There are many references relating Islamic world in South Asia. It muchly focus on dinasty and its corelation with ecomic, social, religious and cultural aspects. The hypothesis is that historically, ...the early Islamic existence is began with attack, conquest and building Islamic Kingdom. South Asia covers; India, Pakistan, Sri Langka, Maladewa, Kashmir, with its demography comprised 300 million population with different languages and cultures. In the post colonialism, Islam has degraded due to political crises and the emerge of sufism sincritism.
This research was conducted at Dharma Wanita Persatuan 1 TK Senggreng with the purpose of describing the influence of the game of science problems on children's science process skills and describing ...the differences in the influence from skills of science process for children aged 5-6 years on the treatment of science problematic games and conventional learning methods. This study used a quasy experiment research design that applied the pretest posttest control group a design with quantitative research methods. The results of this research indicate that the mean posttest data score of science process proficiency in the experimental class is 16.00 and is greater than the control class which is 6.10 or 16.00> 6.10. So, there are differences in the effect of science problematics games with conventional learning methods for science process skills in children aged 5 to 6 years.Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan dampak permainan problematika sains pada kecakapan proses sains anak serta mendeskripsikan perbedaan pengaruh kecakapan proses sains anak usia 5-6 tahun untuk perlakuan permainan problematika sains dan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy experiment dengan metode penelitian kuantitatif. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa nilai rata-rata data postes kecakapan proses sains kelas eksperimen adalah 16,00 dan lebih besar daripada kelas kontrol yang bernilai 6,10 atau 16,00 > 6,10. Jadi, terdapat perbedaan pengaruh permainan problematika sains dengan pembelajaran metode pembelajaran konvensional untuk kecakapan proses sains pada anak usia 5-6 tahun.
Godine 1850. u knjizi Dve igri za slovensko glediše (Dvije drame za slovensko kazalište) u slovenskom su prijevodu objavljene dvije ilirske/ hrvatske drame, Juran i Sofija ili Turci kod Siska (1839) ...i Stjepko Šubić ili Bela IV. u Horvatskoj (1841) Ivana Kukuljevića Sakcinskoga. U raspravi najprije ocrtavamo njihov položaj u širem kontekstu istodobnoga dramskog stvaralaštva na slovenskom jeziku, a zatim sužavamo pogled s (južno)slavenskih književnosti na dramska djela na slovenskom jeziku i promatramo položaj tih dviju drama u razvijajućem žanrovskom sustavu prijevodne dramatike gdje, kao modeli junačke igre, zauzimaju jedinstveno mjesto. Ponajprije se usredotočujemo na prvu igru, koja nije samo Kukuljevićevo najpoznatije djelo, nego se za nju općenito može reći da je na slovenskom prostoru bila bolje primljena. Više je razloga za to: specifične društveno-političke prilike, prepoznata društvena relevantnost turske problematike te pojedine sastavnice drame, pri čemu mislimo ponajprije na dramske likove i mjesto radnje te na njihov slavenski karakter. Sve nabrojeno omogućavalo je identifikaciju i nacionalnu emancipaciju. Nije moguće previdjeti ni žanrovske posebnosti narodne junačke drame koja je pomagala popuniti praznine u razvijajućem sustavu slovenske književnosti. Među ostalim dotičemo se i pitanja autorstva slovenskoga prijevoda koje otvara šire pitanje poimanja autorstva u 19. stoljeću.
Madrasah are educational institutions under the Ministry of Religion, which at this time many parents who send their children to Madrasah, it is evident that currently many Madrasas have rejected ...prospective students because the class has been fulfilled by prospective students. The number of parents entering their children into Madrasah is proof that Madrsah is able to turn students into better ones, for example lazy people become diligent, who used to be lazy to pray to be diligent in prayer and morality for the better, all of this they do because they wish him blessings. This is evident that Madrasah students, especially in Yogyakarta, don't hear news or talk about Madrasah students involved in brawls, drinking, drinking and others, this is because after they study Religion, they include Aqeedah, Worship, Morals, Koran, Hadith, Sharia and others and then practice it ( cognitive, affective and psychomotor). In the practice of worship, especially prayer, from the dhuha prayer and the dhuhur prayer in congregation at the school and implanted to perform prayers at home in congregation it is the cultivation of Islamic culture and also a change in Madrasah education. This is God's promise so that Madrasah students are spared from the case above. Madrasah culture is meant to make Madrasah as a tool for change for students who are invested solely in hopes of His blessings, changes that are solely because of Allah, so that the students will carry out their commands and abandon all restrictions, so that they are not affected negative in the Era of Industrial Revolution 4.0, but positively use it to preach to the path of goodness, that is maruf nahimungkar. Surely the prayer will prevent it from evil deeds and mischief. Therefore, Madrasas are obliged to cultivate the five-time obligatory prayer carried out in a timely manner in congregation.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis teks narasi di masa pandemi covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru sekolah ...dasar saat mengajarkan pembelajaran menulis teks narasi selama pandemi covid-19. Selanjutnya metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memberikan kuesioner dan melakukan wawancara. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang guru sekolah dasar di kecamatan Bukit batu kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada umumnya guru sekolah dasar belum siap melakukan pembelajaran secara online. Kendala lain yang menghambat proses pembelajaran adalah kurangnya pemahaman guru dan siswa tentang penggunaan aplikasi pembelajaran jarak jauh. Namun dukungan pemerintah yang telah membantu meringankan beban dengan memberikan subsidi kuota gratis kepada guru, siswa dan ketersediaan Wi-Fi dibeberapa daerah sepertinya belum bisa memaksimalkan digunakan untuk pembelajaran online.
