Peran penting guru dalam pendidikan mendasari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi mengeluarkan Program Guru Penggerak pada episode ke-5 Merdeka Belajar. Matematika sebagai mata ...pelajaran yang diajarkan pada peserta didik dari tingkat paling menengah sampai pada perguruan tinggi memerlukan guru atau pendidik yang handal dan profesional. Filosofi atau Ideologi matematika menyadarkan guru untuk menjadi lebih profesional. Guru yang memahami asal usul maupun metode pengembangan Ideologi Pendidikan secara khusus pendidikan matematika akan mampu mempersiapkan diri memberikan pembelajaran yang lebih baik di kelas. Melihat bagaimana implementasi ideologi Pendidikan Matematika pada Program Pendidikan Guru Penggerak, lebih spesifik pada materi-materi pendidikan dan latihan yang diterima saat mengikuti pendidikan guru penggerak, secara epistemologi dan etis semakin mengokohkan pandangan setiap guru terkhusus guru matematika diharapkan mengikuti program guru penggerak untuk menjadi lebih profesional pada bidangnya. Ideologi Pancasila sejalan dengan Ideologi Pendidikan Matematika Progressive Educator dan Public Educator.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis self convidence pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cirebon dalam mengikuti pembelajaran online. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ...metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini mengambil informasi self convidence pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan dicirebon. Sampel dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Cirebon yang terdiri dari 30 siswa oleh 29 laki – laki dan 1 perempuan dari jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. instrumen yang digunakan adalah angket kepercayaan diri siswa, yang dibentuk dari 7 indikator kepercayaan diri atau self convidence terdiri dari 1.)Percaya pada kemampuan diri sendiri I sebesar 55,3%, kemudian 2.).Percaya.pada kemampuan.diri.sendiri.II sebesar 59%, 3.) Bertindak.mandiri.dalam mengambil keputusan sebesar 61,5%,4.)Menghargai diri dan usaha sendiri sebesar 55,6%, 5.)Bersemangat Ketika menggemukakan pendapat dalam diskusi sebesar 65,1%, 6.) Berani menghadapi tantangan I sebesar 58,6%, 7.)Berani menghadapi tantangan II sebesar 46,9%. Dari hasil perhitungan rata-rata berdasarkan indikator kemampuan self convidence diperoleh hasil dengan pencapaian 6 indikator bernilai sedang dan 1 indikator bernilai rendah. siswa yang tergolong rendah disebabkan karena kurangnya percaya diri dengan cenderung menghindari kegagalan dan enggan berubah atau atau mencoba sesuatu yang baru, sedangkan siswa yang tergolong sedang siswa yang cenderung berani dan percaya diri saat kegiatan.
Game Edukasi Matematika berbasis Android Septi Fajarwati; Riswati Riswati; Tri Astuti
Jurnal pendidikan edutama (Online),
07/2021, Letnik:
8, Številka:
2
Journal Article
Recenzirano
Odprti dostop
The process of teaching and learning activities implemented at SD Negeri 3 Tanjunganom still uses conventional methods. Even though the school has provided android facilities for students to support ...learning, this has not been utilized properly by teachers including mathematics teachers, so that many students have difficulty understanding mathematics, especially in the sub-material of building cubes and blocks. This is evidenced by the low average value obtained when compared to other subject matter. The purpose of this research is to create learning media for mathematics education games to build android-based cubes and blocks. So it is hoped that it can help teachers in learning in class and is also expected to make it easier for students to understand the material, especially the sub-material of building cubes and blocks. Applications that are made are developed using the Multimedia Development Life Cycle (MDLC) method, namely drafting, designing, collecting materials, manufacturing, testing, and distribution. The result of this research is that mathematics education game has been successfully created with android based sub-material building blocks and cubes. The results of the Beta test, which involved 30 respondents, obtained an average of 88% strongly agree, meaning that the application of math education games to build cubes and blocks is made attractive and easy to use by students of SD Negeri 3 Tanjunganom, especially class V. Keywords: Mathematics, Educational Games, Android Abstrak: Proses kegiatan belajar mengajar yang diterapkan di SD Negeri 3 Tanjunganom masih menggunakan cara konvensional. Meskipun pihak sekolah telah menyediakan fasilitas android untuk siswa guna menunjang pembelajaran, akan tetapi hal tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para guru termasuk guru matematika, sehingga banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika khususnya pada sub materi bangun ruang kubus dan balok. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh masih rendah jika dibandingkan dengan muatan pelajaran lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat media pembelajaran game edukasi matematika bangun ruang kubus dan balok berbasis android. Sehingga diharapkan dapat membantu guru dalam pembelajaran di kelas dan juga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi terutama sub materi bangun ruang kubus dan balok. Aplikasi yang dibuat dikembangkan dengan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yaitu Pengonsepan, Perancangan, Pengumpulan Bahan, Pembuatan, Pengujian, dan Distribusi. Hasil dari penelitian ini adalah telah berhasil dibuat game edukasi matematika sub materi bangun ruang kubus dan balok berbasis android. Hasil pengujian Beta test yang melibatkan 30 responden diperoleh rata-rata 88% sangat setuju, artinya bahwa aplikasi game edukasi matematika bangun ruang kubus dan balok yang dibuat menarik dan mudah digunakan oleh siswa SD Negeri 3 Tanjunganom khususnya kelas V. Kata kunci: Matematika, Game Edukasi, Android
Dalam penelitian ini dibahas model matematis penyebaran penyakit kuning pada tanaman terong dengan protectant. Kami berasumsi bahwa protectant menggunkan ekstrak nabati daun pukul empat dapat ...meningkatkan sistem imun tanaman terong muda. Kami menunjukkan nilai Basic Reproduction Number (BRN) dari transmisi penyakit tanaman. BRN dihitung dari nilai eigen terbesar dari Next generatin Matriks (NGM). Hasilnya menunjukkan bahwa jika , maka titik kesetimbangan endemik stabil, namun jika , maka titik ekuilibrium endemik menjadi tidak stabil. Kami juga membahas pengendalian kontrol optimal dari tanaman terong dan kutu kebul yang terinfeksi dengan mempertimbangkan pengobatan pencegahan menggunakan A.aleyrodhis yang bertujuan untuk mengurangi tanaman dan vektor yang terinfeksi dengan metode Pontrygain.. Hasil kontrol optimal menunjukkan A.aleyrodhis dapat mengurangi jumlah tanaman dan vektor yang terinfeksi dibandingkan tanpa kontrol.
