan secara kontekstual. Penilaian tersebut pada aspek kogitif, afektif dan psikomotorik. Penggunaan pembelajaran kontekstual sebagai upaya untuk mengembangkan penguasaan kemampuan literasi statistika matematika.
Beberapa permasalahan yang dihadapi siswa dalam memahami dan guru dalam mengajarkan pelajaran matematika materi kekongruenan dan kesebangunan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh media video ...pembelajaran menggunakan eksplorasi motif lukisan gorga suku batak toba pada materi kekongruenan dan materi kesebangunan yang valid, praktis, efektif. Penelitian menggunakan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian diperoleh dari validasi media video pembelajaran skoring kelayakan bernilai 4,1; kepraktisan bernilai 84,6 berarti “setuju” dengan pengembangan media video pembelajaran menggunakan eksplorasi motif lukisan gorga suku batak toba pada materi kekongruenan dan kesebangunan; efektif digunakan dimana keefektifan ini berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat berjalan dengan efektif, dimana respon siswa positif, serta aktivitas siswa selama pembelajaran efektif, dan hasil nilai tes belajar siswa memenuhi batas ketuntasan di kelas. Melalui media video pembelajaran menggunakan eksplorasi motif lukisan gorga suku batak toba pada materi kekongruenan dan materi kesebangunan siswa lebih memahami materi matematika dan mendapatkan nuansa baru serta guru lebih mudah menerangkan materi matematika.
Siswa dituntut untuk memiliki kemampuan literasi matematis yang baik, akan tetapi kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah matematika masih kurang dikerahkan secara maksimal untuk itu perlu adanya ...kajian lebih dalam terhadap kemampuan siswa secara individual sehingga dapat diuraikan secara terperinci kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Dalam penelitian ini dikaji secara deskriptif kualitatif terkait kemampuan siswa dalam merumuskan situasi masalah (formulate), menerapkan matematika (employing), dan menafsirkan hasil matematika (interpreting). Subjek penelitian ini sebanyak 3 siswa yang diambil dari salah satu SMP yang ada di Bekasi pada tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan berupa tes soal AKM Numerasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan terdiri dari analisis hasil jawaban, menyajikan data hasil analisis, dan membuat kesimpulan. Hasil artikel ini memberikan gambaran kesulitan-kesulitan siswa dalam kemampuan literasi matematis pada penyelesaian soal AKM Numerasi. Adapun diantaranya siswa tidak mengidentifikasi aspek matematika dalam bacaan, belum mampu menerjemahkan masalah dalam rumusan matematika, belum mampu menerapkan rumus sesuai dengan prosedur, belum mampu melakukan pengukuran panjang, volume, berat serta tidak memberikan penjelasan hasil kesimpulan.
Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain untuk (1) mendeskripsikan bagaimana hubungan sintaks belajar Polya dengan aspek HOTS, (2) mendeskripsikan bagaimana hubungan sintaks belajar Polya dengan ...domain HOTS, serta (3) mendeskripsikan bagaimana karakteristik pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur dengan memperhatikan makna. Hasil kajian menunjukkan indikator sintaks belajar Polya melahirkan tujuan dari pembelajaran problem solving. Temuan lain menunjukan bahwa indikator sintaks belajar Polya melahirkan setiap domain kognitif pada HOTS. Pencapaian HOTS di jenjang Sekolah Dasar khususnya pada proses pembelajaran matematika dilakukan dengan susunan perencanaan ide, susunan perencanaan yang dimaksud adalah sintaks belajar Polya. Salah satu aspek dari HOTS adalah problem solving. Mata pelajaran matematika di sekolah dasar menuntut peserta didik guna memiliki keterampilan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil kajian, Polya dapat mempermudah pendidik untuk mengetahui tingkatan level ranah kognitif peserta didik, khususnya pada mata pelajaran matematika Sekolah Dasar.
Tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan media belajar matematika yang inovatif di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahut Thulab Brambang, Karangawen. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah ...kurangnya motivasi siswa dalam belajar serta peningkatan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahut Thulab Brambang Karangawen pada matapelajaran matematika khususnya materi KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE. Populai yang digunakan adalah siswa kelas IV MI Miftahut Thulab Brambang, Karangawen. Analisis data menggunakan teknik deskripsi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengembangkan media pembelajaran melalui powtoon efektif digunakan sebagai media alternatif dalam menyampaikan materi KPK dan FPB. Hasil penerapan media menggambarkan efektifitas media pembelajaran matematika melalui powtoon dengan skor rata-rata kelas naik 45% dari 60,5 menjadi 87,5. Nilai ketuntasan naik dari 45% menjadi 100%.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi operasi hitung ...bilangan pecahan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 68 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes tertulis dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis berdasarkan tahapan mentranskrip data, memberi kode, mereduksi data, menyajikan data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan indikasi siswa yang mengalami kesulitan diantaranya, siswa tidak dapat memahami penjelasan dari guru, saat mengerjakan soal siswa tampak gelisah dan jawaban beberapa siswa yang acak-acakan serta coretan atau tulisan tidak jelas dan tidak terarah, meskipun jawabannya mendekati benar. Dari hasil analisis, disimpulkan kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal materi operasi hitung bilangan pecahan yaitu kesulitan dalam menggunakan konsep, kesulitan dalam menggunakan prinsip dan kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah verbal. Temuan lainnya, diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) juga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika materi operasi hitung bilangan pecahan.
Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang harus dikuasai untuk menemukan ide baru yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang adanya ...kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika berdasarkan aspek Munandar. Menggunakan prosedur penelitian eksploratif dengan model penelitian sytematic literature review dengan menganalisis sampel 16 artikel ilmiah yang diunduh dari google scholar. Artikel-artikel ini membahas tentang kemampuan berpikir kreatif berdasarkan aspek Munandar yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian, elaborasi. Dari beberapa data yang digali, hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau berdasarkan aspek Munandar menunjukkan bahwa siswa jenjang SMP dan jenjang SMA lebih tinggi pada aspek kelancaran dan memperoleh presentase 29% dari keseluruhan aspek dengan rata-rata 56. Sedangkan aspek kelenturan dan elaborasi memperoleh presentase 24% dari keseluruhan aspek dengan rata-rata 46,5. Pada aspek keaslian memperoleh presentase 23% dari keseluruhan aspek dengan dengan rata-rata presentase 44,5.