Al-Qur’an adalah kalam Allah Swt yang paling agung dan bacaan mulia yang diturunkan kepada utusan-Nya yang bernama Rasulullah Muhammad Saw melalui perantara Malaikat Jibril, diturunkan secara ...mutawatir, diawali Surat al-Fatihah dan diakhiri dengan Surat an-Naas, membacanya bernilai ibadah. Allah Swt menjamin kemurnian dan keaslian kitab suci-Nya al-Qur’an dan akan selalu terjaga dari pemalsuan sampai hari kiamat melalui para penghafal al-Qur’an. menghafal al-Qur’an bukan sesuatu yang mustahil dan itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun dalam prosesnya tidak semudah apa yang dipikirkan dan juga banyak problematikanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif yaitu penelitian tentang data yang telah dikumpulkan dan dijabarkan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam bentuk kalimat yang diperoleh dari wawancara langsung antara peneliti dan informan dengan melalui beberapa tahap yaitu data collection period, data reduction, data display, and conclusion drawing atau verivication. Penelitian ini juga penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir terhdapa objek yang ditelit dan menggambil setting di Pondok Pesatren Binaul Ummah Bawuran Pleret dengan fokus objek terhadap problematiak yang dihadapi santri ketika menghafal al-Qur’an dan juga upaya yang ditempuh untuk mengatasi problematiakanya tersebut. Adapun hasil dari penelitian Ini yaitu: pertama. Problematika yang dihadapi santri meliputi:. Sulit mengatur waktu, hafalan sering lupa, pengaruh teman, stress ketika ayat yang dihafal tidak terhafal, kedua. upaya dari pihak santri untuk mengatasi problematiaknay yaitu: memotivasi diri, kontrol diri, memuroja’ah hafalan, ketiga upaya dari pihak pondok meliputi: melakukn kontrol terhadap seluruh kegiatan santri, mendampingi santri dalam kegiatan.
The Qur'an is the most important word of Allah, and the noble reading that was revealed to His messenger named Rasulullah Muhammad SAW through the intermediary of the Angel Gabriel, sent down mutawatir, starting with Surah al-Fatihah and ending with Surat An-Naas, reading it is valuable. Worship. Allah SWT guarantees the purity and authenticity of His holy book, the Qur'an, and will always be protected from forgery until the Day of Judgment through the memorizers of the Qur'an. Memorizing the Qur'an is not impossible, and anyone can do it. However, the process is not as easy as one might think, and there are many problems. This research is qualitative research that uses descriptive methods, namely analysis of data that has been collected and described in the form of words and pictures; the terms are arranged in the form of sentences obtained from direct interviews between researchers and informants through several stages, namely the data collection period, data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. This research is also research at the Binaul Ummah Bawuran Pleret Islamic Boarding School with an object focus on the problems faced by students when memorizing the Qur'an and also the efforts taken to overcome these problems. The results of this research are: first. The issues students face include: Difficulty managing time, often forgetting to memorize, the influence of friends, stress when the memorized verse is not learned, and secondly. The efforts of the students to overcome the problems are self-motivating, self-control, and repeating memorization; the three steps of the boarding school include: controlling all santri activities and assisting students in activities.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan 1) persepsi pengajar; 2) perencanaan pembelajaran; 3) metode pembelajaran; 4) penilaian pembelajaran; dan 5) problematika pembelajaran afiks. Penelitian ini ...berjenis naturalistik dengan studi kasus terpancang ganda. Data diambil di enam lembaga penyelenggara program BIPA meliputi Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Ahmad Dahlan, Wisma Bahasa, Alam Bahasa, dan Realia pada Oktober 2014Desember 2015. Data diambil melalui observasi, wawancara, analisis dokumen, dan studi pustaka. Hasil penelitian dianalisis secara interaktif untuk menghasilkan simpulan. Hasil penelitian ini adalah 1) persepsi pengajar di setiap lembaga yakni materi afiks penting untuk diajarkan; 2) dalam perencanaan pembelajaran afiks harus memperhatikan jenis program pembelajaran, bahan ajar, dan media yang disesuaikan dengan kebutuhan pemelajar; 3) metode pembelajaran disarankan dengan pendekatan komunikatif berbasis teks yang mengintegrasikan empat keterampilan berbahasa; 4) penilaian pembelajaran afiks dilaksanakan secara lisan dan tulis, pada tengah dan akhir program pembelajaran; dan 5) pengajar menguasai metode pembelajaran dan mampu menyusun bahan ajar dengan tepat merupakan solusi problematika pembelajaran afiks.