Pendidikan merupakan salah satu faktor penting sebagai pembawa perubahan. Melalui pendidikan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memberikan kemajuan bagi suatu bangsa. Tujuan penelitian ini ...yakni untuk mendeskripsikan terkait problematika guru dalam pembelajaran tematik. Penulis mengangkat judul ini karena guru belum bisa mengkaitkan antara mata pelajaran satu ke mata pelajaran lain sehingga peserta didik belum bisa menangkap materi atau isi dari pelajaran tersebut. Permasalahan lainnya adalah guru belum bisa menyiapkan RPP tematik, alokasi waktu yang tersedia terbatas serta sarana dan prasarana yang kurang memadai. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran tematik di SD Negeri 09/X Rantau Rasau perlu ditingkatkan lagi. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan desain fenomenologi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa solusi yang didapat yakni guru bisa menentukan tema yang sesuai pada keadaan disekolahnya, guru harus terbiasa menyusun silabus tematik terpadu, guru harus menerapkan sistem manajemen yang baik serta melakukan sosialisasi dengan Pemerintah terkait problematika guru dalam pembelajaran tematik di SD Negeri 09/X Rantau Rasau.
Sekolah berperan penting dalam menguatkan nilai budaya literasi. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan terkait problematika guru dalam menumbuhkan budaya literasi membaca. Penulis ...mengangkat judul ini karena banyak peserta didik di SD Negeri Palur 5 yang masih mempunyai minat baca rendah. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya minat peserta didik ke perpustakaan untuk membaca buku serta ada beberapa peserta didik yang belum lancar membaca baik kelas atas maupun kelas bawah. Saat diberikan waktu 15 menit sebelum belajar, peserta didik lebih asyik bermain dengan temannya. Oleh karena itu budaya literasi di SD Negeri Palur 5 perlu ditingkatkan lagi. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan desain fenomenologi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam pelaksanaan literasi membaca belum berjalan dengan baik karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup rendahnya minat baca peserta didik dan durasi yang digunakan terlalu cepat. Kemudian faktor eksternal yaitu buku yang ada di sekolah kurang lengkap, pojok baca yang ada di setiap kelas kurang menarik, kemampuan guru masih rendah, dan minimnya sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yakni memperbaiki pojok baca agar lebih menarik, membuat buku hadir perpustakaan, membuat pohon literasi, dan adanya program majalah dinding kelas.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis problematika dalam proses pembelajaran daring atau jarak jauh dijenjang sekolah dasar dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif ...dengan sumber data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang relevan dengan masalah penelitian. Penelitian dilaksanakan dijenjang sekolah dasar di kecamatan Kalijambe kabupaten Sragen. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas maupun guru mata pelajaran yang mengajar di sekolah dasar di kecamatan Kalijambe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya problematika dalam proses pembelajaran daring atau jarak jauh selama pandemi yang muncul dari guru, peserta didik, maupun orang tua. Problematika yang muncul dalam proses pembelajaran daring atau jarak jauh selama pandemi diantaranya sarana pendukung yang minim yaitu peserta didik tidak mempunyai gadget maupun sinyal yang tidak stabil dari guru maupun peserta didik untuk melakukan pembelajaran daring, pemahaman teknologi yang sangat kurang, semangat belajar yang rendah, dan pencapaian tujuan belajar yang tidak dapat maksimal dan sesuai rencana
Revolusi digital menimbulkan dampak besar, salah satunya dalam dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan pemanfaatan media pembelajaran berbasis digital sehingga ...dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan dari hasil penelitian melalui observasi dan wawancara menunjukan bahwa terdapat permasalahan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis digital dikarenakan kurangnya kealihan di bidang teknolgi informasi dan komunikasi. Permasalahan tersebut dialami oleh guru muda maupun guru yang sudah berumur. Permasalahan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran meliputi: 1) Guru terbiasa menggunakan model pembelajaran konvesional tanpa memanfaatkan media pembelajaran. 2) Penggunaan media pembejaran berbasis digital masih rendah. 3) Fasilitas pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang belum tercukupi 4) Kurangnya dukungan pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk berbenah dalam melaksanakan pendidikan yang berkualitas.
Learning is an interaction between students and their environment, the purpose is a changes behavior for the better. Creating quality learning has many obstacles, mainly; the problem of learning ...objectives, materials, teachers, students, methods, media, infrastructure, and evaluation. Islamic Education Learning in Students there are three factors, the factors are Internal factors of students, institutional factors, and external factors. Solutions were made to solve the problems that occurred; provide guidance, added the values of the Islamic Religious Education subject, improving the ability of teachers, service, and activating community relations teacher and parent.