Penelitian ini menjelaskan cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa SMP dan SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika ...siswa khususnya pada jenjang SMP dan jenjang SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur (literature study). Peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Adapun tahap Berpikir kritis dalam pembelajaran matematika melalui empat tahap yaitu pemberian pertanyaaan, pembagian kelompok, berpikir bersama dan pemaparan jawaban. Kesimpulan penelitian tersebut terbukti dari berbagai hasil-hasil penelitian orang lain yang telah dilakukan sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas VI A melalui Pembelajaran Matematika Realistik di SDN Cigintung Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan. Subjek ...penelitian ini adalah siswa kelas VI A SDN Cigintung, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 25 siswa. Peningkatan sikap siswa tersebut sejalan dengan peningkatan hasil tes yang diperoleh. Hasil belajar kognitif mengalami peningkatan 26,67% yaitu dari siklus I sebesar 53,33% (12 siswa) menjadi 80% (20 siswa) pada siklus II. Pada siklus II persentase keberhasilannya sudah mencapai ≥ 75% sehingga siklus ini dihentikan. Berdasarkan hasil observasi sikap siswa siklus I, dilihat dari beberapa aspek sikap siswa yang terdiri dari: 1) siswa telah berusaha mengerjakan permasalahan matematika dengan cara sendiri; 2) siswa berusaha menyelesaikan permasalahan matematika sesuai langkah-langkah yang telah dipelajari; 3) siswa berusaha untuk bertanya apabila ada yang belum dimengerti dalam pembelajaran matematika dan 4) siswa berusaha mengaitkan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari diperoleh hasil rata-rata sikap siswa pada mata pelajaran matematika mencapai 58,33% (dari 25 siswa) sedangkan pada siklus II diperoleh hasil rata-rata sebesar 77,5% (dari 25 siswa). Berdasarkan hasil tersebut maka sikap siswa telah dikatakan meningkat dan mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% dari 25 siswa telah menunjukkan sikap berusaha untuk berpikir berdasakan lembar observasi yang telah dibuat.
Siswa dituntut untuk memiliki kemampuan literasi matematis yang baik, akan tetapi kemampuan siswa dalam penyelesaian masalah matematika masih kurang dikerahkan secara maksimal untuk itu perlu adanya ...kajian lebih dalam terhadap kemampuan siswa secara individual sehingga dapat diuraikan secara terperinci kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Dalam penelitian ini dikaji secara deskriptif kualitatif terkait kemampuan siswa dalam merumuskan situasi masalah (formulate), menerapkan matematika (employing), dan menafsirkan hasil matematika (interpreting). Subjek penelitian ini sebanyak 3 siswa yang diambil dari salah satu SMP yang ada di Bekasi pada tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan berupa tes soal AKM Numerasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan terdiri dari analisis hasil jawaban, menyajikan data hasil analisis, dan membuat kesimpulan. Hasil artikel ini memberikan gambaran kesulitan-kesulitan siswa dalam kemampuan literasi matematis pada penyelesaian soal AKM Numerasi. Adapun diantaranya siswa tidak mengidentifikasi aspek matematika dalam bacaan, belum mampu menerjemahkan masalah dalam rumusan matematika, belum mampu menerapkan rumus sesuai dengan prosedur, belum mampu melakukan pengukuran panjang, volume, berat serta tidak memberikan penjelasan hasil kesimpulan.
Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain untuk (1) mendeskripsikan bagaimana hubungan sintaks belajar Polya dengan aspek HOTS, (2) mendeskripsikan bagaimana hubungan sintaks belajar Polya dengan ...domain HOTS, serta (3) mendeskripsikan bagaimana karakteristik pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur dengan memperhatikan makna. Hasil kajian menunjukkan indikator sintaks belajar Polya melahirkan tujuan dari pembelajaran problem solving. Temuan lain menunjukan bahwa indikator sintaks belajar Polya melahirkan setiap domain kognitif pada HOTS. Pencapaian HOTS di jenjang Sekolah Dasar khususnya pada proses pembelajaran matematika dilakukan dengan susunan perencanaan ide, susunan perencanaan yang dimaksud adalah sintaks belajar Polya. Salah satu aspek dari HOTS adalah problem solving. Mata pelajaran matematika di sekolah dasar menuntut peserta didik guna memiliki keterampilan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil kajian, Polya dapat mempermudah pendidik untuk mengetahui tingkatan level ranah kognitif peserta didik, khususnya pada mata pelajaran matematika Sekolah Dasar.