Sejarah bangsa-bangsa yang memiliki peradaban maju dan hebat tidak dibangun hanya sekedar mengandalkan hamparan alamnya yang luas dan subur serta memiliki jumlah populasi penduduk yang banyak. ...Bangsa-bangsa yang memiliki peradaban maju dan hebat bisa ditandai dengan kehidupan masyarakatnya yang literat. Adapun tujuan penulisan dari artikel ini adalah mencoba untuk mendeskripsikan tentang hakikat literasi sains di SD & mencoba untuk mendeskripsikan tentang problematika literasi sains di SD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi literatur. Dari hasil telah pustaka yang dilakukan menujukkan bahwa salah satu keterampilan abad 21 yang sangat penting dimiliki oleh peserta didik adalah keterampilan berliterasi sains. Terdapat bebrapa alasan kenapa ketarampilan berliterasi sains ini penting dimiliki oleh peserta didik diantaranya adalah: (1) pemahaman sains yang bagus dapat menawarkan pemenuhan kebutuhan secara personal dan kebahagiaan, karena ilmu yang dimiliki atau produk yang dihasilkan dapat dibagikan kepada khalayak umum; (2) dunia saat ini sangat membutuhkan informasi-informasi tentang bagaiman cara membangun pola berpikir ilmiah dalam mengambil suatu keputusan demi kemaslahatan orang banyak. Kesimpulan Melihat hasil capaian literasi sain peserta didik Indonesia berdasarkan survey yang dilakukan oleh PISA & TIMSS Indonesia masuk kategori dengan kemampuan literasi sains yang cukup rendah.
Pembelajaran sejarah seharusnya mampu mendorong proses transfer nilai dan pengetahuan mengalami problematika dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berusaha menganalisa problematika yang dihadapi ...guru sejarah dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring. Motode penelitian menggunakan studi kualitatif dengan desain deskriptif. Sumber data penelitian berasal dari guru sejarah, setidaknya terdapat 7 (tujuh) guru dari SMA di kota Semarang yang terlibat dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi langsung. Analisis data penelitian menggunakan model interaktif. Temuan penting penelitian yaitu: a) guru mengalamikendala dalammengorganisasi kelas sejarah dalam sistem daring; b) jam belajar yang begitu pendek membuat guru sulit melakukan inovasi; c) guru mengandalkan metode ceramah secara dominan pada pelaksasnaan pembelajaran; dan d) guru mengalami kesulitan dalam menerapkan beberapa pendekatan untuk mengaktifkan kelas. Kesimpulan penelitian guru sejarah masih belum beradaptasi secara maksimal dalam proses pembelajaran secara daring.
Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Adapun yang menjadi ...dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadits.Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama yang berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia.Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah, banyak sekali muncul problematika-problematika. Berbagai problematika yang muncul, bisa berkenaan dengan masalah yang bersifat internal, maupun eksternal. Di antara solusi yang ditawarkan untuk mengatasi problematika pendidikan agama Islam di sekolah adalah melalui pendekatan parsial, mengoptimalkan peranan ranah afektif dan menciptakan iklim religius di lingkungan pendidikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 di MAN 2 Kota Bengkulu. Lokasi penelitian ini ...dilakukan di sekolah MAN 2 Kota Bengkulu. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian diskriptif kuantitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah semua guru Bahasa Indonesia di Sekolah MAN 2 Kota Bengkulu berjumlah 4 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi guru Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 di MAN 2 Kota Bengkulu berada dalam kategori terhambat. Hal tersebut didapat dari masing-masing kategori, seperti dalam perencanaan pembelajaran dalam hal ini penyusunan perencanaan pembelajaran oleh guru sebesar 50% menyatakan menghambat, pelaksanaan pembelajaran dari rumah diketahui bahwa sebesar 50% menyatakan menghambat, dan penilaian pembelajaran dari rumah diketahui bahwa sebesar 75% menyatakan menghambat.
Program adiwiyata sekolah yang selama ini dijalankan di MAN Pangkep ternyata memuat banyak hambatan. Setalah mencapai adiwiyata tingkat nasional, program ini mengalami stagnanisasi menuju tingkat ...adiwiyata mandiri.Tujuan penelitian ini ialah mengkaji secara mendalam terkait problematika program adiwiyata di MAN Pangkep dengan mengajukan dua pertanyaan. (1) Bagaimana gambaran secara umum program adiwiyata di MAN Pangkep . (2) Apa problematika yang dihadapi sekolah dalam menerapkan program adiwiyata di MAN Pangkep. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi dan wawancara serta analisis data menggunakan model Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan Program Adiwiyata sekolah yang dilaksanakan di MAN Pangkep mengalami berbagai permasalahan diantaranya tidak adanya dana khusus untuk program, lemahnya dukungan dari instansi terkait, masih adanya warga sekolah yang kurang mendukung program, dan lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan program. Sejalan dengan itu, penelitian ini menyarankan perlunya pihak instansi terkait memberikan perhatian lebih terhadap pelaksanaan program adiwiyata di MAN Pangkep yang dapat berbentuk materi ataupun aspirasi.